Cinta Pada Istri Urakan - Bab 119 Tembak, Bunuh Dia!

Warna langit sudah sangat terang, langit tampak biru dan cerah, permukaan laut terbentang luas dan jelas.

Di ujung permukaan laut, titik temu antara langit dan bumi, garis lurus tanpa ujung memisahkan langit dan bumi, diatas ada langit yang cerah, dibawah ada laut biru yang tenang.

Dari jauh, Gavin sudah melihat kapal pesiar yang mengambang itu, itu adalah sebuah kapal pesiar yang sepuluh kali lipat lebih besar dibandingkan kapal kargo.

Kalau tidak terjadi kecelakaan, paman keempat harusnya ada dikapal pesiar itu.

Ternyata lari sampai ke laut lepas, pantas saja sekeras apa Jino mencari, tapi tidak dapat-dapat.

Kapal kargo bersiap untuk berlabuh, Navi berjalan keluar dari geladak dan melambaikan tangan kepada orang yang ada dikapal pesiar, dia tersenyum kecil, diam-diam merayakan keberhasilannya yang akan datang.

Nimo dan Tuan Black mengikuti Navi naik ke kapal pesiar, senaiknya mereka ke kapal pesiar, Nimo sudah merasakan ada yang tidak beres.

Bunyi suara "kha,kha", datang bersama angin laut, Gavin dapat mengenal jelas suara langkah penembak jitu.

Sebagai penembak jitu yang handal, dia sudah bertahun-tahun bersama, suara ini, sekali dengar sudah langsung tau.

Detik selanjutnya, Navi yang berjalan didepannya melesatkan peluru kepintu kapal paling dekat, terdengar suara "pheng" ayunan pintu ke belakang untuk menutup pintu.

"Apa-apaan ini?" Tuan Black terbengong diposisi awal tidak bergerak, kapal kargo itu selain biskuit dan mi instan tidak ada lagi makanan lain, dia sudah berpikit untuk dapat menyantap makanan hangat di kapal pesiar, belum sempat senang, malah sudah dikurung oleh bos Navi diluar.

"Bos Navi? Bos Navi? ......" Tuan Black tidak mengerti sama sekali, mengangkat kepalanya melihat keatas, "Bos Navi, sedang apa?"

Begitu dia mengangkat kepalanya keatas, dibawah sinar matahari yang silau dia melihat sebuah pistol mengarah kepadanya,"Oh, Ya Tuhan!" Dia terkejut, langsung terduduk dilantai.

"Ini......Ini......" Tuan Black terduduk sambil merosot kebelakang, melihat teman-teman diatas melambaikan tangan menampilkan niat baik, "Teman-teman sekalian, aku datang bersama Bos Navi, pa...pa...paman keempat baik-baik saja bukan?"

Tidak ada orang yang menjawab, angin laut yang berhembus semakin kuat.

Gavin berdiri tenang ditempat yang sama, saat ini matanya sudah tidak terlihat kesederhanaan dan kebodohan seperti saat dia menyamar sebagai Nimo, diganti dengan pandangan aslinya yang tajam dan konsentrasi.

Seperti anak burung yang berubah menjadi elang, semua suasananya menjadi terbuka, dia berdiri dengan mengintimidasi dan dingin disana, seperti pelopor pembuka lahan kekuasaan baru, kemana matanya tertuju, tidak akan ada rumput tumbuh, membuat semua orang ketakutan.

Suasana ini, bahkan tentara bayaran yang mengarahkan senjata kearahnya dalam beberapa meter, juga berkeringat.

Tuan Black yang tidak mendapatkan pertolongan, bagaimanapun dia berteriak, orang diatas tidak ada yang bergeming, dia hanya bisa mundur memeluk kaki Gavin, dia sangat ketakutan.

"Kakak Nimo, A......" Saat dia mengangkat kepalanya melihat kebelakang melihat pandangan Nimo, dia tiba-tiba tak bersuara, badannya tidak berhenti gemetaran.

Tuan Black baru sadar kalau semua pistol diatas mengarah ke Nimo, dia langsung melepas tangannya yang menarik dicelananya, langsung menjauh darinya.

"Bos Navi, Bos Navi, ini ada apa sebenarnya?" Dia sedikit menangis, sambil menggedor pintu sambil menangis, "Biarkan aku masuk, Bos Navi, aku benar-benar tulus padamu."

Berhadapan langsung dengan matahari, membuat matanya silau, Gavin menyipitkan matanya, dia hanya melihat lantai paling atas yang terbuka diatas lantai tiga, ada lima penembak jitu mengarah kepadanya.

Penembak jitu ini berasal dari Barat, ada yang berkulit putih, ada yang berkulit hitam, seluruh senjata yang digunakan sangat canggih dan mematikan.

Sangat bagus, sangat menegangkan.

Saat ini, Navi yang berada dilantai atas, berpegangan pada pagar, dia menunduk melihat pria dibawah, tertawa dengan keras, "Hahahahaha, tidak disangka raja serigala yang sangat terkenal akhirnya jatuh ditanganku juga."

Gavin yang dibawah mulut pistol berdiri melawan angin, matanya seterang api, wajahnya tidak terdapat sedikitpun ketakutan.

Suasana dominasi yang keluar disekitar badannya, dan pandangan yang tenang itu, malah membuat lawan menjadi gugup, Navi melambaikan tangannya, memerintahkan orang dibelakangnya: "Kalian semua kemari, arahkan padanya, tembak yang tepat, kepala dia itu, hari ini aku harus mendapatkannya."

Dari belakang keluar lagi lima orang tentara bayaran, mengangkat pistolnya dan mengarahkan ke pria yang ada dibawah.

Saat ini, Gavin seratus persen yakin kalau paman keempat tidak berada di kapal pesiar ini.

Hatinya sedikit kecewa, tetapi setelah dipikir-pikir dia juga tidak terkejut, perbuatan Navi hari ini, menjelaskan bahwa paman keempat sudah tau sejak awal kalau dia bukan Nimo yang asli, bagaimana mungkin dia akan muncul.

Benar-benar rubah tua yang licik.

Gavin berhitung dalam hati, ketika dia berhitung sampai sepuluh, jarak 10 meter dari kapal pesiar, muncul kapal selam yang berwarna abu-abu tua.

"Bos Navi, cepat lihat, itu apa?"

"Apa itu ikan hiu?"

"Omong kosong, ikan hiu darimana, kalaupun ada juga ikan paus."

"Tidak, dia naik keatas."

"Kapal selam."

Pupil Navi menciut, langsung memerintahkan, "Tembak, bunuh dia!"

Pada saat yang sama, Navi merasakan bahaya, dia membanting badannya ke depan dan masuk ke kabin dengan setengah jongkok, dan berlari ke samping dengan kecepatan yang tak terbayangkan.

Postur badan yang lincah dan kuat itu, seperti cheetah yang berlari digurun yang luas.

Tuan Black yang melihat langsung sampai terbengong, dia belum sempat bereaksi, orang itu sudah menghilang.

Sepuluhan tentara bayaran berkumpul didepan, sekalinya Gavin menghindar, sepuluh penembak jitu itu berputar pada saat yang sama, ada setengah lebih peluru mengenai orang disebelah, bahkan ada pistol yang saling bertabrakan, menyebabkan suara ribut "dor dor dor dor"

Mata Navi sedikit bingung, bukannya dibilang orang elit yang terpilih yang datang? Jelas-jelas dia lebih baik!

Tapi, dia kembali tenang dengan cepat, "Turun kebawah kejar dia, jangan sampai lolos."

Pasukan khusus serigala adalah pasukan ternama diseluruh dunia, terutama pemimpin pasukannya, raja serigala, benar-benar dewa dimata semua tentara pasukan khusus.

Tentara bayaran itu juga dari pasukan khusus, setelah pensiun dari militer, demi keuntungan masing-masing menjadi tentara bayaran, mengerjakan sesuatu dan mengambil uang, mengambil kebutuhan masing-masing.

Setelah mendengar kalau laki-laki itu adalah raja serigala, mereka selain melawan rasa takut, juga memiliki semacam perang batin gelap, siapa yang bisa membunuh raja serigala, harga bayarannya akan naik berkali-kali lipat.

"Dia disana, tembak!"

Suara menderu angin laut ditemani teriakan Navi seperti meminta nyawa, "bang bang bang bang......" Seragkaian suara tembakan terdengar dipermukaan laut.

Gavin beberapa kali berhasil menghindar dari peluru, kalau dia lebih lambat sedikit, dia akan mati ditempat, dia melompat dan menabrak masuk kedalam kabin.

Navi benar-benar dibuat bingung, mereka begitu banyak orang, daya tembak yang begitu kuat, awalnya mengira bisa mendapatkan Gavin dalam hitungan menit, sekarang dia tersadar, dia terlalu tebruru-buru, raja serigala bukan hanya sekedar reputasi belaka.

"Kejar, cepat kejar!" Navi berteriak dengan kuat, "Siapa yang bisa mendapatkan kepala raja serigala, aku pribadi akan memberikan 20 Miliar rupiah."

20 miliar, cukup membuat para tentara bayaran itu bertempur.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu