Cinta Pada Istri Urakan - Bab 915 Orang Yang Paling Dekat Antara Satu Sama Lainnya

Yuka sendirian menunggu di dalam kamar pasien, kali ini pemeriksaan fisik Sugi Ona lebih hati-hati dan teliti, jadi kecepatannya tentu saja lebih lambat.

Laporan tes darahnya yang terakhir juga sudah keluar, memang terkena racun.

Tapi yang aneh adalah, gelaja keracunannya berbeda dengan pasien lain yang keracunan juga, orang lain keracunan dalam tiga hari akan beraksi racunnya, dan kelak setiap tiga hari akan kambuh sekali, tapi dia tidak menunjukkan gejala apa pun walau sudah keracunan selama setengah bulan, gejala saat kambuh juga lebih ringan dibandingkan yang lainnya.

Dia juga kebingungan ada apa ini.

Terlalu bosan menunggu, dia ingin keluar untuk bertanya, di koridor bertemu dengan kepala perawat, “Apa kabar, permisi berapa lama lagi Sugi Ona baru bisa kembali dari pemeriksaan fisik?”

“Pemeriksaan profesor Ona lebih banyak, mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama.”

“Oh, baiklah, terima kasih.”

Kepala perawat pergi sibuk hal lain lagi, dia menghela nafas, dan dia mulai berjalan-jalan di koridor.

Jalan sambil berjalan, mendadak dia melihat Jerome, hanya melihat dia setengah berbaring di ranjang pasien, mata dipejamkan, di kening penuh butiran keringat, raut wajah juga tidak terlalu baik.

Dia masuk rumah sakit lagi? Pemimpin Pradipta mengatakan semalam dia yang membawa mereka masuk ke desa, dia dan mereka yang telah menyelamatkan papa.

Berpikir, kedua kaki Yuka tak mau dengar perintah langsung berjalan masuk ke dalam kamar pasien.

Baru saja berjalan dua langkah, satu sosok wanita muncul di depan ranjang Jerome, dia memegang handuk, penuh perhatian dan berhati-hati membantu Jerome menyeka keringat, merawat dia yang tertidur.

“Tok tok tok!” Dia mengetuk pintu.

Begitu Amanda menoleh dan melihatnya, terkejut sambil melihatnya, putri profesor Ona, Yuka.

“Namaku Yuka, apa kabar.” Yuka berinisiatif mengulurkan tangan ke arahnya.

Amanda agak ragu-ragu, tapi yang akan datang pada akhirnya tetap akan datang, mau sembunyi juga tidak akan bisa, untuk itu, dia juga mengulurkan tangan dengan tenang, “Apa kabar.”

Dia menggunakan bahasa Inggris.

Mendengar suara ini, Yuka merasa agak mengenalnya, menatapnya dengan keheranan.

Ketika dikurung dalam rumah kayu, setiap hari akan ada orang yang mengantarkan nasi dan sayur padanya, masih akan diam-diam menyembunyikan sebuah alat untuk memukul paku di kotak makanan.

Setiap kali orang itu datang untuk mengantar makanan, orang-orang yang berjaga akan menyapanya, dia juga akan meresponnya, Yuka ingat dengan suaranya.

“Kamu adalah…..apakah kamu adalah……”

Amanda mengangguk, “Iya benar aku.”

“.……” Pandangan Yuka berubah menjadi panik, dia tidak tahu orang ini baik apa jahat, tidak tahu apa hubungan orang ini dengan Jerome, kenapa bisa berada di sini, yang lebih dia khawatirkan adalah, orang ini, apakah akan menyakiti Jerome.

Amanda paham dengan keraguaan yang ada dalam hatinya, dengan tenang berkata: “Aku hanya bisa mengatakan, aku tidak ikut serta dalam penculikan kamu dan profesor Ona, aku adalah seorang anggota peneliti ilmiah, namaku Amanda.

“Lalu kalian……”

Amanda melihat sejenak Jerome yang sedang mengeluarkan banyak keringat, “Kami adalah orang yang paling dekat antara satu sama lainnya di dunia ini.”

“.…..” Keluarga? Pacar? Atau apa?

Yuka butuh waktu lama untuk mencernanya, jika Amanda memang orang Jeremi, kemungkinan sekarang sudah ditangkap, bisa baik-baik saja berdiri di sini, sepertinya dia memang tidak berbohong.

“Jerome dia…..kenapa?”

“Dia memang memiliki luka, semalam bahkan tidak menginginkan nyawanya membawa orang masuk ke desa, saat kembali demam lagi, demam sepanjang pagi, sudah infus obat penurun panas, sekarang demamnya sedang perlahan-lahan menurun, terus berkeringat tanpa henti.

“Lalu apakah kondisinya baik-baik saja?”

“Tidak terlalu baik, lukanya sedikit terinfeksi, dia sendiri masih tidak memperhatikannya.”

Yuka melihat pandangan Amanda saat memandang Jerome, sepertinya mengerti sesuatu, dia sangat sulit melukiskan perasaan yang ada dalam dirinya, pokoknya tidak terlalu nyaman.

Saat ini, Jerome perlahan-lahan mulai sadar, dia juga pelan-pelan membuka matanya, tapi kelopak mata terlalu berat, dia sangat kesulitan.

“Air, minum air…..” Suaranya sangat kecil, harus dari jarak dekat baru bisa mendengarnya.

Amanda segera menuangkan air, satu tangan menahan kepalanya agar terangkat, satu tangan memegang gelas dan di letakkan ke mulutnya, “Pelan-pelan minumnya.”

Jerome berturut-turut minum beberapa teguk, setelah itu baru merasa agak nyaman sedikit.

Pandangannya melewati Amanda, langsung melihat ke arah Yuka, “Kamu tidak apa-apa bukan?”

Yuka menggeleng, “Aku hanya luka ringan.”

“Kamu juga keracunan, apakah laporan hasil tes darah sudah keluar? Apakah keracunan?”

“Iya.”

Saat itu juga, dalam mata Jerome penuh kekhawatiran, Amanda melihatnya dengan jelas.

“Jerome, kamu jangan banyak bicara, dokter menyuruhmu banyak istirahat, kamu berulang kali demam, luka juga terinfeksi apakah kamu tahu?”

Ketika mengatakan kata-kata ini, Amanda menggunakan semacam nada mengeluh, mirip sekali dengan nasihat seorang istri yang terlalu khawatir pada suaminya.

Yuka berpikir, mereka……mungkin sepasang kekasih……

Mendadak dia merasa, dadanya ditekan oleh sebongkah batu besar, menekannya hingga sulit untuk bernafas.

Benar, dia dan Jerome hanya bertemu secara kebetulan, dia menyelamatkan Jerome, Jerome juga menyelamatkannya, kelak jalani jalan masing-masing, mungkin juga tidak akan ada hubungan apa-apa lagi, kenapa dia harus merasa tidak nyaman?! Dan bukan hanya rasa tidak nyaman yang sedikit saja?

Dalam hati Yuka merasa agak perih, hidung juga agak perih, sebuah rasa perih yang aneh.

“Kalau begitu kamu baik-baik istirahat saja, aku keluar dulu.”

“Baik, sampai jumpa.”

Yuka sedikit mengangguk pada Amanda, kemudian berbalik dan akan pergi.

“Tunggu sebentar.” Tiba-tiba Jerome memanggilnya.

Yuka menoleh ke belakang, “Apa?”

“Tolong bantu bujuk profesor Ona, agar secepat mungkin mengembangkan obat penawar, seorang sahabat baikku, sudah sampai pada tahap akhir, jika masih belum ada obat penawar, dia pasti akan mati, tolong.”

Jelas-jelas tubuhnya sangat lemah, tapi, hatinya selalu memikirkan orang lain dulu, jelas-jelas dia sendiri juga sangat parah, namun dia malah sama sekali tidak peduli dengan penyakitnya sendiri, sepertinya nyawa sendiri tidak penting sama sekali.

“Aku akan melakukannya.”

“Terima kasih.”

Yuka mengangguk kepala, kemudian berbalik dan berjalan keluar kamar pasien.

Di saat dia menutup pintu kamar, dalam benaknya mendadak muncul sebuah pikiran aneh, alangkah bagusnya jika dia dan Jerome terus tinggal di dalam gua vertikal.

Dalam kamar pasien, Jerome kelelahan sekali, melihat cahaya terang di luar jendela, bertanya: “Sudah jam berapa?”

“Jam tiga sore.”

“Lewat sehari lagi, apakah masih lancar?”

Amanda menggunakan dagu menunjuk ke ponsel, “Lihat ponsel, berita sedang melaporkan.”

Jerome tersenyum, “Baguslah kalau begitu, sudah aku katakan bahwa Gavin pasti bisa melakukannya, taruhanku benar.”

“Jerome, selanjutnya kita harus bagaimana?”

“Jalani dulu apa adanya selangkah demi selangkah, asalkan masih ada makanan untukku, pasti tidak akan membuat kamu kelaparan.”

“Eng.”

“Bagaimana dengan Ralph Keben?”

“Sudah ditangkap bersama Jeremi?”

“Baik, ini adalah pilihannya, kelak, aku, kamu, dan Nguyen Song, kita bertiga adalah saudara kandung, satu keluarga, selamanya tidak akan berpisah.”

Rongga mata Amanda sedikit memerah, sambil tersenyum sambil mengangguk, “Baik……”

“Oh iya, bagaimana keadaan Song hari ini?”

“Racun ular sudah menyerang ke indera penglihatannya, juga berarti, racun ular sudah mulai menyerang otaknya, begitu cairan racun masuk ke dalam otaknya, maka hanya bisa hidup beberapa hari saja.

“Apakah cara yang kamu katakan bisa berhasil? Gunakan darahku, dan buah liar yang ada di bawah gunung vertikal.”

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu