Cinta Pada Istri Urakan - Bab 464 Kenapa Tidak Datang Mencarinya

"Di luar ada seseorang sedang menculik anak kecil." Tiba-tiba seseorang berteriak keras.

Dalam sekejap, semua orangtua yang ada di TK panik, memeluk anak mereka masing-masing.

"Ada sekelompok penjahat, di dalam TK juga ada bom."

"Satpam sudah dibunuh, pintu juga ditutup, kita semua sudah diculik oleh penjahat."

Semua orang langsung panik, menggendong anak mereka berlari keluar.

Di tempat juga ada 100-200 orang, dalam sekejap ribut berantakan, ada anak yang terkejut sampai menangis.

Laras juga terkejut tidak sadar, gambaran bahaya yang pernah beberapa kali diculik penjahat sampai hampir kehilangan nyawa, tiba-tiba muncul di otaknya, dulu dia bagaikan anak sapi yang tidak takut pada harimau, apapun tidak takut, sekarang, dia mempunyai 2 anak keci, bahaya apapun bagi anaknya, adalah serangan pada nyawanya.

"Nana, Bobi!" Dia berteriak kaget.

Randi terlebih dulu menggendong anak-anak, satu tangannya satu anak, "Ayo, cepat pergi ke lapangan bersama semua orang."

Laras sangat berterimakasih pada Randi yang bertindak benar, dia menggendong Nana dari tangan Randi, mereka berdua satu orang menggendong satu anak sama-sama pergi ke lapangan.

Satpam TK dibunuh, seluruh TK diculik, penjahat bilang kalau didalam TK ada bom, di siang hari begini di tempat yang begitu tenang, apalagi di tanah yang tentram ini bisa-bisanya ada kejadian seperti ini, sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini.

Tapi, sangat cepat, terdengar sirine polisi dari luar, lalu polisi yang berpakaian seragam anti-bom langsung masuk ke dalam TK, dan juga menutup semua jalan sekitarnya.

Diantara lapangan dan pintu besar ada sebuah taman bunga, semua orang tidak tau sebenarnya apa yang terjadi di luar, mereka hanya tau, banyak sekali orang yang berpakaian militer masuk untuk melindungi semua orang.

Begitu melihat orang yang berpakaian militer, semua orang yang panik dan ketakutan, menjadi lebih tenang.

Laras berdiri diantara kerumunan orang, matanya membesar melihat satu per satu wajah yang familier, Jordan, Weiner, Sonny, dan juga......Jino, mereka semua datang.

Sangat cepat, penembak jitu sudah membunuh 3 orang penjahat yang bertopeng di tempat, lalu membawa polisi anjing untuk memeriksa seluruh TK.

"Semuanya tetap tenang jangan gelisah," Seorang polisi senior berteriak sambil membawa pengeras suara, "Semuanya jaga anak masing-masing, berbaris rapi, yang terluka berat berjalan ke pintu selatan, disana ada ambulans, yang terluka ringan dan yang tidak terluka, keluar dari pintu belakang, sekarang semuanya tolong periksa anak-anak, pergi dengan tertib."

Sebenarnya semua orang terkejut, dan juga beberapa luka jatuh dan bertabrakan karena berlarian, semuanya adalah luka ringan yang tidak apa-apa, begitu mendengar boleh pergi, semuanya sangat snenag.

Laras dan Randi masing-masing menggendong satu anak, berbaris di belakang.

Orangtua dan anak-anak semakin sedikit, polisi dan tentara yang masuk semakin banyak, tidak tau kenapa, jantung Laras tiba-tiba berdetak kencang, bawahannya semuanya ada, lalu bagaimana dengan dia?

Mengikuti barisan yang semakin kedepan, dia membawa sebuah hati yang penuh berharap dan marah, akhirnya, di depan pintu dia melihatnya.

Pintu belakang adalah tempat yang terpapar sinar matahari, Gavin berdiri disana menggunakan jas, dia berdiri tegak, kedua tangannya diletakkan di kedua sisi kakinya, hanya dagunya yang sedikit terangkat, tampaknya dia juga membawa hati yang penuh harapan.

Dari kejauhan, dia juga melihat Laras, dia mengenakan jumpsuit biru gelap, rambutnya terurai di atas pundak, dia menggunting rambutnya, dan mengecatnya, adalah model warna rambut yang modis saat ini.

Dia menggunakan sedikit riasan, kulitnya yang putih bening dan halus masih seperti dulu, eyeshadow dan blush yang tepat menambah poin wanitanya.

Wanita yang lemah akan kuat sebagai ibu, dulu dia yang tidak bertenaga, sekarang bisa menggendong anak dengan satu tangan.

Mata Gavin tidak berputar hanya melihat Laras, juga melihat lekat pria yang dibelakang Laras yang berhat-hati melindunginya, pria itu juga menggendong seorang anak, satu tangannya lagi dengan alami bertengger dipundak Laras.

-----"Dasar kamu manusia tidak berhati nurani, aku membencimu, paling membencimu, kuberitahu padamu, aku sudah melupakanmu, aku mau memulai hidup baru, siapa menyuruhmu mati begitu cepat......"

-----"Tidak berhati nurani, sudah mati malah mau bercerai denganku, kamu jahat sekali, aku tidak mau menangis karenamu, aku mau hidup dengan baik, membuktikan kepada semua orang, kalau aku Laras, tanpamu pun tetap akan hidup dengan baik."

Dia teringat kata-kata yang Laras lontarkan saat dia mabuk, seperti yang dikatakan kalau kata-kata yang dilontarkan saat mabuk adalah kata-kata yang jujur, dia sangat takut kalau Laras sudah melupakannya seutuhnya dan memulai hidup yang baru.

Ketika kedua orang semakin dekat, Jenny tiba-tiba masuk dari pintu depan, "Jendral, tim polisi sudah mencabut kemungkinan adanya bom, garis polisi di area TK dan sekitarnya sudah dicabut.

Tatapan Gavin masih tidak berubah, mendengar kabar ini, dia hanya bergumam pelan.

Jenny tiba-tiba melihat topi Gavin ada sehelai daun, tangannya terangkat membuang daun itu.

Gambaran ini, juga dilihat Laras dari kejauhan, hatinya berpikir: Orang yang mati tidak mati, sudah pulang juga tidak mau bertemu aku, prajurit yang mengkhianati negara juga sudah kembali, tetap menggunakan seragam militer, kalian sungguh teman perang baik yang sehidup semati juga saling membantu, pernah menjadi pasangan teladan di kemiliteran, sekarang apakah sudah mau menjadi suami istri teladan di kemiliteran?

Dada Laras tiba-tiba sakit, sejak melihat berita dia sudah tau, hari ini bertemu, walaupun terkejut juga sama sekali tidak ada persiapan.

Gavin tidak mati, makanya kuburannya pun hilang.

Dia sudah bertemu orang tua dan saudaranya, oleh karena itu Allan dan Anna tidak sedih lagi, oleh karena itu Aaron bisa menggantikannya menjadi orang yang menolongnya, tapi dia malah tidak datang mencarinya.

Kenapa?

Kenapa tidak datang mencarinya?

Kenapa sudah menolongnya, malah bersembunyi darinya?

Apakah karena, 4 tahun ini dia pergi karena mati terbakar, dia dan Jenny lama-kelamaan tumbuh perasaan?

Karena sudah mempunyai perasaan terhadap Jenny, dia merasa malu pada Laras, tidak berani datang menjumpai Laras?

Apa dia dan Jenny akan menghabiskan sisa hidup bersama?

Heh, kalau begitu sungguh tidak mengecewakan pengorbanan ketulusan Jenny selama beberapa tahun ini!

Semakin Laras pikirkan dia semakin marah, semakin dia marah, dia bernafas semakin sesak.

Randi mengira dia kelelahan menggendong anak, langsung menggendong Nana kembali, satu tangan menggendong satu anak, mulutnya juga tidak lupa berpesan, "Hati-hati tangga."

Laras tidak tau waktu itu bagaimana perasaannya, di hadapan Gavin dan semua bawahannya, dia menarik siku Randi, pergi dari pintu belakang dalam diam.

Sonny mengingatkan, "Bos, kenapa masih diam? Pergi kejar."

Gavin melangkahkan satu kakinya, lalu dia ragu, akhirnya menarik kakinya kembali, wajahnya tetap tenang berkata: "Selesaikan pekerjaan dulu baru bicarakan yang lain."

Jenny sekarang bukan anggota pasukan khusus serigala lagi, dia sekarang ada di tim polisi, walaupun berbeda bagian, tapi sama-sama melakukan pekerjaan yang melawan kejahatan.

"Jendral, lebih baik kamu pergi cari dia, aku lihat pandangan Laras sangat aneh, aku lihat, dia pasti sudah salah paham."

Gavin sedikitpun tidak bergerak masih berdiri di posisi awalnya, dengan serius berkata: "Kamu beritahukan kepada ketua Liu, semua orang sudah meninggalkan TK dengan selamat.

Jenny sangat tidak berdaya, menghela nafas berat lalu menjawab: "Baik."

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu