Cinta Pada Istri Urakan - Bab 152 Timeline Gavin

“Kamu sengaja ya!”ucap Laras marah, mencekik lehernya, memukul dadanya, menendang kakinya, melampiaskan seluruh emosinya.

“Iya iya, aku hapus bisa kan?”

“Tidak, harus post ulang foto cantik.”

“Iya iya, semua dengarkan kamu bisa kan?”

Dua orang ini tidur ditutupi selimut, kepala bersentuhan dengan kepala, bahu dengan bahu, melihat satu HP yang sama.

Laras mengambil Hp Gavin, membuka timeline nya, lalu membaca komentar di 9 foto itu.

Kebanyakan orang akan mengatakan“Hebat”, misalnya Sonny, dia membalas--“Aku harus bela kakak ipar, masa mudanya benar-benar tidak terkalahkan, dia cantik, berbudi luhur, pemalu, kaya, berbakat, anggun, kakak ipar tidak sejelek itu.”

Laras tersenyum marah melihatnya, “Akhirnya ada juga yang mengatakan yang sebenarnya.”

“Lidahnya keseleo kamu percaya juga?”

Laras menatapnya dan berkata, “Diam!”

Gavin seperti wanita yang tertindas, dia benar-benar diam tidak mengatakan apa-apa.

Dengan cepat Laras menghapus 9 foto itu, lalu membuka galeri Gavin, “Woaah, ternyata banyak juga foto cantikku yang kamu ambil, kenapa tidak memberitahuku?”

Sebenarnya, banyak foto Laras yang diambil Gavin tanpa sepengetahuan Laras.

Ada foto dia lagi tidur, lagi baca buku di sofa, lagi nonton, lagi menulis, lagi berdiri dijendela melihat pemandangan, bahkan ada yang lagi sikat gigi, mulutnya penuh dengan busa menghadap cermin sambil pose peace……

“Menurutmu mana yang lebih cantik?”

“Menurutku semuanya cantik, tapi……”Gavin menatapnya tergila-gila dan menggunakan suara khasnya berbisik ditelinga, “Menurutku setiap foto tidak lebih cantik dari orang asli.”

“……”Aduh, master gombal, kamu terlalu pintar gombalin orang, baguskah perubahanmu terlalu banyak ini? Bisa tidak beri aku waktu untuk siapkan mental?

Tiba-tiba Gavin menunjuk sebuah foto kuning dan berkata: “Ini saja cantik.”

Laras memperbesar foto itu, foto itu diambil di bawah pohon ginkgo musim gugur lalu, Laras yang memakai baju putih sangat menonjol ditengah latar kuning keemasan, rambutnya yang indah dan wajahnya yang cantik, ditambah dengan senyum indahnya, foto ini sangat sederhana, tapi alami dan indah, benar-benar sangat cantik.

Ingatan Gavin pada foto ini masih fresh, setiap mengingatnya, pasti akan terpesona pada penampilannya saat itu.

Laras juga suka foto ini, dia segera memberikan HP pada Gavin, “Cepat cepat post, pilih semuanya yang cantik.”

“Kamu post sendiri kan bisa?”

“Kamu saja yang post biar kelihatan niatnya.”

Gavin menggeleng, sambil mengambil HP, dan memilih foto itu sesuai dengan perintahnya, lalu menuliskan caption-- “Istriku menyuruhku post ini.”

Begitu foto dipost, dalam waktu dua menit sudah menarik perhatian setiap orang.

Sonny-- “Ternyata bos bisa diancam juga ya.”

Weiner-- “Bos, jangan buat aku yang jomblo sedih.”

Jino--“Kakak ipar hebat.”

Jordan--“Kakak ipar hebat+1.”

Hendro--“Selamat malam semuanya, aku tidur sama istriku dulu ya.”

Lalu, semuanya menyerang membully Hendro, di kolom komentar Gavin, mengecam Hendro--“Dasar si Hendro tua.”

Laras tersenyum melihat teman-temannya meninggalkan komentar, ternyata kakak-kakak militer yang serius ini ada sisi lucunya juga ya, sungguh menyenangkan.

--

Bulan April di Universitas Pelita Harapan, adalah tahun terindah, semua jenis bunga bermekaran indah dan cantik di seluruh kampus.

Bunga sakura di Universitas Pelita Harapan sangat terkenal, setiap tahun ketika bunga sakura bermekaran, jangankan orang sekitar, bahkan turis dari ribuan mil jauhnya, akan datang ke sini.

Di pagi hari, Laras tiba di sekolah dengan “Mobil khusus Nyonya muda Pradipta”

Semenjak dia merubah caranya dan berusaha keras, tugas menempati kursi sudah lekat padanya.

Dia orang pertama datang ke kelas, dia duduk di kelas yang kosong.

Tidak lama, suara yang familiar terdengar dari belakang pintu, “Laras.”

Laras menoleh kebelakang dan tersenyum terkejut, “Yeaah, Yana, kamu datang ya hari ini?”

Yana tersenyum berjalan masuk kedalam, tanpa bisa menyembunyikan bekas luka di wajahnya. Dia duduk disamping Laras dan berkata: “Iya, aku ada kelas disebelah, tadi lewat lihat kamu, jadinya datang menyapamu.”

“Bagaimana dengan tubuhmu sudah baikan?”Laras berusaha tidak memperhatikannya, tapi dia tidak bisa tidak melihat bekas luka yang ada diwajahnya.

Yana menundukkan kepala dan berkata: “Seperti yang kamu lihat, selain bekas ini, yang lainnya baik-baik saja.”

“……”Laras menghela nafas sedih dan berkata, “Bisa sembuh tidak?”

“Dokter bilang hanya bisa berusaha yang terbaik untuk sembuh, tunggu cuti semester lakukan operasi sekali lagi, mau tidak terlihat jelas itu sama sekali tidak mungkin.”

Laras menatapnya dan berkata: “Yana, kamu sudah banyak berubah, kamu sama sekali berbeda dengan sebelumnya, yang kumaksud bukan tampilan, kamu mengerti kan.”

Yana yang dulu dipanggil si imut, suka warna pink, pakai baju warna pink, make up pink, gaya bicara merengek, setelah mengalami masalah ini, dia berubah menjadi pendiam dan tertutup, dan gaya berpakaiannya menjadi sangat sederhana.

Tapi, Laras merasa style Yana sekarang sangat cocok untuknya.

Yana mengangguk, “Iya, kamu kan pernah bilang, aku tidak bisa selamanya hidup di dunia dongeng.”

“Hehehe……”Laras tersenyum canggung.

“Aku sekarang tidak ingin memikirkan apapun, hanya ingin belajar baik-baik, aku tahu semuanya sedang membicarakanku di belakang, tapi aku tidak keberatan sama sekali.”

“Iya, belajar baik-baik itu paling penting, mulut orang lain kita tidak bisa atur, aku dari dulu juga begitu.”

“Hhhm.”

Murid-murid terus berdatangan, Yana hanya duduk sebentar lalu pergi, dia tidak mempedulikan tatapan aneh orang lain, dan dengan santainya jalan keluar.

Laras mendengar perbincangan murid yang duduk dibelakang, mereka berbisik: “Bukankah itu Yana, kukira dia sudah tidak sekolah, dia masih ada muka ya datang kesekolah, aku benar salut padanya.”

“Kalau aku jadi dia, sudah dari awal cari tempat tidak ada orang bunuh diri.”

“Mungkin ada beberapa orang yang suka penderitaan berkepanjangan.”

“Eiiy, kasihan sekali dia, masalahnya jadi begitu besar, semua orang tahu dia diculik, dan di lecehkan bergilir, terus wajahnya cacat, pria mana yang mau sama dia?”

“Ini semua takdir, kamu lihat Laras, jadi simpanan, selingkuhan, semua jejak buruk bisa dibersihkan, hidup itu habis gelap terbitlah terang, dia semakin lama semakin cantik, seolah tuhan sedang membantunya.”

Laras tidak tahan mendengarnya lagi, tapi karena teman sekelas, dia tidak ingin mencari masalah, lalu, dia menatap mereka dengan mata benci.

Murid itu terkejut, mulutnya tertutup pucat ketakutan.

Ada beberapa orang, memang minta dihajar!

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu