Cinta Pada Istri Urakan - Bab 100 Anak Muda Memang Labil (1)

Di tubuh Fanny yang gemuk dan besar “Penindasan dan Paksaan”, Laras mengakui bahwa dia telah menikah.

“Kakak tentara jatuh cinta pandangan pertama kepadaku, mencintaiku lebih dari segalanya, tanpaku, dia akan susah bernafas, jadi membawaku pergi mendaftar pernikahan, demi dia jangan sampai mati muda dengan status single, aku hanya bisa memenuhi seluruh keinginannya.”

“…..” Manda tidak suka melihat kelakuannya yang seperti ini, sangat ilfeel, “Apakah keluargamu tidak ada yang mengalami penyakit pernafasan?” (maksudnya saking membuat jengkel orang sampai tidak bisa bernafas)

“…..” Yuni terdiam beberapa saat, untung di sini tidak ada orang lain.

Fanny sangat terkejut mendengarkannya, “Benarkah? Nyonya Laras, kamu tidak membohongiku?”

“Apakah aku terlihat seperti orang yang suka bercanda dengan pernikahan?” Laras menepuk-nepuk dada, berkata, “Jadi desas desus mengatakan bahwa aku adalah selingkuhan, yang berbuat semua ini adalah Nadira, suamiku ganteng sampai diakui dunia, aku adalah seorang yang mencintai keluarga apakah akan melakukan hal kotor itu?”

Jika itu dimasa lalu, Manda pasti tidak mendengarkan, pernikahan ini membuat dirinya bangga, justru Laras dengan tebal muka melakukannya, tetapi, dia tahu kebenaran dari masalah, orang tuanya yang membuat Laras menderita, sekarang Laras menjadi lelucon untuk dibicarakan, keluarga Manda ditertawakan oleh musuhnya, dia sangat berterima kasih atas murah hati dan toleransi dari Laras.

Manda: “Jadi Nadira ditangkap polisi dan dikeluarkan dari sekolah, mampus dia, sudah seharusnya dia sadar dengan perbuatannya.”

Laras tersenyum, satu tangan memegang Manda, satu tangan memegang nasi, berkata: “Jangan membicarakan hal yang tidak bahagia, mari kita membicarakan hal yang membuat hati senang, Suamiku telah lama bergabung di pasukan tentara dan banyak tentara ganteng disana, apakah ingin mengadakan pesta cari jodoh?”

Alasan pertama datang, dia telah setuju untuk memperkenalkan kakak tentara kepada saudarinya, alasan kedua datang, dia ingin Manda mengambil kesempatan untuk mencapai tujuan, lagipula Rendra Pradipta benar-benar tidak terjangkau lagi.

Manda meringis, langsung membantah, “Ei, jangan lihat aku, aku tidak tertarik dengan kakak tentara”

Alasan yang kedua, artinya deklarasi kegagalannya. (pada Rendra)

Mata Fanny terangkat, terus menerus mengangguk, “Baik baik, aku sangat menantikannya…. Laras, Laras, menurut kamu apakah aku harus diet?”

Pertama. Tentu saja.

“Kamu sebenarnya sudah harus diet, hahahaha, ayo, kita pergi makan malam.”

“Aku sedang diet tidak makan lagi.”

“Boleh, kamu melihat kami makan.”

“……” Ini bagaimana mungkin!

Di Festival lampion, pasar malam penuh dengan orang, sangat ramai sampai tidak ada ruang untuk pejalan kaki, lebih banyak pendatang daripada lampion.

Mereka empat bersaudara berpegangan tangan seperti empat ekor bebek kecil, walaupun dalam keadaan susah tetap bersatu untuk melewatinya.

Ketika sedang berunding ingin pergi makan dimana, ujung mata Laras, tiba-tiba melihat wajah yang tidak dikenal tetapi mengesankan di antara kerumunan, bukankah itu adalah salah satu gangster yang menculiknya, bukankah sudah ditangkap, bagaimana bisa berada di sini?!

“Kalian mencari tempat dulu, beritahu aku apabila sudah ketemu, aku pergi dan akan kembali.” Laras berlari pergi, terlihat seperti …., sepasang kakinya berlari dengan cepat, pergi mengejarnya.

“Aku akan pergi bersamanya.” Tugas Yuni adalah melindungi Laras, melihat begitu, dengan segera dia juga pergi mengejarnya.

Laras tidak ingin membuat hal yang mengagetkan mereka, maka hanya mengikutinya dari belakang, untung banyak orang di sekitar, sangat ramai, jadi tidak begitu mudah dicurigai.

Nimo bersama Tuan Black keluar bersama, karena berani keluar di keramaian, berarti mempunyai pangkat tinggi di gerombolan, hal ini, juga hal yang tidak bisa dimengerti oleh Gavin.

“Sungguh tidak apa-apa? Aku masih ada sedikit khawatir.” Nimo bertanya dengan hati-hati, berpura-pura sedang khawatir, lagipula sekarang mereka adalah buronan.

(Nimo disini bukan Nimo asli tetapi Gavin yang menyamar)