Cinta Pada Istri Urakan - Bab 930 Validasi Keluarga Besar

Musa minum terlalu banyak, berbicara terus menerus pada dirinya sendiri, "Kapasitas alkohol ayahmu tidak sebaik aku, setidaknya aku masih bisa berjalan lurus, dia hanya duduk."

Laras: "... Paman Musa, kalian ini minum beberapa banyak?"

"Tidak banyak tidak banyak, tidak sampai sepuluh botol."

"......"ini terlalu berlebihan, "Kalian dimana? kalian minum sepanjang malam?"

"Dirumah ayahmu sini, tidak apa tidak apa, tidak apa minum banyak, tidak sanggup minum lagi langsung berbaring."

"......"

"Kami terlalu senang sampai lupa waktu, membicarakan tentang pengalaman masing-masing dalam beberapa tahun terakhir ini, ah, rileks, semua orang punya masa sulit.."

Laras tidak bisa berbicara lagi, terpaksa hanya bisa mendengar saja.

Pada saat ini, Romo yang disebelah mengingatkannya sebuah kalimat, "Kakak, katakan yang sebenarnya."

"Eh, aku omong kosong terus menerus sampai lupa mengatakan yang sebenarnya," Musa mendeham dan dengan serius mengatakan, " Rara, Dirga bersama dengan kalian?"

"En, ada, kami sedang makan malam tahun baru." Laras merasa aneh, kenapa Musa memanggilnya dengan panggilan " Rara “, " Rara ” itu hanya di panggil oleh Gavin dan orang tuanya saja.

"Baiklah baiklah, panggil Dirga juga dan dengarkan baik-baik."

"Dia dapat mendengarnya, Paman Ayubi kamu katakan saja."

"Kalian dengar baik-baik, Laras, Laras, kamu harus dengar ini baik-baik, jamin ini akan membuat kalian terkejut."

"Oke, kamu katakan." jangan terlalu bertele-tele oke?!”

Musa berdeham, " Laras, hahahaha, aku adalah pamanmu, paman, kandung."

"Ha?" bukan hanya Laras, semua orang yang duduk disini juga tidak mengerti, dalam hati mereka hanya berpikir bahwa kemungkinan pada saat pertama kali Musa dan Romo bertemu mereka sudah menjadi kakak adik, tapi, itu tidak seharusnya dia memanggil dengan sebutan paman kandung.

"Aku pamanmu, ibumu Eli Murtina adalah adik kandungku, adik kandungku, akulah pamanmu yang sebenarnya."

"......" Laras tertegun dan berkedip secara perlahan, "Pa... paman?"

Dibandingkan dengan Musa, Romo lebih mabuk, didalam video hanya terlihat dia meletakkan tangannya di bahu Musa, dia berkata dengan mabuk: "Laras, dia benar-benar kakak kandung ibumu, kandung, asli."

Musa mulai berteriak : “ Dirga, Dirga, mana anakku?"

Dirga pindah kemari, "Aku di sini."

"Kamu adalah kakak sepupu Laras, kakak sepupu.”

Dirga :"......"

Apakah ini kata-kata mabuk ayahnya, atau benar?

Dirga dan Laras saling melihat, "Kakak sepupu?"

"Adik sepupu?"

Romo mendorong kepala Musa, memindahkan dirinya didepan kamera, meskipun mata menyipit dan pandangannya kosong, tapi nada bicaranya sangat tegas dan serius, "Laras, itu benar, juga nenek dan kakekmu, mereka juga tidak tahu apa yang sudah terjadi pada ibumu, aku yang bertanya ke beberapa orang baru bisa meminta nomornya, aku yang menghubungi mereka, ini adalah kakak kandung ibumu, paman kandungmu."

Laras menoleh untuk melihat Dirga, “Tidak heran aku selalu merasa kamu mirip dengan ibuku, kakak sepupu, apa kabarmu, senang bertemu denganmu."

Dari kecil Laras juga orang yang kurang akan kasih sayang, bahkan jika sekarang ia memiliki pernikahan bahagia dan mempunyai anak-anak, juga tidak bisa mengubah kegelisahannya yang dibawa dari keluarga aslinya, kali ini dia memiliki kakek nenek paman dan kakak sepupu, keluarganya bertambah, dia merasa sangat bahagia.

Dirga juga sama, dia mempunyai ayah, mempunyai kakek dan nenek, kali ini juga mempunyai bibi dan adik sepupu, menjadi sepupuan dengan Gavin, dia dari seorang yang anak yatim yang tidak memiliki apa-apa tiba-tiba seperti memiliki seluruh dunia, dia benar-benar sangat beruntung dan juga sangat bahagia.

"Ha...ha... aku aku aku tidak lagi bermimpikan?"

Musa : "Kak Romo kamu lihat anakku yang bodoh ini, masih tidak percaya, untung Laras pintar.”

Laras: "Paman, bagaimana kesehatan kakek dan nenek?"

Musa : "Baik baik, hanya saja mereka terlalu khawatir dengan ibumu, orang tua sangat sulit untuk menghindari rasa sedihnya."

Laras: "Jika kalian membutuhkan sesuatu, jangan ragu untuk katakan kepada ayahku, jangan sungkan."

Musa : “Oke oke, tentu saja tidak akan sungkan, kakek dan nenekmu sendiri juga tahu bahwa mempunyai cucu, juga dua cicit, jangan sebutkan betapa bahagianya mereka, mereka juga mengatakan, akan tetap tinggal di Jakarta dan menunggu Eli siuman, juga menunggu kalian pulang dengan selamat.”

Laras: "En, baiklah, paman tenang saja, kakak sepupu bersama dengan kami, kami akan menjaga dia dengan baik-baik."

"Baiklah, baiklah," kata Musa, suaranya mulai tersedak dan air matanya juga mengalir keluar, "Paman sangat senang, senang sampai ingin tertawa.“

Laras tidak bisa menahan tawa, "Tapi paman, kamu sedang menangis."

Musa menangis dan tertawa, "Senang... sangat senang..."

Romo berkata dengan lucu :"Kakak, di masa depan kamu harus minum lebih banyak, setelah kamu minum, kamu lebih lucu dibandingkan tidak minum, hahaha.... hei Laras, kami tidak berbicara lagi, ayah sudah ngantuk, pamanmu juga tidak bisa minum lagi, aku bopong dia untuk pergi tidur.

Musa : "Siapa yang tidak bisa minum? siapa yang mau dibopong? aku lihat kamu yang mau dibopong."

Dua orang setengah baya yang mabuk beradu mulut, benar-benar membuat orang tidak bisa menahan tawa.

Laras tidak tahu harus menangis atau tertawa, dengan buru-buru ia memanggil pembantu rumah tangga untuk memegang mereka pergi tidur, hari tahun baru yang besar ini, sekali minum-minum sampai pagi, orang-orang juga cukup lelah.

Setelah mengakhiri video, Dirga melihat Laras dengan dalam, matanya penuh dengan rasa bersalah, "Aku sangat terkutuk, tidak diduga aku telah menghianati saudaraku sendiri."

Laras mengangkat gelasnya, “Kakak sepupu, aku bersulang untukmu, sangat senang dapat bertemu denganmu, kedepannya kita akan selalu menjadi kakak adik untuk selamanya, kata permintaan maaf dan rasa bersalah jangan dikatakan lagi, aku masih perlu bantuanmu kedepannya."

Dirga juga mengangkat gelasnya, ia tersentuh dan berkata : "Baiklah."

Jino membakar daging sapi dan memberikan ke Dirga, "Sini, sini, kakak sepupu makan daging."

Sonny menatap Gavin, "Hey bos, dia adalah kakak sepupu dari kakak ipar, maka apakah kamu harus memanggil dia..."

Gavin menatapnya dengan mata menyipit, dengan cepat ia menutup mulutnya dan mundur, diam diam ia menggali shabu-shabu, "Ada banyak daging cincang di dalam shabu-shabu, sangat lezat, sangat harum."

Laras menarik-narik lengan bajunya, "masih tidak cepat memanggil kakak sepupu?"

"......"

Dirga merasa canggung sampai semua keringatnya hampir keluar, "Ei ei, jangan, sudah seharusnya aku panggil dia bos."

Laras: "Dia juga seharusnya memanggilmu kakak sepupu."

Gavin mengulurkan tangannya dan mencubit wajah Laras, apa aku tidak perlu wajah?

Dia melihat Dirga, dengan pelan berkata : "Kedepannya panggil nama saja."

Dirga tersenyum, "Baiklah."

Sebuah makan malam di negara asing, langsung menjadi tempat validasi keluarga besar.

——

Keesokan harinya, kabar baik dari ruang penelitian di rumah sakit, penangkal racun ular no 7 berhasil di uji coba pada tikus putih.

Tentu saja, ini bukan keberhasilan terakhir, sebenarnya manusia dan tikus putih tidak sama.

Di kamar hotel, Anis datang, semua orang duduk bersama untuk rapat kecil.

"Ini adalah kasus saat ini, uji klinis masih perlu dilakukan pada manusia, kepal dokter menyarankan agar pasien yang diracuni mendaftar secara sukarela, rumah sakit akan mengatur orang untuk berkomunikasi dengan pasien.”

Dirga : "Nguyen Song bisa."

Sonny menggelengkan kepala, "Tidak bisa, Nguyen Song dalam kondisi berbahaya, jika terjadi kesalahan, dia benar-benar akan selesai. lagi pula, penawarnya sendiri beracun, ini akan diberitahukan kepada pasien terlebih dahulu, saat ini, belum ada yang mendaftar, tidak ada yang ingin menjadi kelinci percobaan. "

"Aku saja!" kata Laras tegas.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu