Cinta Pada Istri Urakan - Bab 50 Peperangan Antar Sesama Wanita (2)

Laras menggandeng tangan Gavin masuk ke pesta,di dalam ada perjamuan bisnis tingkat tinggi, yang sekali lihat semuanya adalah pria tampan dan wanita cantik.

Dia terbengong, pikirannya kosong, dia hanya melihat dekorasi di aula sangat mewah, ada banyak orang di aula, pada pandangan pertama semuanya pria dan wanita cantik, ada minuman alkohol, makanan penutup dan band live.

Mereka sekumpulan orang masuk, orang yang ada di dalam dengan sadar memberikan jalan untuk mereka lewati, tatapan mata menantikan semua tertuju pada mereka.

Menghadapi situasi ini, pikiran Laras tiba-tiba keluar kalimat seperti ini - seekor bagal adalah seekor kuda, di tarik keluar jalan-jalan nanti juga tahu.

****(bagal adalah keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan dan mandul karena persilangan antar jenis. Biasanya digunakan untuk membawa barang)*****

Sangat jelas, dia adalah bagal, dan bahkan bagal yang tidak berpenampilan baik.

“Bukannya bilang mau bawa aku main, kenapa ke tempat seperti ini?”dia bertanya dengan suara yang hanya bisa didengar Gavin.

Gavin menepuk tangannya dan berkata, “Ikuti aku, kita keliling-keliling saja habis itu pergi.”

Di tengah kerumunan banyak bisikan, “Cepat lihat, tiga bersaudara keluarga Pradipta semuanya datang.”

“Siapa wanita di sebelah Jenderal Gavin?”

“Jenny Wijaya……Bukan, itu bukan Jenny Wijaya.”

“Heh, Jenny Wijaya bukannya mengikuti di paling belakang.”

“Apa yang terjadi ini?”

Jenny mengikuti dari belakang masuk, dia tidak ingin menghadapi kejamnya fakta ini, tapi dia tidak ada pilihan.

Saat kemunculan Laras saat itu, dia menjadi orang yang kasihan di mata banyak tamu, alih-alih membuat orang berpikir dia bersembunyi untuk menyembuhkan luka, lebih baik dia berdiri ke depan membuktikan dirinya baik-baik saja.

Aaron: “Kak, adik ipar, kalian duduk didalam, aku pergi menyapa.”

Gavin dan Rendra tidak menyukai keramaian, langsung masuk ke dalam ruang VIP, Aaron adalah orang yang suka bermain, begitu dia datang, suasana acara pesta dalam sekejap berubah menjadi santai dan menyenangkan.

Di ruang VIP yang sangat elegan, hanya dibatasi dengan satu layar, yang membatasi komunikasi, dan menghargai privasi.

Rendra begitu duduk langsung bertanya: “Beberapa hari yang lalu, Wildhan memberikan lahan yang ada di sebelah rumah sakit militer ke rumah sakit umum secara gratis, apa kamu yang melakukannya?”

“Oh, dia begitu murah hati?”

“Aku juga terkejut, sebelumnya Rumah Sakit meminta pemerintah untuk berbicara dengan Wildhan, dia tidak mau, tak menyangka beberapa hari kemudian, dia tiba-tiba berubah, memberikannya secara gratis. Tidak ada alasan untuk ini, setelah ku pikir-pikir, yang bisa melakukan ini hanya kamu.”

“Kak, kamu terlalu menyanjungku, Wildhan membersihkan dirinya memang tidak salah, tapi hitam tetap hitam, atau mungkin dia hanya ingin mengumpulkan reputasi, memikirkan anak cucunya.”

Laras mendengarkan dengan tenang di samping, dia ingat kondisi Wildhan meminta maaf di kamar pasien, saat Wildhan memohon ampun minta maaf dia mengajukan satu syarat, diantaranya memberikan lahan di sebelah Rumah Sakit Umum ke Rumah Sakit Umum secara gratis, lalu dia bertanya dengan polos, “Bukankah waktu itu kamu tidak menyetujuinya? Kenapa dia memberikannya?”

Gavin:“……”

Rendra tersenyum dan berkata secara tersirat: “Terima kasih, adikku, kamu membantu kakakmu menyelesaikan satu masalah besar.”

Gavin tertawa dan tidak berkata apa-apa.

Laras memandang kedua orang itu dengan bingung, “Mendengarkan kalian berdua berbicara benar-benar lelah, aku sama sekali tidak mengerti.”

Gavin menyentuh kepalanya dan berkata, “Bagus kalau tidak mengerti.”

“Mengejekku bodoh?”

“Ehn, iya memang mengejekmu bodoh, jadi kamu harus rajin-rajin belajar.”

“……” Laras mencemberutkan mulutnya dan mengabaikannya, dia berbalik melihat ke belakang aula, disana baru benar-benar perjamuan kelas tinggi yang sebenarnya, ini tidak sama dengan dia rakyat biasa yang duduk bersama makan sate.

Pada saat ini, musik merdu terdengar, di tengah aula perjamuan, pria dan wanita terus berdansa, Aaron merangkul Jenny Wijaya yang kemudian menjadi fokus penonton.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu