Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1031 Tidak Akan Menghalangi Kalian

Ketika Ariel mau meninggalkan rumah keluarga Sinos, Sandra, ibu dan ayahnya bersama-sama mengantarnya sampai ke samping mobilnya.

Salju masih saja turun dan sepertinya tidak akan berhenti. Tumpukan salju di distrik kecil itu sudah tidak melebihi kaki orang dewasa yang normal, tumpukan salju itu sudah sampai ke lutut.

“Bibi, paman, sampai sini saja mengantarnya. Aku pulang pakai mobil, kalian segera masuk sana.”

Ibu Sandra, “Ariel, hati-hati di jalan ya. Kalau sudah sampai rumah, jangan lupa kabari bibi.”

Ayah Sandra melambaikan tangannya, “Pelan-pelan saja mengendarai mobilnya.”

Ariel mengangguk degan sabar, “Baiklah, aku tahu. Sandra, kita telepon saja nanti. Sana bawa ayah dan ibumu masuk.”

Pada akhirnya, ayah dan ibu Sandra masih saja sesuai tujuan mengantarkan Ariel sampai mobilnya perlahan-lahan menghilang dalam lautan salju.

Ayah Sandra sudah lama tidak sebahagia ini. Meskipun berdiri di atas salju, dia masih begitu senang dan bersemangat bahkan jalan dan bicarapun begitu antusias, “Kan, aku sudah tahu kalau keponakanku tidak mungkin hanya melihat dan tidak menyelamatkan kita. Lihat ini bagus sekali kan, sekarang martabat dan harga diri keluarga kita bisa naik lagi.”

Ayah Sandra menasehati Sandra dengan sabar, “Sandra, Di dunia bisnis banyak sekali hubungan yang retak hanya karena keuntungan. Dulu kamu dan kakak sepupumu ada pertikaian dan perselisihan itu adalah hal yang wajar. Tapi melihat sikap dari kakak sepupumu sekarang, Dia sepertinya benar-benar tidak bisa tanpamu. Karena bagaimana pun dia juga bukanlah pebisnis yang sebenar-benarnya pebisnis. Karena dia sudah mengusulkan cara baik seperti tanda tangan kontrak, ini bagus untukmu juga bagus untuknya.”

Setelah melihat wajah ayah yang dulu sudah lama terlihat sangat muram dan lemas, dan sekarang akhirnya ada senyum bahagia di wajah itu, Sandra juga menghela napas lega. Beberapa hari ini mereka bertiga hanya berdiam diri di rumah, hawa di rumah sampai membuatnya sulit untuk bernapas. Ucapan dan ekspresi wajah ayahnya ini membuatnya sangat bertekad dan bersemangat.

Bicara sampai sini, dia adalah orang yang mengutamakan keuntungan. Siapa yang tidak mau kesuksesan? Siapa yang tidak mau jadi kebanggaan untuk keluarga? Dan menjadi seseorang yang dikagumi oleh orang sekitar?!

Sandra membatin, kakak sepupu demi balas dendam kepada Manda, dia sudah membuat rencana yang sangat besar, tapi pada akhirnya juga tidak apa-apa? Kakak sepupu selama mengerjakan sesuatu pasti sangat giat dan rajin. Ada orang juga yang akan melindunginya jadi dia tidak akan pernah mengalami masalah apapun.

Sehingga, dengan memegang hati yang penuh keberuntungan, Sandra pun kembali ke poposi jabatan pekerjaannya sebelumnya.

Ketika mengambil tabel data, dia baru tahu pesta yang dimaksud kakaknya adalah pesta pribadi yang megah dan mewah. Itu juga adalah pesta penggalangan dana amal. Hanya saja yang dibingungkan oleh Sandra, tempatnya ternyata memilih di sebuah bioskop. Bukan sebuah hotel mewah.

Ketika dalam kebingungan ini, telepon dari kakak sepupunya masuk, “Halo, Sandra, apa kamu sudah melihat detail datanya?”

“Sudah lihat.”

“Di sana ada list undangan dari pesta kali ini. sembilan puluh persen dari orang-orang itu sudah mengkonfirmasi kalau mereka bisa hadir. Yang sisanya kalau tidak ada apa-apa, mereka kemungkinan juga hadir. Kamu periksa dan hafalkan dulu wajah dan identitas mereka sejelas-jelasnya. Nanti aku akan mengenalkannya padamu. Banyak orang di sana, yang penting kamu tidak melakukan kesalahan saja sudah oke kok.”

“Aku tahu.”

“Ini semua adalah relasi dariku. Semuanya akan aku kenalkan padamu. Aku juga bisa dibilang tidak memiliki rahasia apapun darimu.”

“Terima kasih kakak.”

“Bagaimana dengan toko pengantin sekarang?”

“Sudah kembali enam puluh sampai tujuh puluh persen seperti sebelumnya. Pembatalan pemesananan sudah aku urusi dan sudah bisa mengembalikan setengahnya. Hanya bisa mengerjakannya pelan-pelan karena bagaimana pun mengembalikan nama merek Ayu Wedding tetap masih butuh waktu.”

“Baiklah, Aku tenang saja kalau kamu yang mengurusi. Kontrak Maira dan Leila sebagai duta merek sudah akan berakhir. Kamu sudah punya pilihan siapa peserta yang cukup baik tidak?”

“Yang paling cocok adalah Suli. Dia punya pengunjung dan penggemar di internet sangat banyak, dia juga terkenal dari mulut ke mulut, dia juga punya kemampuan. Dan yang paling penting, aku dengar dia dan Aaron akan menikah akhir tahun ini. Hanya saja pernikahan mereka sudah menolak banyak sekali bantuan maupun sponsor. Aku takut kalau dia tidak akan menerima tawaran jadi duta merek kita.”

“Apa ada pilihan peserta yang lain?”

“Yang popularitasnya di bawah Suli ada Valia. Dalam beberapa waktu dekat ini popularitasnya cukup bagus. Tapi untuk membalikkan nama buruk merek kita pasti tidak akan begitu berguna. Yang terbaik tetap saja Suli.”

“Aku tahu, aku akan mengurusi urusan Suli. Kamu bantu aku mengurusi masalah pesta amal dulu saja, lalu nanti baru kita bicarakan lagi. Pesta amal ini bukan hanya pesta penggalangan dana saja, tapi juga bisa membantu Ayu Wedding untuk menarik investor.”

“Em, aku akan berusaha semaksimal mungkin.”

Setelah menutup teleponnya, Sandra memeriksa dengan cermat list nama undangan. Satu persatu dari list nama itu adalah orang-orang besar dalam dunia bisnis. Kelihatannya, kakak sepupunya ini benar-benar percaya dengannya. Kalau begitu, dia akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak mengecewakan kepercayaan kakak sepupunya.

Di sisi lain, setelah menutup telepon Ariel mulai memaki-maki, “Begitu buka mulut langsung Suli. Ambisimu ternyata tidak kecil ya. Baru punya dua toko saja berani-beraninya mau menggandeng artis kelas atas jadi duta merek. Otaknya sudah gila atau kemasukan air sih?”

....

Yuni akhirnya sesuai harapannya bisa bersama dengan Hendro.

Sedangkan Hendro sekarang sudah jadi tamu yang sering ke kediaman Gavin.

Hari itu hari yang cerah dan cahaya sore hari berwarna keemasan, Daun ginkgo di halaman juga berwarna keemasan yang juga tampak begitu indah.

Laras memeriksa jam, Gavin sudah hampir pulang, jadi dia pun berdeham dan berteriak, "Yuni, keluarlah."

Dalam tiga atau lima detik, Yuni pun muncul, "Ada apa, kakak ipar?"

"Tidak bisakah aku memanggilmu meski aku tidak ada apa-apa?"

"Bisa bisa bisa kok."

"Kemarilah," Laras merangkul lengan Yuni, lalu berkata dengan penuh kasih sayang, "Kenapa kamu selalu bersembunyi di kegelapan? Aku sudah memberitahumu jika kamu ingin mengikutiku, kamu mengikuti saja langsung tanpa harus bersembunyi. Terlebih lagi, sekarang ini kita di rumah, kenapa kamu masih bersembunyi saja?”

Yuni menggaruk kepalanya dan berkata dengan malu-malu, "Kakak ipar, sebaiknya biarkan saja aku. Sebagai pengawal rahasia, jadi tetap harus punya sikap seperti pengawal rahasia."

"Kenapa begitu banyak aturan"

"Tentu saja, tidak peduli seberapa sengitnya harimau, jika selalu disimpan dalam sangkar, ia pasti akan kehilangan keliarannya."

“……oke okelah, terserahlah. Tapi kamu harus mendengarkan aku hari ini. Hari ini sampai sini saja. Kamu sudah selesai kerjanya.”

"Aku menjaga selama 24 jam sehari, 365 hari setahun, ini adalah pengawal rahasia..."

Laras tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dan segera memotong kata-kata Yuni, "Yuni Yuni, Apa tidak ada mendengarkan perintah atasanmu di kamus pengawal rahasiamu?"

"Em, ada. Selama tidak melanggar hukum dan moralitas, boleh mematuhi perintah. Kakak ipar, sebenarnya kamu ingin aku melakukan apa? apa kamu mau menyuruhmu untuk membeli sesuatu?”

Pada saat ini, ada suara mobil di luar halaman, mobil Gavin perlahan masuk dengan mantap disertai dengan cahaya emas yang hangat. Mobilnya bercahaya memperlihatkan kearoganannya.

Laras menunjuk ke arah pintu dengan dagunya dan berkata sambil tersenyum, "Aku tidak perlu kamu membeli atau menjual sesuatu. Aku hanya menyuruhmu selesai kerja saja. Lihatlah Hendro sudah datang.”

Yuni malu menggigit bibirnya dan wajahnya memerah. Dia pun tergagap ketika bicara, “Kakak ipar, kamu...kamu...aku....”

“Ya ampun, jangan malu-malu. Kalian ini sedang jatuh cinta dan masa hangat-hangatnya. Jika LDR gitu, tak masalah. Namun, kalian sedekat ini tapi tidak bertemu satu dengan yang lain. Ini bukannya menyakitkan ya? Tenang saja, aku dan kakak kalian tidak akan menghalangi komunikasi hubungan dan perasaan kalian.”

"......" Yuni terlalu malu, bahkan dia tidak berani melirik ke arah pintu.

Ketika mobil berhenti, Gavin turun dari mobil, Hendro juga ikut turun bersama. Di bawah sinar matahari terbenam, dua bayangan orang itu tampak sangat panjang dan ramping di bawah cahaya matahari.

Laras memandangi mereka. Matahari terbenam miring dari belakang mereka, seperti lingkaran cahaya. Sosok yang tinggi dan tegap, paras wajah yang begitu jelas dan juga aura yang begitu hebat dan sangat memikat.

Laras berlari pelan menghampiri mereka, "Suamiku, kamu sudah kembali!"

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu