Cinta Pada Istri Urakan - Bab 683 Laras Adalah Pemenang Kehidupan

Setelah selesai bekerja, Suli dan Laras kembali ke studio. Ini adalah pengumuman pertama setelah penculikan dan penyelamatan Suli. Iklan menghabiskan tiga kali harga kontrak untuk mendapatkannya.

Suli hanya berdiri di podium konferensi pers selama 20 menit dan menerima wawancara terkait produk endorse, dan dengan mudah mendapatkan puluhan miliar.

Ini adalah harga jasa artis paling tinggi dalam negeri saat ini, dan belum pernah terjadi sebelumnya, yang membuktikan bahwa Suli adalah artis garis depan terpanas di industri hiburan saat ini.

Hidupnya berputar keras. Hanya dalam satu tahun, dia mengalami kemarahan, skandal, memenangkan penghargaan, cinta, pertengkaran, penculikan, dan lamaran pernikahan.

Suli naik daun, agennya, Laras, juga ikut terkenal.

Laras adalah pendatang baru. Dia baru saja memasuki industri, masih muda, dan memiliki sedikit pengalaman. Bahkan dia bisa membuat Suli populer kembali, tidak ada yang bisa percaya.

Karena itu, orang-orang di industri berspekulasi bahwa meskipun Suli meninggalkan Rumah Layar, dia tidak benar-benar meninggalkan Aaron. Laras adalah ipar kedua Aaron, seperti Aaron baru saja mengubah cara untuk membawa kembali Suli.

Spekulasi ini adalah dari mulut ke mulut, dan untuk sementara waktu, tidak ada yang tahu.

Lalu ada berita di Internet, katanya melihat dan mendengar sendiri, seolah-olah ada hal seperti itu benar ada terjadi.

Netizen open-minded, sehingga mereka mendiskusikan masalah ini - "Aku tidak percaya bahwa Suli dan Aaron telah bersama."

- "Apakah mereka bersama sebelumnya atau tidak, bagaimanapun, Suli sekarang bersama Minghe."

—— "sudah pisah jangan masih saling terikat. pasangan ada perasaan yang sama tidak bisa putus 100 persen, tidak heran tunangannya cemburu”

—— "Tunangannya bukannya orang sosialita. Aku tidak mengerti bagaimana orang sosialita berhubungan. Bukankah suami dan istri dalam industri hiburan semua memperlihatkan cinta dan bersatu di permukaan, ternyata masing-masing bermain diluar secara sembunyi? Apalagi saling suka. "

- "Aku tidak mengerti. Tidak adakah yang tahu bahwa Laras adalah pemenang hidupnya? Hidupnya seolah jalan telah dibuka."

- "Ya, ya,ya, pengalaman Laras di tahun-tahun ini juga dapat dikatakan sebagai serangan balik klasik. Dua karakter legendaris bersatu, dan semua peristiwa legendaris terasa sangat cocok."

Semuanya memiliki dua sisi. Tentu saja, ketika Suli begitu populer, lebih banyak penggemar, juga akan muncul suara haters yang punya pendapat berbeda.

Suli terbiasa dengan ini. Dia tidak peduli dan tidak urus kecuali pekerjaannya, dan menyelesaikan pekerjaannya satu demi satu yang tertunda karena sakit dan istirahat. Selain itu, hanya pekerjaan yang sibuk yang bisa membuatnya melarikan diri dari pengejaran Minghe dan melepaskannya dari memikirkan Aaron.

Hari itu, Suli secara resmi bergabung dengan kru dan juga menghadiri upacara pembukaan film.

Hadir pula Mona He dari agen Rumah Layar dan Almora dari independen. Peran mereka adalah dua teman sekamar dari pemeran utama wanita.

Film ini ada artis dari Rumah Layar karena investasi Rumah Layar, Mona adalah seorang artis yang didukung oleh Rumah Layar. Dia sangat cantik dalam adegan dilihat dari sudut manapun, tidak hanya menekan Suli, tetapi juga menekan Almora.

Setelah pemeran pria dan wanita setuju untuk menerima wawancara kelompok terpisah, giliran mereka untuk diwawancara secara, Mona dan Almora diatur bersama.

Reporter: "Apakah ini pertama kalinya Momo muncul di film ya? Ada harapan untuk film ini?"

Almora berkata dengan rendah hati, "Ya, jadi saya sangat gugup. Saya tidak berani memprediksi apapun tentang film. Saya hanya berharap saya bisa memainkan peran dengan baik dan tidak menghalangi semua orang."

Ini jawaban yang sangat formal. Dari saat konpres pembuatan film hingga pembukaan film sekarang, Almora telah membuat kemajuan besar dalam berbicara.

Tetapi dibandingkan dengan Mona, yang diajari oleh seorang guru pembicara profesional, jawabannya hanya rata-rata.

Mona tiba-tiba memotong pembicaraan dan tertawa riang: "Momo, jangan terlalu merendah, kamu jelas bekerja sangat keras, sambil ikut kelas akting profesional juga masih tampil di TV, kerja kerasmu pasti akan terbayar."

Wajah Almora membeku, tersenyum canggung.

Meskipun ekspresinya yang tidak senang hanya berapa detik, para reporter dari kunjungan kelompok bahkan tidak menyadarinya, tetapi dia tidak dapat melepaskan diri dari kamera resolusi tinggi, yang menangkap ekspresinya sekilas.

Juru kamera di belakang lensa menyukai gambar pertarungan ini diam-diam dan bahkan telah memikirkan judul untuk adegan ini.

Reporter: "Bisakah kamu mengungkapkan peran film?"

Mona menjawab pertama: "Ini adalah teman sekamar siswa perempuan utama dengan usia sama, dan yang lainnya tidak boleh diungkapkan. Singkatnya, peran saya memainkan peran penting, adegannya sangat banyak.”

Reporter: "Jadi apakah peran sesuai denganmu?"

Mona mengangguk sambil tersenyum. "Itu benar, aku barusan lulus dari perguruan tinggi selama setahun, dan itu seharusnya tidak berbeda dengan para mahasiswa."

Ada banyak wartawan. Sebagian besar media paling banyak mengajukan satu atau dua pertanyaan. Mona memegang seikat mikrofon dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh para wartawan dengan mudah. Almora tidak bisa memasukkan beberapa kata sama sekali.

Kecuali untuk beberapa pertanyaan yang menyebutkan nama Almora, dia akan menjawab, sisanya adalah Mona yang menjawab, Almora sangat ceplas-ceplos, dan wartawan menyukai selebriti seperti dia, yang punya konten, jadi bisa bertanya lebih banyak.

Reporter: "Ayo kita ambil foto."

Jadi, pemandangan yang menakjubkan datang. Mona mengulurkan tangan pertama dan membiarkannya menempel di pundak Almora. Tangan satunya ada di pinggulnya, lalu dia meluruskan pinggangnya dan kakinya. Itu adalah gaya model ketika memotret majalah mode.

Almora ditekan terlihat pendek olehnya, dan wajahnya terhalang oleh sikunya sedikit.

Dengan ini, lensa kamera tidak bisa fokus pada wajah Almora. Hanya foto grup yang dapat digunakan. Dalam foto-foto grup, dia seperti asisten Mona, wajah agak blur, juga terlihat di belakang, dilihat bagaimnapun sangat jelek.

Di belakang ruang ganti, Almora menendang kursinya dengan marah, mengutuk: "Apaan ini, penjahat seperti dia hanya akan memainkan cara-cara licik di belakang."

Asisten dengan cepat mengingatkannya, "Ini adalah tempat umum, mata dan telinga ada di mana-mana, kamu harus tetap tenang."

"Aku memang tidak ya," kata Almora, mengangkat suaranya lebih keras, "Setidaknya aku mendapat nilai bagus dari sutradara lewat audisi. Aku mengambil peran dengan akting sendiri, tetapi dia hanya mengandalkan Rumah Layar. Dia berpikir dibanding aku lebih tua berapa taun saja, sudah merasa lebih tua dan lebih senior. Hoeks, mak lampir paling menjijikkan. "

Pada saat ini, Mona berada beberapa langkah belakangnya. Dia memandang Almora dengan bangga, dan mengulurkan tangannya dan melambai di depannya. “lihat lihat lihat, ini Bos Jin kemarin kasih aku hadiah, kamu punya?”

"Kamu pergi!" Almora menggeram marah.

"Hehe, aku gamau, aku mengandalkan hubungan dengan Rumah Layar, juga yang penting ada yang bisa diandalkan, kamu punya? Nah, masih audisi, mengapa kamu tidak meminta Bos Jin untuk memberimu peran utama wanita? "

"Mona He!"

"Yah, Kakak ini dibanding kamu lebih tua beberapa tahun, jadi pengalaman sosialnya juga lebih kaya, aku sarankan, banyak-banyak bermain lah, ha ha ha ha ha."

"Kamu kamu kamu." Almora sangat marah dan tidak mengatakan apa-apa, mengambil kursi di sebelahnya dan memukul Mona.