Cinta Pada Istri Urakan - Bab 53 Hamba Sangat Takut (1)

Gavin menatapnya dengan tatapan menyalahkan, setelah itu dia berbisik, "Jangan membuat masalah."

Laras tetap maju selangkah dan berkata, "Jenderal Gavin, hanya berdansa satu lagu saja, masa hal yang sederhana seperti ini saja anda tidak mau mengabulkannya?"

Dar!!! Dia mengatakan hal yang sama persis lagi dengan Jenny.

Tetapi, apakah hasil yang didapatkannya akan sama dengan Jenny? Semua orang menunggu jawabannya.

Saat ini, Gavin terlihat menghela napas dengan tidak berdaya, seperti sedang berkata--aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa terhadap dirimu.

Dia menggenggam jarinya yang ramping dan indah, lalu tersenyum dengan santai serta berkata : "Aku merasa sangat tersanjung."

Mereka berdua menari bersama, Laras tertawa dengan gembira, matanya sangat bersinar, Gavin juga menatapnya dengan penuh cinta, di mata mereka berdua hanya ada satu sama lain.

Laras tidak begitu pintar berdansa, sangat jauh jika dibandingkan dengan tarian Jenny yang sempurna, tetapi tarian dia dan Gavin malah terlihat sangat indah, terlihat saling mencintai, ini adalah tarian yang penuh dengan perasaan cinta.

Sebaliknya dengan Jenny, meskipun dia sudah menarikan tarian yang panas dan merobek gaunnya yang super pendek itu, dia tetap tidak dapat mendapatkan perhatian dari pria yang dicintainya, malah membuatnya menjadi bahan tertawaan orang-orang.

Jenny adalah putri yang dilahirkan di keluarga militer, dia lugas, kuat dan tegas, perkataan dan perbuatannya tanpa bisa dihindari sering menyinggung orang lain, hanya saja karena terhalang statusnya, maka semua orang hanya bisa terus menjilatnya dengan terus memuji dirinya, sekarang ada seseorang yang tidak takut mati, bukan saja berani menginjak kepalanya, dia bahkan merebut pria yang dicintainya, hal ini benar-benar membuat hati banyak orang merasa puas.

Banyak orang yang diam-diam merasa sangat gembira dan memakinya "sukurin" di dalam hati.

"Jen, siapa dia sebenarnya?"

"Iya Jen, kenapa Gavin bisa berdansa dengannya? Bahkan mereka berdansa dengan sangat mesra....."

Jenny merasa sangat sedih sampai tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, dia berlari pergi meninggalkan teman-temannya.

"Jen, Jen...." meskipun teman-temannya sangat mengkhawatirkan dirinya, tetapi tetap tidak bisa mengalahkan keinginan bergosip mereka, saat mereka melihat Jenny lari dengan begitu cepat, tidak ada yang mengejarnya, mereka semua serempak tetap tinggal di sana dan terus melihat Gavin dan Laras.

Tepat ketika semua orang sedang berspekulasi tentang identitas Laras, tiba-tiba Aaron berteriak dengan penuh dendam, "Kak, kakak ipar, bisa tidak kalian tidak usah memamerkan kemesraan di depan umum seperti itu, pernah tidak memikirkan perasaan kami-kami yang masih sendiri ini?"

Semua orang yang mendengarnya sangat terkejut, apa, ternyata dia adalah istri Gavin?! Sebenarnya apa latar belakang keluarganya?

Gavin sama sekali tidak mempedulikan keluhannya, tatapan matanya sama sekali tidak pernah beralih dari wajah Laras, awalnya dia ingin memberikan Laras sebuah kejutan, sekarang malah dia yang diberikan sebuah kejutan.

"Aku tidak menyangka kalau kamu selain pintar berkelahi, ternyata juga pintar berdansa."

"Hal yang tidak kamu tahu mengenai diriku masih sangat banyak."

"Kamu masih bisa apalagi? lebih baik beritahu aku terlebih dahulu, agar aku siap mental."

"Huh, tidak asik kalau aku memberitahumu lebih dulu, bukankah lebih baik jika kamu menyadarinya secara perlahan-lahan?"

"Masuk akal."

"Hei hei, kamu pelan sedikit, aku tidak bisa mengikutimu, aku hanya bisa tarian yang sangat sederhana."

"Aku kira kamu serba bisa."

"Setiap hal bisa sedikit-sedikit, itu sudah cukup, tidak bisa dimakan juga, yang penting bisa digunakan pada saat yang genting."

"......" Gavin tidak bisa menjawabnya, dia terpaksa mengatakan kalau perkataannya cukup masuk akal.

"Huh, cepat jelaskan kepadaku mengenai nona Wijaya itu."

"......." kamu masih saja merasa bangga.

Setelah berdansa sebentar, Gavin membawa Laras pergi dari sana, meninggalkan orang-orang yang membicarakan tentang mereka di sana.

---

Karena sudah datang ke Resort pemandian air panas, bukankah sayang sekali jika tidak dinikmati dengan baik.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu