Cinta Pada Istri Urakan - Bab 791 Setelah Terjadi Masalah Nasi Sudah Menjadi Bubur

Wulan hampir genap berusia 2 tahun, dia bisa berjalan dengan stabil, dan berbicara dengan sangat jelas, hanya saja apa yang dia katakan tidak ada logika, dan tidak bisa menjelaskan satu hal dengan jelas.

Dia berkata kepada Laras dengan semangat: “Wulan setiap hari ingin bermain jungkat-jungkit bersama mama.”

Laras: “Suka bermain jungkat-jungkit ya, pergi ke rumah bibi, rumah bibi ada taman bermain dan ada kakak dan kakak yang menemanimu bermain.”

Wulan bertepuk tangan, “Baik, mama juga pergi.”

Manda memeluk Wulan dari pelukan Laras, “sayang pergi bermain sendiri.”

Wulan sangat nurut, dia duduk di mobil, dan bermain seorang diri di ruang tamu.

Manda memerintahkan Leli pergi membeli sayur, Leli secara khusus kembali ke kamar mengganti pakaian, baru pergi keluar.

Begitu Leli pergi, Laras mulai bertanya, “Kenapa kamu mengundang pengasuh yang begitu muda?”

“Dia putri bungsu bibi Liu, menantu bibi Liu melahirkan, jadi pulang ke rumah menjaga cucunya, dia merekomendasi putri bungsunya kemari, aku lihat putrinya cukup energik, jadi menyetujuinya.”

Laras berkata dengan nada menghukum: “Iya, sangat energik, sangat cantik, polos seperti kelinci putih, kamu tidak takut Rendra jatuh hati padanya?”

Manda tertegun, lalu tersenyum dan berkata dengan tegas: “Dia tidak akan.”

“Iya, Rendra tidak akan, tapi kalau dia yang jatuh hati kepada Rendra? Kalian tinggal di atap yang sama, dia setiap hari diam-diam menggunakan trik kecil untuk memisahkan kalian berdua, membuat masalah, bahkan sampai menggoda, tiba waktunya sudah tidak bisa menyesal.”

Manda: “Bagaimana mungkin? Tidak akan, dia gadis yang sangat polos, keluar dari daerah pegunungan yang miskin.”

Laras berkata dengan kemarahan yang disertai dengan kebencian, “Yang polos itu kamu Manda, aku bukan mengatakan gadis yang baru keluar dari daerah pegunungan, namun, seperti kata pepatah, sungai dan danau yang sering menimbulkan bencana, kata-kata ini bukannya tidak ada dasar. Wajah Leli penuh dengan niat jahat, tidakkah kamu bisa melihatnya?”

Manda menggelengkan kepala, “Tidak begitu mengerikan seperti yang kamu katakan?”

Laras menghela nafas, “Lebih baik mencegah, kalau benar-benar terjadi masalah ini, kamu dan Rendra yang paling menderita.”

Dia berjalan ke depan meja rias, menunjuk dua bingkai foto dan bertanya: “Apakah kamu berencana menyembunyikan foto berdua kamu dengan Rendra?”

“Tidak ada, bukankah ini diletakkan dengan baik?”

“Itu sekarang, tadi ketika aku melihatnya, foto ini diletakkan di belakang foto keluarga, Leli mengatakan Wulan menunjuk foto ini memanggil papa dan bibi, lalu kamu tidak senang, jadi ingin menyembunyikan foto ini.”

“……”Manda tercengang, apakah benar bumil yang melahirkan daya ingatnya akan turun?

“Dan lagi, tadi dia memakai bajumu membukakan pintu untukku, tidak tahu dia benar-benar bodoh atau pura-pura bodoh, dia memintaku untuk tidak memberitahumu, mengatakan dia menyukai pakaian cantik, aku bersumpah aku tidak mengada-ada.”

“Dan, apakah kamu menyadarinya, kamu memintanya pergi membeli sayur, dia kembali ke kamarnya mengganti pakaian yang cantik baru keluar. Iya, gadis itu sangat menyukai kecantikan, dan tidak ada yang salah menyukai kecantikan, tapi Manda, apakah kamu tidak merasa dia tidak pantas tinggal seatap dengan Rendra?”

Begitu diingatkan Laras, Manda juga merasa tidak pantas, dia menjelaskan: “Aku tidak pernah memikirkan hal itu, Leli sangat lincah, dia melakukan pekerjaan dengan rapi, sifatnya baik, Wulan sangat menyukainya, dia banyak membantuku. Namun, Rendra pernah mengatakan di rumah tinggal seorang gadis sangat tidak nyaman, dia memintaku menghubungi perusahaan outsourcing mencari seorang pengasuh, hanya saja aku tidak bisa menemukan yang memuaskan, jadi ditunda.”

Laras perlahan menganilisisnya, “Kamu lihat, pria seperti Rendra, tidak usah mengatakan keluarga dan kariernya, dengan tampangnya sudah bisa menarik sejumlah wanita cantik, seorang pria berusia 40 tahun dengan sekuntum bunga, dia yang memiliki rumah, mobil, karier dan sangat tampan, berapa banyak wanita yang ingin bersandar di tubuhnya?”

Manda tercengang, dia tidak bisa membalas satu katapun.

“Aku mengatakan yang sebenarnya, kala itu kenapa kamu terpesona padanya pada pandangan pertama, bukankah juga karena tampangnya yang tampan?”

“……”Manda tidak bisa membantah.

“Semua yang bisa kamu lihat, juga bisa dilihat wanita lain, tampang Rendra seperti ini, tidak usah mengatakan hampir berusia 40 tahun, sekalipun berusia 50 60 tahun, tetap ada wanita yang mengejarnya kamu percaya tidak? Setelah terjadi semua sudah terlambat.”

Manda tercengang, tidak bisa membalas satu katapun.

Laras berkata: “Aku pikir, kamu boleh menanyakan kepada Rendra, kenapa dia merasa Leli kurang pantas tinggal di rumah kalian, aku pikir Leli pasti pernah melakukan hal yang menyulitkan Rendra. Manda, kamu menaruh semua perhatianmu pada Wulan, jadi tidak menyadari niat Leli. Aku sebagai orang luar, hari ini pertama kali melihat Leli, merasa ada yang salah dengan orang ini.”

Manda mengangguk, dia yang semakin memikirkannya semakin cemas, dan kecemasan dia datang dengan sangat cepat, tanpa sadar tangannya mulai gemetar.

“Terus apa yang harus aku lakukan, memintanya pergi hari ini? Aku harus menggunakan alasan apa? Aku……aku……aku segera menyuruhnya pulang……”

“Manda, Manda.”Laras akhirnya menyadari ada sesuatu yang salah dengan Manda, dia memegang pundak Manda, berkata, “Kamu tenang sedikit, tidak perlu begitu terburu-buru, tidak perlu.”

Tubuh Manda gemetar di sofa, matanya terus melirik ke segala arah, tidak tahu apa yang dilihatnya, Laras merasa sedih, pada saat yang sama dia juga curiga, kenapa bisa begini?

Ketika mendengar dari kakak mengatakan suasana hati Manda tidak bagus, dia tidak merasa begitu parah, wanita yang tidak pergi bekerja, setiap hari di rumah menjaga anak-anak, tidak sakit juga akan sakit kebosanan, tapi ketika hari ini melihatnya, dia merasa segalanya tidak sesederhana yang dia bayangkan.

Dia berpikir, Rendra adalah orang yang paling memahami Manda, bahkan dia saja juga berpikir mengarah ke depresi, kalau begitu saat ini Manda pasti ada masalah, dan masalah ini sangat parah.

Lalu Laras berhenti membahas masalah Leli, mengalihkan topik pembicaraan, “Masalah Leli tidak perlu begitu gegabah, ini hanya pemikiranku saja, sebaliknya kamu jangan berpikir sembarangan. Ngomong-ngomong kita terus mengatakan ingin pergi ke tempat pemandian air panas, aku pikir akhir pekan ini membawa mereka pergi ke pemandian air panas pinggiran kota, jumat malam berangkat, dan hari minggu pulang, dua hari dua malam, kalian bawa Wulan pergi bermain?”

“Aku……aku……”kecemasan Manda masih belum tenang, dia menjawab dengan gugup, “Aku tidak tahu akhir pekan Rendra ada waktu tidak, ka……kalau dia harus lembur……tidak bisa pergi……”

“Kalau begitu kamu pergi tanyakan dia?”

“Ok……ok……”

Setelah itu, Manda mengambil nafas dalam-dalam menenangkan suasana hatinya, menelepon Rendra dan bertanya, ketika berbicara dengan Rendra dia merasa tenang, terlihat jelas dari gerak-gerik dan ekspresinya.

“Dia mengatakan bisa.”

Laras tersenyum dan berkata: “Bagus kalau begitu, Wulan pasti sangat senang.”

“Ehn.”perasaan Manda kembali stabil ketika melihat putrinya,

Hari itu, Laras tinggal sampai Rendra kembali, dan makan malam sebelum pergi.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu