Cinta Pada Istri Urakan - Bab 689 Melakukan Hal yang Serius

Setelah selesai berbicara, sudah waktunya melakukan hal yang serius.

Sejak Laras berkerja sama dengan Suli mendirikan studio kerja selebriti, dan juga bekerja sebagai manager Suli, lembur menjadi hal yang biasa, Gavin juga sering sibuk tidak bisa pulang ke rumah.

Langkah kedua orang ini beda sekali, terkadang ketika Gavin tengah malam pulang kerumah, Laras sudah tidur, dia juga tidak enak mengganggunya, terkadang Gavin cepat pulang ke rumah, Laras malah lembur, menunggu dia pulang kerja, dia sudah kecapekan dan ingin tidur, dia semakin tidak tega mengganggunya.

Hari ini kebetulan akhir pekan, kedua orang kebetulan ada waktu, anak-anak juga sudah kembali ke kamar untuk tidur, kalau sekarang ini tidak melakukan hal serius, kapan lagi?

Alis Gavin terkait, langsung menarik Laras pergi mandi.

Hati Laras ingin, tapi wajahnya malah menolak, berkata: "Yang benar sedikit, ini adalah rumah papa mama."

"Ini adalah kamar kita, kita mau berbuat apa terserah kita......Sini sini, aku sebagai suami bantu kamu gosok punggung kamu."

Suara ini, intonasi ini, Laras tanpa terasa gemetaran, badannya sudah diseret ke dalam kamar mandi, dengan cepat mundur selangkah, kedua tangannya menarik pintu kamar mandi, menolak, "Tidak mau."

Kemarin dia dengan lembut mengatakan kalau mau membantunya menggosok punggung, hasilnya hari kedua tidak bisa turun dari ranjang, pinggangnya pegal selama seminggu."

"Aku besok masih harus sibuk, kamu jangan sembarangan melakukan yang tidak-tidak, aku tidak mau bermain......Aiya, kamu......preman......"

Di mata Gavin, Laras adalah sosok yang mungil dan cantik, begitu dia gendong, seluruh badan Laras terangkat, tidak memerlukan tenaga yang sangat banyak.

Setiap kali saat seperti ini, Gavin bernai menertawainya, "Apa yang kamu tolak, aku lihat kamu ini namanya sengaja melepaskan untuk mendapatkan, lebih baik simpan tenagamu, nanti baru dipakai."

"......" Selalu ada-ada saja, semakin tua semakin mesum.

Terdengar suara cemplungan, Laras dilempar masuk kedalam bathup bulat yang besar, "Uhuk uhuk uhuk uhuk......Gavin kamu ingin menenggelamkanku ya?! Uhuk uhuk......"

Gavin berdiri di sebelah, melihat dia tersenyum.

Laras menyisir rambutnya ke belakang, menampakkan kening bulat yang montok, wajah yang berbentuk telur bulat itu semakin cantik dan indah di bawah pantulan cahaya air.

Laras tersedak air, juga tidak lupa memarahinya, Gavin memang menyyukai kegalakan Laras yang seperti ini.

Gavin membungkukkan punggungnya, mengangkat wajahnya, langsung melumat bibirnya, sembari mencium Laras, dia dengan tersenyum ringan berkata: "Suaramu yang kuat sedikit, biar satu lantai ini tau kalau kamu adalah seorang mak- mak galak."

Mak-mak galak?

Mak! Mak! Galak?!

Laras menjulurkan tangannya menahan lengannya, memutarnya 180 derajat, "Aku mak-mak galak? Gavin, kamu tidak salah? Aku begitu lemah lembut baik perhatian juga begitu mengerti kebenaran, mak-mak galak seperti itu?"

Gavin menahan tawanya dan berkata: "Haha, aku suka melihat kamu yang marah-marah."

"Dasar preman, aku tidak akan melepaskanmu."

"Bagus kalau tidak melepaskanku, kita selamanya harus saling mencintai, tidak habis-habisnya, itu baru menarik."

Sambil berkata, Gavin membuka keran air mengisi bathup.

Air hangat mengalir ke dalam bathup, uap panasnya naik, airnya berasap, Laras berendam di dalam air panas, wajahnya menjadi kemerahan, baju kaos putih yang dia pakai karena basah menampilkan pemandangan lainnya.

Tenggorokan Gavin tercekat, lalu mengagkat wajahnya dan menciumnya lagi.

Tidak sama dengan lelucon sebelumnya, ciuman kali ini menjadi lebih lama dan penuh kasih sayang, juga membawa kecintaan seorang suami kepada istri, juga mebawa rasa haus seorang pria terhadap wanita.

Sedangkan Laras yang berendam didalam air panas sudah lemah, ditambah dengan ciuman seperti ini, dia semakin lemah, otaknya kebingungan, tanpa terasa, bajunya sudah dibuka.

Dia melihat dirinya sendiri, lalu melihat Gavin yang masih menggunakan pakaian tentara, dia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya.

Begitu dia malu, wajahnya semakin memerah, lalu Gavin menertawainya lagi, "Kamu lihat kamu sendiri, mulut bilang tidak mau, tapi badanmu jujur sekali."

"......"

-----

Keesokan harinya, Laras mengajak Aaron untuk bertanya tentang Mona.

Begitu Aaron mendengar, langsung menolak, "Kakak ipar kedua, tidak membohongimu, aku karena masalah ini pernah dengan khusus bertanya kepada manager Mona, manager orang lain tidak berani mengatakannya, benar-benar mungkin akan melakukannya, tapi orang ini pasti tidak akan melakukan hal yang melanggar peraturanperusahaan."

"Mona sejak keluar dari grup, Mei-Mei yang selalu membawanya, Mei-Mei sudah menjadi asisten Suli selama 5 tahun, juga salah satu asistenku, setelah Suli pergi, Mei-Mei mulai membawa orang baru, Mona yang paling menonjol di antara orang baru, maka aku menyuruh Mei-Mei yang membawanya."

"Setiap grup di perusahaanku, selalu mempunyai cara mempromosi masing-masing, tidak mengharuskan setiap masalah selalu datang melapor padaku, tapi, kriteria dasar perusahaan, mereka masih tetap harus menjaganya, tidak menuduh selebriti akan meninggalkan dunia hiburan adalah yang prtama, asalkan orang-orang di Rumah Layar tidak akan melanggarnya, Mei-Mei lebih tidak akan melakukannya."

"Aku sudah pernah menganalisis masalah ini, pasti Mona yang menggunakan uang sendiri membeli netizen untuk melakukannya, selain kemungkinan ini, tidak ada lagi yang lain."

Di dalam dunia hiburan, perkataan Aaron masih ada harganya, pengalamannya juga banyak, Laras sangat mempercayai perkataan Aaron, tampaknya tebakannya benar, hari ini bertanya kepada Aaron, hanya untuk memastikan tebakannya.

"Kakak ipar kedua, kenapa kamu menjadi tertarik dengan permusuhan di antara Almora dan Mona?" Tanya Aaron dengan curiga.

Laras membuang nafas berat, "Jebakan, jelas-jelas sudah tau ini adalah sebuah jebakan, aku terpaksa harus masuk kedalam, utuk membayar utang budi keluarga Pradipta."

"Apa maksudnya?"

Oleh karena itu, Laras menceritakan masalah semalam Farah dan ayahnya datang ke mansion lama untuk meminta pertolongan.

"Waktu kejadian Gavin dulu, papa pergi ke Hainan untuk merawat kesehatan, kebetulan bertetanggaan dengan paman Motar sekeluarga, untungnya keluarga paman Motar sering menemani dan membantu, papa dan mama baru bisa keluar dari 'penderitaan kehilangan anak', jadi, papa dan mama selalu mengingat kebaikan keluarga Motar ini.

"Awalnya Almora datang ke kota Jakarta bersekolah, mama juga berjanji kepada keluarga Motar akan menjaganya dengan baik, tidak ingin dia mendapatkan kesulitan seperti ini, mama juga merasa sangat bersalah. Semalam paman Motar datang ke rumah, orang sudah begitu tua masih melakukan perjalanan jauh datang dari Hainan, kesehatannya juga tidak baik, dia hanya mempunyai satu-satunya cucu perempuan, papa dan mama juga tidak bisa tidak membantunya."

"Tapi masalah ini, mereka juga tidak bisa mengurusnya, kebetulan sekali aku baru menjadi manager, jadi hanya aku yang bisa membantu."

Aaron mengangguk, lalu mengejek, "Benar juga, kalau menyuruh kakak kedua yang membantu, kamu juga tidak tenang, benar tidak?"

Laras sedikit merasa hatinya tertusuk, tapi dia malah ngotot berkata, "Mana mungkin, dia mana ada waktu membantu, masalahnya sendiri saja tidak selesai-selesai, masalah kecil perempuan ini, lebih baik aku saja yang menyelesaikannya, ini namanya profesional."

Aaron juga tidak membocorkannya, dia bilang seperti apa ya seperti apa saja, dia berubah serius bertaya: "Kalau begitu kamu mau bagaimana menyelesaikannya? Menarik Almora dari presdir Jin, mengontraknya?"

"Ha, benar sekali, kalau begitu menurutmu bisa tidak?"

Aaron dengan serius melihatnya, menggeleng kepala.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu