Cinta Pada Istri Urakan - Bab 703 Mampus Kamu Dimanfaatkan

Berkeliaran semalaman akhirnya Almora datang ke studio, melihat Laras memasang muka masam, bagaimanapun dia juga merasa sedikit segan, dengan tebal muka dia meminta maaf.

“Maaf, membuat semua orang khawatir,” merangkap kedua telapak tangannya dan meminta maaf, “Aku terlalu banyak minum sehingga bangun kesiangan, maaf, Panpan, kamu bantu memesan cemilan untuk ngeteh, aku yang traktir, cepat.”

Panpan melirik ke arah Laras, dan melihat Laras tidak melarang, mengangguk kepala kemudian memesan cemilan untuk ngeteh.

Laras menghelakan nafas, membuka layar laptop dan arahkan ke Almora, menunjuk pria yang di dalam foto, bertanya: “Dia siapa?”

Di depan banyak orang, Almora merasa malu dan wajahnya memerah, bergumam dan tidak bisa menjelaskan, “Itu? Dia? Kebetulan ketemu dia semalam, hanya orang biasa?? Orang biasa??”

“Sebagai seorang publik figur, mengapa kamu begitu sembrono? Apakah kamu ingin merusak image-mu sendiri?”

“Tidak tidak, aku minta maaf, aku sudah tau kesalahan ku, tidak akan mengulangi lagi.” Almora mengerutkan dahi, dan memijat bagian pelipis, dengan lelah dan lesu, dia tidak berhenti menjelaskan, “Aku sudah mabuk, ketiduran dan sudah tidak tau apa-apa, ketika bangun sudah siang, kepala terasa sangat sakit, aku sendiri juga tidak tahu apa yang terjadi sampai aku melihat berita.”

Almora tidak memiliki keahlian dalam hal lain, akan tetapi dia sangat ahli dalam bertingkah laku manja dan aegyo.

Namun, dia bisa membohongi rekan-rekan yang lain, akan tetapi dia tidak bisa membohongi Laras, Laras tidak mungkin akan terjebak.

“Semuanya keluar dulu, aku ingin berbicara berdua dulu dengan dia.”

Setelah Laras memberi perintah, semua orang saling menatap, tidak berkata apapun, kemudian keluar dari studio. .

Di dalam studio hanya tersisa Laras dan Almora berdua, Laras menatapnya dengan ekspresi “Sebaiknya kamu jujur.”

Awalnya Almora masih bersikeras bahwa dia baik-baik saja, sama sekali tidak membahas mengenai orang biasa yang dimaksud telah bermesraan dengan dia semalam, dia sambil duduk sambil tersenyum, peregangan kaki dan tangannya, kemudian masih menguap, “Ah, kepalaku masih terasa pusing, ngantuk, lain kali aku tidak akan minum sebanyak itu lagi, bener.”

Laras tidak ingin berbasa basi dengan dia, dan terus terang berkata: “Kamu menganggap kami semua adalah anak kecil? Tidak membongkar aib-mu artinya masih menghargaimu, kamu masih tidak tahu berterima kasih?”

“Aku?? Apa, hanya minum bir saja, kebetulan ketemu seseorang yang asik diajak ngobrol, kemudian mengajak dia keluar untuk minum bir, hanya begitu saja.”

“Hanya begitu saja? Setelah selesai minum dia tidak mengantar kamu ke hotel? Bagaimana kamu bisa membuka kamar hotel kemudian tidur sampai siang hari berikutnya?”

Tatapan mata Almora berkedip cepat, masih bersikeras dan menganggukan kepala, “Iya?? Iyaa.”

Kemudian Laras meninggikan volume suara, bertanya dengan nada marah: “Masih tidak ingin mengaku?”

“ngaku ngaku ngaku apa? Minum minuman keras juga melanggar hukum?

Laras mengambil setumpuk foto yang di samping laptop “Pa” kemudian lempar di hadapannya, “Kamu berpikir mereka tidak mengekspos foto-foto tersebut berarti mereka tidak memotret?”

Melihat puluhan foto, Almora sangat panik dan cemas, tiba-tiba melemah.

“Media massa yang tidak bermoral tersebut sangat licik, memposting beberapa foto yang buram, tujuan mereka adalah meminta uang, setelah negosiasi harga, kami akan mengambil kembali file-file foto kemudian menghancurkannya, sulit untuk bernegosiasi, hari berikutnya membuat kamu masuk ke dalam trending topik.”

Almora melihat foto tersebut satu per satu, dia dan Joni mendempet seperti bayi siam, setelah keluar dari club, ketika mereka sedang bermesraan di gang samping club, difoto dengan sangat jelas.

Setelah mereka masuk ke dalam mobil, wartawan yang tidak bermoral tersebut sangat tercela, menggunakan editing software kemudian menandai tiga kata tersebut di samping mobil—— Getaran Sungguh Dahsyat.

Dan yang terakhir adalah mereka berdua terburu-buru pergi ke hotel untuk membuka kamar, wartawan tersebut mengikuti dan menjepret mereka sepanjang perjalanan.

Ini adalah masalah pribadi, sebagai orang dewasa, siapa yang tidak memiliki kebutuhan fisiologis, akan tetapi, kelakuan yang bermesraan terekspos di depan umum, Almora merasa sangat memalukan sekali.

“Wartawan-wartawan ini sungguh kurang ajar,” Almora merasa sangat emosi kemudian dia merobek beberapa foto tersebut, “Pelanggaran hak privasi orang lain, ini melanggar hukum, ini melanggar hukum.”

“Huh, sekarang kamu sudah merasa cemas? Sebelumnya kamu kemana saja?” Laras melihat sobekan-sobekan kertas foto yang tercecer di atas lantai, Laras mengingatkan, “Masih ada sebuah video, lebih jelas dan lebih menarik, apakah kamu ingin melihat?”

Almora merasa lebih memalukan lagi, tadi ketika Almora masuk, dia masih berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa, sebenarnya semua orang sedang menertawakan dia, dia menutupi wajahnya dengan kedua tangan, bahkan dia keluar dari studio ini saja dia merasa sangat malu.”

Dia bertanya dengan nada rendah: “Apabila begitu berapa banyak yang mereka minta?”

“Mereka yang mengirim foto-foto dan video ini kepadaku, aku masih belum menjawab.”

“Apa?” Almora meletakkan tangan, melihat dia dengan ekspresi kaget, “Kamu?? Kamu?? Kamu sudah siap pecat aku? Bukannya kamu mengatakan bahwa ingin membantu aku?”

Laras merasa sangat marah, “Apabila begitu aku juga harus tau semua hal kalian? Jika kamu tidak memberitahuku kenyataan, bagaimana aku bisa membantumu?”

“Kenyataannya ada di dalam foto, sudah dijepret membuka kamar di hotel, apalagi yang bisa kami lakukan? Apakah aku harus memberitahumu kami menggunakan posisi apa? Dan melakukan berapa kali?”

Laras tersedak dan tidak tahu harus berkata apa, menarik nafas yang dalam sebanyak tiga kali, kemudian dia berkata: “Aku ingin kamu memberitahukan ku, siapakah pria ini!” Siapa yang tertarik dengan posisi kalian ketika melakukan hal tersebut, bagaimanapun kamu juga pernah tergila-gila dengan Gavin, apakah kamu tidak bisa menjadi Gavin sebagai standar kamu untuk mencari pasangan? Baiklah, aku juga tau pria yang seperti suami ku sangat langkah, susah untuk mendapatkan, akan tetapi kamu juga jangan sembarangan mencari pria yang jelek! Apakah standar estetika mu dimakan sama anjing?

Almora menutup wajahnya lagi dengan kedua tangan, berkata dengan jujur, “Dia adalah Joni.”

“Siapa?” Laras tidak pernah mendengar nama tersebut, dalam berita tersebut mengatakan bahwa dia adalah seorang aktor, Laras berpikir bahwa setidaknya dia kenal dengan aktor tersebut.

“Joni Candra, dia adalah seorang aktor.”

Laras terus mencari di dalam pikirannya, akan tetapi, maaf, di dalam database Laras tidak ada nama orang tersebut, “Mungkin aku kurang informasi, coba kamu sebutkan, peran apa saja yang pernah dimainkan?”

“Dia tidak populer, aku juga tidak bisa sebutkan peran apa saja yang pernah dimainkan.”

Didalam hati Laras merasa ingin marah, bertanya dengan dia, lebih baik mencari di google, oleh karena itu, dengan kecepatan yang sangat cepat dia memasukkan “Joni Candra” dua kata tersebut di kolom pencarian.

Syukurlah, akhirnya ada sebuah artikel google, Laras klik tautan tersebut, hanya menampilkan beberapa kata saja ——Joni Candra, Pria, Aktor.

Aktor macam apa ini?! Di dalam hati Laras berteriak, Almora, mampus kamu dimanfaatkan, keluar rumah tidak membawa otak? Tidak menyalahkan kamu jika ini pertama kali dimanfaatkan pria, akan tetapi selalu dimanfaatkan pria, berarti kamu ini bodoh!”

Laras tidak bisa menahan dirinya dan berkata, “Kamu ingin membuat aktor yang popularitas rendah ini menjadi terkenal? Joni Candra, tujuan dia agar menjadi terkenal begitu jelas, apakah kamu tidak mengetahui?”

Almora menundukkan kepala dan tidak berkata, sudah cukup mempermalukan dia sendiri, tidak mungkin sempat berpikir begitu banyak? !

"Kamu membuka kamar dengan dia, apakah ada direkam sesuatu yang tidak pantas? "

Almora merasa merinding, kemudian dia mengernyit.

Laras melihat ekspresi dia yang seperti ini, lanjut bertanya: “Sebenarnya ada direkam video atau dijepret foto-foto yang tidak pantas?” Laras benar-benar ingin memukul meja, dia ini sedang mengkhawatirkan apa, mengapa dia bisa terikat dengan anak yang tidak berhenti membuat dia khawatir?

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu