Cinta Pada Istri Urakan - Bab 921 Berakhir Juga

Pengacara mengangguk, meletakkan dokumen ke hadapan Ferdian dengan sopan.

Farah melihat dokumen ini, menyindir sinis, “Pura-pura apa ? Ferdian, aku masih kurang mengerti kamu ya ? Tidak perlu berpura-pura dihadapanku lagi ?”

Ferdian tetap tidak mempedulikannya, berbicara dengan ekspresi datar :”Berdasarkan peraturan hukum di sini, kondisimu setidaknya harus dipenjarakan selama tiga tahun.”

“Jangan menakuti aku, aku tidak dibesarkan dengan rasa takut !”

“Seandainya pihak korban ingin menggugat kamu, akan bertambah jangka dua tahun lagi.” Ferdian berhenti sejenak, dan menyambung lagi, “Untung saja sekarang pihak korban tidak ada niat menggugat kamu.”

“Dia juga tidak berani, mereka yang memberitahumu untuk datang menolong aku ya ?”

Pembicaraannya diputuskan lagi, dalam hati Ferdian merasa tidak senang, namun dia tetap berbicara dengan nada datar :”Bisa keluar dengan jaminan, tetapi syaratnya lebih ketat, selain membayar biaya jaminan yang besar, dan harus menyerahkan dokumen paspor dan lain-lain, selain itu harus menjamin bahwa kamu hanya menjaga anak di rumah sakit......”

“Bilang intinya, bilang saja apakah aku bisa keluar.”

“Aku sudah membawa pengacara, membawa kamu keluar tidak masalah, tetapi kamu harus bekerja sama.”

“Jujur saja, Gavin yang mengatur semua ini kan ? Aku tidak percaya kalau kamu ada kemampuan seperti ini.”

Beberapa tahun ini, Farah selalu memandang rendah dirinya, dulunya demikian, sekarang juga demikian, Ferdian sangat membenci sikapnya, berkata-kata sindir, dan selalu tidak lupa menghinanya.

Tiba-tiba dia membentak, “Kamu sekarang seorang tawanan, hanya aku yang bisa membawamu keluar, kamu yakin masih mau debat bersamaku ?”

Bahu Farah gemetar, terkejut dan kaget, namun, dia tidak menghentikan tindakannya, nada bicaranya malahan lebih tinggi dibandingkan Ferdian, ”Kamu berani bentak aku ? Ferdian, siapa yang memberimu keberanian untuk berteriak padaku ?”

Polisi penjaga penjara di tempat langsung mengeluarkan peringatan.

Ferdian tidak ingin banyak berbicara, langsung mengungkapkan tujuan utamanya, “Ini dokumen persetujuan penceraian, asalkan kamu setuju dan tanda tangan, kita cerai secara resmi, aku langsung membayar jaminan kamu.”

Farah membentak lagi, “Ferdian apa yang kamu katakan ?”

Polisi penjaga penjara langsung menghampiri, mengumumkan pemberhentian pertemuan.

Kedua pengacara berjalan ke depan dan negosiasi dengan polisi penjaga penjara, akhirnya dibatalkan.

Farah menahan nada bicaranya, namun masih sangat emosi, “Ferdian, kamu berani mengancamku ? Kamu merasa aku tidak mengerti hukum ? Kita registrasi pernikahan di dalam negeri, harus mengurus prosedur penceraian di dalam negeri juga, lagi pula, bukannya kita sudah pernah menandatangani dokumen persetujuan penceraian ? Apa gunanya juga ? Kamu mengira dengan demikian, bisa menjadi bahan ancaman ? Kamu percaya tidak, aku akan menuntutmu dengan tuntutan selingkuh setelah pulang negeri ? ! Biarpun tiga tahun, lima tahun, sepuluh tahun, hanya dengan tuntutan selingkuh sudah sanggup menjatuhkan reputasimu, kamu dan wanita jalang itu serta anak haram kalian akan dihina selamanya.”

Ferdian sudah menduga demikian, ini merupakan trik yang biasa digunakan oleh Farah, oleh sebab itu, dia mengeluarkan sebuah dokumen lagi, dokumen yang sangat tebal, “Semua ini, bukti kamu bermesraan dengan pria yang berbeda-beda selama hubungan pernikahan kita berlangsung.”

“.......Kamu sembarangan apaan ?” Farah mulai ketakutan.

“Berbicara melalui bukti.”

Farah menundukkan kepala dan melihat, semakin melihat semakin khawatir, dan memaki dengan emosi :”Dasar kau Ferdian, tidak kepikiran juga kamu masih menyimpan bukti ini, aku salah menilaimu. Hanya dengan foto ini saja dapat membuktikan apa ? Kecuali kamu tangkap basah, selain dari itu kamu tidak berhak menuntut aku selingkuh ! Malahan kamu, bahkan sudah mempunyai anak, hanya dengan tes darah saja sudah cukup membuktikan perselingkuhan kamu.”

“Di belakang masih ada catatan kamu beli obat anti hamil di apotek, dan juga catatan kamu menggugurkan anak di rumah sakit.”

“......” Farah menjadi kaget, semuanya kejadian lama, masih bisa menemukan jejaknya ? Dia tidak percaya.

“Memalsukan bukti ya, kamu sendiri yang melanggar hukum, kamu pihak yang salah, masih mau menyalahkan semua kesalahan ini padaku, bertambah pelanggaranmu.”

Mendapatkan semua ini bukti adalah berkat bantuan Gavin, mungkinkah bukti palsu ? Namun, Ferdian hanya berani memikirkan saja, Gavin sudah berpesan bahwa tidak boleh membocorkan sumber bukti ini.

“Sekarang sudah zaman informasi, asalkan pernah melakukan, pasti akan meninggalkan bukti, semua bisa mendapatkan jejaknya, bahkan ada catatan kamu melakukan suntikan asam hyaluronic, kamu berani mengelak ?”

“.......” Farah menatapnya dengan tatapan kejam.

“Kamu tidak bekerja,dari mana uangmu ? Uang pensiun ayahmu cukup untuk di foya-foya ? Bukannya uangku ? Ini tunjangan biaya hidup untuk Momo, tetapi kamu memang luar biasa, semuanya di foya-foya untuk keperluanmu sendiri. Sudahlah, aku tidak mengungkit ini lagi, sekarang aku hanya mau menyelesaikan penceraian kita, setelah cerai, yang harus dibagi untuk Momo tetap akan dibagi, kalau kamu, jangan berharap.”

Farah berusaha mempertahankan harga dirinya, “Boleh cerai, tapi aku ada syarat.”

“Sekarang kamu tidak berhak mengajukan permintaan, orang yang bisa mengajukan permintaan, hanya aku.”

“Kamu.... Ferdian kamu tidak berperikemanusiaan.”

“Jangan bahas ini, aku terhadapmu, sudah sangat berperikemanusiaan.” Selesai bicara, Ferdian dengan cepatnya membuka dokumen kesepakatan, mulai membahas isinya, “Kamu pertama kalinya selingkuh, kita sudah berpisah tempat tinggalnya, saat itu sudah menandatangani persetujuan penceraian, sekarang, kita tidak ada harta bersama, Momo juga sudah dewasa, tidak perlu membahas hak asuh, perjanjian ini sangat sederhana, tidak ada perasaan lagi, inisiatif cerai.”

Farah menyindirnya, ‘Tidak mungkin, kamu jangan berharap ! Hartamu sekarang adalah harta bersama, kalau mau cerai, bagi setengahnya.”

Ferdian dengan santainya mengeluarkan bukti lainnya, “Ini aliran dana di rekening aku, saat ini rekening aku tidak sampai 100 pound, apalagi beberapa pengeluaran besarku dalam waktu dekat ini, hanya transfer dana untukmu. Semua catatan transfer dalam beberapa tahun ini, aku sudah menyimpan semuanya, pendapatan dari hasil kerjaku, semuanya sudah transfer untukmu, kamu masih tidak puas ?”

Farah mengerti seketika, “Uangmu, semuanya di bawah nama wanita jalang itu ?”

Ferdian tidak ingin mendengar wanita yang telah menemani dan mendukungnya disebut sebagai “wanita jalang”, sehingga dia membalasnya :”Kalau jalang, tidak ada yang bisa mengalahkan kamu.”

Farah gemetaran, namun dia tidak boleh emosi.

“Sekarang hukum di dalam negeri sangat berperikemanusiaan, asalkan prosedurnya sesuai aturan, semuanya sah, menurutku lebih baik kamu tanda tangan saja, menyerat hampir dua puluh tahun, sudah cukup lama. Setelah cerai, aku akan membayar jaminan pembebasan agar kamu bisa keluar dari sini.”

“Kamu......kejam sekali......”

“Momo sekarang sedang meributkan mau menggugurkan anak di dalam negeri, kondisinya sangat tidak stabil, bagaimanapun kamu ibu kandungnya, saat ini dia paling membutuhkanmu. Di sisi obat penawar sudah ada kemajuan, kemungkinan besar akan berhasil di produksi.”

“Kalau kamu sudah keluar, jaga Momo baik-baik, dia memilih melahirkan atau tidak, aku akan bertanggung jawab dengannya, dia anak perempuanku, aku tidak akan melantarkannya. Tentu saja, aku akan langsung transfer biaya hidupnya ke rekening dia, bukan transfer lewat kamu, mengenai apakah dia akan membiayai hidupmu, itu urusan dia.”

“Kamu jangan berharap bisa melawanku, kondisimu saat ini, sulit mempertahankan keselamatanmu sendiri, bagaimana bisa melawanku ? Beberapa tahun ini, kamu tidak lelah menyeretku ? Kalau sudah cerai, kamu juga bisa mencari pasangan hidupmu lagi, perjalanan hidup masih panjang.”

Ferdian mengambil pena dan letak di hadapannya, “Tanda tangan saja, besok bisa keluar kalau sudah tanda tangan, tidak mau tanda tangan, aku juga tidak akan datang lagi, aku akan langsung membawa Momo ke Inggris, kamu akan kehilangan dia selamanya.”

Farah, betapa sombongnya dia pada sebelumnya, akan betapa menyedihkan pada saat ini, lelaki ini, lelaki yang tidak akan melawannya meskipun dihina terus menerus, lelaki yang ditinggalkannya, sekarang malah balik menampar mukanya sendiri.

Farah tidak ada pilihan, dia sudah merasa ketakutan dengan penjara yang gelap ini, dia menggenggam pena dengan tangan yang gemetaran, air mata yang masih bergenang langsung terjatuh.

“Ferdi......” Dia melembutkan suaranya, juga merendahkan dirinya, “Kita.....tidak ada kesempatan lagi ?”

Ferdian sedikit tersentuh, namun dikarenakan pengalaman beberapa tahun ini, dia sudah terbiasa dengan perubahan di dunia, trik dia, tidak mempan.

“Tanda tangan saja, waktunya terbatas.”

Farah mengetahui keputusannya, sehingga hanya bisa menandatangani persetujuan, pelan-pelan membubuhkan namanya di atas kertas.

Dua orang pengacara itu dengan cepat membereskan dokumen, tugas pertamanya telah selesai, dan selanjutnya, mereka akan mengurus tugas keduanya.

Pada akhirnya Ferdian berkata padanya :”Tenang saja, besok sudah bisa keluar, prosedur penghakiman selanjutnya, aku tetap akan membantumu, bagaimanapun kamu juga ibunya Momo, aku tidak akan terlalu kejam terhadapmu.”

Air mata Farah tidak berhenti mengalir, pernikahan ini, menjalin juga tidak ada gunanya, tetapi sayang kalau dilepaskan begitu saja, sekarang, berakhir juga.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu