Cinta Pada Istri Urakan - Bab 218 Bukan Bencana Alam, Melainkan Disebabkan Oleh Manusia

Keesokan harinya, Departemen Medis Pasukan Serigala.

Anis mengamati dengan seksama hasil evaluasi psikologis Gavin, salah satunya adalah hasil tes evaluasi depresi.

"Hei, kamu sudah melihatnya sangat lama, bagaimana hasilnya?"

Anis sengaja membuatnya penasaran, "Hais, kelihatannya benar apa yang bos katakan, mungkin aku benar-benar adalah seorang dokter biasa yang tidak begitu ahli."

"Apa maksudmu?"

"Bos, hasil evaluasi psikologismu benar-benar normal, indikator depresimu juga normal, menurutku ketidakmampuanmu untuk merasakan emosi sudah sembuh sepenuhnya, tidak perlu pencerahan apapun lagi dariku."

Gavin tertawa dan berkata dengan santai : "Dari kemarin aku sudah bilang bukan kalau aku baik-baik saja, kamu saja yang bersikap berlebihan."

"........"

"Pak Anis, aku harap kamu dapat memperkuat keterampilan medismu, jika tidak kamu benar-benar bisa menjadi dokter biasa saja."

"........"

"Aku pergi dulu, aku masih mempunyai pekerjaan, kelak jangan memintaku untuk melakukan evaluasi psikologis membosankan seperti ini lagi."

".......Anda adalah bos, jadi aku hanya bisa menuruti segala perkataan anda."

Saat Anis melihat sosok Gavin yang pergi dengan santai, dia juga menghela nafas lega.

Sebenarnya ada banyak orang yang memiliki berbagai macam penyakit mental, pasukan khusus seperti bos dan yang lainnya itu harus menanggung tekanan yang tidak dapat dibayangkan oleh orang normal pada umumnya, jadi sangat wajar jika mereka menjadi depresi.

Di saat awal-awal Darius baru saja kehilangan kontak dengan mereka, itulah saat kondisi terburuk Gavin, dia tidak berbicara, tidak mempunyai ekspresi, dia juga tidak pernah marah, sering duduk seharian di dalam ruangannya.

Orang lain tidak menyadarinya, namun dia sebagai seorang dokter militer segera menghubungkan hal itu dengan depresi.

Jika pasukan khusus yang berada di garis depan pertempuran menunjukkan gejala depresi, maka dia harus mundur dari garis depan.

Kemudian akhirnya Gavin sendiri yang berinisiatif untuk mencari Anis dan menceritakan persoalan yang ada di dalam hatinya.

Anis menyadari kalau bos bukan sepenuhnya mengalami depresi, selama dia masih bisa berbicara dan mengatakan isi hatinya, itu artinya masih baik-baik saja.

Selama beberapa waktu itu, Gavin menceritakan semua isi hatinya yang terdalam kepada Anis, kemudian begitu dia merasa tertekan, dia akan pergi mencari Anis.

Jadi Anis bisa dibilang adalah orang yang paling mengerti Gavin, lebih mengenal dirinya yang sesungguhnya dibandingkan dengan saudara-saudara yang lain.

Kemudian keadaan Gavin sudah stabil, setidaknya tidak berubah menjadi semakin parah.

Selanjutnya setelah dia bertemu dengan Laras, dia tidak pernah sekalipun mencari Anis lagi.

Rahasia ini kelak hanya mereka berdua saja yang akan mengetahuinya.

--------

Di dalam kantor, baru saja Gavin duduk, dia langsung menerima telepon dari Dimas.

Dimas adalah kepala komandan penyelamatan di Gunung Sumbing, dia masih berada di sana untuk mengurus masalah pasca bencana.

"Bos, ada penemuan."

"Katakan."

"Beberapa hari sebelum terjadinya tanah longsor, Manda berlari ke belakang gunung lalu menghilang, kami mencarinya semalaman, kemudian Walikota Rendra menemukan dirinya, hari itu mereka jatuh ke dalam sebuah lubang yang sangat dalam."

"Di dalam lubang itu samar-samar tercium bau mesiu, hanya saja karena di sana sangat lembab, bau mesiunya tidak terlalu tercium jelas, selain itu saat itu aku juga tidak berpikir kesana."

"Kemudian gunung itu longsor, yang jatuh ke bawah adalah batu-batu besar dan juga sangat keras, bisa dibilang hal ini tidak memenuhi syarat tanah longsor yang disebabkan oleh bencana alam, tapi pada saat itu aku masih tidak berpikir ke sana."

"Sampai barusan anjing pelacak menemukan hal yang aneh di belakang gunung, aku membawa timku untuk memeriksanya, coba kamu tebak apa yang kami temukan, bahan peledak dalam jumlah yang sangat besar."

"Sebelumnya anak-anak pernah memberitahuku kalau di belakang gunung sering terdengar suara gemuruh, sangat mirip seperti suara ledakan, pada hari Manda menghilang dia juga mendengar suara ledakan dengan sangat jelas, bahkan disertai dengan gempa kecil."

"Serangkaian bukti ini menunjukkan bahwa ada orang yang sengaja melakukan peledakan di belakang gunung, untuk sementara ini aku masih belum tahu apa tujuannya, tapi tidak menutup kemungkinan kalau tanah longsor kali ini disebabkan oleh peledakan ilegal ini."

"Yang artinya adalah bencana yang terjadi di Gunung Sumbing kali ini bukan merupakan bencana alam melainkan disebabkan oleh manusia."

"Bos, situasinya seperti ini, tolong berikan saran anda!"

Gavin bertanya : "Apakah kamu mencurigai ada orang yang sudah melakukan peledakan ilegal? Apakah orang itu adalah Parto dan istrinya?"

"Sekarang lubang itu juga sudah terkubur, jadi tidak ada bukti."

"Jika tanah longsor ini adalah buatan manusia, pasti akan meninggalkan petunjuk, bencana yang sebesar ini ingin dilimpahkan kepada Tuhan? Jangan mimpi!" Gavin berpikir sejenak lalu berkata dengan tenang, "Aku segera ke sana, kamu terus melakukan pemeriksaan."

"Baik!"

Setelah Gavin mengirim sebuah pesan kepada Laras, dia langsung mematikan ponselnya dan segera memanggil saudara-saudara yang lain untuk bersiap-siap pergi ke Gunung Sumbing.

Namun sebelum dia pergi ke Gunung Sumbing, dia pergi ke lembah kupu-kupu terlebih dahulu.

Setelah beberapa saat tidak bertemu dengannya, Navi terlihat lebih kurus dibandingkan dulu, wajah pria itu terlihat kuning dan juga kurus, hanya tinggal tulang dibalut kulit, dia sudah tidak bisa menyentuh obat-obatan terlarang sedikitpun.

Tentu saja kondisi mentalnya juga tidak sebaik dulu.

Begitu mendengar kalau hari ini Gavin sendiri yang akan datang untuk menginterogasinya, mata Navi yang berkabut terlihat takut, dia yang sudah lama tidak bersedia membuka mulutnya, tidak disangka-sangka berkata untuk pertama kalinya : "Aku katakan, aku katakan, aku akan mengatakan semuanya."

Informasi tentang tanah longsor yang terjadi di Gunung Sumbing diberitahukan kepada Navi oleh para interogator, saat itu Navi tercengang.

Namun dia tidak menyangka kalau Gavin akan datang kemari secepat ini.

"Navi, suara Gavin yang dingin menusuk terdengar dari arah depan, seperti panggilan dari raja neraka, "Kami sudah mengikuti petunjuk ini sangat lama, sebelum terjadi masalah terhadap Happy Town, kamu sering keluar masuk Gunung Sumbing dengan menggunakan identitas Lembu, apa yang sebenarnya kalian rencanakan di Gunung Sumbing?"

Navi tidak bisa menghentikan tubuhnya yang gemetar, bahkan sampai membuat kursi rodanya terus mengeluarkan bunyi "tek tek tek tek".

"Kami sudah menemukan bahan peledak dalam jumlah yang sangat besar yang disembunyikan di Gunung Sumbing, tanah longsor kali ini disebabkan oleh ledakan itu, kamu masih ingin terus membantu ayahmu untuk menutupinya?"

"Apakah.....ayahmu pernah mempedulikan hidup matimu? Kamu mengalami penyiksaan di sini, apakah dia pernah mempedulikan dirimu? Dia sama sekali tidak mengakuimu sebagai putranya, kamu masih mau melindunginya?"

"Aku beritahu ya Navi, kamu adalah bidak catur yang dikirimkan ayahmu untukku!"

Gavin mengubah gaya tenangnya yang biasanya tidak banyak bicara, dia tiba-tiba berubah menjadi malaikat pencabut nyawa yang sedang meraung, suaranya semakin lama semakin besar, membuat Navi gemetar ketakutan.

Sepertinya ini adalah hal terakhir yang menghancurkan Navi, dia sudah tidak bisa menanggung siksaan tidak manusiawi disini lagi.

Dia berkata dengan gemetar : "Pa.....paman keempat membangun pangkalan....pangkalan rahasia di Gunung Sumbing, Da....Dariuslah yang menjadi penanggung jawabnya."

Begitu dia mengatakan hal itu, semua orang yang mendengarnya merasa sangat tercengang.

Beberapa interogator saling memandang, setelah itu mereka diam-diam memperhatikan reaksi bos mereka.

Gavin menggebrak meja dan bangkit berdiri dengan marah, dia bertanya : "Apa lagi selain itu? Langsung katakan semuanya dengan jelas, jika tidak kamu jangan berharap hari ini bisa keluar hidup-hidup dari sini!!!"

Navi langsung buang air kecil dan besar di tempat karena sangat ketakutan, di dalam ruangan interogasi segera tercium bau busuk.

Rasa takut Navi terhadap Gavin adalah rasa takut di alam bawah sadarnya, rasa takut itu adalah iblis yang tidak bisa dilawannya.

Begitu Gavin meraung, semua pertahanannya runtuh, "Aku bilang, aku bilang, aku akan mengatakan semuanya.....Darius dan seorang penduduk setempat yang bernama Parto bertanggung jawab membantu pria tua itu untuk membangun pangkalan rahasia itu karena disana cukup tersembunyi."

"Kapan dimulainya?"

"Kira-kira sudah 2 tahun."

"Berapa banyak orang?"

"Tidak banyak, sekitar 10an."

"Apakah kamu bisa menghubungi mereka?"

Navi menggeleng, dia terlihat sama sekali tidak mempunyai keinginan untuk berkelit ataupun berbohong, bahkan dia merasa sangat ketakutan karena ketidaktahuannya, "Aku benar-benar tidak tahu tentang hal ini, mereka menghubungi pria tua itu, tidak langsung menghubungi diriku."

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu