Cinta Pada Istri Urakan - Bab 608 Sayang, Apakah Aku Sudah Tua

Di depan ratusan tamu yang hadir di perayaan peringatan Gumaya yang ke 40, Alladin langsung mengumumkan berita tunangan Aaron dan Tasya.

Meskipun, Aaron tidak ada disana.

Alladin memberikan alasan yang sangat bagus, mengatakan bahwa Aaron sedang sibuk rapat video dengan tim luar kota, jadi tidak dapat hadir di pesta ini.

Tasya juga menperlihatkan dukungan karier calon suaminya di hadapan semua orang, dan juga memberikan pengakuan paling manis untuk calon suaminya "pria yang serius dalam bekerja adalah yang paling tampan".

Malam itu, Tasya menjadi pusat perhatian, dia mempunyai kepolosan seorang gadis kecil, tidak kekurangan kebaikan dan seksi wanita kecil, baik itu latar belakang keluarga, ataupun penampilan dan sikapnya, semuanya luar biasa.

Bahkan penggemar Aaron yang fanatik, semuanya juga dengan salut menjuluki mereka "pasangan tuhan".

Setelah acara selesai, Gavin memapah Aaron keluar dari lift, Aaron sudah mabuk, jalan saja sudah tidak stabil.

Disini tidak ada orang luar, Aswina yang melihatnya, berjalan langsung kedepan, menampar Aaron, memarahinya: "Acara hari ini begitu penting kamu juga berani tidak hadir, sebenarnya apa yang kamu inginkan?"

Aswina menamparnya lumayan kuat, bagaimana juga anaknya sendiri, hanya saja di hadapan keluarganya, apalagi di hadapan nenek, dia sebagai mama ini harus mengajarkan anaknya.

"Kamu tahu tidak semua orang menunggu kehadiranmu? Kamu tahu tidak semua orang demi acara hari ini sudah mempersiapkan berapa lama? Kamu begitu keras kepala sembarangan bertindak, bilang hilang langsung hilang, kamu sungguh sangat mengecewakan semua orang."

Reaksi Aaron sangat lama, gas alkohol yang terlalu banyak membuatnya bersendawa, dia melihat mamanya, lalu melihat semua orang, dengan wajah memerah berkata: "Maaf, aku tidak hati-hati tidak sadar minum terlalu banyak."

"Kamu masih tahu minum terlalu banyak, kamu......"

"Bibi ketiga," Gavin memotong perkataan Aswina, "Aaron minum tidak sedikit, tadi di atas sudah muntah tiga kali, lebih baik kalian bawa dia ke rumah tidur dulu."

Aswina begitu mendengar anaknya sudah muntah tiga kali, rasa sedihnya langsung menutupi rasa marahnya.

Anna juga menegur, "Iya, lagi pula hari ini juga lumayan lancar, jangan salahkan Aaron lagi, lihat anak ini sudah minum sampai seperti apa."

Nenek tahu masalah antaranya dengan Suli, begitu melihat cucunya minum mabuk untuk menghilangkan sedihnya, nenek merasa semakin sedih.

Di hadapan semua orang, nenek juga tidak memikirkan apa-apa, langsung bertanya: "Alladin, Aswina, pernikahan Aaron ini, apakah kalian yang memaksanya?"

Aswina langsung membantah: "Ma, kami memang sangat ingin Aaron cepat menikah, tapi hal semacam ini masih juga harus mendengar pendapatnya, tidak bisa hanya dipaksa."

Nenek sangat tidak senang, seperti anak kecil yang sedang marah, "Aku suka sekali dengan Suli, Suli dari sudut mananya yang tidak baik? Aku lihat anak perempuan keluarga Rope itu palsu sekali, dari segi manapun Suli jauh lebih baik darinya."

Aswina: "......"

Serta orang lain yang ada di tempat: "......"

Nenek berkata lagi: "Kamu tidak suka latar belakang Suli yang biasa, dan juga keluarganya hanya tinggal mamanya, benar tidak? Sekarang sudah zaman apa, untuk apa memikirkan hal ini? Yang paling penting hubungan mereka bagus. Apa gunanya kalau sederajat, kalau di antara suami istri tidak ada cinta, cepat atau lambat pasti akan berpisah."

Aswina tidak bisa membantah, dia dengan kuat menendang kaki suaminya, tapi Aladin juga tidak bisa mengatakan apa-apa.

"Kalian jangan mengira aku sudah tua maka menjadi sembrono, justru karena aku sudah tua, pengalamanku sudah banyak, sudah banyak bertemu orang, aku paling tahu yang mana yang tulus, yang mana yang pura-pura, kalian ini, jangan merusak jodoh Aaron yang baik."

Aswina melihat mertuanya yang berkata semakin kuat, langsung memotong, "Ma, Suli adalah anak perempuannya Roka."

"Siapa?"

"Roka." Aswina menegaskan lagi.

Alladin menarik lengan tangan Aswina ingin menghentikan, tapi dia langsung menepisnya, "Ma, apa kamu masih ingat Roka?"

Nenek mengingat-ingat kembali, mungkin teringat dengan nama orang ini, "Oh, dia ya......" Nenek mengerutkan alisnya, menghela napas berat, "Kenapa bisa anak perempuannya? Aduh, sungguh pusing, sudah matipun juga harus merugikan anak perempuan sendiri, dosa."

Allen dan Allan mengerti, tapi beberapa senior yang mendengarnya tidak mengerti, itu adalah kejadian 20 tahun yang lalu, waktu itu mereka masih sangat kecil, tidak pernah benar-benar merasakan masa krisis grup Gumaya, lebih tidak tau siapa itu Roka.

Nenek yang awalnya marah-marah, tidak mau mengatakan apa-apa lebih banyak lagi, hanya bisa menghela napas berat, "Kalian, cepat bawa Aaron pulang, jangan marahi dia lagi, tidak tega saja sudah tidak sempat, mau memarahinya apa lagi?"

Aswina mengangguk, "Kami tidak akan memarahinya lagi, kami langsung membawanya pulang."

Gavin dan Rendra sama-sama memapah Aaron naik ke mobil, Aaron mabuk mungkin tidak mendengar jelas nama Roka ini, tapi mereka berdua mendengarnya dengan jelas.

Rendra bertanya: "Apa mau diselidiki lebih jelas?"

Gavin bertanya balik, "Sudah tunangan, apa gunanya diselidiki lagi?"

Kedua kakak beradik itu saling melihat, hanya bisa menghela napas pelan.

Begitu membalikkan kepala, Gavin menemukan Nana sedang digendong oleh Christian, gadis kecil itu hari ini hanya dekat dengan Christian, sekarang malah masuk ke pelukan orang lain, model apa ini?!

Apa lagi, Laras menggandeng tangan Bobi berdiri di samping mereka, yang tidak tahu pasti mengira sepasang suami istri muda membawa sepasang anak.

Rasa cemburu Gavin itu, langsung melonjak naik.

Dia berjalan cepat kesana, langsung merangkul bahu Laras, menjauhkan jarak mereka berdua, lalu kedua tangannya terbuka mau menggendong Nana, "Nana, ayo pulang, sini papa gendong."

Tapi Nana melingkar leher Christian tidak mau melepaskannya, masih dengan manja berkata: "Papa, hari ini aku mau tidur dengan kakak besar."

Wajah Gavin langsung marah, "Bicara apa kamu, mau jadi apa?"

Nana terkejut sampai bahunya bergetar, bibirnya berkerut, mau menangis, dia dengan ketakutan berkata: "Papa, galak sekali......"

Gavin: "......" Seperti ini saja galak? Ini saja galak? Kamu sungguh belum melihatku galak seperti apa.

Christian langsung menggendongnya dan mengayunkannya, menghibur: "Nana jangan menangis lagi, kakak ada waktu nanti pergi ke kediaman Gavin melihatmu, kakak bawakan kue coklat untukmu ya?"

Nana menggosok matanya, menahan air matanya, "Ehn, baik."

"Sekarang sudah larut malam, Nana sudah harus pulang tidur bersama papa dan mama."

"Baik, kakak besar, kamu kapan ada waktu?"

Christian berpikir, dengan serius berkata: "Kakak besok mau dinas, mungkin nanti sebelum tahun baru bisa pulang, tunggu tahun baru nanti kakak langsung pergi mencarimu, oke?"

"Baik, janji?"

"Janji."

Nana baru mau digendong Gavin, dan juga di bawah ketenangan yang diberikan Christian.

Memang benar, sesuai dengan generasi, Christian dan Nana adalah hubungan kakak adik, satu kata "kakak" juga memang seharusnya, tapi didengar Gavin, kenapa begitu tidak enak?

Apalagi saat dia melihat Laras dan Christian berdiri bersama dan terlihat begitu serasi, dia semakin tidak bisa menahan kekesalan di dalam hatinya.

Laras yang di sebelah tidak berbicara, dia mengerti, pria ini sesuai dengan bertambahnya umur, semakin suka cemburu, pagi ini, dia masih berdiri di depan kaca bertanya padanya-----Sayang, apakah aku sudah tua?

Saat itu dia membalasnya------pria semakin tua semakin matang, tapi kamu masih anak kecil, masih begitu muda.

Dia mendengarnya langsung senang sekali, langsung menariknya ke tempat tidur berolahraga lagi, kualitasnya juga tinggi sekali.

Sekarang, karena keponakannya yang paling besar, Christian, dia cemburu, marah dan kesal, juga dikecualikan oleh anak gadisnya, dia memang pantas mendapatkannya.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu