Cinta Pada Istri Urakan - Bab 371 Apa Masih Berlaku?

Tanu bergegas keluar begitu dia menginjak pedal gas, baru beberapa menit sudah melaju sangat jauh.

Wajah Manda seketika berubah, sekarang dia sedang meneteskan air mata.

Dia berpikir, pasti karna waktu tidak panjang, jadi dia menjadi semenderita ini, tidak apa, sesaat kemudian pasti membaik.

Ini hanya cara dia menenangkan dirinya.

Tanu yang sedang mengemudi, tetap memperhatikan wanita disebelahnya. Dia menghargai setiap air mata yang terjatuh, tapi siapa sangka air mata itu bukan untuknya, itu membuatnya sangat sedih.

“Kita kerumah sakit saja, aku ingin menjenguk kakakku.”

Tanu mengangguk, tanpa bicara lagi dia mengarahkan setirnya menuju RS tentara.

Dia melihat tangisannya yang tidak berhenti-berhenti, tidak bisa bicara apa-apa, mengambil 2 tisue secara diam-diam dan memberikan padanya.

Dia bersumpah dalam hari, kalau Manda mau menjadi kekasihnya, dia harus lebih baik daripada Rendra, dia tidak boleh membuat manda meneteskan air mata.

Manda menghapus air matanya, mengambil nafas dalam-dalam dan mengaturnya, dan menata perasaannya lagi.

Dia mengarahkan pandangannya ke luar mobil melihat banyak Gedung besar, dia sering datang ke tempat ini, terlebih setelah Nagita tertangkap dan masuk, dia akan datang setiap tiga atau lima kali.

Tapi dia hanya berani mondar mandir di lantai bawah, sembunyi-sembunyi melihat Maira.

Mengingat beberapa pengalaman yang telah dilewati, jika Maira bertemu dengannya kondisinya akan memburuk. Jadi dia tidak berani menampakkan diri didepan Maira.

Dokter juga berkata demikian.

Jika Maira bisa membaik, rasa bersalah dihatinya bisa berkurang sedikit.

Smakin menuju tahun baru, dia semakin merasa sendiri. Dulu keluarga sangat ramai merayakan tahun baru, kakek, nenek, Ibu, kakak, dia ada puteri yang paling dicintai keluarga. Tapi tahun ini, Ayah dan Ibu masuk penjara, kakek dan kakak badannya sudah tidak baik, sekarang untuk berkumpul satu keluarga saja adalah hal yang luar biasa.

Kadang dia ingin egois sedikit, lagipula dia juga bukan anak kandung Ayah dan Ibu, dia dengan keluarga Lin juga tidak ada hubungan, untuk apa khawatir dengan mereka?

Tapi, walaupun bukan anak kandung, tapi masih ada rasa trimakasih karena sudah dihidupi selama 20 tahun, jadi mreka tetap Ayah dan Ibunya. Jadi tetaplah sebuah rumah baginya, bagaimana dia bisa melepaskan identitas ini?

Bagaimana Ayah, Ibu dan kakak bersikap dengannya adalah urusan mereka, tapi bagaiamana dia bersikap dengan mereka adalah urusannya. Dia tidak bisa mengabaikan orang yang dicintainya selama 20 tahun.

Dia menghapus air matanya, perasaan juga menjadi lebih tenang, dan berkata: “Tanu, kamu waktu itu bilang, asal aku mau menikah denganmu, kamu bersedia membantu Ibuku menebus 100jt yuan yang sudah dipersalah gunakan, memberikan dia jaminan, dan membantunya di persidangan ini, apakah masih berlaku?”

Tanu sangat bersemangat, “Masih, pasti masih berlaku, selain dukunganku untuk Maira, masih bisa membantu Ibumu menjadi tergugat tidak bersalah, dan berusaha membantu Ayahmu, tapi kamu juga tahu, masalah Ayahmu sedikit parah, aku tidak bisa menjamin tidak apa-apa.”

“Aku…. Berterimakasih karena kamu sudah memandangku, dan mau melakukan semua ini untukku.”

“Jadi maksudmu, kamu menerimanya?”

Manda manarik nafasnya perlahan, menutup mata erat-erat, saat dia menganggukpun dia merasa seperti sudah ingin mati.

Dia tidak ada pilihan lain. Sekarang sudah tidak ada lagi orang yang mau membantu keluarga Lin, tidak ada yang mau masuk kedalam lubang ini. Paman keduapun lebih memilih untuk melihat dari kejauhan, Gavin tidak mungkin ikut campur.

Dia yang saat ini, seperti seseorang yang mengambang di lautan dengan kayu apung. Dia takut secara fisik dan mental, dia takut, dan dia tidak tahu berapa lama dia bisa bertahan.

Dan hanya disaat ini, Tanu mengulurkan tangan untuk membantu, hanya Tanu yang bersedia menariknya.

Jika melewatkan kesempatan ini, mungkin sudah tidak akan ada kesempatan kedua.

Jadi, dia tidak ada pilihan, jika ingin melanjutkan hidup, dia hanya bisa menerima bantuan dari Tanu.

Dan, dia juga sudah tau jelas, orang tidak mungking membantu tanpa minta imbalan, dia sudah memilih bantuan orang lain jadi dia juga seharusnya memenuhi permintaan orang itu.

Permintaan Tanu hanya dengan menikahinya, sangat mudah bukan?

Manda duduk dengan tenang di sebelah pengemudi, mendengar dia menghubungi Ciputra Gibyo, Ayah dan anak sepertinya ada sedikit perselisihan tapi Tanu terlihat sangat tegas.

“Baiklah, sudah ditentukan, Ayahku bilang dia akan menyuruh pengacara membereskannya, tapi karena sekarang sudah mau tahun baru, jadi paling cepat setelah libur tahun baru baru bisa diproses.”

Dari sekian lama ini adalah hal paling membahagiakan yang pernah didengar Manda, dia meneteskan air mata, mata basahnya itu juga berkilau, “Benarkah? Ayahmu bersedia?”

Tanu: “Bagaimana ya Lin Grup telah melakukan investasi sebanyak 1 miliar untuk mengatasi kesulitan keluargaku. Kami tidak ingin mengambil uang Lin Grup begitu saja. Membantu Ibunya hanya mengeluarkan sedikit uang, tidak masalah. Ada lagi, aku sudah pernah menjelaskan kekeluargaku, slama hidupku ini aku hanya ingin menikahimu seorang, tidak ada yang lain.”

Menghadapi perkataan ini, Manda menjadi sedikit sombong, dengan sangat jujur dia berkata: “Trimakasih untuk cintamu yang luar biasa, tapi aku masih belum bisa membalasnya, sangat tidak adil untukmu.”

Tanu: “Tidak masalah, asal kamu memberiku kesempatan, aku yakin bahwa suatu saat ketulusan itu akan membuka pintu. Manda, aku mencintaimu, percayalah, aku akan memanjakanmu.”

Manda menahan bibirnya yang ingin tertawa tapi tidak bisa dikeluarkan.

“Apa masih ingin mengunjungi Maira?”

Dengan nada memohon manda berkata: “Kalau tidak kamu saja yang masuk? Kalau dia bertemu kamu pasti perasaannya menjadi lebih baik.”

“Baiklah, apapun permintaanmu, aku akan berusaha memenuhinya.” Kata Tanu dengan penuh percaya diri.

Didalam rumah sakit, Manda berdiri didepan kamar, Tanu masuk menjenguk Maira. Seketika ketika mendengar Maira tertawa diapun juga tertawa.

Mencari dokter untuk mengetahui keadaan Maira sekarang, dan dokter berkata Maira sudah smakin membaik. Suster membawa dia berjalan jalan di lorong, dan bahkan pergi ke jendela koridor untuk sekedar berjemur.

Dokter juga bilang, jika terus seperti ini, dia bisa segera keluar dari rumah sakit. Akan menjadi lebih bermanfaat jika bisa tinggal dengan orang yang dicintainya.

Manda dalam hatinya berpikir, jika Ibu bisa keluar, waktu kakak keluar dari rumah sakit dia tidak perlu khawatir untuk tinggal bersama Ibu. Suster juga baik tapi lebih baik lagi jika bisa tinggal bersama dengan orang yang dikasihinya.

Dia sangat berharap waktu seperti itu untuk cepat datang.

——

Malampun tiba, Manda yang tidak tau kemana harus pergi akhirnya memutuskan untuk ke kediaman Gavin.

Lagian sudah mau Tahun Baru, aku juga sudah mengiyakan tawaran Laras untuk tahun baru bersama.

Lagi pula, dia juga mau mencari waktu yang pas untuk memberi tahu Laras bahwa dia akan menikah dengan Tanu.

Laras memeluk jaket musim dingin, jalan ke pintu utama untuk menjemput Manda.

Melihat mobil Tanu, Laras sedikit bertanya-tanya.

Tanu menghantarkan Manda sampai kedepan pintu utama. Ketika berpapasan dengan Laras diapun berbasa basi sedikit lalu pergi.

Laras menarik tangan manda, masuk kedalam sambil bertanya: “Bagaimana dia bisa mengantarmu? Dia tetap menarikmu benar kan?”

“Iya, Aku dipecat, lalu kakiku terluka dan tidak menolak.”

Laras melihatnya dan berkata: “pantas saja aku melihat ada yang salah dengan cara jalanmu, apakah parah?”

“Tidak, hanya terluka sedikit.”

“Aku bantu kamu memberikan obat.”

“Trimakasih.”

Manda dari tadi sebenarnya ingin bicara, tapi tertahan, dia tidak tau bagaimana harus bicara dengan Laras.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu