Cinta Pada Istri Urakan - Bab 877 Kesempata Baik Untuk Terkenal

Mobil jeep sudah berlaju, meskipun Jeremi sudah tua tapi masih kuat, sudah setua ini masih tetap mengendarai mobil sendiri, juga sambil menyetir sambil mengobrol, pemikirkannya masih sangat jelas.

"Jack masih tidak tau resep obat penawar?"

"Aku tidak tau Jack tau atau tidak. "

"Makanya, Jack masih ada guna, sebelum aku mendapatkan peneliti berbakat, hanya bisa mengandalkan jack. " Jeremi melirik anak perempuan angkatnya, menyemangatinya, "Tentu saja, masih harus mengandalkanmu. "

Bibir Amanda rapat tidak berbicara, hatinya tidak senang, tapi juga tidak berani membantah, ada semacam ketidakberdayaan.

Jeremi menghibur: "Sudahlah, aku tau jelas apa yang kamu pikirkan, jangan lupa tujuanku menyuruhmu mengawasi mereka, kamu paling utamanya membantuku apakah mereka melenceng atau tidak, begitu ketahuan, langsung bereskan, mengerti tidak?"

Amanda mengangguk, "Mengerti. "

Hening sebentar, tiba-tiba Jeremi bertanya: " Jerome benar-benar tidak menghubungimu?"

Jantung Amanda berdetak cepat, "Apakah dia sudah tau? Tidak mungkin, harusnya dia hanya mengujiku.

Amanda menenangkan hatinya, dengan tenang berkata: "Tidak, untuk apa dia menghubungiku? Mau dipanah atau ditembak?"

Jeremi tertawa sebentar, tawanya ada sedikit kesedihan, bagaimana juga dia benar-benar menganggap Jerome sebagai anak kandungnya, dia sampai lupa sebenarnya anak kandungnya sudah meninggal, siapa sangka anak yang dia jaga 30-an tahun, sebenarnya adalah seorang yang tidak tau berterimakasih.

"Kamu boleh menghubunginya. "

"Apa?" Amanda sangat heran, "Papa angkat, maksud kamu apa? Katakan yang jelas. "

Jeremi melihat ke arah depan, tatapannya itu sangat percaya diri, " Ralph sudah mau kembali, tunggu dia kembali, kita rencanakan lagi dengan baik. "

"....... " Amanda membelalakkan matanya, melihat bagian belakang kepala Jeremi.

Jeremi tidak perlu berbalik bisa tau reaksinya, "Tidak perlu seterkejut itu, aku tau bagaimana juga kalian tumbuh besar bersama, masih ada sedikit perasaan, tapi, dia membunuh ketua kita, juga ingin memecahkan keluarga kita, kekejaman selamanya tidak bisa menang melawan keadilan, Ralph Keben orang pintar, masih sempat untuk kembali ke jalan benar, Nguyen Song tulus kepadanya, tapi kamu lihat Nguyen Song, dia juga tidak akan ada akhir yang bagus. "

"Jadi Amanda, kamu tidak boleh menggunakan perasaan menyelesaikan masalah, dia bukan lagi Jerome yang tumbuh besar bersamamu, sekarang dia adalah pengkhianat kelompok, setiap anggota ingin membunuhnya untuk membalaskan dendam untuk ketua, aku memberimu kesempatan, kamu harus menggunakannya dengan baik. "

"Beberapa saudara kita itu, yang mati sudah mati, yang pensiun sudah pensiun, aku juga sudah tau, beberapa tahun lagi juga harus pensiun, kamu dan Ralph Keben adalah anak yang paling aku harapkan, apalagi kamu, Ralph Keben sudah membuat jasa besar, namanya juga besar, tapi kamu selalu diam-diam tak terdengar, kamu kalau tidak tampil dengan baik, aku juga tidak bisa membantumu. "

Amanda akhirnya berkata, "Papa angkat, aku belum berpikir sejauh itu, aku hanya ingin menyelesaikan pekerjaan didepan mata dulu. "

"Pekerjaan didepan mata harus diselesaikan, masa depan juga harus direncanakan dengan baik, tunggu aku pensiun, kamu dan Ralph Keben adalah orang yang memimpin kelompokku, Ralph Keben lebih ceroboh, kamu sangat teliti, otak juga pintar, aku lebih berpihak padamu, tapi kamu sendiri yang tidak berusaha, kalau aku mendorongmu lagi juga menghabiskan tenaga. Membunuh Jerome, adalah kesempatan paling baik untukmu untuk terkenal, aku berharap kamu jangan menggunakan perasaan untuk melakukannya, bagus-bagus gunakan kesempatan. "

"Dia tidak menghubungimu, kamu langsung hubungi dia, paling bagus kalau bisa memancingnya keluar, kalau begitu, kamu bisa mencari kesempatan membunuhnya. Tungu Ralph Keben kembali, takutnya jasa ini adalahnya punyanya. "

Amanda mengangguk, dengan pelan menjawab, "Ehn. "

-----

Rumah sakit, Gavin dan Laras diam-diam mengikuti Jack ke ruang tunggu untuk keluarga yang dioperasi, tampilan Jack tampak sangat nyaman, menyilangkankakinya duduk disana, mengambil handphonenya dengan santai menonton film, dia bahkan tidak sedih.

"Guru terjatuh murid naik ke atas, Jack ini juga realistis sekali. " Ucap Laras pelan, sedikit merasakan sedih untuk Profesor Michael .

"Kamu tinggal disini, aku kesana sebentar. " Sambil berkata, Gavin sudah melangkah kedalam sana.

Di ruang tunggu tidak banyak orang, kebanyakan raut wajah mereka gugup dan serius, yang santai dan senang seperti Jack, sangat sedikit.

Gavin menuangkan segelas air di tangannya, pelan-pelan berjalan di belakang Jack, mumpung dia sedang terlena dengan filmnya, dia berlagak tidak hati-hati, menumpahkan air dalam gelas ke jubah putih Jack.

"Maaf, maaf, maaf sekali, aku tidak lihat, tidak sengaja tersandung. "

Jack dengan tidak sabaran memarahinya, melambai dan berkata kepadanya: "Pergi sana. "

Gavin sudah menargetkan posisi yang mau dia tumpahkan air, dia kebetulan menumpahkan air ke dalam kantong jubahnya.

Jack kesal sekali, langsung mengeluarkan tanda pengenal kerjanya keluar, agar tidak basah.

Gavin segan sekali, langsung mengambil tanda pengenal kerjanya dari tangan, mengelapnya dengan tisu, "Maaf sekali, aku bisa membantumu mengeringkan bajunya. "

Jack mengerutkan keningnya, dengan marah, "Get out!" Dia langsung memarahinya, lalu mengambil kembali tanda pengenal kerjanya.

Jack tidak butuh permintaan maafnya, langsung berteriaknya menyuruhnya pergi.

Gavin tidak ada cara lain, hanya bisa dengan bersalah pergi.

Laras yang melihat ini semua dari kejauhan, benar-benar salut sekali dengan Gavin, kalau bukan dia ada persiapan sengaja melihat tangannya, dia tidak tau Gavin melengketkan GPS di tali tanda pengenal kerjanya.

Baju bisa diganti, handphone bisa ditinggalkan, tapi Jack masuk ke laboratorium, tanda pengenal kerja harus dipakai.

Dengan begini, Gavin bisa memonitor perkembangan penawar racun dengan langsung.

Hebat sekali!

Gavin dengan cepat kembali, Laras mengancungkan jempol padanya.

"Sudah kamu lihat? Haih, tanganku masih kurang cepat. "

"Sudah boleh, aku sama sekali tidak melihat benda kecil itu, aku hanya melihat tanganmu menekan tali penggantungnya, aku menebak kamu akan menempelkan GPS. "

Laras tersenyum, menggandeng tangannya berjalan keluar.

"Eh, eh, tidak tunggu lagi?"

"Tidak perlu, operasi Profesor Michael berhasil atau tidak tidak ada gunanya untuk kita, alat GPS sudah dipasang, Hendro akan mendengarnya. "

"Oh, oh, kalau begitu sekarang kita kemana?"

"Bertemu Jerome. "

"Ha? Bertemu dimana?"

"Diluar. "

Taman kecil rumah sakit, Jerome sudah menunggu lama, melihat Gavin suami istri, dia langsung berdiri.

Sebenarnya tampilan luar Jerome lumayan bagus, kalau bukan bencana itu, dia bisa seperti anak biasa lainnya, tumbuh bahagia dengan orangtuanya, mungkin saja dia akan menjadi karyawan, ataupun atlit, atau juga, dia bisa menjadi artis terkenal.

Hanya karena bencana yang dibawa Rajatua itu, segala kemungkinannya menjadi tidak mungkin.

Saat ini, di Los Angeles sudah sore, cahaya yang cerah sangat hangat, angin berhembus pelan, bisa tercium sedikit wangi bunga.

Ada sangat banyak pasien yang ditemani keluarganya berjemur matahari diluar, ini adalah hadiah yang diberikan Tuhan.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu