Cinta Pada Istri Urakan - Bab 257 Bersama-Sama Melihat Meteor

Berbeda dengan pemandangan tenang di apartemen Gunung Sindur, pemandangan malam di atap kediaman Gavin, lebih luas dan lebih berkabut.

Pemandangan malam di apartemen Gunung Sindur, karena berada di bawah Gunung Sindur, sekelilingnya begitu tenang, langitnya biru seperti baru keluar dari mimpi, begitu luas, ajaib, juga membawa sedikit keabadian.

Tapi diatap kediaman Gavin, ujung yang ditangkap matanya adalah jalanan besar yang lurus, membentang dari timur ke barat, tidak terlihat kepalanya, juga tidak terlihat akhirnya.

Di tempat yang ribut tapi masih terasa tenang, ketika malam datang, akan terdengar suara mobil diluar.

Langitnya juga tidak seperti di Gunung sindur begitu luas dan ajaib, dia hanyalah langit biasa, di langit malam tertanam bulan yang cerah dan begitu banyak bintang yang berkelap-kelip.

Gavin tidak membuka lampur, menggunakan senter handphone untuk menunjukkan jalan pada Laras, "Berbaring disini sambil melihat saja, jadi leher tidak akan pegal lagi."

Laras benar-benar terkejut, rupanya di atap rumah juga ada design seperti ini, sungguh tidak terpikirkan olehnya.

Dia memilih salah satu kursi sandar, lalu membungkukkan badannya dan memegang, "Apakah ini bersih?"

"Setiap hari ada yang membersihkan bagaimana bisa tidak bersih? Cuaca sekarang sangat panas, tunggu waktu musim gugur, kalau semua orang ada waktu, akan datang kesini berkumpul dan baberque bersama." Gavin berkata, "Diluar karena menjaga imej, mereka tidak berani minum terlalu banyak, tapi disini, mereka bisa minum dengan bebas."

Dia dengan santai berbaring, meluruskan pinggangnya, berkata sambil menghelakan nafasnya: "Aish, kemiskinan sudah membatasi imajinasiku."

"......" Gavin duduk disebelah kursi baringnya, berkat, "Selama karena sudah menikah dengan orang kaya."

"Haha, aku kasi jempol kepada responmu kali ini, lumayanlah, sekarang kamu sudah bisa berebutan bercanda denganku."

Gavin berkata, "Orang akan jahat kalau berteman dengan orang jahat."

Laras tertawa bahagia, dia berbaring santai disana dengan kedua tangannya dilipat ke belakang kepalanya, matanya melihat langit, hanya menyayangkan puluh ribuan hal di dunia ini sangat kecil dibandingkan dengan alam semesta yang luas.

Dia memirigkan kakinya, sebalah kakinya dengan gelisah bersandar dibahu Gavin dan mengarahkan jari kakinya ke arah Gavin.

Seperti ini, benar-benar sangat mirip dengan tuan muda.

Gavin juga ikut berbaring, kaki cantiknya berada diatas perut Gavin, dia juga tidak memikirkannya, lalu kedua tangannya mengangkatnya dan memijitnya, seperti memainkan barang kesayangan.

"Hari ini Christian datang kerumah." Tiba-tiba dia berkata.

"Ha? Kapan?"

"Kamu sedang bermain di halaman belakang, dia langsung datang ke ruang kerja, jadi tidak bertemu."

“Oh." Laras memikirkan benih sayur yang dia tanam tadi pagi, tidak tau apakah akan tumbuh atau tidak, apakah terlalu cepat menanamnya.

Gavin melihatnya diam, nadanya sedikit tidak enak bertanya:"Kenapa, sangat menyesal tidak bertemu dengannya?"

"Ha?" Laras merasa sangat bingung, "Menyesal apanya? Orang yang belum aku temui sangat banyak, aku juga belum pernah bertemu Wang Junkai."

"Wang Junkai siapa?" Gavin cemburu.

Laras menaikkan bibirnya tersenyum, "Adik kecil, sangat tampan."

Gavin memasang wajah datarnya bertanya: "Apakah seganteng aku?" Pergi seorang Christian, datang lagi seorang Wang Junkai, Laras, apa kamu mengkritikku sudah tua?!

***(Wang Junkai = personel TFBoys)***

Laras melihat kondisi tidak benar, langsung memainkan rambutnya, sengaja menendangnya dengan jari kakinya, lalu dengan suara lemah gemulai berkata: "Tidak kok, tidak, pasti tidak seganteng kamu, kamu jauh lebih jantan darinya."

Wajah Gavin masih datar, matanya masih melihatnya, dengan suram berkata: "Aku sama sekali tidak merasakan ketulusan darimu."

"......" Kacau, jangan sampai bos besar marah.

Laras tidak berpikir panjang langsung merangkak keatas badan Gavin.

"Ah!" Diantara kursi baring ada sisi kosong, lututnya hampir terpeleset jatuh, untungnya Gavin dengan sigap memeluknya.

Saat ini, dia langsung naik keatas badannya, mata mereka saling bertatapan, posisi mereka sangat intim.

Laras memang berani, apalagi setelah menikmati kehidupan harmonis, dia semakin tidak terkendali dihadapan Gavin.

Laras tau, Gavin tidak akan tahan dengan Laras yang begini.

"Aduh, hanya seorang artis idola, sangat jauh dariku, kamu baru orang yang paling dekat denganku."

Gavin dengan sombong membuang muka, matanya terus melihat ke langit.

Laras seperti seekor ular menggeliat mendekatinya, kedua tangannya menahan kepala Gavin, memaksa Gavin untuk melihatnya, "Apa kamu tidak punya artis perempuan yang kamu suka?"

"Tidak." Gavin menjawab dengan sederhana dan pasti.

"......"

"Dimataku, wanita dibagi 2 jenis, kamu dan wanita lainnya."

"......" Hati Laras tiba-tiba bergetar, wow, rupanya dia begitu gombal, "Aiya, suamiku sayang, mulutmu manis sekali, kenapa berubah menjadi begitu manis? Sini aku coba dulu."

Laras meluruskan wajahnya, bibirnya maju berniat mencium Gavin.

Gavin juga nakal, setiap kali Laras hampir berhasil menciumnya, dia mengangkat kepalanya sedikit, jadi Laras tidak bisa mencapainya.

Dia pasti mengganggu Laras dengan tinggi tubuhnya.

Laras juga sangat kesal, jadi menjawab pertanyaannya, berkaya: "Christian sudah berpacaran dengan Lana, kemarin itu pergi ke rumah ayahku, papa dan tante sangat menyukainya, apalagi tante, aku tidak pernah bertemu ada mama yang begitu suka dengan pacar putrinya. Kalau hubungan mereka lancar, mungkin setelah tamat langsung menikah, nanti dia akan menjadi adik iparku, kamu masih mencurigai kami apa?"

"Bukan mencurigai, hanya saja tidak senang."

"......" Tuan muda yang sangat keras kepala.

"Sudahlah, aku bukan mencurigaimu, aku tentu saja tau aku tidak akan diselingkuhi, aku begitu kuat." Pada saat berbicara, dia juga dengan kuat menaikkan punggungnya keatas, seolah-olah menunjukkan kebanggaannya.

Laras hampir terbang dibuatnya, memutar matanya dan berkata: "Gavin, kamu childish sekali sih?!"

"Jadi kamu suka tidak?"

"Kamu percaya tidak kalau aku akan menggigitmu?"

"Ha, kamu berbicara seperti kamu bisa menggigitku saja."

"......"

Pada saat ini juga, di langit tiba-tiba melintas lengkungan yang sangat panjang, "Cepat lihat, meteor!" Gavin berbicara sambil kepalanya terangkat.

Laras langsung memutarkan kepalanya, tapi, meteor itu dengan cepat berlalu, mana mungkin dia masih sempat melihatnya, :Mana? Dimana?"

"Sudah pergi, ada satu tadi."

"......Yang benar?"

"Tentu saja benar, aku tidak membohongimu, satu lagi!"

Tapi, pada saat Laras memutarkan kepalanya, kenyataannya tidak ada, "Heh, aku tidak mau bermain denganmu lagi, aku mau berbaring menunggu meteor saja."

Gavin mana mungkin membiarkannya pergi, langsung bangkit dari duduk dan memeluknya, pada saat dia belum sempat berekasi badannya sudah berubah posisi, dalam sekejap dia ditindih diatas kursi baring, di kursi baring yang sama.

"Weh, kamu mau apa?!" Laras dengan jelas bisa merasakan kekuatannya, memprotes dengan memukul pundaknya, "Tengah malam begini di tempat terbuka tidak boleh melakukan perbuatan jahat."

Gavin menaikkan bibirnya tersenyum, "Gadis kecil, tengah malam begini di tempat terbuka paling cocok melakukan perbuatan jahat.”

"Shh, tidak mau, aku mau melihat meteor."

"Kamu lihat meteormu, aku melakukan kerjaanku."

".......Jangan, kalau tiba-tiba ada yang naik bagaimana?"

Gavin hanya berkata 2 kata, "Tidak mungkin."

Laras sungguh menangis dan tertawa di waktu yang sama, melihat meteor dengan cara seperti ini, benar-benar terlalu aneh.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu