Cinta Pada Istri Urakan - Bab 463 Mereka Telah Kembali?

Mengingat kembali semalam, dia hanya ingat kalau makan bersama dengan teman kerjanya, lalu memanggil taksi pulang ke rumah.

Tapi, kenapa sekarang dia bisa ada di kamar hotel yang asing?!

Laras memeluk kepalanya, ingin mengingat kejadian semalam.

Dia sadar, selain mabuk dan sakit kepala, badannya tidak ada merasakan perbedaan.

-----"Ras, Ras, kamu sadar, kamu tidak apa-apa kan Ras?"

Laras menggelengkan kepalanya, mengedipkan matanya, apakah itu adalah mimpi? Tapi mengapa jelas sekali di telinga?

Setelah duduk sebentar, dia dengan panik turun dari tempat tidur dan keluar.

Diluar pintu adalah sebuah ruang tamu, cahaya matahari yang hangat dan terang masuk dari jendela kaca, matanya tersorot oleh cahaya matahari yang silau, menyipitkan matanya, dia melihat pria yang duduk diatas sofa.

Pria berjas lurus, duduk disana, memegang handphone, kepalanya menunduk, sedang melihat dengan serius.

Awalnya Laras terdiam, setelahnya tangannya terangkat merapik rambutnya, dengan sedikit kesal bertanya: "Kenapa kamu bisa ada disini?"

Aaron membalikkan kepalanya, memberinya senyuman yang lebih cerah dari matahari, "Kamu sudah bangun, masih ingat kejadian semalam tidak?"

Laras dengan curiga menggeleng.

"Semalam kamu bertemu supir jahat, untungnya aku mengikutimu sepanjang jalan, alhasil benar-benar hampir celaka, setelahnya aku melihat kamu mabuk dan tidak sadar diri, lalu menelepon keMansion Atmaja, aku pikir kamu pulang dengan keadaan begini, tidak baik kalau dilihat anak-anak, jadi aku mengantarmu kesini."

"Kamu? Kenapa bisa kamu?

"Kenapa bukan aku?" Aaron tertawa sebentar, "Selain aku memangnya ada siapa lagi?"

Wajah Laras kecewa dan kesal, bertanya: "Kenapa kamu mengikutiku?"

"Aku kebetulan melihat kalian di depan hotel, melihatmu sendirian dan mabuk naik ke mobil, aku tidak tenang, jadi mengikutimu sepanjang jalan, siapa sangka semakin ikut semakin jauh, aku sudah tau akan celaka. Aduh, kalau bukan aku mengikuti mobil itu, akhirnya tidak berani dipikirkan."

Aaron berbicara dengan lancar dan masuk akal, Laras tidak bisa menemukan celah keanehan, tapi, telinganya mengingat kembali jelas-jelas adalah suara Gavin.

Dia tersenyum pahit, dengan pelan berkata: "Rupanya aku sungguh sedang bermimpi."

"Apa katamu?"

"Tidak apa-apa, kalau begitu terimakasih,kalau tidak ada hal yang lain aku pergi dulu."

"Eh tunggu, pihak kepolisian membutuhkanmu setelah sadar pergi ke kantor polisi memberi bukti, supir jahat yang ditangkap semalam rupanya ada pecandu, dan juga pemerkosa. Lain kali kamu harus hati-hati jangan dalam keadaan mabuk naik taksi sendirian, tidak aman."

Laras mendengarnya, tiba-tiba menjadi takut, rasa terimakasihnya menjadi lebih ikhlas, "Kalau begitu sungguh sangat terimakasih padamu, terimakasih."

Aaron tersenyum, "Jangan sungkan, kamu ingat ke kantor polisi beri bukti."

"Baik." Setelah Laras selesai berbicara, dia langsung pergi.

Setelah Laras pergi, Aaron berbalik dan berkata: "Dia sudah pergi, kamu keluarlah."

------

Pagi itu, pihak militer mengumumkan sebuah berita yang menggemparkan satu negara dari berita------Jendral militer senior, Reno Sutedja berkerja sama dengan grup Segitiga Emas menjual obat terlarang, menggunakan kekuasaan jabatannya menghasilkan uang dan membunuh orang, sudah ditangkap semalam.

Kabar ini hanya ada beberapa kata, tidak ada penjelasan lebih detail, tapi Laras samar-samar merasa, ini mungkin ada hubungannya dengan kejadian Gavin itu.

Malam tahun itu, media berita melaporkan dan menjelaskan kabar ini, "Lewat mata-mata negara kita yang sudah menyelidiki bertahun-tahun, mendapatkan banyak bukti membuktikan, Reno Sutedja sudah bekerja sama dengan grup Segitiga Emas menjual obat terlarang selama 20 tahun, dan juga beberapa kali menggunakan jabatannya menghasilkan uang dan membunuhnyawa orang......Kejadian ini berhubungan dengan banyak jendral militer senior lainnya, kaitan masalah ini cukup luas, hal ini sangat serius......Yang patut diberitahu adalah, dua orang jendral mata-mata yang luar biasa tetap berusaha menyelesaikan tugasnya meskipun ditengah lingkungan yang keras, semangat keberanian untuk berkorban ini, patut dipuji......"

Laras tidak berani mengedipkan matanya, membesarkan matanya hanya melihat layar televisi, itu adalah gambaran dua tentara yang mendapatkan penghargaan, walaupun wajah kedua tentara itu disamarkan, walaupun tidak menyebutkan namanya, walaupun gambaran itu ada banyak orang, tapi, Laras berani menjamin dengannyawanya, dua orang itu adalah Gavin dan Jino.

Gavin dan Jino, mereka berdua tidak mati, mereka sudah kembali?

Mereka berdua, tidak mati.

Mereka berdua, sudah kembali.

Sudah kembali......

Hati itu hari Sabtu, kelas minat Pohon Kecil mengadakan acara bermain orangtua dan anak-anak, kebetulan hari Sabtu, jadi para anak-anak semuanya membawa papa dan mama dengan senang mengikuti acara tersebut.

Pagi-pagi sekali Randi sudah menjemput Laras dan anak-anak, mereka berempat sama-sama mengikuti acara.

Nana sangat senang, satu tangannya menggandeng mama, satu tangannya menggandeng paman Uno, seperti anak-anak lainnya yang menggandeng papa dan mama.

Bobi juga sangat senang, karena di taman kanak-kanak ada banyak sekali orang, dia selalu menggandeng tangan mama, tidak berlari kemana-mana, juga tidak asal melihat.

Bisa dilihat kalau kelas minat Pohon Kecil menghabiskan banyak tenaga untuk mempersiapkan acara bermain orangtua anak ini, biasanya orangtua yang sibuk bekerja sangat jarang menemani anak mereka, sedangkan setiap permainan yang ada disini bertujuan untuk menambah hubungan orangtua anak menjadi lebih baik.

Sangat banyak perlombaan yang membutuhkan ayah untuk bermain, Randi langsung dengan sendirinya menanggung peran ayah, membawa Nana dan Bobi memainkan semua permainan.

Pada waktu beristirahat, kedua anak itu sedang makan makanan ringan dengan tenang, Randi melirik Laras, dengan perhatian bertanya: "Kenapa kamu tampaknya sedang tidak dalam suasana yang baik?"

"Ha? Tidak kok, mana mungkin, kalau mereka senang, aku juga senang."

Randi mengangguk, kalau dia memang sudah berkata seperti itu, dia juga tidak minat untuk bertanya lagi, mengganti topik dan berkata: " Pohon Kecil sering ada kegiatan orangtua dan anak seperti itu, kata kakakku, orangtua sekarang kebanyakan sibuk bekerja, sangat jarang menemani anak-anak, kebetulan mumpung hari Sabtu para orangtua beristirahat, lebih sering mengadakan kegiatan seperti ini, bagus untuk perkembangan hubungan orangtua anak, juga membantu pertumbuhan anak."

Laras mengangguk menandakan setuju.

"Aku dengar dari Fanny perusahaan kalian sekarang lumayan sibuk, kamu pasti tidak seperti dulu bisa lebih sering menemani Nana dan Bobi bukan?"

"Salah, bukan aku yang menemani mereka, mereka yang menemaniku, dulu 1 hari 24 jam mereka selalu menemaniku, sekarang mereka sudah masuk TK, aku juga merasa kesepian, jadi hanya bisa keluar bekerja.

Randi tertegun, lalu tersenyum dangkal, "Ehn, kamu benar, kakakku juga pernah bilang kalau kemampuan beradaptasi anak-anak sangat kuat, anak-anak yang baru masuk TK, bisa jadi bukan anak yang tidak terbiasa, melainkan orangtua yang tidak terbiasa. Kamu lihat Bobi, bukankah tidak sediam dulu lagi?"

Laras melihat Randi oenuh apresiasi, sekarang sangat banyak orang yang sudah menjadi papa saja tidak mempunyai kesabaran untuk menjaga anak kecil, tapi Randi adalah pria single di dunia keuangan, malah bisa begitu sabar dan mempunyai banyak cara terhadap anak kecil, sungguh sangat langka.

"Benar, Bobi tidak seperti Nana, dari kecil dia sudah sangat pendiam, tai akhir-akhir ini dia lebih sering tertawa, juga lebih banyak berbicara, dia juga bilang kalau mempunyai banyak teman.

Randi mengelus kepala kecil Bobi, "Bobi, apakah paman adalah teman baikmu?"

"Tentu saja, aku dan paman adalah teman yang paling baik."

Saat ini, di taman tiba-tiba terdengar suara sirine polisi, dalam sekejap, orangtua dan anak-anak berlari keluar dari gedung, semua sedang berbicara, sedang bertanya apa yang terjadi.

"Di luar ada seseorang sedang menculik seorang anak kecil." Tiba-tiba ada yang berteriak keras.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu