Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1067 Pembunuhan Berencana

Ada banyak orang yang duduk di ruang rapat. Atau mungkin, hasil otopsi yang baru akan membatalkan spekulasi sebelumnya.

Itu adalah pemandangan yang bisa dibayangkan. Saat itu Sandra berdiri di panggung. Lalu, lampu kristal di atas tiba-tiba jatuh ke lantai dan mengenai Sandra. Lampu itu pasti jatuh di atas kepala Sandra.

Apalagi orang-orang yang ada di tempat waktu itu semuanya berkata kalau setelah Sandra terkena lampu, kepala dan wajahnya penuh darah segar. Tapi dia masih bergerak merangkak berusaha melepaskan diri. Jadi ini menjelaskan kalau saat itu, dia terluka tapi tidak meninggal dunia.

Hasil otopsi awal menunjukkan kalau Sandra mati karena sesak napas.

Tapi hasil otopsi yang sekarang menunjukkan di bagian belakang kepala Sandra mendapatkan serangan atau pukulan yang mematikan.

Juga bisa dikatakan, walaupun tidak ada kecelakaan kebakaran itu, Sandra tetap akan sulit melarikan diri dari kematian. Ini semua adalah pembunuhan berencana.

Resiko akhir kebakaran sangat besar sekali dan itu akan menarik perhatian dunia luar.Hal ini bagi pembunuh aslinya hanya berisi kerugian dan tidak ada manfaatnya sama sekali. Jadi, pembunuhnya sudah punya rencana pembunuhan. Sedangkan kebakaran adalah sebuah kecelakaan.

Kalau begitu, siapa pelakumnya? Senjata apa yang digunakan untuk membunuh? apa pembunuhnya juga terluka atau mati dalam kebakaran?

Untuk melakukan kejahatan dalam situasi itu, haruslah seseorang yang sangat dekat dengan Sandra saat itu yang baru bisa melakukannya.Orang yang paling dekat jaraknya dengan Sandra waktu itu harusnya adalah pembawa acara.

“Siapa yang bertugas menjadi pembawa acara?”

“Semua anggota staf yayasan kalau tidak meninggal ya terluka parah. Selain Maira dan Leli yang bukan anggota yayasan, ada tiga lainnya lagi yang bukan anggota juga. Kami telah mencatat pengakuan mereka. Pada waktu itu, mereka bertiga berada di antara para tamu untuk membantu tamu memberikan papan tangan. Karena sebagai pengawas para tamu, barulah mereka bisa berhasil keluar dan menyelamatkan diri. Namun, mereka tetap terbakar dan terluka cukup parah.”

“Berdasakan dengan spekulasi ini, pembunuh yang sebenarnya apa mungkin sudah....”

Semua orang terdiam ketika sudah mendiskusikan sampai sini. Jika pembunuh sebenarnya juga sudah mati dalam kebakaran itu. Kalau begitu, kasus ini sudah menemui jalan buntu.

"Kapten, aku menemukan catatan dari pengadilan di sini. Sandra menuntut Laras karena menghancurkan toko pakaian pengantinnya dua tahun yang lalu. Tapi, dia segera membatalkan gugatan itu, dan itu tidak diselesaikan."

"Bagaimana kondisinya? Katakan lebih detail lagi."

"Sandra dan temannya bekerja sama untuk membuka toko pakaian pengantin. Dua tahun lalu, ada dua orang pria yang menghancurkan toko pakaian pengantin dan juga melemparkan cat minyak di toko pakaian pengantin. Sandra curiga, Laras yang menyuruh orang melakukan ini.”

"Kenapa bisa begitu?"

"Hal ini harus ditarik kembali ke masalah-masalah yang lalu dari Ariel, Rendra dan Manda.”

kapten Hendro diam cukup lama, “Tidak peduli bagaimana pun, ini juga adalah sebuah petunjuk. Cepat cari orang yang bersangkutan langsung untuk lebih memahami situasi sebenarnya.”

“Baik.”

“Saat ini, orang yang paling dicurigai adalah Laras. Tapi motif pembunuhannya masih terlalu lemah dan perlu diverifikasi lagi. Tim satu, kalian pergi untuk memeriksa seluruh data orang yang mati dan kapan mereka masuk ke acara yayasan ini dan apa tugas atau status mereka dalam acara yayasan ini. Apapun yang bisa diselidiki segera selidiki sejelas-jelasnya. Ada satu hal lagi yang terpenting, selidiki siapa yang cukup dekat dengan Ariel, mengertikan?”

“Mengerti.”

“Tim dua, Selidiki petunjuk tentang Manda, lebih baik jika dapat informasi yang lebih detail dan seksama.”

“Mengerti.”

“Baiklah, rapat ditutup.”

Satu persatu dari mereka pun pergi dan mulai sibuk mencari bukti. kapten Hendro sendirian duduk di ruang rapat melanjutkan memeriksa semua data yang telah ditemukan saat ini.

Rencana acara ini diambil oleh Fla Mita dan diserahkan ke Laras. Tempat dan tata ruang semuanya diatur oleh Laras. Sudikat hanya menyewa tempat saja. Jadi dari ketiga orang itu, Laras yang mempunyai tanggung jawab terbesar.

Terlebih lagi, Laras dan Sandra dulu juga ada konflik. Dua tahun lalu, toko pakaian pengantin Sandra dihancurkan. Sandra pun menyerahkan permohonan gugatan untuk menuntut dan melaporkan Laras ke pengadilan. Tapi kemudian, tidak tahu kenapa Sandra pun menarik gugatannya. Hal ini ada catatannya di pengadilan.

“Huh...” kapten Hendro mengerutkan keningnya, petunjuk yang didapat sekarang terlalu sedikit. Apalagi dua pintu keamanan memang sengaja dikunci sehingga orang yang ada di ruangan itu tidak bisa keluar dan orang dari luar juga tidak bisa masuk ke dalam. Pertama, Api hampir membakar semua orang yang mungkin tahu tentang hal itu, membuat polisi tidak tahu harus menyelidiki semua ini dari mana.

kapten Hendro kembali memeriksa lagi semua data dan informasi itu mulai dari tempat kejadian kebakaran, dua pintu yang sengaja dikunci, orang di dalam yang tidak bisa keluar dan orang dari luar yang tidak bisa ke dalam. Pertama, acara perekrutan ini pada dasarnya sudah bermasalah besar.

Setelah berpikir cukup lama, kapten Hendro membereskan dan merapikan semua data dan informasi itu lalu memutuskan untuk keluar.

Kediaman Gavin, Gavin sangat terkejut ketika kapten Hendro datang langsung ke rumahnya. Laras masih dalam masa jaminan penundaan penangkapan. Dia juga sementara menghentikan penyelidikan karena menghindari kecurigaan. Saat ini malah jadi canggung.

kapten Hendro membawa bawahannya untuk datang mengunjungi Kediaman Gavin. Laras langsung panik ketika melihat mereka, keningnya sampai berkeringat. Dia pun kembali teringat tentang aturan masa jaminan penundaan penangkapannya.

Akhir-akhir ini dia hanya pergi beberapa kali ke rumah sakit kalau tidak ya pergi menjemput dan mengantarkan anak. Jadi dia tidak pernah pergi kemanapun selain Kediaman Gavin dan Mansion Atmaja.

Dalam masa jaminan penundaan penangkapan ini, hal paling besar yang dia lakukan adalah berkumpul dan makan bersama. Biasanya karena urusan pekerjaan, mereka sulit untuk janjian ketemu bersama. Sekarang dia dan Gavin sama-sama menganggur dan punya banyak waktu liang jadi para sahabat dekat mereka pun datang berkumpul dan makan bersama di Kediaman Gavin.

Apa jangan-jangan ketika mereka makan dan berkumpul-kumpul di sini terlalu berisik dan mengganggu para tetangga, sehingga melaporkan ke polisi?

Tidak, tidak, jikapun memang berisik dan mengganggu kenyamanan publik tapi tidak mungkin dan tidak seharusnya kapten Hendro yang datang jauh-jauh ke sini.

Laras memberanikan diri ke depan menyambut tamu, "kapten Hendro, kamu kenapa hari ini punya waktu luang untuk datang kemari? Apa aku...melakukan kesalahan atau melanggar sesuatu?”

Ekspresi bawahan kapten Hendro tidak begitu santai dan sangat serius. Dalam menghadapi tersangka utama yang kontroversial yang memiliki Gavin sebagai pendukung hebatnya, polisi muda baru itu pasti akan memandangnya dengan pandangan yang tidak wajar.

Wajah kapten Hendro malah tampak begitu santai dan baik, “Nyonya Pradipta tidak usah gugup. Kali ini kami datang untuk menemui Si tampan Pradipta.”

Si tampan Pradipta? Panggilan ini cukup lucu dan segar juga. Laras penasaran lalu bertanya, “Apa aku butuh untuk menghindari mendengarnya?”

Bawahan kapten Hendro pun langsung tampak malu dan canggung. kapten Hendro pun membungkuk dan berterima kasih, “Kalau begitu terima kasih Nyonya Pradipta.”

Bukan mencarinya saja, itu sudah membuat Laras lega. Laras tersenyum lalu melambaikan tangannya, “Baiklah. Kalau begitu aku pergi ke rumah orangtuaku saja dulu. Gavin ada di ruang gym yang ada di belakang. Kalian jalan lurus saja sudah langsung sampai.”

“Baiklah.”

kapten Hendro dan bawahannya pun berjalan maju lurus ke depan. Bawahan itu terus saja menoleh ke jendela melihat apa Laras benar-benar sudah pergi.

“Kapten, sepertinya Nyonya Pradipta sangat berbeda dengan apa yang aku bayangkan.”

“Kamu membayangkan dia seperti apa?”

“Ketika melihat komentar dan penilaian di internet. Dia adalah wanita kuat yang begitu hebat. Dia pernah jadi manajer dan ulasannya beragam.”

“Lalu kenyataannya?”

“Dari pertemuan singkat barusan, aku juga kurang bisa menilainya tapi aku merasa kalau dia tidak begitu sombong atau terlalu merasa berada di posisi atas.”

“Suaminya adalah Gavin. Orang tuanya adalah pebisnis sukses. Dia sendiri juga pebisnis. Jika kamu adalah dia, apa kamu akan membunuh orang?”

Bawahan itu pun menggelengkan kepala.

“Ya sudah begitu memang. Jika dia membunuh orang, resiko yang harus ditanggungnya terlalu besar dan itu tidak layak dilakukan baginya.”

“Jadi karena itu, dia menghancurkan semua buktinya.”

“Kalau begitu kenapa dia bisa jadi tersangka utama kita?”

“.....”

“Berdasarkan penjaminnya adalah Gavin, aku pun juga percaya dengannya.”

“Kapten, bukannya kamu pernah bilang kalau semua investigasi dan penyelidikan harus berdasarkan bukti?”

“Iya, tapi membunuh orang tetap harus ada motifnya. Dia tidak punya motif pembunuhan, apalagi resiko yang diambil terlalu besar.”

“Kapten, maksudmu...Nyonya Pradipta hanya dijadikan kambing hitam oleh seseorang?”

“Diselidiki dulu baru bicarakan lagi nanti.”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu