Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1084 Menunggu Teleponnya

Ini adalah pertama kalinya mereka berdua bertemu kembali setelah Dirga kembali ke dalam negri.

Tanpa persiapan apapun, di publik seramai ini, mereka bertemu dengan terpisah oleh begitu banyak orang.

Dari kejauhan, pandangan Yuka jatuh pada Dirga, bahkan Laras pun tidak dia lihat lagi, hanya melihatnya memakai tuksedo mewah berwarna navy, wajah tampan dan tubuh tegak sangat mencolok, di dalam elegannya terdapat sedikit keliaran, dia dikerumuni oleh gerombolan orang, wajahnya tersenyum rendah hati dan tenang, mengatasi dengan mudah.

Dia yang sekarang, sudah tidak ada lagi aura kasar saat di Miami, kulitnya sudah jauh lebih putih, dia yang sekarang adalah seorang pengusaha yang sesungguhnya, adalah Dirga yang sesungguhnya.

Saat Yuka melihat Dirga, Dirga juga sudah melihatnya, hanya saja di sekitarnya ada banyak pelanggan yang bertanya, dia tidak bisa terbagi.

"Yuka, tante," Laras berlari kecil kemari, "Hari ini studio kerja kakakku sedang peresmian, ayo masuk lihat-lihat."

"Kakakmu?" Nyonya Ona sedikit heran.

"Anak pamanku, Jerome yang di Miami, Jerome, pria muda yang sedikit gelap itu, masih ingat tidak?"

Nyonya Ona langsung mengangguk, "Oh, dia ya, tentu saja aku ingat, dia yang menolong Yuka."

"Hehe, juga Yuka sudah menolongnya, ini adalah jodoh mereka, ayolah, masuk lihat-lihat."

Laras menggandeng lengan nyonya Ona dan membawa mereka masuk kedalam, sesekali dia melihat ekspresi Yuka, lihatlah tatapannya itu, semuanya lengket pada Dirga, didalam tatapannya itu ada cinta yang sangat dalam.

Laras menghela nafas pelan, dia tau, Yuka tidak mau berteman bukan karena alasan buruk seperti gugup dalam studinya, hanya saja hatinya tidak bisa melupakan Dirga.

Sebagai orang yang berpengalaman, pemikiran gadis seperti ini, dia mengerti sekali.

"Tante, nanti sama-sama makan saja."

Nyonya Ona melihat ada sangat banyak orang dari keluarga Pradipta dan keluarga Atmaja, langsung menggeleng, "Tidak, segan sekali, kami tidak boleh sembarangan ikut makan."

"Haha, anda sudah salah paham, bukan pesta pembukaan, nanti kami semua pulang kerumah masing-masing, maksudku aku makan bersama kalian, kebetulan aku dan Yuka sudah lama sekali tidak bertemu, kebetulan aku ingin mencarinya kumpul bersama, dia selalu sibuk sekali."

"Baiklah kalau begitu, tante yang traktir, kalian jangan berebut dengan aku."

"Tentu saja."

Nyonya Ona melihat orang didalam benar-benar banyak sekali, lalu menolak dengan halus, "Laras, kalau tidak kamu sibuk saja dulu, kami pergi berkeliling dulu, selesai nanti langsung kemari cari kamu pergi makan."

"Boleh juga." Laras memberi kode dari tatapan mata kepada Yuka, sengaja berkata, "Yuka, tatapanmu sudah boleh ditarik kembali."

Yuka tercengang, langsung menunduk, dalam sekejap wajahnya langsung memerah.

Nyonya Ona juga merasa anak perempuannya sedang melihat sekeliling, lalu bertanya dengan penasaran, "Lihat apa? Apa ingin membeli perhiasaan? Kalau ingin beli kita masuk kedalam lihat-lihat."

"Tidak, tidak, ma, bukankah mama bilang mau membelikan baju untuk papa, ayo ayo, kita pergi beli dulu."

Laras melambaikan tangannya, "Kalau sudah selesai belanja langsung kemari cari aku, aku tunggu kalian."

Melihat Yuka yang menarik mamanya dan kabur dengan panik, Laras benar-benar tidak bisa menahan tawanya.

Dia berjalan ke sebelah Dirga, bertanya: "Sudah merasakan keramahan dan kebucinan dari tatapan gadis itu belum?"

Dirga menegakkan punggungnya, lalu berdehem ringan, kedua punggung tangannya diletakkan dibelakang badannya, tatapannya tidak berhenti melihat ke samping, pura-pura tidak mendengar apapun.

Laras langsung berkata, "Pura-pura lagi, kalau berpura-pura lagi kamu akan sendirian selamanya."

"......Apakah bagus kamu menyumpahiku seperti ini?"

"Aku bukan menyumpahimu, aku hanya mengingatkanmu, berbaik hati mengingatkanmu. Dulu aku mengira hal baik antara kamu dan Amanda sudah dekat, aku tidak berani memberitahunya kalau kamu sudah kembali, kalau memang kamu menganggap Amanda sebagai adik angkat, kalau begitu bukankah boleh mengejarnya dengan terang-terangan?"

"......"

"Nah nah nah, dalam hubungan paling takut adalah tanah liat membawa air, harusnya kamu banyak belajar dengan tuan Pradipta kami, dengan cepat dan tepat menikahi seorang istri."

"Mana dengan mana, karakter saja belum cocok."

"Kamu tidak gambar, selamanya tidak akan cocok, aku tanya kamu, kamu sebenarnya suka tidak dengannya?"

"Apa gunanya kalau cuma suka? Juga perlu dia menyukaiku."

Laras benar-benar kesal, harusnya menyuruh Gavin mengajarnya, "Kak, sebenarnya kamu sekarang merendah apa?"

Dirga tercengang, tidak bisa tidak dibilang, tatapan Laras benar-benar racun, bahkan kerendahan di dalam hatinya juga bisa terlihat.

Disana ada tamu yang bertanya lagi, Dirga mencari kesempatan langsung pergi, Laras ingin bertanya lagi, Dirga tidak memberi kesempatan.

"Aih, benar-benar bodoh!!!"

Mengajak untuk makan bersama, Nyonya Ona tidak mengabaikan janjinya, setelah selesai berbelanja langsung turun, Laras juga menyapa keluarganya, lalu mereka pergi makan.

Di lokasi utama di pusat kota, ada banyak orang di mall luas ini pada saat akhir pekan, setiap restoran di area makan di lantai 4 semuanya penuh, bahkan ada beberapa restoran harus mengambil nomor untuk mengantri.

Nyonya Ona sambil berjalan sambil bertanya: "Kedepannya kakak sepupumu pulang ke dalam negri berkarir ya? Uang sewa dsini tidak murah, dan juga tokonya besar sekali."

Laras dengan serius menjawab: "Benar, pamanku sekeluarga pulang ke dalam negri menjalankan bisnis, base camp juga sudah kembali ke dalam negri. Sekarang semuanya diurus oleh kakak sepupuku, pamanku juga sudah mau pensiun."

Nyonya Ona mengangkat jempolnya, "Kakak sepupumu benar-benar tidak mudah, pengalamannya sudah bisa merilis sebuah novel."

"Bahkan novel pun tidak seseriu itu," Laras sengaja tersenyum pada Yuka, berkata, "Meskipun pengalaman kakak sepupuku sedikit rumit, tapi hatinya polos dan suci, bisa dibilang tumbuh di dalam lumpur tapi tidak ternodai, sekarang meneruskan bisnis keluarga, kakek dan pamanku memujinya penyihir bisnis."

"Bagus, hebat, hebat."

Laras berkata lagi: "Tante masih ingat Amanda tidak?"

Yuka terdiam, jantungnya tidak berhenti berdetak, gugup sekali, dia tau, Laras sengaja mengatakannya untuk dia dengar.

"Amanda, tentu saja masih ingat, aku dan Amanda lebih sering berhubungan, papa Yuka sering memuji Amanda seorang yang berbakat dalam penelitian."

"Amanda juga sudah kembali, keluarga Ayubi mengangkatnya sebagai anak angkat, jadi, sekarang dia juga termasuk kakak sepupuku. Kakakku adalah seseorang yang sangat mementingkan perasaan, mereka bersama dari kecil samapi besar, hubungan mereka bagus sekali bagai kakak adik, sekarang dia sudah menemukan keluarganya, Amanda malah tidak mempunyai orang tua, jadi keluarga Ayubi memutuskan untuk menerimanya sebagai anak angkat."

Nyonya Ona mengangguk dan berkata dengan pasti: "Aku lihat Amanda juga kasihan, kedepannya ada keluarga Ayubi yang menjaganya, itu benar-benar bagus sekali."

Laras tersenyum melihat Yuka, tatapan Yuka terus menghindar, tapi sudut bibirnya tidak berhenti tersenyum.

"Tante, sudah giliran kita, masuklah, aku sudah lapar sekali, sudah berdiri seharian."

......

Hari itu setelah pulang ke sekolah, Yuka terus melihat handphonenya, melihat buku saja sampai tidak fokus.

Dia mengira hal baik antara Dirga dan Amanda sudah dekat, sekarang malah dibilang kalau mereka sudah menjadi abang adik angkat, kalau memang kakak adik, kalau begitu, Yuka pikir dia sudah sangat mengerti maksud Dirga.

Saat ini, percikan kecil yang dia tekan sekuat tenaga di hatinya, pelan-pelan menyala lagi.

Kerinduan seperti biji berkecambah, setelah tidur yang sangat lama, tiba-tiba dibangunkan, lalu, biji akan tumbuh, emosi yang sudah hilang merambat ke seluruh otaknya.

Benar, Yuka sedang menunggu telepon dari Dirga.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu