Cinta Pada Istri Urakan - Bab 73 Nanti Aku Juga Akan Membereskanmu (2)

Tubuhnya bagaikan dinding tembaga, lengannya bagaikan lengan besi, bahunya adalah roda yang menghubungkan dinding tembaga dan lengan besinya, dia menabrak Laras, "Akhh!" Laras langsung berteriak di tempat karena merasa sakit.

Gavin tertegun selama 2 detik, dia juga merasa sedikit sakit saat menabrak Laras, tetapi, saat dia menoleh dan melihat Laras yang berbaring di atas tumpukan-tumpukan buku dengan santainya, ditambah dengan ekspresinya yang sangat lebai bagaikan orang gila, rasa kasihannya terhadap Laras yang sedikit timbul diantara kemarahannya, sudah langsung musnah sebelum sempat berkembang.

"Pura-pura, terus pura-pura lagi!" Gavin melangkah keluar dengan emosi, dia membuka pintu lalu berteriak ke bawah, "Bibi Yuli, segera kemari dan bereskan sebentar."

Laras sudah tahu kalau sikap pura-pura menyedihkannya tidak berhasil, dia menahan sakit di bahunya dan berguling turun dari ranjang, lalu segera mengikutinya keluar kamar.

Dia menggosok bahunya dan cemberut, bahunya memang benar sakit, kenapa pria kolot ini tidak sedikitpun merasa kasihan kepadanya, dasar jahat.

"Jangan merepotkan Bibi Yuli, aku sendiri yang akan membereskannya oke?"

"Jika kamu bisa membereskannya, mana mungkin menundanya sampai hari ini?"

"Aku.....meskipun aku tidak membereskannya, aku juga sudah tidur dalam keadaan seperti ini selama beberapa hari ini."

Gavin menoleh lalu tiba-tiba mengatakan perkataan yang kejam, "Kalau begitu nanti aku juga akan membereskanmu."

Hati seorang wanita selalu jauh lebih rumit dibandingkan dengan pria, jalan pikirannya mempunyai banyak cabang, perkataan sembarangan Gavin saat sedang emosi malah membuat Laras menafsirkannya dengan cara yang berbeda, hatinya tiba-tiba merasa sakit, air matanya tanpa bisa dicegah mengalir keluar.

"Berpura-pura lagi?!"

Laras mengeratkan bibirnya, saat dia mendengar langkah kaki Bibi Yuli yang sedang naik keatas, dia berbalik dan berlari ke balkon.

Ternyata rasa aman semacam ini sangatlah mahal, dia sudah menumpuk perasaan ini selama setengah tahun, tetapi dalam sekejap langsung hilang karena perkataan Gavin.

Menghadapi langit malam, mendengar suara angin yang berhembus di luar, bahkan meskipun dibatasi oleh kaca, dia tetap dapat merasakan dinginnya udara malam, dia tidak pernah merasakan sakit yang seperti saat ini.

Tidak memiliki apapun tidak terasa menyakitkan, yang menyakitkan adalah, kamu pernah memilikinya, tetapi hanya dalam satu malam, semuanya menghilang.

Air matanya terus menetes bagaikan keran, sama sekali tidak bisa ditahan, dia menggigit bibirnya untuk tidak membiarkan dirinya mengeluarkan suara, bahkan bernafas saja menjadi sulit.

Setelah dipikir-pikir lagi, Gavin sama sekali tidak pernah mengatakan suka ataupun cinta kepadanya, sama sekali tidak pernah berjanji akan hidup bersamanya seumur hidupnya, saat itu dia menyeretnya pergi ke catatan sipil juga karena dia merasa bertanggung jawab, bukan karena mencintainya.

Saat ini, Laras akhirnya mengerti apa yang dinamakan dengan cinta, dia mencintai Gavin, sangat-sangat mencintainya.

Bibi Yuli sangat cepat, di bawah perintah Gavin, dia membawa pergi semua barang yang ada di atas ranjang, dia membungkusnya dengan seprei lalu membawa semuanya pergi, dia membersihkan semuanya.

Setelah beberapa saat, Gavin melihat bahwa Laras dari tadi tidak masuk juga, jadi dia terpaksa keluar untuk memanggilnya, "Pergi mandi."

Laras tetap berdiri di tempatnya, dia tidak bergerak, juga tidak mempedulikannya.

Gavin berjalan mendekat lalu memegang bahunya dan membalikkan tubuhnya, saat mereka berhadap-hadapan, Gavin melihat matanya yang basah serta jejak air mata di wajahnya.

"Kamu lebai sekali, kalau aktingnya sudah selesai, jangan diteruskan lagi."

Laras menepis tangannya dengan angkuh dan tetap mengabaikannya.

"Hei kamu...." Gavin tidak mengerti, bukankah dia biasanya pintar berbicara, tetapi kenapa hari ini hanya karena dia memarahinya sebentar Laras langsung menangis? ini tidak seperti Laras.

Akhirnya, dia menemui jalan buntu, dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya : "Kenapa? Aku sudah salah bicara?"

Laras membersit hidungnya dan menggeleng, "Kamu benar, aku sudah mempersiapkan diriku untuk dibereskan dan dibuang keluar olehmu, aku tahu kalau aku tidak pantas untukmu, jika kamu sudah bosan, maka akan menendangku keluar."

Gavin merasa sakit kepala, "Apa yang kamu bicarakan?"

"Kamu tidak perlu mengatakan apapun lagi, aku sudah tahu statusku, aku ingin menenangkan diriku." setelah itu, Laras memutarinya dan langsung berbelok masuk ke dalam kamar tamu, dia tidak ingin berada bersamanya.

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu