Cinta Pada Istri Urakan - Bab 854 Dia Meracuni Laras

Seperti seorang pria nokturnal yang menghantui di tengah malam, Gavin berdiri sendirian di geladak kapal pesiar yang luas dengan bangga.

Suara Gavin sangat menembus, bahkan lebih jera darpadai angin laut yang hampa.

Tadi Gavin masih melihat ada orang yang berpatroli dari waktu ke waktu, tetapi pada saat ini malah tidak ada satu orang pun.

Ada yang naik ke kapal secara diam-diam, tidak ada alarm yang berbunyi dan tidak ada orang yang menyadari.

Jelas, pasti ada sesuatu di antara semua ini.

"Jangan bertingkah diam-diam lagi, keluar!" Gavin berkata dengan tegas, "Kamu telah melakukan begitu banyak hal untuk membuat aku ke sini, sekarang aku telah ke sini, mengapa kamu malah bersembunyi?"

Di dalam kegelapan, tiba-tiba ada suara tepuk tangan, sebuah bayangan hitam muncul di sudut sambil menepuk tepuk: "Benar-benar adalah nomor 1 di hatiku, kamu bahkan datang lebih cepat daripada jam yang aku perkirakan"

Sangat jarang bisa mendengar logat mandarin yang jelas ini di luar negeri, Gavin melirik ke orang itu dan bertanya dengan dingin: "Orang itu siapa?"

"Namaku Jerome " Pria itu memperkenalkan dirinya, "Awalnya aku adalah anak pengasuh tangan kanannya Rajatua yang bernama Jeremi. Sekarang aku adalah pemimpin barunya Rajatua, nama panggilan aku ‘Rajatua’, kamu bisa memanggil aku Jerome atau 'Rajatua’"

"Apa tujuan kamu membuat begitu banyak masalah?" Gavin bertanya.

Jerome menunjukkan sikap yang sangat menghormati kepada Gavin, "Sebelum aku menjelaskan semua ini kepada kamu, silahkan terima minta maafku dulu, maaf"

Gavin tertawa dengan dingin, "Kamu menculik istriku, menurut kamu masalah ini bisa diselesaikan dengan minta maaf?"

Jerome menundukkan kepalanya dengan rendah diri dan terus meminta maaf, "Maaf, aku tidak hanya menculik dia, aku bahkan meracuni dia dan menggunakan hal ini untuk mengancam kamu membantu aku"

Alis Gavin mengerut secara refleks, meracuni? orang ini meracuni Laras?

"Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu katakan?" Gavin menghampiri Jerome dan langsung menarik kera bajunya, mengangkat Jerome sampai menjinjit hanya dengan satu tangan, "Kamu meracuni dia? Racun apa, katakan dengan jelas!"

Hal yang paling penting bagi Gavin bukan mereka mengancam dia untuk membantu mereka, tetapi mereka meracuni Laras!

Gavin tidak akan bisa menerima hal ini.

Mau bagaimanapun Jerome memiliki tinggi tubuh yang tidak berbeda jauh dengan Gavin, tetapi Gavin bisa mengangkatnya dengan satu tangan, hal ini bisa membuktikan kekuatan Gavin dengan jelas.

Jerome mencoba untuk menenangkan kemarahan Gavin dengan berkata: "Asal makan obat penghilang racun, dia akan baik-baik saja, tubuh dia juga tidak akan mengalami efek samping apa pun"

Gavin tidak percaya dengan hal itu, mana ada racun yang tidak mengakibatkan efek samping pada tubuh? Kemarahan Gavin sudah mau memuncak, pegangan tangannya sama sekali tidak melega, "Kamu mengira aku akan percaya kata-katamu yang tidak masuk akal itu? Aku beri tahu kamu, kalau terjadi insiden apa-apa, aku akan membunuhmu walaupun aku harus mempertaruhkan nyawankua!"

Jerome tentu saja percaya dengan kata-kata Gavin.

"Kakak ipar berada di kapal pesiar sekarang, aku bisa membawa kamu pergi bertemu dengannya sekarang, tetapi aku minta tolong kamu mendengar kata-kataku dulu dengan tenang, bisa?"

Gavin melepaskan pegangannya dan mengeluarkan pistolnya, menunjuk ke dahi Jerome sambil berteriak dengan tidak sabar, "Arahkan jalan!"

Jerome mengerti kalau dia masih bertingkah sembarang pada saat seperti ini, dia benar-benar bisa mati, "Di sini, dia berada di lantai 5. . . . naik dari sini"

Gavin berjalan setiap langkah dengan waspada, meskipun sikap Jerome sangat rendah diri dan terlihat sangat jujur, sampai saat ini, Gavin belum percaya kepadanya secara penuh, dia tidak bisa percaya dengan pemimpin Rajatua yang memiliki reputasi besar di market gelap.

Jerome juga bersikap sangat teliti, dia tahu dirinya sedang bermain dengan api sekarang, karena dipaksa oleh situasi, Jerome tidak memiliki pilihan yang lebih bagus lagi, kemampuan dia terbatas, jadi dia hanya bisa meminta bantuan ke luar.

Di sepanjang jalan, banyak pistol besar yang tersembunyi di tempat gelap menunjuk ke arah Gavin dan Gavin juga menyadari hal itu.

"Kamu menyambut aku dengan cara seperti ini? Berapa anggota kelompokmu bersembunyi di sini sekarang?"

Jerome yang mengerti langsung memberi petunjuk: "Nyalakan lampu, letakkan semua alat kalian dan biarkan pemimpin Gavin melihat kalian"

Pada saat ini mereka sudah naik sampai lantai 3, setelah perintah Jerome, lampu pun dinyalakan, kapal yang tadinya gelap sekarang menjadi terang dan Gavin melihat orang-orang berdiri di sekelilingnya, mereka semua menatap ke Gavin dengan tatapan yang penuh hormat dan waspada.

Gavin melihat ke sekeliling dan menyadari ada sekitar 20 lebih orang, "Hanya ini saja? kelompokmu yang hebat dan terkenal ini memiliki anggota ribuan, sementara di sini hanya ada 20 lebih orang?"

Jerome berkata dengan nada suara kagum, "Kamu bahkan berani datang sendirian walaupun tahu di sini ada ribuan orang, kamu benar-benar adalah idolaku"

"Diam, jangan berkata yang tidak guna, cepat membawa jalan!"

"Baik, silahkan ke sini"

Akhirnya mereka berdua tiba di luar pintu sebuah kamar, Jerome mengeluarkkan sebuah kunci dari sakunya dan membuka pintu.

Pistol Gavin dari awal sampai sekarang terus menunjuk ke dahi Jerome, setelah pintu terbuka, Gavin langsung berteriak ke arah dalam, : "Laras? Laras? Apakah kamu di dalam?"

Laras yang sedang bersembunyi di atas tempat tidur langsung bergegas keluar setelah mendengar suara yang tidak asing ini, "Ada, aku di sini" Laras sudah hampir menangis, dia berlari ke arah pintu dengan nada suara bahagia dan ingin menangis, "Gavin akhirnya kamu datang"

Melihat Laras baik-baik saja, Gavin akhirnya menghela nafas lega, "Kamu datang ke sisiku sini"

Laras langsung berlari ke sisi Gavin.

"Obat dimana?"

Karena dahinya terasa sangat sakit, Jerome mengangkat kedua tangannya dengan gaya menyerah dan berkata dengan keras kepala, "Kalau sekarang aku memberikan obat kepada kamu, bukannya usaha aku selama ini akan menjadi sia-sia?"

"Kamu memberikan racun apa kepadanya?"

"Aku hanya bisa berkata, kakak ipar mengalami keracunan ular yang menyebar dengan kecepatan sangat lambat, asal dalam 3 bulan ini dia disuntik obat pembersih racun, tubuh dia akan baik-baik saja dan tidak mengalami efek samping apa pun"

"Ada racun ular seperti ini? Kamu benar-benar tidak pernah berkata secara jujur"

"aku tidak membohong, waktu kecil aku pernah digigit ular seperti ini, waktu itu aku mengira ular itu tidak beracun, setelah setengah tahun racunnya baru tiba-tiba menyerang tubuhku, setelah cek darah aku baru tahu diriku mengalami keracunan luar. Waktu itu dokter menyuntik obat penghilang racun dan besok harinya aku langsung sembuh, sampai sekarang pun aku baik-baik saja. Dokter berkata ada banyak orang mengira ular seperti iut tidak beracun, setelah digigit mereka pun tidak menganggap hal itu serius, sehingga pada akhirnya kehilangan nyawa karena tidak menyadari dirinya keracunan"

Gavin bertanya, "Kamu mengira aku tidak memiliki pengetahuan medis? Aku tidak pernah mendengar ada racun seperti ini"

Jerome menjelaskan : "Alam ini memiliki banyak hal yang unik dan aneh, kamu tidak pernah mendengar tidak berarti hal itu tidak ada, benar tidak?. . . . . . . . tangan kiri kaka ipar ada satu bekas jarum, racun ular itu disuntik ke tubuhnya pada saat dia pingsan"

Laras mengangkat tangannya dan menatap ke Gavin dengan panik, "Iya, benaran ada"

Gavin berpikir secara diam-diam, kalau memang bisa megetahui racun itu dengan cara memeriksa darah, Anis Tata seharusnya bisa meneliti dan membuat obatnya dengan mudah.

Seolah-olah mengerti apa yang sedang dipikir Gavin, Jerome berkata, "Kamu tidak tahu racun itu dimiliki oleh ular apa, jadi kamu tidak akan bisa membuat obatnya sendiri"

Benar juga, total jenis ular beracun di dunia ini yang sudah diketahui sudah ada 600 jenis lebih, ditambah ular racun yang masih belum diketahui, meneliti obat dan membuatnya akan menjadi hal yang sangat susah.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu