Cinta Pada Istri Urakan - Bab 111 Kamu Mengira Kami Hanya Ciuman?

Kedua tangan Jenny memegang setir mobil, dengan stabil mengendarai mobil, baru sekejap mata, langit mulai gelap secara bertahap.

Pohon maidenhair yang ada dikedua sisi sepanjang jalan tidak secantik pada waktu desember, pada akhirnya daun kuning keemasan yang memabukkan kehilangan warnanya ketika pergantian musim.

Di kepala Laras dipenuhi gambaran Gavin mencium Jenny dibawah lampu, gambaran itu bagaikan mantra berputar-putar diotaknya, tidak dapat dilupakannya.

Walaupun itu hanya sebuah pertunjukan, tapi Gavin benar-benar mencium perempuan itu.

Jenny sambil menyetir berkata: "Walaupun Gavin terlihat seperti orang yang susah untuk berteman, galak dan ketat, tapi sebenarnya dia adalah orang yang perhatian, dia sedikit berbicara, banyak berbuat, perhatiannya kepada orang bukan dimulut, tapi didalam hati."

"Pekerjaan Gavin sangat sibuk, ketika mengerjakan proyek besar, beberapa tahun tidak dapat pulang kerumah, juga tidak dapat kembali ke tentara, tapi kemampuannya sangat baik, semua proyek yang dia terima akan diselesaikan dalam kurun waktu yang singkat, jadi atasan sangat memperhatikan dia."

"Di umur 26 tahun dia sudah menjadi seorang jenderal, semua orang mengaguminya karena ayahnya pernah menjadi seorang komandan, tapi kesuksesan dia semua berkat dari usaha kerja kerasnya sendiri. Di masa depan, dia masih akan naik, dia ditakdirkan akan menjadi seseorang yang dituliskan dalam sejarah."

"Jadi kamu sebagai istrinya, menurutmu apakah kamu berhak berdiri disebelahnya dan menikmati kesuksesan dan kehormatannya?"

Setelah sampai sini, Laras baru mengerti maksud perkataan Jenny, berputar kesana kemari tujuan dia adalah menyuruhnya pergi.

Laras begitu tidak tau malu, seperti babi mati yang tidak takut air panas, kenapa kalau aku tidak sebaik kamu? Aku memang tidak sebaik kamu tapi dia memilihku.

"Nona Jenny, kamu tidak perlu berbicara hal seperti status,kedudukan, dan kehormatan denganku, waktu Gavin memilihku dia tau kalau aku tidak punya itu semua, dulu dia tidak peduli, kedepannya juga tidak akan peduli, jadi kenapa aku harus merasa malu karena hal yang tidak dia pedulikan?"

Jenny masih tenang, dengan percaya diri tersenyum dan bergerak,: "Dia bukan tidak peduli, dia hanya menentang orang tuanya, dia tidak mau segala urusannya diatur oleh keluarganya, terutama urusan pernikahannya"

"kamu... apa maksud kamu?" Laras tidak memahami hal yang berputar-putar.

"Begini, aku adalah orang pilahan orangtuanya, dia ingin menentang orangtuanya, tidak ingin semuanya diatur oleh orang rumahnya, terutama pernikahannya, makanya dulu memperlakukanku dengan dingin."

"Dan juga dia orang yang sangat bertanggung jawab, setelah menikahimu harus bertanggung jawab kepadamu, dia juga merasa dilema sekarang, mau terus menentang orangtuanya atau mengikuti kata hatinya."

"Laras, aku memberitahumu ini semua karena aku tidak mau melihatnya susah, masalah ini harus ada yang jadi orang jahat, biar aku yang jadi orang jahat itu, demi dia, aku bagaimanapun juga tidak apa-apa."

Laras masih mencerna apa yang baru saja didengar oleh telinganya, semakin dia dengar, hatinya semakin sakit, dia memegang sandaran tangan pintu mobil dengan erat, melirik kearah Jenny, berbalik bertanya: "Dia hanya akting menciummu, kamu malah menganggap asli"

Jenny memutar kepalanya melihat Laras, juga menampakkan ekspresi seperti senyum tapi bukan senyum: "Kamu kira kami hanya ciuman?"

"......"

"Ciuman dihadapan publik benar adalah akting, tapi saat pintu ditutup tidak ada orang, dia tidak perlu akting bukan?"

Rasa panik yang begitu kuat menyapu seluruh dada Laras, hal yang paling dia takuti, hal yang paling takut dia pastikan, hal yang tidak dapat dia terima, tapi saat ini aku belum siap untuk mengeksposnya dihadapannya.

"Omong kosong!" Laras berteriak, seakan-akan semakin besar suara teriakannya, semakin kecil kebenaran hal ini, "Kamu tidak perlu menghasutku, aku tidak akan mempercayai omong kosongmu, kamu sangat ingin aku berantam dengan Gavin, sangat ingin aku pergi, maaf, aku tidak akan mengabulkan keinginanmu."

Wajah Jenny masih tenang, kemampuannya dalam menjaga ketenangannya sangat mirip dengan Gavin.

Ini membuat Laras merasa sedikit runtuh.

"Tunggu Gavin pulang, semua omongan kamu akan aku tanyakan padanya dengan jelas, pada waktu itu akan sadar sendiri siap yang paling malu, siapa yang paling tidak tau malu! Dia berani berbuat berani tanggung jawab, kalau dia tidak melakukannya, kalau dia tau bahwa kamu dibelakangnya melakukan perbuatan licik seperti ini, menurut kamu apakah dia akan semakin membencimu?"

Wajah Jenny langsung gelisah, tapi dengan cepat dia mengubah mimik wajahnya lagi, Laras yang sedang emosional sama sekali tidak merasakannya.

Sebaliknya Laras, walaupun mulutnya mengeluarkan kata-kata yang rasional, tapi kemarahan diwajahnya tidak dapat ditutupi, masih menunjukkan ketakutan dihatinya.

Jenny tau, dengan trik ini, dia pasti menang.

Dia melajukan mobilnya, dengan pelan berkata: "Dibagian bawah kiri otot perut Gavin, ada sebuah tahi lalat merah."

"......" Kepala Laras kosong, perasaan seperti itu yang mencengkram dan mencakar hatinya merobeknya menjadi berkeping-keping, hanya berpikir saja sudah merasa itu hal yang sangat menyakitkan, malah begitu terpampang dengan jelas dimatanya.

Dia selalu mempermasalahkan satu hal, dia harus memanggil Gavin Pradipta lengkap dengan marga beberapa kali, tapi Jenny malah boleh dengan intim hanya memanggil Gavin.

Kebohongan yang sederhana dan kasar ini, tunggu Gavin pulang nanti aku bisa bertanya langsung padanya, kebenaran akan langsung terungkap, apakah Jenny bisa begitu bodoh menggunakan sebuah kebohongan untuk menyerangku?

Satunya prajurit wanita, satunya lagi raja dari prajurit wanita, dengan status dan kepribadian bangsawan, tidak mungkin dia menggunakan nama baiknya untuk bercanda bukan?

Tahi lalat merah yang ada di bawah otot perut, ditempat yang begitu tersembunyi, kalau bukannya mereka benar-benar ada apa-apa, apa mungkin dia bisa tau? Bukankah hal itu hanya diketahui oleh orang yang paling intim?

Ketika pria mengejar wanita seperti melewati gunung, namun ketika wanita mengejar pria seperi melewati kain kasa, sudah pasti, aku menilai Gavin terlalu tinggi, Gavin tidak ada bedanya dengan pria lain!

Kalau aku adalah Gavin, ada seorang wanita yang begitu mengejarku, demi aku mengorbankan hal yang sulit dibayangkan, demi aku tidak memikirkan hidup dan mati berdampingan denganku berjuang, hidup dan mati, kegigihan ini, aku juga akan terharu, apa Gavin bisa merasa biasa saja, tidak terharu?

Melihat Laras yang seperti tidak sadarkan diri, Jenny berkata lagi,: "Walaupun menanyainya secara langsung empat mata, dia tidak akan mengakuinya, karena dia tidak mau aku menyandang julukan orang ketiga, tapi aku, asal bisa bersama dengannya, aku tidak mempedulikan apapun, nyawa juga."

"Kami sudah bersama sejak kami kecil, aku terlalu mengerti dia, dia bukannya tidak memiliki perasaan kepadaku, tapi perasaannya kepadaku terlalu dalam, jadi tidak boleh asal-asalan memulai."

"Dia orang yang begitu teliti, kenapa tiba-tiba menikah dengan cepat, terlebih memilih orang yang memiliki kekurangan di semua aspek seperti kamu, kamu kira dia benar-benar cinta padamu? Katakan, kamu mempercayainya?"

"Laras, kamu jangan mengira aku sedang menghasut, keluargaku dan keluarga Pradipta memiliki hubungan yang sangat baik, kalau mau bilang menghasut, kamulah orang luar yang datang menghasut "

"Memang benar, Gavin berkali-kali berkata padaku, menyuruhku untuk menyerah, tapi aku tidak rela, kenapa aku harus dikorbankan hanya karena dia ingin menentang orang tuanya?"

"Dia menolakku, menghindar dariku, mengabaikanku, terlebih menikahimu untuk menyakitiku, aku bisa menanggung ini semua, karena aku dari awal percaya, pertentangan antara anak dan orang tua hanya sementara, tunggu dia sudah cukup jalan dijalan yang salah, dia akan mengerti sendiri, orang tuanya tidak akan merugikannya, ini semua demi kebaikannya, dia akan kembali kejalan yang benar."

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu