Cinta Pada Istri Urakan - Bab 321 Mengijinkan Tanu

Kondisi Maira semakin memburuk dan dia sudah benar-benar gila. Setiap hari, dia sambil memeluk bantal menangis memanggil Tanu atau memukul bantal memarahi Manda.

Jangankan untuk dipulangkan ke rumah, dia bahkan tidak bisa keluar dari pintu ruang pasien, sering kali ketika penyakitnya kambuh, ia harus diikat di ranjang kamarnya.

Kasihan sekali.

Pada awalnya Nagita datang merawatnya di rumah sakit, Tetapi setelah waktu yang lama, fisik dan jiwanya pun tidak dapat bertahan. Dengan saraf yang semakin lemah, membuatnya setiap hari tidak bisa tidur, berat badannya pun dengan cepat menurun.

Rama membayar tim perawatan profesional untuk menjaga dan merawat Maira.

Selain itu, mereka tidak punya cara lain yang lebih baik.

Setelah Tanu melewati periode berbahaya, tubuhnya pun pulih dengan cepat, dan dia dikeluarkan dari rumah sakit setelah beristirahat lebih dari setengah bulan. Selain dari dua bekas luka, di depan dan belakang tubuhnya, tidak tersisa penyakit dan trauma yang lain.

Manda juga sudah secara normal belajar di sekolah.

Badai ini perlahan-lahan dilupakan oleh orang-orang setelah beberapa saat.

Sampai -

Tubuh Yunar ditemukan di kolam ikan kecil di pinggiran kota.

Ketika ditemukan, seluruh tubuhnya bengkak dan telanjang, dan bekas luka di tubuhnya menunjukkan bahwa dia kemungkinan telah mengalami pelecehan seksual sebelum mati. Ia mati dengan sangat tragis.

Kematian Yunar menyebabkan kepanikan di seluruh masyarakat, dan polisi segera membentuk satuan tugas untuk menyelidiki kasus ini.

Pada saat yang sama, harga saham Blue City Internasional terjun bebas. Keluarga Dibyo yang telah berusia seabad menghadapi jalan buntu menuju kemiskinan.

Keluarga Dibyo, Ciputra duduk dengan putus asa di sofa, tidak melakukan apa pun.

Elsa melihat ekspresi muram suaminya, merasa tidaknya man, "Bagaimana? Apakah hanya tersisa jalan untuk melikuidasi?"

"Ya, nasib jatuhnya Blue City berada di tanganku. Aku benar-benar ingin minta maaf kepada leluhur."

"Bagaimana jika kamu pergi mencari Rama ?"

"Situasi sudah menjadi seperti ini, Apa perlu bergantung dengan keluarga Atmaja ? "

Elsa adalah seorang wanita yang penuh dengan ide, hanya kurang di tubuhnya, dia berkata, "Jangan lupa, Tanu dan Maira secara legal sudah menikah. Kita masih memiliki 10 % saham Maira. "

Ciputra pun menepuk kepalanya, "Betul juga ya, aku sibuk sampai pikun. .."

"Besok aku dan Tanu akan pergi ke rumah sakit untuk melihat situasi Maira dan melihat bagaimana reaksi Maira ketika melihat Tanu."

Ciputra pun berpikir sejenak, memikirkan kematian tragis Yunar, dia tidak bisa tidak khawatir, "Menurutmu apakah Yunar dibunuh oleh orang yang disewa oleh keluarga Atmaja ? Jika benar, lebih baik kita tidak terlalu dekat dengan keluarga Atmaja. "

"Jangan menakuti dirimu sendiri. Polisi belum membuat kesimpulan. Sulit untuk mengatakan, mungkin juga dia ditakdirkan untuk mengalami bencana ini. Hmm, gadis kecil itu memang pantas untuk mati, tidak perlu bersimpati, aku bahkan ingin menghancurkan mayatnya, Apalagi keluarga Atmaja. "

Ciputra pun melirik ke lantai atas, "Maukah Tanu akan setuju? Dengan sifatnya sekarang, walaupun Maira tidak gila, dia juga tidak akan setuju kan ?"

"Aku punya caranya, tetapi kamu harus setuju."

"Apa?"

"Dia menyukai gadis bernama Manda, Jika kita mengijinkannya, bukankah semua akan menjadi lancar?"

"..." Otak Ciputra tidak cukup pintar, tidak mengerti sehingga dia bertanya, "Apa maksudmu?"

"Maira sekarang adalah orang yang cacat. Membayar biaya untuk dikurung di rumah sakit, kita hanya perlu memberi dia status. Orang yang diinginkan oleh Tanu untuk bersama bukannya seharusnya dia yang memilih? Lagipula kita sudah memiliki cucu, Apa yang perlu kita takutkan ? Sedangkan Manda, dia adalah seorang gadis adopsi yang tidak punya ayah dan ibu, tidak perlu memberikannya status, Menggunakan dia untuk merayu Tanu adalah cara yang paling baik. Kamu harus tahu, anak kita saat ini adalah penerus paling potensial di Group Atmaja. "

Perkataan Elsa ini, membuat Ciputra sangat terkesan, "Ya, bagaimana aku bisa melupakan ini, Maira dan Tanu secara legal sudah menikah. Maira adalah satu-satunya pewaris Grup Atmaja, tetapi dia gila. .. Heh, Aku sangat berhutang budi berkat idemu, kita suami dan istri harus bekerja sama, pasti bisa bersama-sama melewati kesulitan ini. "

"Yah, kamu duduk dulu, aku pergi meyakinkan anakku."

Ciputra duduk di lantai bawah dan menunggu. Elsa berjalan ke atas dan mengetuk pintu Tanu dengan lembut.

"Masuk."

Elsa mendorong dan ketika ia melihat Tanu, dia hanya bisa menghela nafas.

"Kenapa merokok lagi? Kamu belum sehat."

Tanu mematikan rokoknya dan dengan tidak sabar bertanya, "Ada apa?"

Elsa langsung berkata, "Ibu tahu kamu menyukai Manda, apakah kamu ingin mendapatkannya?"

Benar saja, Tanu tiba-tiba berubah dari sikapnya yang malas langsung menjadi bersemangat, "Apa yang ingin mama lakukan ?"

Elsa merasa tidaknya man mencium aroma rokok, dan dia berjalan ke jendela tanpa tergesa-gesa, membuka jendela untuk menghirup udara segar.

Ucapan ibunya terlalu menggiurkan, Tanu tidak bisa menahan diri untuk bertanya: "Ma, cepat katakan, aku sangat penasaran ?!"

Elsa tersenyum dan berkata, "Besok ikut denganku pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Maira. Jika dia masih mengingat dan mencintai kamu, kamu besok dengan statusmu sebagai suaminya, bertanggung jawab atas biaya kesehatannya, serta menyatakan kepada keluarga Atmaja, bahwa kamu akan menjaga Maira di masa depan. "

"Tidak mungkin."

"Tidak ada yang mustahil. Inilah hal yang harus kamu lakukan. Karena secara legal, kamu dan Maira adalah suami-istri."

"Ma, kamu kan tahu bahwa orang yang kusukai adalah Manda."

"Jangan khawatir, dengarkan aku. Maira saat ini sudah menjadi gila dan tidak bisa hidup keluar dari rumah sakit. Kita hanya perlu membayar biaya pengobatannya saja dan memberikannya status. Selama keluarga kita bisa selamat keluar dari krisis ini, Kami akan setuju kamu dan Manda bisa bersama. "

Tanu berpikir hal ini adalah mustahil, "Ma, pacar Manda itu adalah Rendra."

Elsa tertegun sesaat, hal ini adalah hal yang tidak dia duga sebenarnya, tetapi ekspresi wajahnya tidak kaget, dan berkata dengan datar: "Selama cangkul digunakan dengan baik, tidak ada hal yang tidak bisa digali, Tanu, untuk mendekati seorang wanita, kamu selalu punya caranya, Selama keluarga kita bisa melewati krisis ini, kekuasaan dan wanita bisa kamu miliki. "

Ini adalah godaan yang besar, Tanu pun mulai ragu-ragu, dalam hatinya pun mulai tumbuh harapan yang besar.

"Tanu, Maira adalah pewaris tunggal Grup Atmaja, tapi dia gila. Kamu adalah suami sahnya secara legal. Secara logika kamu akan menjadi pewaris Atmaja di masa depan. Jika kamu bisa membujuk mertuamu, kamu bisa memiliki segalanya. Tunggu sampai waktu itu, wanita apa yang kamu inginkan ? Ayahmu dan aku pun tidak akan melarang. "

"Kali ini berbeda dari masa lalu. Jika kita tidak mencobanya untuk terakhir kali, Keluarga Dibyo hanya memiliki jalan terakhir yaitu likuidasi, Tanu, Kamu harus mempunyai pandangan ke depan, Asal kamu bisa bertahan dengan Maira sekejap saja, Apapun yang kamu mau di depan akan ada, Ya kan? "

Tanu tidak peduli pada hal lain. Motivasinya hanya Manda. "Saat ini adalah masa terburuknya, ma, Baiklah, aku bersedia untuk bekerja sama, mama beritahu saya apa yang harus saya lakukan. "

"Nak, kita harus semangat. Jangan biarkan keluarga Dibyo bangkrut. "

"Ya. "

Elsa mengangguk meyakinkannya, sambil berkata kepadanya, "Berhentilah merokok, dan bukankah kamu ingin menjatuhkan Rendra? Jika kamu tidak bersemangat tidak bisa dilakukan loh. "

"Ma, aku tahu, aku sudah merencanakannya. .. Ma, perasaanku terhadap Manda bukanlah sesuatu yang sementara saja, Aku benar benar mencintai dia. "

Tanu dibesarkan sejak kecil oleh Elsa. Di masa lalu, dia sudah berpacaran dengan wanita dengan jumlah yang tidak terhitung, Dia juga membantu menyelesaikan banyak perselisihan dikarenakan perbuatan asusilanya. Dan selama ini dia belum pernah melihat anaknya seserius ini terhadap wanita manapun.

"Baiklah, Aku akan membantumu mendapatkan mimpimu, Istirahatlah lebih awal. "

"Oke, terima kasih, ma."