Cinta Pada Istri Urakan - Bab 376 Keduanya Tidak Biasa

Sewaktu hari keempat musim semi, Gavin memimpin pasukannya menuju ke Laut China Selatan, sampai pertemuan keluarga di hari kelima pun tidak bisa dia datangi.

Pertemuan keluarga tahun ini, keluarga mempelai wanita Laras juga diundang, maka itu, sebuah acara pernikahan formal sangat penting bagi sang wanita.

Adanya acara pernikahan sama dengan adanya persetujuan dari keluarga mempelai pria, kemanapun dia pergi akan mendapat rasa hormat dari orang lain.

Tentu saja, setiap perkataan dan perbuatan dia sekarang menggambarkan seperti apa Keluarga Pradipta, lebih menunjukkan rasa hormat, dan lebih bisa mengendalikan diri.

Reni muncul di pertemuan dengan dihiasi permata, jika bukan karena Romo, dia tentu tidak akan bersedia datang.

Keluarga Pradipta sebenarnya adalah keluarga nomor satu di Jakarta, satu dua orang adalah tokoh penting yang sangat berpengaruh, saudara-saudara Keluarga Pradipta juga semuanya adalah tokoh yang bergengsi. Tidak heran semua orang ingin menjalin koneksi dengan Keluarga Pradipta.

Reni berkata dengan lembut : “Laras si gadis itu benar-benar sebuah berkah, tak disangka bisa menjadi bagian Keluarga Pradipta.”

Romo menolehkan kepala dan menatapnya sedikit, “Apa yang kamu bicwinean? Laras juga sangat baik.”

“Oke oke oke, anak perempuanmu paling baik, tapi jangan lupa, Lana juga adalah anak perempuanmu, dan masalah paling besar dan paling penting dalam hidup Lana, aku dengar-dengar cucu pertama Keluarga Pradipta, Rendra, sampai hari ini masih lajang, masa depannya tak terbatas, kamu sebagai ayah, apakah kamu harusnya mendekatkan mereka berdua?”

Romo bertanya dengan ragu : “Kenapa, Lana dan Christian sudah berpisah?”

Reni : “Dasar kamu, terlalu tidak peduli terhadap Lana, mereka sudah berpisah sejak lama, Christian terlalu muda, tidak punya karir dan reputasi, Keluarga Ridwansyah tidak sebanding dengan Keluarga Pradipta, tidak pantas mendapat anak perempuan kita.”

Romo : “Orang semacam Rendra sebenarnya bisa, tetapi di umurnya yang sekarang, terlalu tua bagi Lana kan?”

Reni : “Gavin juga lebih tua banyak tahun dibanding Laras, bukannya sama saja menikah? Laki-laki lebih tua sedikit dan mengerti cara mencintai adalah hal yang baik, jika kamu merasa Rendra jauh lebih tua, kalau begitu Aaron juga baik, dia lebih muda dari Gavin beberapa tahun, juga adalah direktur yang mengesankan di grup bisnis Keluarga Pradipta, sewaktu di Australia sering berjuang bersama-sama denganmu, sekarang juga menjadi rekan kerjamu, seharusnya kamu lebih mudah membimbingnya kan?”

Pandangan mata Reni sungguh seram, orang biasa tidak akan bisa melihatnya.

Rendra adalah kakak laki-laki dari Gavin, adalah anak laki-laki tertua dan cucu laki-laki tertua di Keluarga Pradipta, Jika Lana menikah dengan Rendra, Laras pasti akan memanggil Lana---- kakak ipar, ditambah lagi dengan kemampuan dan latar belakang Rendra, pasti akan bisa terus meningkat, kemungkinan yang akan datang berpotensi ada pencapaian besar.

Meskipun Aaron adalah anak ketiga, tetapi dari segi finansialnya jauh melebihi kedua kakaknya, bagaimanapun Rendra dan Gavin makan dari uang negara. Jika Lana menikahi Aaron, itu hampir sama dengan menguasai dua per tiga kekayaan Keluarga Pradipta, berapa kalinya aset Real Estate Podomoro kah itu.

Dibandingkan dengan kakak beradik di Keluarga Pradipta, Christian langsung terlihat sangat rendahan, dilihat dari segi manapun tidak pantas mendapatkan Lana.

Reni semakin berpikir semakin merasa baik, tidak henti-hentinya menghasut sang suami, “Kesempatan tidak datang dua kali, bukankah hari ini adalah kesempatan yang bagus? Kamu harus cepat bertindak.”

Romo sangat jengkel, menaikkan nada bicaranya dan berteriak, “Apa yang membuatmu bertindak bodoh seperti ini?”

“Kamu... Sikap macam apa kamu ini?!”

“Lebih baik kamu tenang sedikit, atau pulang saja.”

“...” Amarah Reni sudah memenuhi otaknya, tetapi demi martabat dan situasi keseluruhannya, dia menahan dirinya untuk sementara.

Pandangan mata Lana terus mengikuti Christian, mereka berhubungan tidak sampai 1 bulan, Christian langsung meminta putus, dia sudah pernah menggodanya beberapa lama, tetapi pada akhirnya tidak bisa mendapatkan kembali hati Christian.

Di sekolah, mereka berdua adalah teman sekelas, tak terpisahkan satu sama lain, sewaktu pulang ke negaranya, mereka secara tidak sengaja menaiki penerbangan yang sama.

Mereka sudah sepakat untuk kembali ke hubungan mereka sebagai teman, bahkan Christian menjauhi dia dengan sangat mudah, Christian sangat bersedia membantu dia dalam hal yang perlu dibantu, tetapi sekalinya melibatkan perasaan, Christian langsung akan bersikap benar-benar dingin, sampai-sampai Lana secara otomatis akan takut.

Ini, adalah perlakuan Christian terhadap Lana.

Dari kejauhan, pandangan mata Lana tertuju pada tubuh Christian, maka itu, dia dapat menemukannya dengan mudah, pandangan mata Christian seringnya tertuju pada Laras.

Indera ke enamnya perempuan selalu tidak dapat dijelaskan, dia merasa Christian dan Laras keduanya tidak biasa, sebelumnya berpikir seperti ini, sekarang juga sama.

Saat ini, Aaron datang mengajaknya bersulang, dia dan Romo bisa dibilang adalah teman lama, dan sekarang menjadi kakaknya, dia harus datang untuk mengajak bersulang.

“Paman, aku mengajakmu bersulang.”

“Terima kasih terima kasih, anda sangat baik Direktur Pradipta.”

“Hey, kamu memanggilnya terlalu berlebihan, jika didengar oleh kakak keduaku, aku yang akan dipotong olehnya, panggil namaku saja sudah cukup.”

Romo berkata dengan nyamannya : “Baiklah, Aaron, aku berharap kerja sama kita di tahun ini bisa terus menguntungkan.”

Aaron juga adalah seorang yang pandai, dia sedikit mabuk, berbicaranya sepatah-patah kata, “Itu tentu saja, aku masih muda, pengalamanku kurang, di sini aku harus terlebih dahulu berterima kasih pada Paman, membawaku semakin sukses dalam karir.”

Keduanya mengangkat kepala dan meminum wine.

Reni memanfaatkan keadaan untuk menarik Lana ke sampingnya, dan memperingatinya dengan berbisik-bisik, “Cepatlah, Lana, Direktur Pradipta sudah ke sini, jangan bersikap tidak sopan.”

Aaron sudah mendengarnya, langsung mengarahkan pandangan ke sebelah, “Halo tante, aku mengajakmu bersulang.”

Selesai minum wine, dia mengarahkan pandangannya lagi ke Lana, sambil menuangkan wine untuk dirinya, sambil bertanya : “Ini adalah Lana kah? Aku merasa familiar denganmu, sungguh mirip dengan kakak ipar keduaku, sini, aku juga mengajakmu bersulang, semoga sukses dalam studimu, semoga cepat kembali.”

Lana mengangkat gelas dengan senang, “Terima kasih Direktur Pradipta, aku hanya bisa minum sedikit.”

“Tidak apa tidak apa, kalau kamu mengubah cara memanggilku, aku sudah lebih senang.”

“Hmm?”

“Panggil Kakak Ketiga hahahahaha.”

Sangat jelas, Aaron yang mabuk sedang menggoda Lana, Lana merasa malu dan juga tersenyum, “Kakak Ketiga.”

Aaron pergi lagi ke tempat lain untuk mengajak bersulang, Romo berbalik dan berkata : “Kamu lihat, Aaron adalah seorang pebisnis yang sangat handal, tetapi dalam hal berteman aku tidak bisa memujinya, bukankah kamu melihat berita sepanjang hari, belum pernah melihat kabar angin tentangnya?”

Reni langsung membuka mulutnya, “Ya sudah Rendra.”

Romo menatapnya dengan dingin, “Masalah Rendra dan artis itu tidak jelas, untuk apa kamu masih membiarkan anak kita ikut campur?”

Reni : “Ini tidak boleh itu tidak boleh, kalau begitu kamu pilihkan untuk anakmu donk.”

Romo : “Jangan khawatir, Lana masih kecil, cari pelan-pelan, cari sesuatu yang dia suka sudah bagus.”

Akhirnya Lana sudah mengerti apa yang orang tuanya bicarakan, berkata dengan kesungguhan hati, “Ma, papa berkata benar, aku pasti harus mencari apa yang aku sukai.”

Reni berkata dengan tidak mempedulikan perasaan orang lain : “Kamu sudah dibuang orang masih memikirkan yang lain? Tidak bisa belajar dari kesalahan!”

Setelah Lana diingatkan tentang luka lamanya, langsung menunduk diam, sangat-sangat muram.

Romo : “Lana, jangan dengarkan mamamu, kamu tidak seburuk orang lain, Christian punya cara pikirnya sendiri, dia tidak menyukaimu bukan berarti orang lain tidak menyukaimu. Sewaktu muda usahakan mencari pengalaman sebanyak mungkin, tidak masalah, tidak masalah jika salah jalan, pengalamanmu yang sekarang adalah kekayaanmu nantinya, asalkan kamu mengingat satu hal, papa selamanya adalah kekuatanmu, mengerti kah?”

Lana mengangguk-anggukkan kepalanya, “Mengerti, bagaimanapun papa mempedulikanku.”

Reni : “Hey, kalian ayah dan anak, sengaja menentangku ya kan?”

Lana : “Ma, sudah cukup, kalau mau bicara setelah pulang baru bicara, disini kamu terus menjualku, kamu tidak punya malu, aku masih punya.”

Reni menghembuskan nafas : “Oke oke oke, aku tidak bicara lagi.”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu