Cinta Pada Istri Urakan - Bab 344 Aku Tidak Setuju

Sebelumnya Elsa masih stres bagaimana untuk memenuhi keinginan anaknya, sekarang grup Atmaja sudah tumbang, dia sama sekali tidak memikirkan yang lain lagi, mau bagaimana tergantung dengan keluarga Dibyo.

Jadi pada saat dia memberitahukan syarat, dia tidak seperti dulu berbasa-basi, tapi langsung mengatakan intinya.

"Begini, keadaan Maira yang seperti itu, harusnya kamu tau sendiri, Tanu adalah anak kami satu-satunya, tidak perlu bahas apakah penyakit Maira bisa sembuh atau tidak, dia mengidap penyakit ini, tidak cocok untuk melahirkan, bagaimana kalau menularkan ke anaknya? Menurutmu?"

Nagita tidak bisa berkata apa-apa.

"Kami keluarga Dibyo masih berharap agar bisa berbesanan dengan keluarga Atmaja, kalau Maira tidak bisa, biar Manda saja, ibu besan, bagaimana menurutmu?"

"......" Nagita terdiam.

"Tidak mungkin!" Suara Manda yang kuat memotong pembicaraan mereka, dia sambil membawa sepiring buah dengan marah menggebu-gebu keluar, melihat sepasang suami istri keluarga Dibyo dengan marah, "Aku sudah tau kalian tidak berniat baik, kalian jangan berharap."

Manda dengan kuat meletakkan piring buah keatas meja dengan kasar, lalu tangannya menarik Nagita kebelakang badannya, tangannya menunjuk kearah pintu dan berkata: "Kami tidak suka kedatangan kalian, tolong langsung tinggalkan sini."

Elsa tertawa pelan, tidak panik juga tidak pelan berdiri, sengaja melihat kearah Nagita, "Anak kecil tidak mengerti, tapi harusnya kamu tau harus bagaimana."

"Tidak mungkin, kalian tidak usah berharap." Manda sangat marah sampai ingin mengasari mereka.

Elsa melihat kearah Manda lagi, gadis ini sangat kasar, dia juga tidak tau Tanu kenapa bisa menyukainya, "Manda, sejujurnya aku juga tidak terlalu menyukaimu, tapi aku hanya punya Tanu seorang anak, siapa suruh dia suka padamu? Sebagai ibu, aku berharap anakku satu-satunya bisa bahagia, aku bersedia mengorbankan semuanya, termasuk menahan apa yang tidak kusukai."

Setelah Elsa selesai berbicara, lalu sengaja kembali melihat Nagita lagi, dia mengatakan kalimat ini untuk Nagita.

"Aku tidak setuju!" Manda langsung menyampaikan pendapatnya, "Kalian sebelum membuat keputusan picik seperti ini, juga harus ada persetujuan dari orang terkait bukan?"

Wajah Elsa menampilkan senyum dingin, sangat sombong dan meremehkan, "Aku yakin kamu pasti akan setuju."

"Tidak akan!"

Melihat kedua orang itu berdebat, Tanu langsung menghentikan, "Ma, kan sudah bilang harus bersikap baik, apa yang mama lakukan?"

Elsa melihat anaknya dengan marah, lalu menepiskan badannya, memberikan kode dari mata pada suaminya, "Ciputra, bukankah kamu bilang ada rapat dikantor, kalau tidak pergi sekarang pasti terlambat." Nada bicaranya aneh, "Kita sangat mempentingkan masalah ini makanya langsung datang kesini secara pribadi, tidak disangka mereka tidak menghargai kebaikan kita, kalau begitu perceraian mereka diselesaikan dengan hukum saja, sebelum menikah keluarga Atmaja menutupi kondisi penyakit Maira, pernikahan ini termasuk penipuan pernikahan."

Kali ini, Nagita hanya bisa diam dan menahan, cara licik orang kaya dia paling mengerti, keluarga Atmaja sudah seperti ini, tinggal menunggu dipukul saja.

Dulu bagaimana keluarga Atmaja merencanakan hal jahat terhadap keluarga Dibyo, sekarang keluarga Dibyo akan membalasnya berkali lipat.

Ciputra dan Elsa pelan-pelan pergi dari sana, mereka sangat yakin kemenangan ada di tangan mereka.

Tanu sesekali membalikkan kepalanya melihat Manda, dia sudah mempersiapkan mentalnya dari awal terkait respon Manda, tapi melihat secara langsung masih saja membuatnya sedih.

Manda, aku akan membuatmu dengan sukarela menikah denganku.

Setelah mengusir keluarga Dibyo pergi, menutup pintu, Manda tiba-tiba berlutut di hadapan Nagita, dia takut diusir lagi dari rumah.

"Ma, kamu harus percaya padaku, aku dengan Tanu sungguh tidak mempunyai hubungan apa-apa, walaupun dia adalah kakak iparku, aku juga sangat membencinya, bagaimana mungkin memiliki hubungan dengannya?"

Nagita tersenyum dingin, "Berdirilah, tidak apa-apa kalian ada hubungan atau tidak."

"........" Hati Manda mendingin setengah, jelas-jelas mama tidak mempercayainya.

"Berdiri, berdiri," Nagita langsung menarik Manda berdiri, "Keluarga Dibyo meminta cerai adalah hal yang akan terjadi, dari awal Tanu memang tidak benar-benar mencintai Maira, dulu mereka mengandalkan keluarga Atmaja untuk menolong Blue City Internasional, sekarang malah terbalik, kita tidak setuju juga tidak ada gunanya."

"Ma, tapi......"

"Kamu jangan gegabah langsung berseteru dengan mereka, setidaknya mereka masih bersedia menanggung Maira, mengobati penyakit Maira, kalau kamu membuat mereka marah, dia memutuskan biaya pengobatan Maira dan keperluan hidup kedepannya bagaimana?"

"Ma, bukankah kita masih mempunyai paman kedua?"

Nagita mendengus dingin, "Dia? Kita bisa tinggal disini dia sudah bersedekah pada kita, kalau pergi memohonnya lagi, pasti akan diledek olehnya."

"Paman kedua tidak akan seperti itu, ketika kita bangkrut, dia langsung pulang kesini membantu kita, kali ini juga paman kedua sendiri yang menawarkan bantuan kepada kita."

***(paman kedua = Romo)***

"Kamu lihat, yang dia mau itu seperti ini, dia melakukan begitu banyak, agar kita bisa mempunyai rasa terimakasih padanya, tidak yang lain. Orang kejam sepertinya, melihat kita bangkrut dia pasti sangat puas. Jadi orang harus kuat teguh, Manda, kamu kalau mau menjadi putri Rama, maka jangan membela Romo lagi, mengerti?"

Manda menutup rapat kedua mulutnya, menelan semua perkataan yang ingin dia katakan.

"Mengenai kamu dan Tanu......."

"Tidak mungkin." Manda memotong, "Sampai matipun aku tidak akan setuju."

Nagita mengangguk, "Oke, aku mengerti."

Saat itu Manda tidak mengerti perkataan Nagita, dia hanya tau kalau keluarga Atmaja tidak mempunyai apa-apa lagi, papa ditangkap, mama digugat, kakaknya sakit, hanya dialah yang bisa mempertahankan keluarga ini.

Setelah beberapa hari, keluarga Dibyo mengirimkan pengacara datang ke keluarga Atmaja, mengantarkan surat persetujuan cerai kepada Nagita.

Saat itu Manda sedang tidak dirumah.

Pengacara berkacamata bingkai hitam, memakai setelan jas hitam, dengan hormat berkata: "Nyonya Atmaja, maksud nyonya Dibyo adalah, menyetujui cerai maka mereka akan mengganti rugi lebih banyak untuk nyonya Maira, kalau dibawa ke hukum, saham 10% yang diberikan kepada Maira, akan diminta kembali, kerugian kalian akan lebih besar, bagaimana menurut anda?"

Nagita membaca teliti surat persetujuan cerai, surat diatas memang tidak ditulis kalau saham Maira tidak akan ditarik, tapi dia tidak percaya kalau keluarga Dibyo berbaik hati.

"Katakan syaratnya."

Pengacara itu masih penuh hormat, hanya saja ditambah keseriusan dalam pekerjaan, "Nyonya Dibyo hanya menitipkan sebuah kalimat, kalau syaratnya tidak berubah, hanya menunggu nyonya Atmaja menyetujuinya."

Nagita menggertakkan giginya dengan kuat, kedua bagian pipinya menggembung karena dia menggigit terlalu kuat, dia hanya bisa menahan perlakuan keluarga Dibyo yang 'merampok pada saat kebakaran'.

Maira, kamu sangat kasian, dicelakai oleh pasangan pria wanita jahat ini menjadi seperti ini.

"Nyonya Atmaja, nyonya Dibyo berkata asalkan anda setuju, nyonya Maira akan mendapat saham Blue City Internasional selamanya, setiap tahun akan ada komisi lebih dari puluhan miliar rupiah, tidak perlu mengkhawatirkan pengobatan atau biaya hidup, lagipula nyonya Atmaja sedang digugat hukum, kalau hukuman sudah ditetapkan, bagaimana nasib nona Maira sendirian di rumah sakit?"

Nagita merasa sumber hidupnya digenggam erat orang lain, mau bernafas saja harus melihat suasana hati mereka.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu