Cinta Pada Istri Urakan - Bab 169 Rendra Diperiksa

Di jalanan yang ramai, Gavin yang notabenenya adalah seorang pria dewasa diseret oleh Laras yang adalah seorang gadis kecil di bawah tatapan mata banyak orang.

Hal itu terlihat sedikit membingungkan dan juga sedikit menyedihkan.

Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun sangat memalukan terus kenapa, meskipun dimarahi oleh orang terus kenapa.

Melarikan diri bukanlah gaya Gavin sama sekali.

Orang yang begitu berintegritas, tenang dan terlatih, berwibawa serta kejam seperti dirinya kenapa harus kabur?

Namun tidak tahu kenapa, dia malah ikut berlari bersama dengan Laras.

Bahkan di saat Laras sudah kehabisan nafas dan ingin berhenti untuk beristirahat sebentar, dia malah menggenggam tangannya dengan erat dan membawanya kabur.

Melawan angin, tidak perlu mempedulikan pandangan orang lain, berjalan mengikuti hatinya, berlari mengikuti dirinya, Gavin merasa kalau inilah hal yang paling santai yang pernah dia lakukan.

Setelah berlari sepanjang beberapa ratus meter, Laras benar-benar merasa sangat lelah, "Alamakkk......Tidak bisa, aku sudah tidak bisa berlari lagi, tidak bisa berlari lagi."

Dia duduk di atas petak bunga yang ada di sisi jalan, matanya terasa berkunang-kunang.

Nafas Gavin hanya sedikit memburu, lari beberapa ratus meter ini bahkan tidak cukup untuk dirinya pemanasan, dia berdiri bersedekap di hadapan Laras sambil menggeleng dan berkata : "Kamu masih berani menyebut dirimu jago bertarung, dengan staminamu yang seperti ini, jika bertemu dengan orang yang benar-benar jago bertarung, kamu hanyalah seekor ayam lemah."

Laras mengangguk dan mengakuinya, jika tidak mengakuinya terus harus bagaimana lagi, karena apa yang dia katakan adalah kenyataan.

Setelah istirahat sebentar, akhirnya nafasnya sudah kembali tenang, setelah dipikir-pikir kembali, tindakannya barusan itu benar-benar sangat kekanak-kanakan.

Dia mendongak dan menatap Gavin, sedangkan Gavin menunduk menatap Laras, tiba-tiba saja mereka berdua tertawa bersamaan.

"Masih mau menonton film tidak?" Gavin bertanya.

"Nonton dong, jarang-jarang kamu bisa menemaniku, setelah ini tidak tahu kapan lagi kamu baru bisa menemaniku."

"Kalau begitu ayo kita pergi."

Kemudian, pasangan suami istri itu kembali bergandengan tangan dengan mesra dan pergi untuk menonton film.

Gavin diam-diam bertanya kepadanya keinginan apa yang baru saja dibuatnya tadi, Laras tersenyum dengan manisnya sambil bernyanyi : "Tidak mau memberitahumu, tidak mau memberitahumu, tidak mau, memberitahumu~~~"

-------

Hari itu adalah pagi yang biasa, namun telah terjadi sesuatu yang luar biasa, sehingga menimbulkan kegemparan di seluruh Jakarta, bahkan seluruh Indonesia.

Walikota Jakarta, Rendra Pradipta diberhentikan dari jabatannya dan sedang menjalani pemeriksaan.

Beritanya tidak ada detail lainnya, hanya ada judul ini saja, sehingga membuat semua orang berspekulasi kesalahan apa yang sudah dilakukan oleh Rendra.

Pagi-pagi sekali, Gavin sudah menerima telepon dari pamannya, "Gavin, apakah kamu sudah tahu mengenai apa yang terjadi kepada Rendra?"

"Paman jangan khawatir, aku juga baru saja tahu karena melihat beritanya, aku akan pergi dulu untuk mencari informasi, apakah paman tahu apa yang terjadi?"

"Aku tidak tahu, hal ini terlalu tiba-tiba, orang-orang dari kejaksaan pagi-pagi sekali sudah langsung menyegel rumah Rendra, bahkan setiap sudut kamar tidur dan juga ruang bacanya yang ada di rumah kami juga ikut digeledah. Bibimu sampai pingsan karena sangat khawatir kepadanya."

"Aku pergi untuk mencari informasi sebentar, kalian harus menjaga kesehatan."

"Baiklah."

Raut wajah Gavin terlihat sangat muram, orang lain tidak mengerti, namun dia lebih mengenal saudaranya sendiri, Rendra sangat jujur dan berintegritas, selama beberapa tahun bekerja sebagai pejabat, dia selalu bekerja dengan sangat keras.

Insiden pemberhentian dan pemeriksaan yang tiba-tiba muncul hari ini pasti karena dia sudah dijebak oleh orang lain.

Gavin berpikir sejenak, setelah itu dia segera memutar sebuah nomor telepon, "Halo, ketua kejaksaan Rasal, ini aku, apa yang terjadi kepada Rendra?"

Orang yang ditelepon oleh Gavin adalah Rasal Ramli, ketua kejaksaan Rasal yang mengambil alih kasus ini, dia berkata : "Jenderal Gavin, aku kebetulan ingin mencari anda untuk membicarakan hal ini, hal ini benar-benar sangat aneh."

"Maksudnya?"

"Mantan wakil walikota, Faturahman dan juga mantan direktur administrasi negara untuk industri dan perdagangan, Gayus Tambunan kemarin malam tiba-tiba secara bersamaan mengungkapkan bahwa walikota Rendra sudah menerima suap dari Partai Segitiga Emas, mereka juga mengungkapkan kalau proyek Happy Town bisa lolos perizinan juga karena instruksi dari walikota Rendra. mereka berdua sudah dipenjara selama setengah tahun, kasus mereka juga sedang terus diperiksa, namun masih belum ada kemajuan yang berarti, aku juga berani menjamin kalau mereka tidak pernah saling berkomunikasi, namun kemarin malam mereka berdua tiba-tiba melaporkan hal ini, ini adalah tuduhan dari dua pihak yang menggunakan nama yang sebenarnya, jadi aku terpaksa mengambil tindakan terhadap walikota Rendra."

Setelah Gavin mendengarnya, dia langsung membantahnya saat itu juga, "Rendra tidak akan melakukan hal seperti ini."

"Iya, aku juga beranggapan seperti itu, tapi anggapan kita tidak berguna, harus menggunakan bukti untuk mengatakannya."

"Dikarenakan permintaan dari pasukan khusus, Rendra sebelumnya pernah secara diam-diam bekerja sama dengan pasukan khusus untuk memeriksa proyek Happy Town, karena itulah kami baru bisa membongkar penyalahgunaan kekuasaan dan kasus suap yang sudah dilakukan oleh Faturahman dan juga Gayus."

"Iya, tapi sekarang Faturahman dan Gayus secara bersamaan menunjuk kalau walikota Rendralah yang sudah memfitnah mereka. aku hanya dapat mengikuti prosedur normal yang ada di sini, Jenderal Gavin, anda paling ahli dalam memeriksa kasus, kami hanya bisa mempercayakan masalah ini kepada anda, mohon agar anda bisa melakukan investigasi secara rahasia."

"Aku mengerti, aku akan memeriksanya dengan jelas."

"Baiklah, kalau begitu aku akan menunggu kabar dari anda."

Setelah selesai melakukan panggilan telepon ini, Gavin sudah siap untuk pergi, dia menoleh dan melihat ekspresi Laras yang terlihat khawatir, dia menghampirinya dan langsung memegang wajahnya lalu memberikannya sebuah ciuman yang dalam.

Dia juga sudah tahu soal kakak pertama yang sedang diperiksa, saat ini sepertinya seluruh rakyat di negara ini sudah mengetahuinya.

Dia tahu kalau Gavin pasti tidak akan berdiam diri begitu saja.

"Apakah kamu mau pergi dinas dalam waktu yang lama lagi?"

Sebelum Gavin menjawabnya, dia kembali berkata : "Aku tidak apa-apa, sudah hampir liburan musim panas, aku dan Manda berencana untuk ikut dalam kegiatan mengajar di pedesaan, aku pasti akan sangat sibuk, kamu tidak usah mempedulikanku, konsentrasi bekerja saja."

Gavin mengelus rambut Laras dengan lembut, gadis kecil ini sudah tumbuh dewasa, dia berubah semakin bijaksana.

"Cepat pergi, kakak pertama masih sedang menunggumu untuk menolongnya, aku juga mau pergi ke kampus."

Gavin mengangguk lalu akhirnya kembali menciumnya sebentar, setelah itu barulah dia pergi dari sana dengan tergesa-gesa.

Keluarga Pradipta merupakan satu kesatuan, baik di bidang kemiliteran, pemerintahan dan juga bisnis, jadi jika yang satu berjaya, maka semuanya juga berjaya, jika yang satu jatuh, maka semuanya juga akan jatuh.

Berita soal Rendra yang diberhentikan dan sedang diperiksa bagaikan sebuah tsunami, hal ini tidak hanya menerima perhatian dari rakyat di seluruh Indonesia, namun juga membuat keluarga Pradipta yang berada di pusat badai terus bergejolak.

Begitu pasar saham dibuka, harga saham Grup Pradipta turun sebanyak 2%, bahkan masih terus mengalami penurunan.

Begitu sampai di kampus, Laras langsung dihadang oleh Manda yang menunggunya di pintu gerbang kampus.

Manda langsung bertanya tanpa basa basi : "Apa yang terjadi?"

"Aku mana tahu, Gavin pagi-pagi sekali sudah pergi untuk memeriksanya, sekarang masih belum ada kabar."

"Kalau begitu dia sekarang ditahan dimana? Apakah dia disiksa dengan sangat berat?"

"Dia hanya diberhentikan dan diperiksa saja, setelah penyelidikan selesai, dia akan langsung pulang, mungkin setiap kepergiannya akan dibatasi."

"Kalau begitu sekarang dia berada di rumah?"

Laras mengangguk lalu bertanya : "Apa yang kamu inginkan? Hei......" dia langsung menahan Manda, "Kamu tidak sedang ingin pergi ke rumahnya bukan?"

Manda juga mengerti bahwa ini tidak pantas, namun dia benar-benar sangat khawatir, "Aku tidak tenang jika belum melihatnya."

Laras tidak pernah melihat Manda bersikap seperti sekarang ini, Manda selalu dimanjakan di keluarganya, dia hidup dengan bebas dari rasa khawatir, polos dan juga ceria, meskipun dia mempunyai masalah yang membuatnya khawatir, hal itu juga tidak akan lebih dari semalam, namun sekarang, cinta bertepuk sebelah tangannya yang pahit ini sudah memaksanya untuk berubah, dari seorang gadis muda yang ceria menjadi gadis muda yang melankolis.

Awalnya Laras ingin memberitahunya soal kakak pertama dan juga Yang Liuer untuk membuatnya lebih sadar, namun sekarang dia merasa sedikit tidak tega untuk mengatakannya.

"Laras, menurutmu sekarang aku harus bagaimana? Bagaimana jika......kamu membawaku pergi ke rumahnya, ya Laras ya?"

"Manda, kamu tenang sedikit, kamu ingin aku membawamu ke sana, kamu pergi ke sana dengan status apa? sedangkan aku, mau pergi ke sana dengan menggunakan alasan apa? sekarang dia hanya diberhentikan, bukannya dijatuhi hukuman, kita hanya bisa duduk diam dan mengamati perkembangannya, tidak bisa melakukan hal yang lainnya."

Setelah dibujuk oleh Laras, akhirnya Manda mengurungkan niatnya untuk pergi menemui Rendra, setelah itu dia masuk ke kelas dengan kecewa.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu