Cinta Pada Istri Urakan - Bab 390 Aku Berterus Terang, Musuh Diam-Diam

Gavin beberapa hari ini tidak pulang kerumah, sebelum pergi mendadak juga tidak mengatakan apa-apa, Laras bertanya kepada pelayan Dewa, pelayan Dewa hanya bilang biasanya kalau kondisi seperti ini berarti tuan muda pergi keluar bertugas.

Bertugas lagi, begitu Laras memikirkan gambaran hampir yang merenggut nyawa, membuatnya khawatir sampai tidak bisa tidur.

Tapi, selain menunggu dan mencernanya sendiri, juga tidak mempunya cara ain.

Gavin sedang bertugas, tidak sempat memikirkannya, dia ditekan oleh pembicaraan dunia luar sampai tidak bisa bernapas.

Karena status Gavin sangat spesial, dan juga ikut campur departemen terkait, skandal yang berhubungan dengan keluarga Pradipta terhapus dengan cepat, tapi didalam lingkungan Universitas Pelita Harapan, 'popularitas' Laras masih terus naik.

Setahun ini, Laras dengan usahanya, berhasil membentuk citra dewi inspirasional.

Dia dari sampah sekolah menjadi kutu buku, juga berani berbuat keadilan maka mendapatkan hak untuk s2, ini semua menegaskan kemampuan dan kepribadiannya.

Tapi sepanjang jalan ini, ada berapa banyak mata yang kagum, maka ada berapa banyak mata yang cemburu.

-----"Adik kelas yang baru tidak mengerti, mengira dia sangat menginspirasi, maka biar kakak beritahu seberapa hancur dewi inspirasional kalian,......"(Disini dilanjut 10ribu kata)

-----"Apa kalian sudah lupa dulu julukannya tuan muda Laras? Tidak jelas pria atau wanita, bolos kelas, bertengkar, setiap mata pelajaran nilainya merah, tapi keluarganya kaya, mendonasikan gedung olahraga kepada sekolah, kepala sekolah dan guru menganggapnya dewa kekayaan untuk disembah, jadi apa nilainya boleh tidak bagus?"

-----"Sepertinya citra dewi Laras berubah sejak bersama dengan Gavin, latar belakang Gavin tidak perlu dikatakan lagi, semua orang sudah tau."

-----"Aku sedikitpun tidak terkejut mendengarnya selingkuh, karena dia sebelum menikah juga menyelingkuhi Christian, yang aku terkejut berani-beraninya dia menyelingkuhi Gavin, nyalinya sangat besar. Wah, Christian dan Gavin juga paman dan keponakan."

-----"Apakah ini adalah alasan Christian keluar negri? Ya, Apa aku mengetahui suatu rahasia besar?"

-----"Sifat orang susah berubah, semua orang tau bagaimana perilakunya dulu, setelah menikah langsung menjadi dewi inspirasional, dia kira membohongi anak-anak? Dia ini menggunakan kemampuannya membuktikan wanita lebih baik menikah dengan orang yang baik daripada belajar dengan baik, kalau begitu kita masih belajar apa lagi? Semuanya pergi mencari pria tua yang kaya saja."

-----"Laras sungguh tidak tau malu, Gavin adalah model prajurit pahlawan nasional, dia diluar melindungi negara, Laras malah berselingkuh dirumah, dengan penjaga pula, benar-benar tidak pemilih!"

............

Kata-kata menghina seperti itu semakin intensif, tiba-tiba tersebar ke dalam dan luar sekolah, bahkan di sekolah ada yang membuat kelompok kecil anti Laras, meminta sekolah membatalkan hak s2 dan beasiswa Laras, bahkan ada murid yang meminta sekolah untuk mengeluarkan Laras.

Dalam semalam, Laras dari dewi inspirasional yang dipuja orang, menjadi tikus jalanan yang diludahi dan dipukul orang-orang.

Dia sendiri juga tidak menanggapi.

Hari itu, waktu Laras turun dari mobil merasa gerbang sekolah hari ini sangat sepi.

Pandu juga merasa sedikit aneh, "Nyonya muda, angin hari ini sangat kencang, kalau tidak kuantarkan masuk saja."

Laras menggoyang tangannya, "Tidak perlu, kamu cepat pergi, nenek masih menunggumu mengantarnya ke Rumah lama."

Pandu yang baru terpikir, benar juga, jadi dia langsung membawa mobil pergi, dia berpikir disekolah juga tidak akan terjadi apa-apa.

Laras berjalan masuk ke dalam sekolah seperti biasa, hari ini dia mengenakan sweater olahraga wol berwarna biru kabut, longgar dan nyaman, bawahannya memakai celana kuncup berwarna hitam, membuat betisnya tampak kecil dan lurus, ditambah lagi sepatu putih, membuatnya tampak lebih muda dan modis, apalagi ketika dia membalikkan kepalanya.

Laras masih senang dalam hati, tiba-tiba beberapa siswi didepannya menutupi jalannya, dia tercengang.

Siswi tidak banyak bicara, langsung melemparkan barang kearahnya, dia mau bersembunyi pun tidak sempat.

"PLAK", Terdengar suara lemparan telur yang mengenai dadanya.

"Kalian......." Dia baru saja ingin membuka mulut untuk menghentikannya, siswi didepannya yang melemparkan telur sudah lari entah kemana, digantikan oleh 2 orang siswi, mereka mengangkat seember air, langsung diguyur kearahnya.

Itu adalah air kotor, tidak tau darimana, tercium abau yang membuat orang muak.

Walaupun Laras menghindar dengan cepat, tapi masih saja terkena sedikit.

Tapi, yang tak terpikirkan olehnya adalah, ini baru saja permulaan, sekelompok siswi tiba-tiba mengelilinginya dengan barang ditangan ereka, lalu melemparkan ke arah Laras.

"Ah!!" Laras langsung menggunakan kedua tangannya melindungi kepalanya, dengan lengannya menahan semua itu.

Semua barang ada, selain telur, juga ada daun sayur busuk, kotak telur, buku, bahkan casing handphone juga ada.

"Kalian ada......." Kata 'penyakit' belum keluar, sebungkus tepung besar dibuang kearahnya, menutupi segala kekesalan dan kebingungannya.

Baru saja dia akan membuka mulut lagi, ada air kotor lagi yang diguyur ke kepalanya, dalam sekejap dia langsung basah kuyup, dan juga dibungkus tepung, sungguh menyedihkan.

Satpam sekolah yang menyadari keadian itu, langsung datang mengusir, "Wei, apa yang kalian lakukan?!"

Sekelompok siswi itu langsung melarikan diri.

Tinggallah seorang Laras yang menyedihkan, dengan menggigil berdiri di tempatnya.

Bapak satpam bertanya: "Nak, bagaimana? Tidak apa-apa kan?"

Laras tersenyum pahit, "Apa bapak melihat saya seperti tidak apa-apa? A....Achiu!"

Laras yang saat ini, diatas rambut, diatas wajah, dan juga bajunya dilapisi dengan tepung setengah basah, lalu berubah menjadi cairan kental berwarna kuning, tubuhnya mengeluarkan bau tidak sedap, seperti zombie yang ada di dalam film horor.

Aku berterus terang, musuh diam-diam, Laras dikerjai sampai pusing.

Tepat disaat dia bingung, tidak tau harus berbuat apa, Yana tiba-tiba berlari kemari.

"Laras, kamu Laras kan?"

"Ehn, Yana......" Laras menyentuh wajahnya yang penuh tepung, tersenyum pahit, "Ini aku, Yana."

"Keterlaluan sekali, kenapa berbuat ini padamu? Orang-orang itu siapa?"

Laras menggeleng, "Tidak tau, satupun aku tidak kenal."

Yana juga tidak takut dia bau, membantunya membuang cangkang telur diwajahnya, "Benar-benar sudah gila, kamu begini bisa sakit kedinginan, datang ke asramaku mandi dulu."

"Asrama tidak ada air panas."

"Tempatku ada, aku sudah pindah ke asrama pascarasarjana, ayo jalan."

"Ini......Tidak mengganggumu masuk kelas kan?"

"Tidak apa-apa, ayo cepat."

Laras sangat berterimakasih, "Terimakasih, Yana."

Dulu Yana adalah seorang putri kecil yang tergila warna pink, sejak kejadian itu, dia langsung berubah.

Karena tidak sanggup menerima kritikan teman disekitarnya, dia meminta kepada sekolah untuk mengganti asrama, sekolah juga menjaganya, menggantikannya ke asrama pascasarjana yang lebih baik, satu kamar satu orang, juga ada kamar mandi sedniri.

Dia sekarang sendirian, dikelas sendiri, makan sendiri, belajar sendiri, tidur sendiri, baginya, bisa menjalani hari-hari yang tenang sudah cukup.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu