Cinta Pada Istri Urakan - Bab 567 Anggap Tidak Memiliki Jodoh

Suli Fang menunggu cukup lama, namun tidak mendengar telepon dari Aaron Pradipta, dia juga tidak berani menghubunginya terlebih dahulu, takut dia masih dalam pembicaraan dengan mamanya.

Hingga pada tengah malam,dia baru mengirimkan pesan WeChat kepada Aaron— "Bagaimana keadaannya ?"

Siapa yang menyangka, Aaron langsung menelepon balik.

Di kamar yang sunyi malam itu, Suara dering telepon membuat Suli terperangah, dia segera mengangkatnya, suara di telepon tanpa sadar berbisik, seolah-olah dia sedang mencuri.

"Halo? Bagaimana pembicaraannya ?"

"Suli, mamaku sedang diselamatkan di rumah sakit."

"Ah?" Suli yang sudah berbaring di tempat tidur, ketika dia mendengar berita itu, dia langsung duduk di atas tempat tidur. "Apa yang terjadi?"

"Tiba-tiba terjadi pengerasan pembuluh jantung."

"..."

Meskipun suara Aaron terdengar tenang ketika dia berbicara, Namun Suli tahu bahwa dia berpura-pura tenang setelah benar-benar panik.

"Sudah tiga jam berlalu dan belum ada berita sama sekali."

"bibi akan baik-baik saja, jangan terlalu khawatir."

"Aku berbicara dengan terlalu agresif. Membuat dia terprovokasi Jika terjadi sesuatu pada mamaku,aku tidak akan bisa pernah memaafkan diriku seumur hidup."

"..." Suli tidak tahu harus berkata apa untuk menghiburnya. Ibunya, karena Suli bertengkar dengan putranya, sangat marah hingga terkena serangan jantung, Plot macam apa ini, Naskah tidak ada yang berani ditulis seperti ini lagi kan.

"Suli, aku benar-benar tidak punya cara selain menunggu berita."

“Aku... Apakah aku perlu pergi ke rumah sakit?” Ketika dia menanyakan kalimat ini, dia tahu sebenarnya ini tidak pantas, namun hal ini hanya membuat dirinya lebih malu.

Aaron tertegun, dengan mempertimbangkan ketidaknyamanannya, berkata dengan hati-hati, "Ibuku belum keluar, kamu datang kesini pun tidak ada gunanya, Hanya menambah satu orang yang duduk menunggu saja."

Pada saat itu, Suli mendengar ada suara yang cukup kencang di sisi telepon sana, Dengan segera Aaron segera berkata, "Dokter sudah keluar, Suli aku akan mengabarimu lagi nanti."

Aaron menutup telepon dengan tergesa-gesa, ruangan itu pun dengan segera menjadi sunyi,Suli merasa bahwa hatinya telang kosong sebagian.

Lingkungan sekitar pun menjadi lebih sunyi, Kesunyiannya hingga dia bisa mendengar bunyi suara kendaraan yang lalu lalang di lantai bawah, Suli pun berbaring diam, menutup matanya, air mata mulai mengalir.

Orang itu, bukan orang lain, dia adalah mama Aaron, dia tidak mungkin hanya menganggap apa yang dibicarakan sebagai udara kosong.

Pada saat itu, Lisa mengetuk pintu,Suli tidak punya waktu untuk menghapus air matanya karena dia sudah masuk.

"Suli..."

"Ma, apa yang kamu lakukan di sini? Pergilah."

Lisa segera duduk di sebelah tempat tidur dengan mengunakan mantel, menyalakan lampu di meja tempat tidur, dan melihat anak perempuannya yang sedang menangis namun berusaha keras untuk menahan nya.

“Ada apa?” Lisa menjadi sangat khawatir. Sejak Suli pulang dia langsung masuk dan bersembunyi ke kamar, dia merasa ada sesuatu yang salah. Ketika tengah malam dia bangun dan pergi ke kamar mandi, Dia mendengar tangisan dari kamar putrinya, dia pun menjadi khawatir.

"Suli, ada apa ? Bisakah kamu memberitahu mammu? Apakah Orang tua Aaron tidak menyukaimu?"

Suli yang masih menangis menggelengkan kepala. Dia tidak ingin mamanya khawatir.

Lisa memeluk kepala putrinya dengan lembut memeluk dalam pelukannya, menenangkan dengan lembut: "Gadis bodoh, mengapa harus menyembunyikannya dari mamamu, Jika mereka tidak menyukaimu, kamu bersembunyi dan menangis? Kalau begitu bagaimana sikap Aaron?"

Suli menggelengkan kepalanya sambil menangis dan berkata, "Setelah kembali, Aaron bertengkar dengan mamanya, membuat mamanya kesal dan terkena serangan jantung, sekarang dia masih di rumah sakit untuk diselamatkan."

"..." Lisa tidak pernah menduga kejadian akan berakhir seperti ini.

"Ma, apa yang harus aku lakukan?"

Lisa berkata dengan tenang, "Tidur terlebih dahulu, besok pagi, aku akan menemanimu pergi ke rumah sakit."

"Apakah ini... pantas?"

"Tidak peduli pantas atau tidak, Setidaknya kita sudah mengetahui permasalahan ini, Dan karena kita sudah tahu, tidak bisa menganggap tidak ada. Kita harus melakukan etika yang paling dasar, Masalah mengenai mereka menerima atau tidak, Itu adalah urusan mereka."

"Tapi..."

"Lakukan seperti itu, Hal ini dengarkan aku, kamu juga tidak perlu memberi tahu Aaron, kita akan langsung pergi kesana besok pagi, Karena sudah terjadi hal sebesar ini, paling tidak kita harus pergi kesana untuk berkunjung."

Suli mengangguk, "Oke."

Malam itu, dia sama sekali tidak tidur, Dalam pikirannya terus muncul pemandangan Aaron yang berciuman sambil bergandengan tangan dengan wanita lain di dalam gereja, dan dia sambil membayangkan hal ini sambil menangis, sama sekali tidak terkontrol oleh dirinya.

Keesokan harinya, Lisa dan putrinya datang ke rumah sakit membawa bunga dan buah-buahan, mereka menanyakan nomor bangsal kepada perawat dan langsung pergi untuk berkunjung.

Aswina masih belum bangun. Setelah melalui penyelamatan, Tidak ada masalah besar pada nyawanya, Hanya saja dia masih dalam koma.

Dan hanya ada ayah dari Aaron Alzali Pradipta, yang menerima mereka.

"Aaron..." Suli memanggilnya dengan lembut di depan pintu.

Aaron yang mendengar suaranya dengan tiba-tiba menoleh, "Suli? bibi?"

Begitu melihatnya, Suli merasakan sakit yang berdenyut-denyut di hatinya, dia belum pernah melihatnya yang hancur seperti ini,Dagunya mulai tumbuh jenggot kecil abu-abu, dan lingkaran hitam di sekitar matanya membuat rongga matanya semakin dalam.

Alzali juga terkaget, dengan tiba tiba langsung berdiri.

“Paman Apa kabar,” Suli menunduk, seperti seorang anak kecil yang telah melakukan kesalahan. “Bagaimana dengan bibi?” Dia tidak berani melihat Aswina yang terbaring di atas tempat tidur.

Alzali merasa bersalah, "Jika sudah bangun akan baik-baik saja. Waktu itu terlalu panik. Dia beberapa hari ini telah mengeluh sakit di dadanya. Ternyata itu merupakan tanda awal dari pengerasan pembuluh jantung, kita juga tidak menyadarinya."

Suli sangat menyesal, bahkan Lisa juga merasa malu, "Tuan Pradipta, aku minta maaf atas masalah yang dibawa putri aku ke keluarga Anda. Sekarang, masalah kedua anak ini kita lepaskan dulu. Kesehatan tubuh Nyonya Pradipta adalah hal yang paling penting saat ini."

Alzali melirik Lisa,merasa sudah pernah mengenalnya, Dia terus berpikir dimana pernah bertemu dengannya.

Aaron terbatuk kecil, menyikut ayahnya dengan sikunya, dan berbisik, "Ayah, lihat apa, jangan bengong saja."

Wajah Alzali berat, dia merasa harus melepas ikatan dalam hatinya, "Ibu Suli, pernahkah kita bertemu sebelumnya?"

Lisa tampak bingung dan menatap Alzali.

"Kamu adalah..."

“Apakah Anda Nyonya Badriah?” Alzali yang sudah teringat.

Lisa menatap Alzali dengan mata lebar, terkejut, dan menghela nafas, "Kamu..." Dia menatap Aaron lagi, kesedihan datang kepadanya, tetapi dia tidak bisa berbicara, perubahan hanya berasal dari matanya yang perlahan-lahan menjadi merah.

Lisa tidak mengatakan apa-apa, mengangguk pada Alzali, lalu memandang Aaron, dan berkata, "Jaga baik-baik mamamu, dia adalah orang terpenting. Mengenai hubungan kamu dan Suli, sampai disini saja. "

Suli memandangi mamanya dengan heran, seperti halnya Aaron.

"bibi, ayo keluar dan bicara."

Lisa dengan tenang berkata, "Nak, Tidak perlu, anggaplah kamu dan Suli tidak memiliki jodoh. Tidak perlu bertanya lebih banyak lagi, dengarkan mamamu."

Ekspresi Aaron tampak kosong.

Suli meraih Lisa, "Ma, ada apa?"

"Kamu juga tidak perlu bertanya, ayo pergi," Lisa menatap lagi ke arah Alzali dan mengangguk, "Maaf mengganggu."

Ibu dan anak itu, datang dengan tiba tiba, namun pergi meninggalkan tempat ini dengan tergesa-gesa.

Aaron berusaha mengejar, Lisa meraih tangan Suli dengan erat dan berjalan keluar, "Aaron, jagalah mamamu, berhenti mencari Suli."

"Ma..." Air mata Suli mulai mengalir.

"bibi..." Aaron juga tidak mengerti.

Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu