Cinta Pada Istri Urakan - Bab 11 Diri Tuan muda Atmaja Menyimpan Banyak Cerita

Bab 11 Diri "Tuan muda Atmaja" Menyimpan Banyak Cerita

Gavin diminta untuk ke samping meja, saat ini ada selembar kertas di atasnya, terlihat seperti selembar surat perjanjian.

Di atasnya tertulis :

Nomor 1, mengingat fakta bahwa saya masih seorang mahasiswi, agar tidak mempengaruhi studi saya, hubungan pernikahan ini tidak boleh diberitahu kepada siapapun.

Nomor 2, mereka tidak ikut campur kehidupan masing-masing, saling menghormati kehidupan pribadi masing-masing.

Nomor 3, semua tindakan yang dilakukan harus dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak.

Gavin melihat selembar kertas yang mirip surat perjanjian ini, beberapa kali berusaha untuk menekan emosinya, ternyata dia sudah menikahi vas bunga yang hanya bisa dilihat tetapi tidak bisa disentuh.

Karena tidak mengenalnya, Laras sama sekali tidak menyadari perubahannya, dia bertanya dengan tidak sabar : "Apakah kau punya pendapat lain?"

Gavin mengangkat kepala dan melihatnya, matanya bagaikan jurang yang dalam, tidak bisa ditebak, dia berkata dengan sungguh-sungguh : "Nona Laras, kau adalah orang dewasa, seharusnya mengerti kegunaan dari 'buku nikah', apakah kau mengira aku menikahimu hanya untuk main-main saja? Kalau begitu sekarang aku memberitahumu dengan jelas, aku sangat serius dengan pernikahan ini."

Tidak ada hal yang lebih penting dibandingkan dengan hal ini, Ini bukan hanya yang pertama kalinya bagimu, ini juga yang pertama kalinya bagiku, kau sudah merebut keperjakaanku, sudah seharusnya kau tanggung jawab.

Laras sangat kaget sampai bahunya yang kecil bergetar, kakak tentara sangat galak, aku sangat takut.

Begitu Gavin melihat penampilannya yang menyedihkan, dia langsung merasa tidak tega, ini salahnya jadi dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, dia berusaha melembutkan nada bicaranya : "Aku ingin memberitahumu kalau aku serius ingin menikahimu, kita sekarang adalah suami istri, kau dapat mempercayaiku, bersandar padaku, jika bertemu masalah apapun juga bisa berdiskusi denganku."

Sebagai contoh, kemarin lusa kenapa kau bisa berbaring di ranjangku seperti itu?

Contoh lainnya, sebenarnya kemarin kau dipukul oleh siapa sampai seperti itu?

Laras tiba-tiba mencebikkan bibirnya, matanya berkaca-kaca, air matanya mengalir keluar, dia berkata dengan terisak-isak : "Tetapi aku belum siap."

Ketika dia menangis, Gavin tidak mampu bersikap serius lagi, sudahlah, kenapa berdebat dengan seorang gadis kecil, dia mengeluarkan stok kesabaran terbesar dalam hidupnya, membujuknya seperti ayah yang membujuk putrinya : "baiklah, aku akan melakukan apa yang kau inginkan."

Laras menganggukkan kepalanya dengan puas, menghapus air matanya, segera tersenyum dengan wajah liciknya, "Kemari, kemari, tanda tangani."

"......." Apakah aku mencari masalah sendiri?

Gavin kembali ke kamar untuk mandi, Laras dengan senang turun ke bawah untuk makan, bukan hanya bisa lepas dari keluarga Atmaja, dia juga mempunyai bekingan seorang pria bodoh yang kaya raya, yang paling penting adalah dia tidak perlu menunda studinya, ini benar-benar bagaikan kue yang jatuh dari langit dan kebetulan diambil olehnya.

Laras turun ke bawah dengan sangat gembira dan bersemangat.

Pada saat ini, semua orang di lantai bawah membungkukkan badan dan menyambutnya secara serempak, "Halo nyonya muda!"

Aiya, Laras sangat kaget, telapak kakinya tergelincir, dia terjatuh dan bokongnya menimpa tangga dengan keras, lalu dengan tidak terkendali berguling ke bawah sebanyak 2 anak tangga.

"Nyonya muda hati-hati...." semua orang di sana sangat kaget sampai jantung mereka hampir meloncat keluar, kepala pelayan Dewa yang berdiri paling dekat dengannya segera berlari ke depan dan memapahnya, " Nyonya muda, anda tidak apa-apa?"

Tingkat kekagetan Laras melebihi melihat UFO di siang hari bolong, dia berdiri dengan gemetar sambil memegang susuran tangga, mundur 2 langkah dan berkata, "Aku tidak apa-apa, kau tidak perlu memapahku, kau turun saja sendiri."

Kepala pelayan Dewa tertegun sebentar, lalu segera menurut dan membungkukkan badannya, "Baiklah nyonya muda."

"....." Saat ini, pikiran Laras benar-benar berantakan.

Perlu diketahui, statusnya di keluarga Atmaja adalah sebagai pelayan yang paling rendah, tetapi di keluarga Gu berubah menjadi majikan dengan status yang tertinggi, perubahan yang begitu besar hanya dalam waktu satu malam, membuatnya berpikir kalau ini adalah mimpi.

Dia memukul pipinya sendiri dengan keras sebanyak 2 kali, "aww, sakit sekali." Dia mengusap pipinya dengan sekuat tenaga, luka yang kemarin saja masih belum sembuh.

Jangankan Laras, para pelayan juga kaget semuanya, meskipun kepala pelayan Dewa sudah memperingatkan mereka sebelumnya, tetapi nyonya muda mereka tetap saja jauh di luar dugaan mereka.

Rambut pendek, T-shirt putih, celana strap sobek-sobek, sepatu olahraga kotor, sederet anting-anting di telinga yang semuanya berbentuk tengkorak berwarna hitam, penampilannya benar-benar anti-mainstream.

Sepertinya ada sedikit masalah dengan otaknya.

Laras mengusap bokongnya yang sakit, berjalan turun dengan terpincang-pincang, dia juga merasa malu dilihat oleh semua orang.

Kepala pelayan Dewa dengan hati-hati melayaninya sambil berkata : "Nyonya muda, silahkan makan di sebelah sini."

"Oh, terima kasih."

Kepala pelayan Dewa melihat dia terus mengusapnya maka berkata : "Saya akan segera menghubungi dokter untuk memeriksa anda."

"Hah? Tidak perlu! Laras menolak dengan tegas, ini terlalu berlebihan, "Aku hanya jatuh, tidak apa-apa."

Dia sampai ke depan meja makan, langsung tertarik dengan sarapan yang lezat dan bervariasi yang di atas meja, ada butter bread, bacon, hot dog dan masih banyak lagi makanan ala barat, juga ada Wonton mie, susu kacang, cakwe dan masih banyak lagi makanan ala china, semuanya lengkap.

"Nyonya muda, karena masih belum tahu selera anda, jadi bagian dapur membuat sedikit banyak, pilihlah makanan yang anda suka."

Ini yang dibilang membuat sedikit banyak? Bukannya ini makanan untuk satu rumah? Laras merasa sangat tersanjung, "Baiklah, semuanya ayo kemari makan bersama-sama."

"Menurut peraturan keluarga Pradipta, kami tidak boleh makan bersama-sama dengan anda, ini semua disiapkan untuk anda dan tuan muda."

"......" Jangankan 2 orang, 20 orang juga tidak akan mampu menghabiskan makanan sebanyak ini, perlakuan bagaikan kaisar ini, bagi dia yang hanya seorang gadis kecil benar-benar bagaikan berkah, "Anda adalah kepala pelayan Dewa bukan?"

"Iya, ada perintah dari nyonya muda?"

Laras baru saja duduk, melihat kepala pelayan Dewa mau membungkukkan badannya lagi, dia tidak bisa duduk dengan tenang, buru-buru berdiri dan menyuruhnya berdiri, "Anda jangan membungkukkan badan terus."

Kepala pelayan Dewa tertawa dan mau membungkukkan badan lagi, Laras takut dia kembali membungkukkan badannya, "Aku tidak lapar, tidak lapar sama sekali, aku tiba-tiba ingat hari ini masih ada urusan di kampus, aku harus segera pergi, sampai jumpa, tidak perlu mengantarku."

Para pelayan semua bengong, melihat nyonya muda bagaikan tikus yang lari dengan cepat ke pintu depan, dalam sekejap sudah hilang.

Kepala pelayan Dewa tidak dapat mengejarnya, berteriak dengan keras : "Pandu, Pandu, cepat antar nyonya muda dengan mobil."

Di pintu depan universitas Pelita Harapan, Sebuah Porsche baru berhenti di depan pintu masuk utama, Laras turun dari mobil, melambaikan tangannya kepada supir menunjukkan terima kasih.

Kegiatan yang normal dan biasa ini diam-diam memicu keributan di kampus.

"Sudah dengar belum, Laras yang jurusan keuangan menjadi simpanan orang kaya, lalu dengan tidak tahu malunya diantar sampai ke depan kampus."

"Tidak perlu mendengar, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, setelah Laras turun dari mobil dia masih meniupkan ciuman ke arah pria itu, aku lihat di dalamnya adalah pria paruh baya."

"Sebenarnya sampai hari ini aku masih tidak tahu Laras itu seorang laki-laki atau perempuan."

"Dia dilahirkan sebagai perempuan, tetapi hatinya tidak tahu."

"Ya ampun, selera orang yang memeliharanya sangat aneh."

"Iya benar, aku juga dengar kalau Laras bertengkar dengan kelompok Nadira, beberapa orang masuk rumah sakit."

"Benarkah? Kenapa bisa bertengkar?"

"Sepertinya dikarenakan Christian."

"Oh my God, 'tuan muda' Atmaja menyimpan banyak cerita."

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu