Cinta Pada Istri Urakan - Bab 775 Lidahku Tergigit

Laras membuka telinga, diam-diam mendengarkannya.

Meskipun tidak mendengar apa yang dikatakan Alvin, namun dapat menilai dari perkataan dan ekspresi Almora.

Almora telah hamil, tetapi Alvin tidak ingin mengakuinya.

Tepat ketika dia sedang konsen mendengar, tiba-tiba bahunya ditepuk seseorang.

“Ah!” Dia terkejut dan menjerit, jantungnya berdebar kencang.

Hampir pada saat yang sama, mulutnya ditutup, jeritannya tertelan masuk kembali ke dalam tenggorokannya.

Gavin “membawanya” masuk ke dalam ruang ganti, “Ini aku.”

Jantung Laras berdebar kencang, terengah-engah dan mengangkat tangannya meninju di bagian dadanya, “Apa yang kamu lakukan, menakut-nakutkan orang bisa menyebabkan kematian, tidakkah kamu mengetahuinya?Kampret”

Gavin melihat wajahnya yang memerah, dia tahu Laras benar-benar marah, dia tidak tahu dirinya terkejut, jadi segera mengakui kesalahan, “Maaf, sini aku cium.”

“Tidak.” Laras memutar wajahnya.

Gavin memeluknya dan memaksa menciumnya, Laras tidak mau dan menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Dalam ruangan yang sempit, keduanya menempel dan saling menjerat.

Laras kesal, mempertanyakannya dengan serius: “Gavin, apa yang kamu lakukan?”

Gavin menghela nafas, dengan statusnya saat ini, tidak cocok datang ke rumah sakit, kalau dilihat Verome dan Alvin, maka sangat berkemungkinan upaya yang dilakukan sebelumnya akan hangus, namun siapa suruh istri yang paling dia sayangi ada di sini?

“Lalu apa yang kamu lakukan di sini? Dan secara diam-diam.”

Laras tiba-tiba tidak tahu bagaimana menjelaskannya, dia memperingatkannya, “Aku akan menjelaskannya padamu nanti, sekarang Alvin dan Almora sedang berbicara di dekat tangga.”

“Apa?” Gavin tiba-tiba meningkatkan kewaspadaan.

Laras memelototinya, dan mendorongnya dengan sekuat tenaga, “Kamu jangan mengganggu, pergilah, aku masih ingin lanjut mendengarnya.”

Siapa sangka, begitu dia membuka pintu, langsung melihat Alvin berjalan melewatinya, dia terkejut dan segera mundur kembali.

“Erhh......” Dagu Gavin langsung “ditabrak” oleh kepalanya yang keras.

Sungguh menyakitkan!

Laras memutar kepala, memelototinya dan menyalahkannya.

Wajah Gavin penuh dengan ekspresi sedih, dia berkata, “Lidahku tergigit......”

Laras benar-benar ingin menangis, bagaimana menegurnya?

Dia sambil memutar kepalanya ke atas, sambil mengulurkan tangan memijit dagunya, masih sakit?”

“Bertahanlah.”

“Aku memerlukan sebuah ciuman untuk meredakan kesakitan.”

“......” Laras mencubit dagunya dengan kuat, membuatnya menjerit kesakitan.

Sekarang Alvin sudah masuk, Almora juga sudah pergi, Gavin hanya ingin segera membawa Laras pergi dari rumah sakit.

“Kamu jangan mendesak, aku masih ingin mengambil barang.” Laras sangat kesal, tiba-tiba muncul seseorang yang sengaja mengganggu, suasana hatinya sangat buruk.

“Apa lagi yang belum diambil?”

Laras malas menjelaskannya, dia pergi mengambil kembali ponselnya di tong sampah besar dekat tangga.

Akhirnya duduk di dalam mobil, Laras mulai membuka rekamannya, sementara Gavin sedang mengendarai mobil dengan tenang.

Rekaman ini, merekam dengan sangat jelas, dilengkapi dengan gema dan efek suara.

Awalnya terdengar suara Alvin yang penuh ketidakpuasan, “Apa yang kamu lakukan padaku lagi? Apakah kamu tidak tahu, aku sangat sibuk sekarang?”

Almora tidak berkata, namun terdengar suara terisak, dia mulai menangis sebelum membuka mulutnya.

Alvin: “Jangan menangis di depanku, trik ini tidak berguna padaku. Katakanlah, mengapa kamu mengintaiku? Apa yang kamu inginkan?”

Almora: “Aku benar-benar tidak mengikutimu, aku datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Nah, ini adalah laporan tes kehamilan, aku sudah hamil.”

Kemudian, Alvin terdiam lumayan lama, mungkin dia sedang melihat laporan tes kehamilan dengan teliti.

Almora: “Anak ini milikmu, kalau kamu tidak percaya, kamu bisa melakukan tes paternitas, kamu bisa melakukannya sebelum anak dilahirkan.”

Alvin: “Bagaimana kamu yakin itu adalah anakku? Bukankah juga berkemungkinan milik Joni?”

Joni: “Bagaimana mungkin punya Joni? Joni sudah tertangkap tiga bulan yang lalu, aku baru saja hamil selama 50 hari.”

Alvin terdiam sejenak, Almora yang terus berkata.

Almora: “Aku tidak peduli dengan hubunganmu bersama Mona, kamu malah keberatan dengan hubunganku dan Joni? Siapa tahu apakah Laras yang sengaja menyuruh Joni mendekatiku, dia memiliki seratus cara untuk menghancurkanku.”

Almora: “Dulu Laras yang mengadu domba hubunganku denganmu, dia menyuruhku meninggalkanmu. Dia melihat aku masih berharga dan mencoba menarikku dengan segala cara, dengan menggunakan alasan akan mempromosikanku, membuatku mati-matian bekerja untuknya, sebenarnya dia hanya mempergunakanku untuk menghasilkan uang untuknya, setelah melihat citraku menurun, dia langsung membekukan diriku, merebus katak dengan air hangat dan mendidihkanku sampai tidak ada harganya sama sekali, kemudian menendangku pergi. Aku menjadi seperti sekarang ini, semua karena Laras.”

Alvin: “Kalau begitu aku harus mengatakan sesuatu untuk Laras, kamu bukan anak kecil, mungkinkah kamu akan tertipu dengan beberapa kata? Dia selalu membantumu untuk membersihkan bokongmu, kamu tidak berterima kasih padanya, malah mendorong semua tanggung jawab padanya, kamu benar-benar cukup kejam.”

Almora: “Aku tahu kamu menyukai Laras, jadi kamu selalu memihaknya, tetapi kamu harus tahu, kamu selamanya tidak akan mendapatkan Laras, siapa suruh kamu kehilangan kesempatan yang begitu bagus!”

Alvin: “Diam, jangan bilang hal itu lagi.” Dia masih menyesal dengan keputusan itu, dia telah menghancurkan perasaan suka yang dengan tidak mudah dia dapatkan dari Laras, sampai sekarang dia masih merasa malu untuk mencari Laras, tapi untungnya dia tidak melakukan apapun hari itu, kalau tidak begitu tertangkap basah oleh Gavin, mungkin dia akan langsung dibunuh di tempat.

Memikirkan hal ini, wajah Alvin menjadi suram, dan bertanya, “Kalau kamu tidak bilang, aku malah lupa, karena kamu membicarakannya, maka aku ingin bertanya padamu, mengapa Gavin datang pada hari itu? Apakah kamu sengaja memanggilnya datang? Kamu menggunakan cintaku pada Laras untuk menjebakku, dan memanggil Gavin datang, untuk menghancurkanku dan juga menghancurkan Laras, langsung sekaligus membunuh dua burung dengan satu batu.”

Almora: “Tidak, aku tidak......”

Alvin: “Ketika aku bergaul di sosial, kamu masih belum dilahirkan, garam yang aku makan lebih banyak daripada nasi yang kamu makan, orang seperti kamu, selain tidak tahu berterima kasih, kamu hanya tahu sengaja membalas dendam, dan sekarang masih ingin menggunakan anak untuk mengikatku?”

Alvin: “Almora, dengarkan baik-baik, anak di perutmu, terserah kamu, mau dilahirkan atau tidak, setelah dilahirkan, kalau sudah pastiin itu anakku, aku akan mengakuinya dan membesarkannya, aku tidak peduli pada uang itu, tetapi dirimu, jangan berpikir ingin mempergunakan anak ini untuk menikah denganku.”

Almora terus menangis, tidak berhenti terisak-isak.

Alvin: “Kalau tahu diri silakan pergi, kalau kamu terus menggangguku disaat aku tidak sempat melayanimu, berhati-hatilah akan berakhir seperti Tintin, apakah kamu masih ingat Tintin?”

Almora tiba-tiba terdiam, bahkan tidak terdengar isak tangis.

Pada awal tahun ini, Tintin seorang artis bintang film yang terkenal, karena terlalu banyak mengkonsumsi obat tidur, dia meninggal di rumah, dia ditemukan beberapa hari kemudian setelah meninggal.

Sudah hampir setahun sejak kemarin.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu