Cinta Pada Istri Urakan - Bab 38 Berbalik (1)

Saat ini pas adalah waktu selesai kelas, jadi di jalanan ada banyak orang yang berlalu lalang, Yana terang-terangan berteriak dan mengejeknya di depan umum, murid-murid di sekeliling mereka semua berkerumun di dekat mereka, bahkan beberapa murid yang sudah pergi segera kembali saat melihat situasinya.

Dalam seketika, jalanan kecil itu dikelilingi oleh banyak orang.

"Semuanya lihat kemari, peran utama wanita di mobil goyang kemarin, hari ini mengenakan pakaian bermerek ke kampus untuk menyombongkan dirinya. Kalian tidak tahu bukan kalau Laras sudah merebut kekasih Nadira, menjadi pihak ketiga di hubungan mereka, tetapi dia adalah kekasih simpanan Wildhan Hirawan, pria terkaya di kota ini, Wildhan Hirawan tidak mampu memuaskannya karena itu dia menggoda Christian, siapa yang menyangka, mereka sekarang sudah putus...."

Yana berkata tanpa henti, orang-orang yang mengelilingi dan menontonnya semakin banyak.

Di mata semua orang, semua ini sudah membuktikan rumor beberapa hari belakangan ini.

"Laras yang ini, yang sudah gonta-ganti tidur dengan banyak pria, benar-benar mempermalukan universitas Pelita Harapan!"

Laras terus menahan amarahnya dari tadi, Gavin menyuruhnya untuk mengintrospeksi dirinya, maaf dia tidak mampu melakukannya, Gavin menyuruhnya untuk tidak berkelahi dan mencari masalah, maaf dia benar-benar tidak mampu melakukannya.

Begitu Yana selesai berbicara, Laras tanpa ragu mengangkat tangannya dan "plak", dia menampar wajah bulat yang terlihat manis itu, suaranya sangat nyaring.

"Akhh..." Yana sama sekali tidak siap, tamparan Laras langsung membuat dia jatuh dan pantatnya langsung duduk di tanah.

Pagi ini baru saja turun hujan, meskipun saat ini cuacanya sudah cerah, tetapi jalanan masih belum kering. begitu Yana duduk di tanah, roknya semua basah dengan air yang bercampur lumpur, roknya menjadi hitam, bahkan sepatu botnya yang cantik itu juga ikutan kotor.

Sepatu bot berbahan beludru ini pada dasarnya memang susah untuk dibersihkan, sekarang menjadi kotor seperti ini, bisa dibilang sepatu ini sudah menjadi barang rongsokan, tidak bisa digunakan lagi.

Di saat cuaca seperti ini memakai sepatu seperti ini, pada dasarnya memang tidak masuk akal.

"Laras, kamu berani memukulku?! Yana sangat marah sekali.

"Mulutmu benar-benar bau kotoran, sekali lagi aku melihatmu berkata omong kosong, aku akan memukulmu lagi!" Laras mengepalkan tinjunya, terlihat bagaikan ingin mengajak berkelahi, "Jangan mengira kalau aku tidak tahu kalau kalian-kalian dari jurusan sastra Inggris yang menyebarkan gosip tidak benar tentangku dibelakangku, huh, Nadira tidak punya muka untuk menunjukkan mukanya, jadi dia mengirim seorang cecurut sepertimu untuk membuatku jijik, kamu memang benar-benar menjijikkan."

Yana terlihat sangat menyedihkan, jika membicarakan soal kemampuan berbicara, dia sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menyerang balik, jika membicarakan kemampuan berkelahi, dia juga tidak sehebat Laras, tetapi jika membicarakan kemampuan berpura-pura terlihat menyedihkan, dia belum tentu kalah dengan gadis tomboy ini.

Saat ini murid-murid yang menonton merasa sangat marah, mereka berkata : "Kenapa memukul orang? kamu merasa hebat karena mempunyai bekingan?"

Begitu ada yang berteriak seperti itu, semakin banyak murid yang mulai menyalahkannya dengan terang-terangan, "Orang seperti ini pasti mempunyai masalah dengan perilakunya, dia benar-benar menghancurkan suasana kampus ini."

"Aku juga sudah mendengar tentang mobil goyang itu, benar-benar tidak tahu malu, meskipun sudah tidak bisa menahan diri tetapi tetap tidak boleh seperti itu, ini di kampus."

"Hari itu, waktu Christian datang ke gedung asrama wanita aku juga melihatnya, ternyata dia pergi untuk mencari Laras yah, benar-benar bagaikan sekuntum bunga segar yang ditancapkan ke atas kotoran sapi, yang membuat semakin kesal adalah di atas kotoran sapi ini ditancapkan banyak bunga."

"Sudah 2 hari ini Christian tidak masuk kelas, apakah karena dia merasa terpukul?"

"Pantas aja dia dipukuli oleh orang-orang Wilson kemarin."

Di sudut mata Yana terlihat air mata, tetapi Laras melihat dengan jelas dia sedang tersenyum bangga ke arahnya.

Laras mendengar semakin banyak suara yang menghinanya dan juga melihat begitu banyak mata yang memandang rendah dirinya, tetapi dia malah terlihat tenang, selain wajahnya yang terlihat garang pada saat dia menyerang Yana, selebihnya dia terlihat sangat tenang, bagaikan mereka semua sedang memujinya.

Laras menundukkan kepalanya dan menatap Yana yang sedang duduk di atas tanah dan berkata : "Sadarlah, jangan begitu bodoh karena jatuh ke dalam perangkap seseorang, kamu menganggapnya sebagai temanmu, tetapi dia mungkin tidak menganggapmu sebagai teman, seorang teman sejati tidak akan mungkin memanfaatkan temannya."

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu