Cinta Pada Istri Urakan - Bab 834 Bagaimana Caranya Agar Aku Bisa Menjelaskan Kepadanya ?

Saat ini sudah larut malam, suasana di kediaman Gavin sangat tenang, suara yang kecil bisa menjadi sangat besar, dua penjaga keamanan yang berpatroli di lantai bawah bahkan bisa mendengar perselisihan yang ada di lantai dua.

"Kepala pelayan Dewa, tuan muda dan nyonya muda sedang bertengkar."

Kepala pelayan khawatir dan gelisah, Dia juga mendengar, "Urus urusanmu sendiri, jangan ikut campur yang bukan urusanmu."

"Oh, baiklah."

Kepala pelayan Dewa melihat ada 2 penjaga keamanan yang lewat dan sambil berbisik-bisik, kemudian Kepala pelayan memperingati mereka, "Jika kalian masih menginginkan pekerjaan ini, aku harap kalian bisa menjaga masalah pribadi Tuan."

Para penjaga keamanan tertegun dan menutup mulut mereka.

Beberapa hari ini Di luar kediaman Gavin ada kendaraan yang sering keluar masuk, Tidak ada yang berani menganggap enteng.

Di lantai dua, Gavin berusaha tetap tenang dan berkata, "Kita bicara baik-baik, kamu tenang dulu."

"Tenang apa ? Begitu aku tenang, kamu mencuci otakku, itu semua salahku kalau aku bersikap rasional." Suasana hati Laras sedang tidak stabil, "Sekarang semua sudah mau mati, jika bukan karena Morales, apa bibi Rihana akan mati ? "

"bukan seperti itu, kamu tenang dulu aku akan menjelaskannya "

"Kalau begitu bolehkah aku bertanya, apa dari pihak polisi mau bertanggung jawab ? Apa dari pihak militer mau bertanggung jawab ?" Laras tidak mau mendengarkannya, malah bertanya sambil berteriak, "bukannya kalian memberikan tekanan kepada pihak polisi, hanya demi untuk tidak mempengaruhi tugas kalian, jadi harus melepaskan Morales ? "

Semakin banyak dikatakan, semakin kelewatan.

Gavin menekuk pergelangan tangannya dan tanpa berkata apa-apa, langsung menekannya di tempat tidur.

"Argh, Gavin Pradipta lepaskan aku, aku sudah mengatakan trik konspirasimu, bukan ?" Laras seperti orang gila, kedua kakinya terus menendang dan kedua tangannya terus ingin mencakar, karena itu dia menggunakan tubuhnya untuk menahan dia.

Gavin tidak punya pilihan lain, Bicara baik-baik, dia tidak mau mendengarkannya, jadi dia harus menggunakan kekuatan, Dia menggenggam pergelangan tangannya, menekan lututnya dan kemudian mengontrol dia dengan kekuatannya. "Bisakah kita bicara baik-baik ?"

Akhirnya, Laras tidak menggila lagi, dia memelototinya, lalu matanya perlahan-lahan dipenuhi dengan air mata, Dia dengan erat mengerutkan bibirnya, tidak bergerak dan juga tidak berbicara, Dia melihat dia sambil berurai air mata.

Namun, ini yang tidak bisa di tahan oleh Gavin Pradipta ! Ekspresinya yang putus asa dan sedih, membuatnya begitu menderita.

"Hendro memberitahuku kalau mamamu dipukuli oleh Morales, Aku bersumpah padamu saat aku mendengarnya perasaanku juga sama sepertimu, Aku juga khawatir."

"Tapi yang kami dengar hanyalah bunyi tanpa gambar, Kami tahu kalau Morales sedang memukul Eli, Tapi Morales juga bisa berdebat, kenapa dia memukul Eli, jadi itu tidak masuk akal, Setelah beberapa pertimbangan, kami memutuskan untuk tidak memberikan rekamannya kepada pihak polisi. "

"Adapun pembunuh yang membunuh bibi Rihana, aku sudah pernah mengatakan, pembunuh perlu melakukan banyak persiapan sebelum memulai aksinya, aksinya ini butuh beberapa hari untuk bisa melakukannya. Pembunuh harus tahu dan terbiasa dengan jadwal kerja dan jadwal istirahatnya bibi Rihana, mengetahui denah perusahannya dan proses perintahnya, baru bisa melakukannya dengan begitu mulus. Aku berasumsi sebelum kekerasan rumah tangga Morales, Morales sudah mengirim seseorang untuk membunuh bibi Rihana. "

"Sekarang setelah semuanya sudah mencapai tahap ini, Harapan kita hanya ada di alat sadap kita untuk bisa mendengar apa yang Morales sembunyikan, Untuk apa kita menyadapnya ? agar kami bisa mengumpulkan bukti langsung."

Pada saat ini, Gavin merasakan kalau Laras tidak setegang sebelumnya, tetapi hanya saja dia semakin berlinang air mata, malah membuat Gavin semakin tak berdaya dia.

"Memang benar kalau polisi sudah secara diam-diam memberikan kasus ini ke pihak militer karena sudah melibatkan masalah yang sedang diselidiki oleh militer, Jadi Selanjutnya aku akan bertanggung jawab penuh atas kasus ini. Banyak rahasia yang belum bisa aku beritahu ke kamu, tetapi agar kamu tidak gelisah jadi aku memberitahu kamu. "

"Sekarang, yang bisa kukatakan padamu, Morales sedang berada di bawah pengawasan ketat dari pihak militer, Selama dia melakukannya, dia tidak bisa melarikan diri, Aku akan mendapatkan keadilan untuk mamamu dan untuk bibi Rihana yang sudah mati, Apa kamu sudah mengerti? "

Laras yang berurai air mata, terlihat sangat sedih, "Besok Yudi sudah pulang, bagaimana caranya agar aku bisa menjelaskan kepadanya?"

Gavin melepaskan pergelangan tangannya, kemudian memegang kepalanya, Dia sedikit mencium air matanya dan berkata, "bukannya masih ada aku? Berhenti menangis, menangis lagi, kamu benar-benar akan buta."

"Kenapa caramu menakutiku sama seperti papaku ?"

"Aku dengan papamu sama, demi kamu, rasanya sangat makan hati."

Laras menoleh dan menutup matanya, Bagaimanapun dia selalu percaya pada Gavin Pradipta.

"Besok aku akan menemanimu pergi ke rumah sakit untuk bertemu Yudi, kamu tidak tidak perlu takut."

"Iyah..."

Ruangan itu kembali sunyi lagi, tapi diluar jendela ada angin yang kuat dari barat laut dan semakin kuat.

-

Hari berikutnya, di rumah sakit,di pintu kamar mayat.

Itu adalah pertama kalinya Laras melihat Yudi.

Pada saat melihatnya, Laras langsung mengenalnya.

Karena, walpaper ponsel bibi Rihana adalah fotonya Yudi, Pada saat itu dia memuji putranya bibi Rihana yang tampak seperti artis dan ingin mengontraknya sebagai artis, bibi Rihana tertawa senang dan berkata kalau dia akan mendukung putranya jika putranya mau.

Namun, begitu melihat Yudi, Yudi tidak setampan yang ada di ponsel bibi Rihana, Kelopak matanya bengkak, kantung matanya bewarna hitam, dan dia terlihat sangat lemas.

Yudi yang tidak fokus sudah datang ke depan mereka, kemudian yang membuat mereka lebih terkejut, Christian Ridwansyah menemani Yudi.

"paman kedua, bibi kedua, aku menemani Yudi datang dan melihat bibi." Christian mengambil inisiatif untuk menjelaskan keraguan mereka. " Yudi adalah teman sekelasku ketika aku belajar di luar negeri, Setelah lulus, dia terus membantuku pekerjaanku, Kami adalah teman dan juga dia adalah teman kerja terbaikku. Dalam perjalanan bisnis ini, kami pergi bersama, Mendengar berita kematian bibi, jadi aku kembali pulang untuk menemaninya. "

Yudi mengulurkan tangannya dan berkata dengan letih, "aku Yudi, Terima kasih banyak atas bantuan kalian yang sudah mengurus masalah mamaku."

Gavin mendatanginya dan memegang tangannya Dia menghiburnya dan berkata, " Sudah seharusnya kami melakukannya, kami turut berduka."

Suasana hati Yudi tiba-tiba tenang, kemudian dia berterima kasih dan menolak tawaran dari rekan kerjanya, lalu dia meminta untuk masuk sendirian dan melihat mamanya untuk terakhir kalinya.

Dari belakang Yudi terlihat sempoyongan, Gavin bertanya, " Dia tinggal dimana ?"

Christian Ridwansyah: " Kami seberangan."

Gavin kemudian melihat kembali keponakannya dan bertanya, " Saat kalian dalam perjalan pulang, Apa kalian ada bertemu orang-orang yang tidak biasa atau hal-hal yang tidak biasa?"

Christian sedang mengingat kembali lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak memperhatikannya, aku hanya memperhatikan suasana hatinya Yudi, Bibinya adalah satu-satunya anggota keluarganya, selain itu mereka juga jarang bertemu, musibah yang tiba-tiba dialami bibinya memukul dengan sangat keras."

Gavin menepuk pundaknya dan berkata, "Mari kita bicara kapan-kapan."

Christian Ridwansyah: "Oke."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu