Cinta Pada Istri Urakan - Bab 89 Barang Bagus Ini Untukmu (1)

Sore Hari, rumah keluarga Pradipta pun menjadi semakin ramai, paman tertua dan paman ketiga sekeluarga semuanya sudah datang.

Mereka mendengar saudara kedua menambah satu menantu lagi tahun ini, sehingga saudara tertua dan ketiga masing-masing pun membawakan hadiah.

Laras memang paling hebat, mulut dia manis dan dia pandai melihat kondisi, kata-kata dia membuat para orang tua tertawa dengan bahagia, yang paling kaget adalah, bahkan Rendra Pradipta dan Aaron Pradipta yang biasanya tidak berbicara banyak dengan orang tua pun ikut duduk bersama dan menemani para orang tua berbicara, mereka sekeluarga tertawa dengan bahagia di bawah suasana yang sangat damai dan tentram.

Alexa, Anna dan Aswina duduk bersama, mereka bertiga selalu sangat bersatu seperti kakak adik kandung.

Aswina : "Kakak ipar kedua, aku merasa Laras ini bagus, dia tidak sejelek yang kamu katakan di telepon"

Alexa : "Benar, dia sangat aktif dan ramah, bahkan mau menemani orang tua berbicara, ada niat itu sudah bagus. Orang muda sekarang rata-rata tidak ingin bersama dengan kita, kadang aku ingin berbicara sebentar sama mereka saja mereka bertindak seperti aku menginginkan nyawa mereka"

Anna: "Kalian benar berpikir begitu atau hanya sedang menghibur aku?"

"Tentu saja benar berpikir begitu" Mereka berdua menjawab dengan serentak.

Anna menghela sebuah nafas dan diam-diam melihat ke Laras : "Iya, sekarang dia memang kelihatan baik-baik saja, tetapi kalian tidak melihat pada saat dia pertama kali datang ke rumahku, penampilan dia seperti seorang pengemis, lalu personalitas dia juga sangat pemarah, bahkan dia juga sangat licik, aku tidak pernah melihat gadis yang begitu licik!"

Alexa : "Kamu terlalu banyak khawatir, kamu pikir saja, Gavin begitu sibuk dan selalu tidak berada di rumah, bukannya di rumah Pradipta butuh seseorang yang lebih hebat untuk menjaganya?"

Aswina : "Aku merasa gadis kecil ini bagus kok, dia pandai bertindak sesuai kondisi dan menangkap kesukaan orang lain, memiliki rancangan juga di setiap tingkah lakunya, kakak ipar kedua, bukan semua orang yang memiliki rancangan itu orang jahat, asal rancangan dia itu bertujuan untuk pertahankan kedamaian keluarga dan bersifat baik terhadap Gavin, maka itu merupakan hal baik"

Anna mengangguk dengan terpaksa, tetapi mulutnya tetap tidak setuju, "Aku tetap menyukai putri kesayangan seperti Jenny Wijaya, setiap bidangnya mirip dengan Gavin"

Aswina : "Kakak ipar kedua, justru karena mereka terlalu mirip, makanya Gavin tidak memiliki perasaan terhadapnya, malahan Gavin menyukai orang yang berbeda total sama dirinya, iya kan?"

Anna akhirnya pun diam, bagaimanapun dia menolak, hal ini pun sudah diputuskan.

Pada saat ini, di kejauhan daerah Seongwol, Nimo dan para kakak adiknya sedang duduk bersama makan dan minum bir.

Disini ada lokasi pemandian terbuka yang tidak terlalu besar, dan disekitarnya adalah tempat-tempat lokalisasi.

Nimo diselamatkan oleh rekannya dari mobil tahanan yang menuju dari kota Jakarta ke kota Semarang, dan sekarang mereka semua buronan.

Sejak mendapatkan kebebasannya kembali, Nimo menjadi sangat bodoh, dia tidak cerdik seperti dulu, semua orang mengira dia menderita siksaan yang tidak manusiawi di dalam penjara sehingga sekarang mental dia menjadi sedikit gila.

Nimo memegang gelas birnya dan berdiri: "Aku menghormati kalian semua, terima kasih sudah mengambil resiko mati dan menyelamatkanku, aku akan ingat budi besar ini selamanya"

Orang yang duduk di depan Nimo adalah pemimpin dari kelompok ini yang dibentuk secara mendadak, orang-orang memanggilnya tuan Black.

Tuan Black melambaikan tangannya dan berkata : "Duduk dan minum, duduk dan minum..... yang sayang adalah kita tidak bisa menyelamatkan Dasin dan Husin, waktu itu benar-benar sangat bahaya, tidak menyangka polisi-polisi itu bisa menyadari begitu cepat"

Nimo memasangkan ekspresi sangat berterima kasih dan bersalah, "Kalau bukan Dasin mendorong aku waktu itu, aku juga tidak akan melompat dari mobil begitu cepat, tetapi kadang aku berpikir, daripada aku yang tidak berguna, mendingan kalian menyelamatkan Dasin saja"

"Brader, jangan berkata seperti itu, kami masih berharap kamu bisa mengontak dengan paman keempat"

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu