Cinta Pada Istri Urakan - Bab 91 Jilat Dengan Lidahmu Sampai Bersih (1)

Pada malam tahun baru, bunyi tembakan pistol mengusik ketenangan di desa kecil itu.

Gavin berjalan ke depan pintu, telinganya ditempelkan di belakang daun pintu untuk mendengar pergerakan diluar.

Dari luar perlahan-lahan terdengar suara langkah-langkah kaki dan suara ribut-ribut, perlahan-lahan, suara-suara itu semakin lama semakin besar, juga terdengar suara teriakan ketakukan seorang wanita dan juga suara tangisannya.

"Ada apa, ada apa?" suara Tuan Black terdengar, nada bicaranya terdengar sangat kesal, "Siapa yang sudah mengganggu kesenanganku, cari mati yah?"

Gavin membuka pintu, di aula yang terang benderang ada banyak saudara-saudara yang keluar, ada yang keluar tanpa memakai atasan, ada yang sedang sibuk memakai ikat pinggangnya, ada yang sekalian hanya memakai celana dalam saja.

"Xiao Ling, Xiao Ling, bangun, Xiao Ling...." suara tangisan wanita itu terdengar jelas di antara gerombolan pria-pria kasar.

Gavin semakin melangkah maju dan menyelipkan setengah badannya untuk melihat keadaan di depannya, dia melihat para wanita yang pakaiannya berantakan sedang duduk bersama, mereka semua saling memeluk ketakukan seperti bola, tidak jauh dari mereka terbaring seorang wanita, dadanya dipenuhi darah, kakinya masih terlihat bergerak sedikit-sedikit.

"Tolong dia, kumohon pada kalian, tolong dia."

"Sialan, tutup mulut lu, kalau lu berani mengatakan apapun lagi, lu akan sekalian gue kubur bareng dia!" yang sedang berbicara itu bernama Djarot, dia adalah seorang anggota kelompok yang wajahnya paling garang, kenyataan membuktikan kalau Djarot tidak hanya wajahnya saja yang garang, hatinya juga sangat beracun.

Saat Gavin berjalan keluar, Jenny juga ikut keluar di belakangnya, begitu keluar, dia langsung masuk ke dalam perannya, dia menangis sambil berlari kesana, "Xiao Ling kenapa? Kenapa bisa begini? ......dia masih hidup, dia masih hidup......"

Djarot yang marah mengambil pistolnya dan menunjuk Jenny, "Kalau begitu kamu temani dia mati saja."

Gavin mengeratkan kepalan tangannya, saat dia baru saja mau maju dan menghentikannya, tiba-tiba Tuan Black memukul belakang kepala Djarot dan memakinya : "Lagi tahun baru kamu malah membunuh orang, bisakah kamu tidak melakukan hal yang membawa sial seperti ini?"

Djarot menyimpan senjatanya kembali, Jenny lepas dari bahaya, kedua kakinya terasa lemas, dia langsung duduk di antara kumpulan wanita-wanita itu.

Dia diam-diam memperhatikan wanita yang lainnya, dia dapat melihat tanda-tanda yang jelas pada setiap wanita itu di tempat-tempat yang mencolok, entah bekas gigi atau bekas ciuman, bahkan ada juga yang memiliki bekas cakaran tangan.

Selagi tidak ada yang memperhatikannya, dia secara diam-diam mencubit dengan keras bagian pinggangnya dan juga pahanya beberapa kali.

Saudara-saudara yang lain mulai satu demi satu menyalahkan Djarot, "Kak, hari ini adalah malam tahun baru, apakah kamu tidak bisa melewati tahun ini dengan gembira?"

"Iya, sekarang siapa yang akan membereskan kekacauan ini? Aku bilang dulu yah, aku tidak mau melakukannya."

"Benar-benar perusak kesenangan, aku jarang-jarang bisa tidur sama wanita....."

Wajah Tuan Black juga terlihat tidak senang, dia bertanya : "Djarot, apa yang terjadi padamu?"

Djarot tentu saja mempunyai alasannya sendiri, dia berkata dengan marah : "Jika dia sedang bekerja maka bekerjalah dengan baik, wanita kecil ini tidak membiarkanku memegang yang ini, tidak membiarkanku mencium yang itu, wanita-wanita yang lain semua berteriak bahagia, hanya dia saja yang tidak membiarkanku melakukan apapun, karena gue kesal ya sudah langsung gue bunuh saja."

Saat mereka sedang berbicara, nafas terakhir yang masih tersisa dari Xiao Ling juga sudah tidak ada, kedua kakinya yang tegang seketika berubah menjadi lemas.

Wanita-wanita itu saling memeluk seperti bola, suara tangisan mereka terdengar nyaring, awalnya mereka datang dengan gembira untuk mencari uang, tidak ada yang menyangka kalau mereka akan kehilangan seorang saudara.

Tuan Black maju dan menampar Djarot, Djarot langsung jatuh tersungkur di lantai, sudut bibirnya mengeluarkan darah, dia meludahkannya ke lantai, wajahnya sangat tidak senang.

"Jika kamu ingin ikut dengan bos Navi, sebaiknya perbaiki kelakuanmu, coba kamu lihat Nimo yang dibawa oleh paman keempat, berpakaian bagus dan bersikap bagaikan seorang pria baik-baik, setidaknya dia terlihat seperti orang yang berpendidikan, bisakah kamu belajar sedikit darinya?"

"Bos Navi sudah berulang kali mengatakannya, aku juga sudah berulang kali mengatakannya kalau kita tidak boleh kembali mengambil jalan yang dulu, kamu kira kita masih di Afrika, daerah kekuasaan kita dulu? Jika kamu masih tidak memperbaiki kelakuanmu, orang yang akan dikubur selanjutnya adalah dirimu."

Djarot bangkit berdiri dari lantai lalu mengusap bekas darah di sudut bibirnya, tiba-tiba dia mengambil pistolnya dan mengarahkannya ke mayat wanita itu, "dor dor dor" dia menembakkannya 3 kali berturut-turut.

"Aaaaaaahhhhhh!" terdengar jeritan-jeritan di dalam ruangan itu, para wanita itu merasa sangat ketakutan, Jenny juga sama seperti yang lainnya, memeluk kepalanya dan menangis ketakutan.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu