Cinta Pada Istri Urakan - Bab 539 Lebih Mencintai Dia Yang Sekarang

Gavin berbicara dengan menusuk, Mona He sama sekali tidak dapat mencari alasan, dia menjelaskan dengan terbata-bata.

"Kamu bukan hanya memancing kata-kata dari anakku, tetapi juga mendekatiku, pura-pura berbaik hati mengingatkan istriku untuk lebih banyak menemani anak, dengan kata lain memarahi dia, memangnya kamu ada hak untuk mempertanyakan istriku?"

"Aku..."

"Dan juga terakhir, Nona He, aku memilih guru les untuk anak aku dengan mementingkan moral dan sifat, menurutmu apakah kamu masuk dalam kriteria yang aku sebutkan ?"

Mona He tidak bisa berkata.

" Kamu berdoa saja semoga tidak ada nomor lain yang menghubungi aku, Jika ada, organisasi yang berhubungan akan menghubungimu, kamu berhati-hati.

Gavin selesai berkata langsung memutuskan telepon. berwajah dingin, tidak menunda, tanpa rasa toleransi.

Dia melepaskan HP, terdiam sejenak dan berpikir, lalu mengirim SMS kepada Laras ----"Nona cantik, malam ini apakah ada waktu ?"

-----" Kak Tampan, kamu ingin mengajakku kencan ya ?"

-----" Iya, Nona Cantik mau memberi kesempatan ?"

-----" Makan malam bisa ?"

-----" Boleh, asalkan Nona Cantik ada waktu saja."

-----" Mungkin agak malam."

-----" Tidak masalah, semalam apapun akan kutunggu."

-----" Manisnya, seperti Moli sama manisnya, elus kepala."

Ekspresi Gavin yang aneh, Moli ini, adalah seekor anjing pudel yang dipelihara nenek, saat ini nenek datang membawanya kemari, tujuannya untuk bermain dengan anaknya.

Malam, Laras lembur di tempat kerja, Dia sudah menumpuk kerjaan yang banyak, jika tidak diselesaikan, proyek tidak akan terkejar, Akhir tahun harus gulung tikar.

Dia begitu terburu-buru dikarenakan, pertama tidak ingin memperlambat pekerjaan rekan kerja, kedua, rencana ingin membawa anak-anak untuk pergi berliburan.

Di bawah kantor, Gavin memarkir mobilnya di tepi jalan, Dia sebentar melihat jam tangan, sebentar menoleh ke arah kantor, jendela yang terang, tidak mengenal kantor Laras yang mana.

Dia tidak ingin dia begitu capek, mencari nafkah seharusnya masalah laki-laki.

Tetapi, melihat dia begitu mandiri, dia lebih mencintainya.

Dia tidak pernah berpikir ingin merubahnya seperti bagaimana, juga tidak pernah ingin mengikatnya di kediaman Gavin, dia mencintai dia yang banyak perubahan, apa yang dia inginkan, pergi kemana, asalkan dia senang, dia akan selalu menyetujuinya.

Setelah sekian lama menunggu dan sedikit tidak sabar, dia keluar dari mobil, perlahan-lahan memasuki kantor.

Bona Planning, Laras dan rekan kerja sedang mengadakan rapat, Gorden jendela ruang aula di tarik, proyektor dibuka, setelah itu dia memulai membahas proyek akhir tahun.

" 3 poin, pertama, akhir tahun kami dan Grup Gumaya akan adanya perkembangan yang besar, bukan hanya acara konferensi pers Entertain Rumah Layar, rapat penting dan acara Grup Gumaya juga akan di serahkan ke kita. Dan selain itu, Masih ada Grup Perusahaan Ridwansyah juga akan menjadi pelanggan yang penting.

" Kedua, kalian berdua, mencari tahu beberapa tema acara Grup Gumaya selama ini, dan kalian berdua mencari tahu Grup Perusahaan Ridwansyah, demikian kita akan tahu semua hal, sebelum bekerja sama dengan mereka mencari tahu kebiasaan temanya, setelah itu akan lebih mudah berinteraksi.

"Yang terakhir, keperluan kantor, ingin merekrut pekerja yang banyak, sekarang adalah waktu dimana banyak anak lulusan ingin mencari kerja, kalian berpikir sekolah masing-masing apakah ada adik kelas yang pintar, akan diduluankan menerima, berhasil merekrut 1 orang, gaji di tambah 1%, merekrut 2 orang tambah 2%, tidak terbatas."

Laras selesai berkata, semua orang bersambut dan bertepuk tangan.

“Direktur Atmaja, Jika merekrut pekerja tidak ada tempat duduk, pekerja baru duduk dimana ?”

" Oh iya, lupa masih ada 1 hal, Akhir-akhir ini sedikit pelupa, harap makhlum. Pusat Bisnis Chengxi, ada sebuah kantor berlantai 2 kebetulan lagi kosong, aku mencari tukang bangunan untuk merenovasi, usahakan akhir bulan pindah ke tempat baru.”

Setelah selesai berkata, Rekan kerja mulai bersambut hore, di situ pastinya pusat kota, dipastikan mewah dan berharga.

Ketika Gavin barusan keluar dari lift, melihat didalam pintu kaca, adalah situasi seperti itu.

Laras dikerumuni semua orang, wajahnya penuh dengan senyuman, pandangannya percaya diri, ekspresi ini tidak pernah dilihat oleh dia.

pandangan matanya hangat, anak gadis yang dulunya sering ceroboh, sekarang sudah berubah menjadi pengusaha yang bisa membawa semua tim, dan masih begitu sukses, begitu hebat.

Beberapa tahun ini, perkembangan dan perubahan dia bahkan bukan hanya sedikit, dia sangat terkejut.

Rapat di dalam telah selesai, semua orang sedang bersiap-siap untuk pulang rumah.

Gavin diluar tidak memasuki ruangan, tetapi hanya melihat kedalam.

"Siapa yang di luar pintu ?"

"Oo, ada 1 pria tampan, siapa ya ?"

" Astaga, itu bukannya keluarga Pradipta, Jenderal Gavin ? :

" Apa iya ? Gavin ?"

"Betul, Dia berumur 30 tahun sudah menjabat sebagai Jenderal, Dia adalah Jenderal yang paling muda, Mungkin kalian tidak tahu, beberapa tahun yang lalu dia sangat terkenal, setelah itu pergi melakukan misi rahasia, awalnya dikabari telah meninggal dunia, akhir tahun lalu mendadak kembali, dia yang menangkap komandan Reno yang sebagai penyamar di markas."

"iya betul, aku juga mengetahui tentang ini, astaga, dia mungkin bukan orang biasa, tapi dewa."

"Serius ? di google tidak ada kok, instagram juga.”

"Memangnya dia siapa, begitu gampangnya mendapatkan datanya ? Negara pasti akan menjaga privasi identitasnya."

" Wah, dia benar sangat tampan, memakai pakaian tentara tidak tahu akan seberapa tampan ? apakah dia sudah menikah, ada pacar ?

" Dengarnya dia sudah menikah, sudah bercerai atau belum kurang tahu, dia sudah pergi 4 tahun lebih, keluarganya juga mengira dia sudah meninggal, mana ada perempuan yang mau menunggunya ?"

" Baguslah, kalau begitu aku ada kesempatan."

Fanny mendengar suara diskusi mereka, lalu menarik sudut baju Laras, menunjuk keluar, dan berkata :" Direktur Atmaja, suami sudah datang menjemputmu."

" Ha ?" Rekan kerja terkejut, satu persatu kembali ke posisi masing-masing.

Laras berjalan ke arah pintu, dan berkata :" 10 menit lagi, setelah aku bereskan lalu pergi, kantor terlalu kecil, jadi aku tidak mengajakmu masuk untuk duduk."

Gavin menggunakan bahasa bibir dan berkata," Ok, tunggu kamu."

Laras tersenyum ke arahnya, lalu masuk, dia menepuk tangan dan berkata :"Pulanglah, semuanya cepat pulang, hati-hati di jalan."

Fanny dengan suara pelan mengejeknya," Mengapa tidak membawa masuk suamimu ? Supaya bisa membuat beberapa orang yang menginginkan suamimu pasrah."

Laras dengan sombong mengangkat sudut mulut, tersenyum dan berkata :" Aku paling senang melihat mereka yang ingin tetapi tidak bisa dapat, Hahahaha."

" Wa, kamu gila ya ?"

" Kamu baru tahu ya ?"

" Hahahaha, mau ikut kami pergi makan malam ? sekalian mengantarmu pulang.

" Tidak, aku tidak ingin melihat kalian bermesraan, aku pulang rumah harus menjaga kamar kosong, kecuali kamu menyuruh suamimu untuk membawa suamiku pulang menemaniku."

" Kalau begitu aku tidak berani, aku tidak berdaya."

" Ah, betul - betul tidak berguna."

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu