Cinta Pada Istri Urakan - Bab 425 Keadaan Bahaya

Sopir makin dengar makin gembira, sehingga pegangan stir dikemudinya tidak seimbang, menyebabkan mobil di kemudi miring kiri kanan.

Sifat Aaron tidak banyak memperhitungkan, dia lebih utamakan reputasi, khususnya di depan umum.

Kelakuan Suli terhadap dia, dia merasakan aneh dan lucu, "ah, kamu memang pandai menarik perhatianku. ”

Suli : ". . . ", Apakah otak orang ini tidak waras?kemampuan pemahaman diri begitu jelek.

"tidak, Presiden Aaron, Itu pemikiran sepihak kamu, sebelum hari ini, aku sama sekali tidak kenal kamu, Kenapa aku harus menarik perhatian kamu?Berapa banyak wanita yang ingin mendekati kamu, apa hubungannya dengan aku, aku tidak kenal kamu. "

Aaron mendengar kata"aku tidak kenal kamu"beberapa kali, dalam hati marah. Waktu menbalikkan badan, kepala terbentur ke atap mobil. Saking sakitnya sampai ke gigi.

Suli tertawa diam, tak berani keluarkan suara.

Dengan jelas Aaron melihat Sopir tertawa, juga mendengar suara tertawa dari wanita belakang yang mengeluarkan kata "hmmph"

Sakitnya sampai ke tulang kepala, dia diam tak mengeluarkan suara.

“Kenapa kamu tidak bisa kemudi mobil dengan bagus?Bisakah lebih lurus?”

Aaron dengan emosi bertanya kepada sopir.

Sopir juga emosi, Di tengah malam menerima pekerjaan ini, masih menderita, dia tak mau kerja lagi, "Wei, Pak, tolong perhatikan kelakuan kamu. ”

Emosi Aaron naik setingkat lagi, Sopir pun berani membentak dia, dia sama sekali tidak bisa menerima. "Sikap apa kamu ?jangan sangka aku tidak tahu kamu lagi menguping. ”

Sopir:" Kalau bisa, aku juga ingin telingaku tertutup"

"Kamu. . . . "Aaron marah, berteriak "di jalan layang, hentikan mobil!”

Sopir menoleh dan menatap dengan marah, orang kaya generasi kedua seperti ini, sudah lihat banyak, jangan mengira ada uang sedikit sudah bisa dilayani bagai bos besar, akhirnya harus duduk mobil wanita juga?

Muka Sopir tiba-tiba berubah, terus tancap gas, kecepatan mobil dibawa maksimal.

"Ah. . . . karena gaya inersia, badan Suli terbentur kursi belakang.

Begitu juga Aaron, badannya tertempel di kursi sebelah sopir, tanpa ruang kosong, jadi masih lebih stabil.

"Apakah kamu tak dengar, hentikan mobil?”

"Kamu lagi ngapain?”

"Wei, aku komplain padamu !”

Disertai kecepatan mobil makin cepat, Aaron memperingati dia, "aku telepon ke hotel, adukan kamu!”

Sopir menoleh dan menatap dia, terus ngebut.

Ditengah malam, Jalan layang tak banyak mobil, tapi banyak belokan jalan, kecepatan seperti ini, seandainya di tikungan tak sempat belok pasti tertabrak pagar, mobil akan terjun keluar.

Akibatnya sangat fatal.

Kecepatan begitu cepat, dibawa orang lain lagi, Aaron jadi gelisah.

Ada satu pepatah, lebih baik menyinggung orang pintar, daripada menyinggung orang jahat.

Aaron duduk serius, "Bro, baik-baik bicara, perhatikan kakimu. ”

Sopir tak peduli, menoleh ke dia, membuat Suli yang duduk dibelakang berteriak , "yayaya, kak, jangan lihat dia, tolong fokus kedepan.

Seterusnya, Sopir berkata remeh:"Ada sedikit uang sudah sombong, sudah luar biasa?ada uang bisa mempermainkan wanita?”

Mobil melaju dengan cepat, melewati sinar lampu satu persatu, dengan kondisi kecepatan begini, suara sopir kedengaran sangat menyeramkan.

"Ada berapa banyak wanita polos yang dijebak kamu?Ada berapa kehidupan keluarga yang dihancurkan oleh kamu?Kamu mengira uang bisa menyelesaikan semuanya?Apakah kamu bisa bereskan Tuan raja?

Aaron menarik napas, semula gelisah, menjadi tenang.

Tapi Suli yang duduk dibelakang sama sekali tidak bisa tenang, dia gelisah dan kacau. Ada pikiran memotivasi Sopir, "kak, apakah kamu ada masalah, bicarakan saja, kami bisa membantu.

"Bantu?heh, orang akan meninggal, bagaimana bantu, omong kosong!”

Suli dengan wajah menangis, memohon, "Tapi aku tidak ingin mati, besok. . . . besok aku harus kerja, Seluruh Tim masih tunggu aku, jangan karena aku, semua jadi tidak beres. ”

Sopir:"Kamu dibohongi orang ini, orang seperti dia, harus ikut mobil orang lain , pura-pura bergaya. Banyak mulut saja, semua omong kosong saja, sama sekali tidak memiliki kemampuan. "

Suli mengangguk:"yayaya, aku tahu kak, aku tidak akan dibohongi, kamu ada dengar kami bertengkar. Dia adalah orang yang egois, busuk. ”

"benar! katamu benar!”

Suli melihat ada reaksi, terus berkata, "kak, gini, kalau masih emosi, tujukan ke dia saja. bisakah hentikan mobil dulu?Turun dari mobil pukul dia, aku relakan dia dipukuli kamu. "

Aaron menoleh dan menatap dia, "Hei?"

Suli memberi satu tinju ke hidungnya, "kamu pantas dipukul!Aaa, kak, bisakah tolong hentikan mobil?”

Sopir tetap menancap gas, tiba tiba bertanya"keluarga dia ada berapa banyak harta?"

Aaron:". . . . . "

Suli :". . . . . "

"Apakah ada dua tiga rumah dan empat lima toko?

Aaron :". . . . . . . "

Suli :". . . . . "

"kak, keluarga dia semua tidak ada, "Suli menjawab dengan hati-hati, "semua benar, dia cuma bergaya saja, sebenarnya kosong, khususnya tidak menghormati wanita, egois, kurang sopan, memang bajingan. "

Aaron:". . . . . . " hei, kamu marah sepuasnya ya.

Sopir kedengaran puas sekali, benar, dia mulai melepasakan tancapan gas, kecepatan mobil mulai menurun.

Suli mendapatkan kesempatan ini, bermohon kepada sopir :"kak, kak, Bisakah kamu tenang ? pikirkan kejadian yang gembira, pikirkan orang tua, ai kak, apakah ada pacar?"

Bicara topik pacar, sopir mulai tancap gas, Reaksi muka jadi menyeramkan dan tak terkontrol sambil menepuk pegangan stir, pacarku meninggal karena orang seperti dia.”

Aaron:". . . . . . " wanita bodoh budak cinta.

Suli:". . . . . . " kamu lihat, kamu memang sampah masyarakat.

Sopir dalam keadaan semakin gelisah, berkata:"aku dan pacar berangkat dari kampung kesini, ingin mencari uang lebih banyak untuk kawin, tetapi, Orang seperti kamu, mencampuri percintaan kami, merebut dan menipu pacar aku. "

“kalau memang dia ikut orang kaya, aku setuju, kehidupan yang tidak dapat aku berikan, orang lain bisa berikan, aku menerima, tapi tidak kepikir, orang itu tipu dia, tidak hanya kegadisan, harta juga diambil.”

"Hanya 3 bulan, 3 bulan, pacar aku disiksa , akhirnya mengakhiri nyawanya dengan loncat dari gedung, sampai sekarang, aku masih belum bisa melupakan wajahnya waktu meninggal. Dia sudah meninggal, orang itu tidak berani nampakkan diri, Dia bawa pergi tabungan pacar aku, dan sekeluarga pindah, orang itu tak layak jadi manusia.”

sopir bergumam dengan marah, waktu berbicara, mobil tidak stabil, kapan saja bisa tertabrak pagar.

Suli memegang erat kursi depan, diam-diam menyodok punggung Aaron, kamu bos besar, cepat carikan solusi!

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu