Cinta Pada Istri Urakan - Bab 395 Penyerangan Balik 5

Kalimat ini, membuat seluruh aula dalam sejenak menjadi tenang, rasa penasaran orang-orang yang suka melihat keramaian dan tidak berkomentar sepenuhnya bangkit.

"Forum saja bisa aku kendalikan, apa mungkin tidak bisa mengendalikan aula yang kecil? Apa operasimu yang ada kesalahan?"

Suara seorang pria, dan juga didengar dari suaranya, harusnya seorang anak muda.

Nadira: "Tapi aku sekarang hanya bisa mengendalikan sebuah layar saja, dan juga tadi Moyu mengirimkan pesan wechat padaku, katanya aku muncul di layar besar satunya lagi. Aku bertanya apa maksudnya, tapi dia tidak membalas lagi, telepon juga tidak angkat, aku takut terjadi kesalahan."

Benar, tidak salah, beberapa wanita aktif yang tidak berhenti memprovokasi itu satu per satu sudah diamankan oleh satpam sekolah.

Tidak ada suara mereka yang nyaring, di dalam aula menjadi lebih tenang.

"Layar itu apakah berpengaruh dengan rencanamu?" Pria itu bertanya.

Nadira: "Foto Laras dan supir sudah aku pampangkan, Moyu juga ada disana, harusnya tidak akan ada pengaruh."

"Kalau begitu bukannya sudah beres?!"

"Wilson, apa aku bisa mempercayai kemampuanmu?"

Wilson? Ternyata Wilson?! Pendengar di aula menjadi gempar, Wilson adalah putra satu-satunya orang kaya di kota Jakarta, dulu di sekolah adalah generasi kedua yang terkenal, dia juga mengejar Nadira mati-matian, sedangkan Wilson bisa dipaksa keluar negri, juga karena dia didorong Nadira untuk mengalahkan Laras.

Tidak disangka, perselisihan tahun dulu masih berlanjut sampai tahun sekarang, melakukan sesuatu jangan sampai tidak meninggalkan jalan terakhir untuk diri sendiri!

Wilson: "Programku ini cukup untuk mengendalikan panggung kecil."

Nadira: "Baiklah, kututup dulu, aku mau pergi ke lapangan melihat, aku mau melihat Laras hancur dengan mata kepalaku sendiri."

Wilson mengingatkan: "Kamu yang hati-hati, harus keluar dari program dulu, menutup langsung tidak ada gunanya."

Nadira: "Baiklah aku tau, aku cinta kamu, agak malam nanti aku kabari lagi."

Bisa didengar kalau Nadira dan Wilson sekarang harusnya adalah sepasang kekasih, mereka sedang menjalani cinta beda negara, Wilson juga sedang membantu Nadira merealisasikan rencana pembalasan dendam Nadira.

Di lihat dari layar siaran langsung, Nadira keluar dari program, layar di sebelah kiri panggung langsung menjadi gelap.

Lalu dia menyimpan barangnya, keluar dari kafe, berjalan lurus kedepan.

Semua orang bisa melihat jelas kalau kafe ini adalah kafe yang di sebelah pintu utara, sangat dekat dengan aula besar sekolah, hanya membutuhkan 2 menit.

Juga yang artinya, Nadira sebentar lagi akan masuk.

Di zaman sekarang ini yang bahkan siaran langsung bisa menjadi indah, mau memalsukan juga sangat mudah, hanya gambaran siaran langsung masih belum cukup membuat semua orang percaya, kalau Nadira benar-benar masuk, gambaran siaran langsung sungguh terhubung dengan gambaran di aula, maka itu namanya asli.

Saat ini semua lampu di aula menjadi terang, seperti untuk menyaksikan detik-detik terhubung ini.

Semua orang menahan nafas mereka, termasuk beberapa tamu penting itu.

Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh......tiga, dua, satu!

Sama dengan gambaran di layar, sebelah pintu di aula terbuka, Nadira muncul di depan pintu, di waktu yang sama juga muncul di layar sebelah kanan pentas.

Aula menjadi ricuh, adegan ini sungguh lebih gugup dibandingkan dengan adegan ketegangan.

Nadira juga terkejut melihat di dalam, juga dari layar melihat dirinya yang terkejut, dia lebih terkejut.

Pada saat dia berpikir untuk kabur, Yuni yang dibelakang tiba-tiba mendorongnya masuk, Manda dan Fanny yang disebelah langsung menutup kedua pintu aula.

Di aula kedatangan sangat banyak orang, sangat banyak murid semua berdiri di lorong, jadi ruang kosong yang ditinggalkan untuk Nadira tidak banyak.

Dan juga dia tidak bisa kabur.

Dia melihat Yuni mengangkat handphone ke arahnya, lalu membalikkan kepalanya melihat layar di pentas, bukankah itu sedang menyiarkan dia secara langsung, dia langsung panik.

Dua tahun yang lau, di ulang tahun kakek Laras dia juga pernah melakukan hal yang sama, dia ingin menghancurkan Laras di hadapan banyak orang, tapi dia salah, terakhir malah mengantarkan dirinya sendiri masuk ke dalam penjara.

Hari ini, dia acara ulang tahun sekolah yang begitu besar, dia dengan berhati-hati merencanakan ini semua, hasilnya pandangannya tidak jauh, hanya memikirkan bagaimana menjebak orang lain, tidak tau kalau orang pun menjebaknya, tak disangka semua hal yang dia lakukan di siarkan langsung.

Dua tahun yang lalu, Manda mengkritiknya di hadapan banyak orang, dan juga menamparnya tiga kali dihadapan banyak orang, sampai hari ini dia masih mengingat dengan sangat jelas.

Hari ini, Manda juga ada di tempat, dengan erat menjaga pintu tidak membiarkannya abur.

Laras dan Manda, dia sangat ingin menghancurkan kedua kakak adik itu.

Saat ini, Yuni mematikan siaran langsung, dari handphonenya mencari sebuah video, layar besar yang diatas pentas bersamaan dengan handphonenya memainkan sebuah video.

-----"Panas, panas, tiup tiup......Aa......"

-----"Ayolah, makan sesuap lagi."

------"Ini enak sekali, buka mulutnya biar aku suap kamu."

.......

Gambaran yang memalukan ini, suara yang memalukan ini, membuat semua orang sangat terkejut, terdengar cemoohan dari orang-orang, beberapa pemimpin lebih tua lebih canggung.

Itu adalah gambaran saat Nadira dan Benny Cokro makan bersama, kedua orang dengan tidak takut bermesraan di depan umum, membuat semua orang merinding.

Waktu itu Laras berpikir, kalau memang kamu begitu jahat padaku, maka jangan salahkan aku tidak sopan padamu, gambaran ini tidak boleh hanya dia yang merasa jijik, harus membiarkan orang lain merasa jijik juga.

Video hanya diputar 1/3, Yuni mematikannya dengan cepat, bagaimana juga disini ada begitu banyak pemimpin negara penting, gambaran yang tidak enak dipandang ini sungguh tidak cocok diputar disini.

Sebentar saja, keadaan menjadi ricuh.

"Ya Tuhan, rupanya ini semua perbuatan Nadira."

"Nadira terlalu menjijikkan, dia sendiri selingkuh tidak dia katakan, malah menuduh Laras, menuduh tentara."

"Sifatnya tidak bisa berubah, tidak disangka malah menarik abang tentara yang baik seperti Pandu menjadi kambing hitam, apa hati nuraninya tidak sakit?"

"Siapa yang bisa memberitahuku menghina tentara apa hukumannya? Apakah bisa lebih berat daripada pencemaran nama baik? Dia itu sebelumnya sudah ada catatan kriminal, kali ini harus dihukum lebih berat."

"Tidak disangka kita semua sudah dibodohi oleh Nadira, Nadira tidak hanya menghina tentara, dia jelas-jelas sedang menghina Universitas Pelita Harapan, menghina semua mahasiswa Universitas Pelita Harapan."

Diikuti dengan kecaman para mahasiswa, satpam sekolah langsung menahan Nadira.

Nadira berusaha melawan, berhasil terlepas dari tangan satpam, "Apa yang kalian lakukan?! Kalian ada hak apa untuk menangkapku?"

"Jangan mendekat, kalau mendekat aku akan teriak."

Keadaan berubah terlalu tiba-tiba, Nadira yang awalnya datang untuk menikmati kemenangannya, malah tiba-tiba masuk ke sebuah jebakan, dia tidak percaya, dia membalikkan kepalanya ke arah para mahasiswa dan berteriak, "Apa kalian semua buta? Apa yang bisa dikagumi dari orang seperti Laras, saat SMA dia adalah seorang preman kecil, preman kecil yang tidak berpendidikan, tidak berkualitas, tidak bermoral!!!!"

Di antara kerumunan orang, tidak tau siapa yang tiba-tiba melemparkan sebuah botol minuman kearahnya, dengan keras menghantam keningnya.

Terdengar suara marah dari sekitar, semuanya sedang menyalahkannya.

Saat ini, Yuni melangkah maju mencoba untuk menangkapnya.

"Kamu juga jangan mendekat!" Nadira sadar tepat waktu, berteriak ke arah Yuni, "Kamu adalah wanita tentara aktif, mengikutiku dan diam-diam merekamku, dan juga menyebarkan kehidupan pribadiku di depan umum, kamu ini disebut melanggar privasi orang lain!"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu