Cinta Pada Istri Urakan - Bab 853 Sudah Lama Menunggu, Keluar Saja

Menghadapi tatapan Gavin yang tidak asing, perasaan bersalah Yoyok pun muncul lagi, seolah-olah takut Gavin bisa nyesal, Yoyok pun sibuk menyimpan uang dan jam tangan ke dalam saku.

"Pencuri itu naik dari mana?" Masalah sudah begitu jelas, orang bodoh saja yang tidka mau bertanya lebih banyak pertanyaan.

Yoyok tiba-tiba tertawa, dia merasa sudah tidak sanggup berakting lagi, dia menyeka mulutnya dan ekspresinya tiba-tiba menjadi serius, "Oh, kalau itu aku tidak tahu, aku tidak melihat pencuri masuk. . . . . . kalau menurut aku, pasti masuk dari tempat yang paling sepi dong, malam hari pas orang lagi tidur. . . oh, aku tidak tahu apa-apa, kamu juga paling bagus jangan berpikir tentang ini, kecuali kamu sudah tidak ingin hidup"

Meloncat kata-kata Yoyok yang tidak jelas, Gavin terus terang bertanya : "Kapal parsier ini milik siapa?"

"Aku tidak tahu kalau itu, aku dengarnya kapal ini datang dari Vietnam yang jauh"

Vietnam, tempat pangkalan Rajatua, pemimpin Rajatua sebelumnya adalah orang Vietnam.

"Kira-kira ada berapa orang di dalam kapal?"

Yoyok menggelengkan kepalanya lagi, "Kalau ini aku benaran tidak tahu" Tatapan Yoyok sangat pasti dan wajahnya terlihat serius, sekali lagi dia menekan, "Benaran! Aku benar-benar tidak tahu tentang itu!"

Gavin mengangguk dan bertanya lagi, "Apakah mereka ada alat?"

"Di sini ada banyak orang yang memiliki alat, aku juga memiliki"

"Alat berat juga ada?"

Yoyok menjawab, "Mungkin ada"

"Apakah masih ada pertanyaan yang aku belum tanya?"

Yoyok memegang jenggot di dagunya dengan gugup sambil tertawa, "Orang yang kamu mau cari sangat aman, tenang saja"

Gavin akhirnya senyum dengan puas, "Terima kasih, berita ini adalah paling penting dan paling bisa membuat aku tenang"

Yoyok mengulurkan tangannya dengan senyuman: "Pagi hari kamu mendingan keliling dan menikmati kecantikan Miami, tunggu malam baru melakukan tugasmu saja, aku berdoa agar kamu sukses"

"Terima kasih"

Mereka saling berpegangan tangan dengan tatapan berdoa.

Setelah itu, Gavin berjalan ke pelabuhan, dia tidak merasa asing dengan daerah ini, karena sudah 2 tahun tidak berkunjung ke sini, tentu saja ada beberapa perubahan.

Tempat ini adalah kota pariwisata yang terkenal, banyak orang liburan ke sini, mengikuti tim liburannya, Gavin berjalan sambil mengawasi sekitar.

Kapal pesiar yang ditunjuk Yoyok tadi sedang parkir di tepi pelabuhan, di sekellingnya juga ada kapal pesiar biasa, beserta kapal kecil pribadi, kapal pesiar yang dikatakan Yoyok termasuk kapal pesiar termewah di antar kapal yang parkir di sini.

Tim liburan terus berjalan ke arah depan, kemudian berbelok di simpang tiga, sepertinya mau menuju ke pantai, hal ini kebetulan sesuai dengan keinginan Gavin,.

Pantai di Miami ini selalu dikunjungi banyak turis, setelah tiba di pantai, tim liburan akan memperbolehkan anggotanya bebas beraktivitas.

Gavin mencari sebuah restoran yang terletak di pinggir pelabuhan, di lantai dua restoran tersebut ada sebuah teras yang memiliki posisi terbaik.

Gavin menunjukkan kemera ponselnya yang berkualitas ke arah kapal pesiar dan mencari tahu arah pergerakan kapal pesiar.

Melihat dari penampilan luar, selain mewah, kapal pesiar ini tidak memiliki ciri-ciri unik lain.

Kalau datang dengan kapal pesiar, biasanya Rajatua akan tinggal di tempat tujuan mereka selama satu bulan, kalau begitu mereka datang buat apa? liburan?

Sesuai informasi yang dicari tahu oleh Hendro, dalam dua tahun terakhir ini Rajatua selalu aktif di daerah Amerika dan Eropa, di dalam kelompok ini terdapat banyak pembunuh profesional, tingkat berhasil menjalankan misi mereka adalah 100%, bisa dibilang asal Rajatua ini mau menerima pesanan, tidak ada hal yang mereka tidak bisa lakukan.

Tetapi, misi pembunuhan Morales tidak sukses, jadi persentasi keberhasilan misi mereka sudah turun sampai 98%

Di market gelap ada sebuah pepatah, 'ujung-ujungnya yang lebih hebat adalah seringala liar', Rajatua ini tidak bisa menunjukkan skil yang bagus di daerah yang dimiliki oleh seringala liar.

Gavin menggunakan kesempatan itu untuk mengambil foto wajah orang yang muncul di kapal pesiar dan mengirimnya ke pusat.

Dalam waktu sejenak, Hendro pun menelpon Gavin, "bos, setelah melakukan perbandingan, orang-orang itu bukan anggota pembunuh, seharusnya mereka cuman anggota biasa"

Gavin: "baik"

Seiring waktu berjalan, matahari akhirnya mau terbenam, sinar emas kuning itu mewarnai seluruh laut dan pemandangan saat ini terlihat sangat cantik.

Di bawah pemandangan yang indah ini, turis yang berada di pantai pun meninggalkan tempat secara pelahan, pada malam hari, yang tersisi di pantai hanya beberapa nelayan lokal.

Sebelum datang, para turis sudah diingatin tidak boleh keluar pada saat malam hari.

Bahkan banyak orang tua penduduk lokal di sana juga akan mengingatkan anak mereka untuk tidak keluar pada malam hari.

Bagaimanapun tidak boleh keluar pada malam hari!

"Maaf tuan, kami sudah mau tutup, kalau kamu masih mau duduk bisa berpindah ke pub yang berlokasi dekat di sini. Tetapi lebih baik kembali ke hotel yang aman saja, malam hari tidak direkomendasi keluar, apalagi keluar sendirian" Pelayan restoran menghampiri Gavin dan mengingatnya.

"Aku sudah tahu, terima kasih" Gavin meletakkan uang 2x lipat daripada jumlah ditagih, karena dia sudah duduk di sini seharian, tetapi dia hanya memesan dua makanan dan beberapa gelas air.

Melihat uang yang dibayar Gavin, pelayan itu pun langsung mengucapkan terima kasih, "Terima kasih tuan, terima kasih tuan, silahkan datang lagi lain kali"

Gavin menatap ke pelayan yang muda itu, pria muda ini terus melayani Gavin seharian dengan sabar dan teliti, pada saat yang sama dia juga harus melayani tamu lain, pemuda ini adalah pemuda yang giat dan jujur, dia pantas menerima tips ini.

Orang yang bertingkah jahat di daerah ini termausk berjumlah kecil, banyak penduduk lokal di sini memiliki sikap yang ramah dan baik hati.

Gavin meninggalkan restoran dan berjalan ke pelabuhan secara diam-diam.

Pada saat ini, semua lampu yang berada di setiap tingkat kapal pesiar pun dinyalakan, sehingga kapal tersebut terlihat lebih mewah dan cantik berbanding dengan penampilannya di pagi hari.

Menurut Gavin dia tidak perlu menggunakan metode menyelam, jarak parkir setiap kapal di sini tidak jauh, ada beberapa bahkan sangat dekat sampai Gavin bisa melewati dengan meloncat.

Angin laut berhembus dengan kuat, gelombang mmebuat kapal-kapal yang parkir di pelabuhan itu bergoyang.

Gavin sangat berterima kasih atas beberapa demonstrasi yang dia pernah lakukan di pangkalan laut, pengalaman yang terkumpul itu membuat Gavin bisa mendekati tujuan kapal pesiarnya dari pelabuhan dengan mudah.

Posisi Gavin berdiri sekarang berada di dek kapal pesiar pribadi yang memiliki perbedaan ketinggian sekitar 20 meter lebih dengan kapal pesiar mewah itu, tinggi ini kira-kira adalah tinggi bangunan 7 lantai.

Di dalam kegelapan, Gavin berhasil menembakkan tali pengait ke kapal pesiar mewah tersebut, kemudian dia menarik tali itu dengan keras, akhirnya dia melompat dan memanjat seperti pemanjat tebing.

Akhirnya Gavin sukses naik ke kapal pesiar itu.

Daerah Gavin berada kebetulan adalah daerah gelapnya kapal pesiar, cahaya di sana sangat redup.

Benar-benar ada kebetulan seperti itu?

Gavin tidak pernah percaya dengan kebetulan seperti ini.

"Sudah lama menunggu, keluar saja" Gavin berkata terhadap arah gelap.

Gelombang laut berhenti bergerak, suasana menjadi sangat tenang dan kapal pesiar pun tidak bergerak goyang sana sini lagi.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu