Cinta Pada Istri Urakan - Bab 547 Apa Kamu Hanya Menganggapku Sebagai Pohon Uang Bergoyang?

Suli sedang di apartemen Sinan menunggu Aaron pulang, dia sambil menunggu, sambil memainkan handphonenya, tiba-tiba, sebuah berita panas mengundang matanya.

Pemeran utama wanita rumor hari ini, Tintin akhirnya membuka suara setelah diam selama 12 jam, dia membagikan sebuah foto berupa pemandangan di atap di instagram pribadinya, dan juga memberikan tulisan caption yang romantis-----"Orang yang kamu sukai, juga menyukaimu, ini adalah hal yang begitu beruntung.”

Semua netizen langsung menunjuk, foto atap yang dia bagikan, kebetulan adalah hotel dimana dia muncul bersama dengan Aaron.

Semua orang menebak kalau Tintin diam-diam mengakui kalau dia sudah berpacaran.

Suli yang melihat bagian itu, langsung tertawa marah.

"Heh, Tintin, wanita tua ini sudah bekerja begitu lama hanya bisa di baris ketiga, ingin menaikkan kedudukannya juga tidak harus menggunakan cara licik seperti ini bukan?"

"Kamu begitu suka dihebohkan kenapa tidak pergi jual cilok saja?"

"Semua cara licik digunakan, menjijikan sekali. Orang sepertimu, memang sudah ditakdirkan hanya bisa menjadi baris ketiga, semoga selamanya menjadi baris ketiga!"

"Aaa, bikin aku marah saja!"

Suli marah-marah di ruang tamu, bermondar-mandir di seluruh rumah, sangat ingin mencakar wajah Tintin yang sombong itu.

Saat ini, terdengar suara kunci pintu, tubuh Suli bergetar, langsung berlari duduk di atas sofa dengan kecepatan kilat, lalu mengatur postur duduknya, seperti tidak terjadi apa-apa melihat ke arah pintu.

Aaron membuka pintu dan masuk, sangat terkejut, "Suli, kenapa kamu ada disini? Bukannya memberi libur beberapa hari bermain di Paris?

Aaron bahkan tidak sempat menukar sepatunya, dengan senang berlari ke hadapannya, dia mengira Suli masih di Paris, tidak di sangka begitu pulang langsung bertemu dengannya.

"Semua orang tau aku pulang, kamu tidak tau? Kemana kamu beberapa hari ini?"

"Aku ada urusan."

"Urusan apa?"

"Sekarang masih belum bisa diceritakan, nanti kalau sudah berhasil baru kuberitahu."

Sulu hanya mengira kalau dia menghindar tidak ingin menceritakannya, oleh karena itu, dia bertanya lagi: "Ada apa dengan kamu dan Tintin ?"

"Aduh, berita semacam ini sudah sering ada, sebentar ini, sebentar itu, aku sudah terbiasa, untuk apa dipedulikan?"

"Tapi Tintin itu mencari kesempatan untuk terkenal, dia sampai mengakui berpacaran diam-diam."

" Tintin adalah artis perusahaanku, dia diheboh-hebohkan sedikit juga tidak apa-apa."

"......Kamu sungguh buka kamar hotel dengannya?"

"Mana mungkin, aku kalau mau buka kamar juga denganmu hahaha."

Suli melihatnya tidak senang, "Kalau begitu Tintin lebih keterlaluan lagi, jelas-jelas bukan kamu tapi masih tidak mengklarifikasinya."

Aaron melihat Suli yang marah, malah tersenyum, "Kamu langsung pulang kesini karena masalah ini?"

Dia merapatkan bibirnya tidak bersuara, senyuman di wajah Aaron tidak sangat mekar, hatinya lebih hangat, "Kamu sudah selama satu tahun lebih tidak libur, baru saja bisa libur beberapa hari, kenapa tidak dipergunakan dengan baik? Awalnya aku sudah memesan tiket pesawat ke Paris, berpikir kesana menemanimu liburan."

"Sungguh?"

"Aih, karena kamu sudah kembali, kalau begitu sekarang aku hanya bisa menyuruh sekretaris membatalkannya." Sambil berbicara, Aaron mengeluarkan handphonenya bermaksud untuk memberitahukan sekretarisnya, malah melihat kalau handphonenya sudah mati, "Sudah tidak ada baterai, sebentar, aku cas dulu."

Melihat bayangan belakangnya, Suli sedikit lamban, sebenarnya Aaron yang sedang menyembunyikan sesuatu, atau reaksinya yang berlebihan?

Dan juga, hubungan diantara mereka, apakah masih belum terhitung pacaran?

Aaron begitu menghidupkan handphonenya, langsung melihat ada begitu banyak panggilan yang tak terjawab, setengahnya adalah dari Suli, dia membalikkan kepalanya dengan senyum bertanya: "Begitu tidak tenang denganku sampai menelepon begitu banyak?"

Suli bersandar di pintu, tatapannya sedikit kesal, mengeluh dan berkata: "Apalagi kalau bukan karena khawatir kamu dipergunakan oleh Tintin ? Kamu bukannya tidak tau gaya Tintin, demi menaikkan namanya dia bisa melakukan apa saja, dia sudah mempunyai berapa banyak bos jari 2 tangan pun tidak cukup untuk dihitung, reputasinya di dalam lingkaran sangat buruk, rumor kamu dan dia, sama saja menjelek-jelekkan diri sendiri. Dan juga, perusahaan menghabiskan uang untuk membayari beberapa orang membantunya membersihkan namanya, itu sama saja membuang uang ke laut, orang seperti dia, namanya sudah tidak akan bersih, kamu lebih baik menghentikan kerugianmu selagi masih sempat."

"Tampaknya kekesalanmu terhadapnya besar sekali."

"Aku hanya tidak suka sikap gayanya yang berpura-pura."

"Kalau aku memberitahumu film selanjutnya kalian harus bekerja sama, bagaimana?"

"Bercanda saja, aktor film selanjutnya sudah resmi dirilis, mana ada dia?"

Aaron setengah bercanda setengah serius, berkata: "Hanya perilisan resmi saja, belum mulai syuting, semuanya masih belum pasti."

"Apa maksudnya?"

"Aku hanya bisa bilang, kemampuannya mendekati om-om kaya memang hebat, syuting akan dimulai bulan depan, dia adalah pemeran wanita ketiga."

"Apa?!" Suli kesal, Di dalam drama, pemeran wanita ketiga adalah teman baik pemeran wanita pertama, dia harus berakting dengan Tintin sebagai sepasang teman baik yang sangat dekat, memikirkannya saja sudah membuat orang mati rasa, "Kenapa tidak langsung menggantikan posisi pemeran wanita pertamaku saja? Dia kalau sebagai pemeran wanita ketiga, aku akan mundur."

"Jangan sembarangan, kontrak sudah ditandatangani, kru film sudah bertemu, bulan depan akan mulai syuting, apa kamu bilang tidak mau langsung bisa tidak mau?"

Suli benar-benar emosi, di hadapan Aaron, dia tidak bisa menutupi sifat dan emosinya yang sebenarnya, dia tidak hanya memarahi Tintin, juga memarahi donatur yang mendukung Tintin, bahkan Aaron, orang yang berinvestasi paling banyak, dia juga ingin memarahinya.

"Kenapa kamu menyetujuinya? Sebuah kejelekan kecil akan mengacaukan seluruh tim kamu mengerti tidak?"

Aaron bertanya balik: "Kenapa tidak? Kenapa tidak mau memungut uang yang terjatuh?"

"Uang uang uang, aku lihat dimatamu hanya ada uang, di dalam hatimu selain uang dan keuntungan, apa tidak ada yang lain?"

"Apa salahnya pengusaha mencari keuntungan? Sebuah peran wanita ketiga tidak akan mempengaruhi semuanya, juga bisa menghematkan setengah dana untukku, orang sudah mengantarkan uang kemari, kenapa aku tidak mau?"

"Kalau orang mau posisi pemeran wanita pertama, apakah kamu juga akan memberinya?"

"Asalkan harganya cocok, kenapa tidak?"

Suli memang sudah emosional, kalimat ini, membuatnya langsung marah besar, dia dengan resah melihat Aaron, bertanya: "Kamu berani tidak mengatakannya sekali lagi?"

Nafas Aaron tertahan, melihat Suli yang memaksa orang, dia tidak ingin bertengkar dengan Suli, dia dengan tersenyum berkata: "Hanya sebuah film, apa pantas diseriuskan seperti ini?"

"Apa karena masalah film? Aaron, hari ini aku sudah melihat jelas kamu, rupanya kamu begitu mementingnkan keuntungan."

"Di matamu apakah aku orang seperti itu?"

"Kalau begitu aku bertanya padamu, kamu bersikap baik padaku, apakah karena aku bisa membantumu menghasilkan uang? Apa kamu hanya menganggapku sebagai pohon uang bergoyang?"

"Kalau kamu berpikir seperti itu, aku juga tidak bisa mengatakan apa-apa." Aaron yang saat ini, juga sudah marah.

Suli sangat marah sampai dadanya sakit, dia selalu mengira kalau hubungannya dengan Aaron lebih dekat dengan orang yang lainnya, Aaron bukan hanya menghabiskan sumber daya paling baik untuknya, juga sangat melindunginya, dia mengira di mata Aaron, dia dengan artis wanita lainnya tidak sama.

Tapi sebenarnya, Aaron hanya menggunakannya untuk menghasilkan uang.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu