Cinta Pada Istri Urakan - Bab 311 Kalau Begitu Kamu Yang Menikah Denganku?

Melalui lampu jalan, Tanu melihat kedua mata Manda melebar penuh dengan panik dan kemarahan, dia tidak ingin seperti ini, tapi dia malah berbuat seperti ini.

Dia membekap mulutnya, tidak membiarkan dia mengeluarkan suara minta tolong.

Matanya memerah, seperti meluapkan perasaan mengatakan padanya : “Manda aku mohon jangan melihatku dengan pandangan seperti itu,aku tidak ingin melakukan apa-apa terhadapmu, aku hanya ingin memberitahumu aku mencintaimu, aku mohon jangan melihatku seperti itu, hatiku sangat sakit.”

Manda tertegun, Tanu melanjutkan bicara : “aku tahu kamu tidak akan menyukaiku, aku tahu aku dengan Rendra sangat berbeda jauh, tapi aku mencintaimu, aku hanya ingin kamu tahu saja, kamu jangan bergerak, aku tidak akan menyakitimu, percayalah pada ku sekali, hanya kali ini saja, bolehkah?“

Manda tidak lagi memberontak, menganggukkan kepala.

Tanu perlahan melepaskannya, melihat pinggir bibirnya memerah, ada goresan kuku di pipinya, dia merasa bersalah dan sakit hati, “maaf, menyakitimu, aku tidak ingin…”

”Kalau begitu lepaskan aku bagaimana?“ Manda berkata lembut, takut membuatnya marah

Tanu merasa tidak rela, tapi dia tahu tidak benar berbuat begini,dia melepaskannya, seluruh tubuhnya mundur dan bersandar di dinding seberang。

Lorong, lampu jalan dapat menyinari, ada angin, ada cahaya.

Manda mengambil nafas banyak banyak, ini adalah pertama kalinya dia menghadapi situasi seperti ini, dia tidak menyangka Tanu mempunyai perasaan seperti itu terhadapnya, dia makin membenci pria seperti ini, dia tidak melakukan apa apa, tapi dalam hati merasa kasihan kepada kakak.

“Kamu ada penyakitkah? Sepertinya penyakit parah.”

“Aku juga berpikir aku ada penyakit, bagaimana? Kamu berikan aku obat?.”

“ Hentikan semua pikiran cerobohmu, besok kamu akan menikah dengan kakakku.”

“Kakak kandung?”

Kata-kata Tanu meyakiti kesadaran Manda, dia sangat jelas tertegun sebentar, “ walaupun bukan kakak kandung, kamu juga tidak boleh begitu, Tanu, bagaimana kamu bisa tidak bertanggung jawab dalam hubungan?”

“Dari awal adalah pilihan ayah dan ibuku, kamu pikir aku punya hak untuk memilih?”

“Kamu tidak mempunyai hak memilih, tapi kamu pasti ada hak untuk menolak kan? Apa kamu tidak bisa tidak menyakiti kakakku? “ Manda berkata dengan marah, “Setelah kamu menyakiti kakakku, kamu masih ingin menyakitiku lagi? Besok kamu akan menikah dengan kakakku, hari ini kamu malah datang mengatakan kata-kata aneh seperti ini kepadaku, apakah kamu ada memikirkan perasaanku? Kamu membuat aku merasa bahwa akulah yang menyakiti kakakku, apakah kamu mengerti?”

Tanu terdiam, melihat rupa dia marah, dia juga tidak nyaman, mulai meminta maaf dengan terbata-bata, “ Ma… Maaf”

Gadis ini adalah satu satu nya yang membuat dia rela meminta maaf

Sayangnya, Manda tidak menghargainya, “ Kata-kata ini kamu seharusnya mengatakan kepada kakakku.”

Tanu terdiam menatapnya, hanya menatapnya, dia takut tidak ada kesempatan lagi di masa depan.

Manda semakin berpikir semakin marah, semakin merasakan hal ini sangat mengerikan, “Kamu tidak benar-benar ingin menikahi kakakku, kalian hanya untuk kepentingan perusahaan baru membohongi kakak dan orang tuaku, kalian sudah terlihat sangat jelas, aku beritahu kamu, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti keluargaku.”

“Jadi kamu ingin aku berbuat bagaimana?”

“Tidak boleh menikah.”

“Tidak menikah?” Tanu tertawa sebentar, “Kalau begitu kamu yang menikah denganku?”

Manda berkata, “ Mimpi!”

“Haa.. Jadi, kamu berencana memberitahu keluargamu aku tidak jadi menikahi Maira karena aku jatuh cinta padamu?”

“ … Kamu memang bangsat!”

“Karena tidak bisa memilih apa yang aku suka, jadi aku hanya bisa menikahi gadis yang ayah ibu aku suka, setidaknya bisa membantu perusahaan melewati krisis. Manda, sering sekali aku juga tidak bisa menahan diri, kuharap kamu dapat mengerti.”

Sudah menyatakan cinta, sudah meluapkan perasaan, perasaan Tanu juga sudah membaik, dia mengangkat tangan melihat jam tangan, “Pacarmu akan segera tiba, aku pergi dulu, daripada membuat dia salah paham.”

Manda sangat marah tapi tidak bisa berbuat apa apa, orang tua dan kakak tidak akan mendengar sarannya, pernikahan sudah dekat, tidak mungkin bisa dihentikan lagi.

“ Besok, berharap dapat melihat ipar yang cantik, sampai jumpa, selamat malam.”

Manda yang sangat marah, melihat Tanu masuk ke dalam bayangan hitam, dia melemparkan jari tengah ke bayangan belakangnya.

Saat itu, di tepi jalan terdengar suara klakson mobil, Rendra akhirnya datang, “ Manda, sedang apa? Ayo cepat naik mobil.”

Sesudah naik mobil, Manda masih tenggelam dalam kemarahan tadi, Rendra menjalankan mobil, sekilas melihat dia, melihat luka di wajahnya, “Kenapa? Wajahmu kenapa terluka?

Manda baru tersadar, sibuk menutupi wajahnya berkata: “Tidak sengaja tergores cabang pohon.”

Dia bukan sengaja berbohong, hanya saja saat ini tidak tahu bagaimana harus mulai bercerita.

Dia berpikir, pria yang tahu bahwa pacarnya disukai oleh pria lain, dan pria lain ini adalah kakak iparnya, apa yang bisa dilakukan selain cemburu dan kesal?

Dia tidak akan goyah pada cintanya karena pengakuan cinta oleh orang lain, jadi, dia tidak ingin dia marah .

“sudah berdarah, harus diurus, besok mau menjadi pendamping pengantin.”

Manda terlihat linglung, “tidak usah, masalah kecil.”

“kamu kenapa? Aneh sekali.. jangan jangan Vero mengatakan sesuatu yang buruk tentang aku?”

“Tidak, Kakak sepupu selalu memuji kamu.”

Rendra tertawa, mengejek : “oh, kamu juga panggil dia kakak sepupu? Tidak sama sepertiku memanggil adik sepupu?”

“aku ikut cara Laras panggil, tidak ada hubungan denganmu.”

“Ha, terserah, bagaimanapun kelak dia yang akan memanggil kamu kakak ipar.”

tertawa, suasana hati juga memjadi baik, dia memutar topik pembicaraan :” eh, kenapa kamu lamban sekali? Aku sudah menunggu lama.”

Rendra menunjuk ke jalan lalu lintas yang padat, “Jam sibuk sore belum berakhir, macet, kakiku pun sudah merasa sakit.”

Perawatan rehabilitasnya baru berakhir, melanjutkan mengemudi juga baru dua hari terakhir, setelah mengemudi untuk waktu yang lama, kaki tentu akan merasa sakit.

Manda segera menjadi pelayan kecil, melihat tangan di atas kakinya dengan cepat dan lembut, masih berlagak lucu, “ Baiklah, baiklah, terima kasih, kamu sudah makan?”

“Belum, baru saja pulang kerja, mana ada seperti kalian yang bisa enak makan dan minum”

Manda mendengarnya, merasa bersalah, “kasihan, aku akan memasakkan sesuatu untukmu ?”

“boleh"

“di unit baru apakah kamu terbiasa?”

“Semua adalah kenalan, tidak ada yang tidak terbiasa.”

Sambil berbicara, Rendra mengeluarkan satu tangan menggenggam tangannya yang asal gerak, dengan serius berkata: “kalau kamu asal gerak lagi, aku akan mencari lorong kecil, mobil akan bergoyang.”

Manda cepat-cepat menarik tangannya, duduk dengan baik.

Rendra melihat dia malu, sambil tersenyum menarik tangannya, menaruh di tepi bibir dan mencium, “aku hanya menggodamu, pertama kali kita tentu saja harus meilih tempat, tidak akan begitu sembarangan.”

“Jangan bicara lagi, kemudikan mobilmu.”

“Baik, tidak bicara lagi, Manda kita sudah malu, lucu sekali.”

“kamu konsentrasi kemudikan mobil.”

……

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu