Cinta Pada Istri Urakan - Bab 240 Sekarang Kamu Sedang Menyiksaku

".......Bagaimana kamu bisa tahu? Itu itu itu, aku hanya menyumpah saat menghadapi para netizen kasar itu, aku juga hanya akan melakukan hal semacam itu secara online, jika pada kehidupan nyata aku tidak akan menyumpahi orang."

Hais, dia memang pernah memakai akun samaran untuk menyumpahi orang lain, dia benar-benar tidak tahan melihat para pejuang keadilan dadakan itu (SJW) memaki orang yang dia sukai.

"Emm, pada kehidupan nyata kamu hanya akan memukul orang."

"......." dia tidak bisa menjawabnya.

Rendra ingin mengatakan sesuatu namun tidak jadi, tapi setelah dipikir-pikir lagi, dia tetap menanyakannya, "Apakah kamu tidak peduli soal aku yang diberhentikan?"

Manda menggeleng dan berkata dengan tegas : "Apa yang dikatakan oleh internet kalau kamu sudah melakukan korupsi dengan menerima uang suap, kalau kamu menyalahgunakan jabatanmu, kamu juga menggunakan kekuasaanmu untuk keuntungan pribadi, satu patah katapun aku tidak mempercayainya!"

Rendra menggenggam tangan Manda dengan sangat erat, kemudian dia bergerak mendekat perlahan-lahan untuk menarik Manda ke dalam pelukannya, "Terima kasih atas kepercayaanmu."

"Bagaimana hasil penyelidikan kasusmu saat ini? Aku selalu tidak berani bertanya kepadamu, sebenarnya aku mengkhawatirkanmu."

"Aku tidak apa-apa, hanya masih dalam proses penyelidikan, masalahnya belum bisa selesai sesuai rencana karena banyak sektor yang perlu diselidiki, jadi membutuhkan waktu."

"Begitu ya, kalau begitu aku tenang, aku tadinya juga khawatir kamu merasa putus asa karena karirmu tidak lancar, aku ingin mencarimu tapi takut kamu merasa aku mengganggu."

Keduanya sama-sama teringat saat Manda sedang mengejar Rendra, hal itu membuat mereka tidak bisa menahan senyuman mereka.

"Kapan kamu mulai merubah pandanganmu terhadapku?" Manda bertanya.

Rendra berpikir sebentar lalu berkata : "Mungkin saat kamu sengaja salah mengetuk pintu kantorku, mungkin juga saat kamu dikritik oleh atasanmu di konferensi pengembangan waktu itu, atau mungkin juga saat berada di Gunung Sumbing."

"Kalau begitu dulu aku sering pergi mengganggumu, itu tindakan yang sangat tepat dong?"

"Iya, terima kasih atas gangguannya."

"Huh, dasar menyebalkan, saat itu aku selalu berpikir, silahkan menyiksaku, silahkan menyiksaku dengan sangat kejam, nanti kalau aku sudah bisa mendapatkanmu, aku akan balas menyiksamu kembali."

".......Wanita yang sangat beracun."

Manda terkekeh dan menjewer telinga Rendra sambil berkata : "Kamu tidak mempunyai kesempatan untuk merasa menyesal, hanya bisa menerimanya."

Tangan Rendra yang sedang memeluknya mulai nakal dan bergerak naik turun di atas punggung Manda, "Emm, kamu sudah membalaskan dendammu."

"Apaan, aku masih belum mengeluarkan jurus apapun."

Rendra merapatkan bibirnya lalu berkata dengan suara yang terdengar rendah dan mengandung sesuatu di balik ucapannya : "Saat ini kamu sedang menyiksaku."

"........" Manda langsung mengerti maksud ucapannya, biar bagaimanapun dia juga adalah orang dewasa.

Kemarin sehabis mandi Manda mengambil satu helai kaus singlet putih Rendra dan memakainya, meskipun singletnya sedikit ketat jika dipakai oleh Rendra, namun setelah dipakai Manda, kaus itu tetap terlihat longgar, seperti anak kecil yang sedang memakai baju orang dewasa.

Kausnya tidak terlalu panjang, sedikit lebih pendek daripada kemeja, hanya menutupi sampai setengah pahanya.

Masalahnya adalah begitu dia duduk, kausnya tentu saja akan menjadi semakin pendek, bahannya yang terbuat dari katun dan juga sangat tipis terlihat sedikit transparan.

Penampilannya yang seperti ini benar-benar seperti obat kuat untuk Rendra.

Manda menunduk lalu menggigit jarinya sambil berkata : "Kalau begitu kamu keluar dulu, aku ingin mengganti pakaianku kembali, sudah kering."

Namun Rendra malah tidak bersedia untuk pergi, itu jelas-jelas adalah siksaan, tapi dia malah menahannya dengan senang hati.

--------

Ariel dan perusahaan agensinya sedang menikmati buah kemenangan mereka.

Sensasi yang tercipta kali ini hasilnya jauh lebih lebik dari apa yang sudah mereka harapkan.

Awalnya mereka hanya ingin menggunakan uang donasi untuk menciptakan sebuah sensasi lagi, namun sekarang ada skandal tentang keluarga Atmaja yang memelihara simpanan ditambah dengan skandal Manda yang tidak mau menolong orang pada saat bencana, semua hal itu membuat Ariel yang sudah mengorbankan dirinya sendiri demi orang lain semakin naik satu tingkat.

Zaman sekarang ini membutuhkan energi positif, artis seperti Ariel yang penuh dengan energi positif seperti ini benar-benar merupakan sebuah tolak ukur dan juga merupakan teladan yang harus dicontoh oleh kaum muda.

Dia tidak hanya sangat populer di mata rakyat, dia juga dibutuhkan oleh negara.

Manajer Ariel masih ingin membuat sensasi lagi, dia kembali memikirkan sebuah panggilan "National Treasure Artist" untuk Ariel yang akan mendorong semangat publik.

Semua orang menekan tombol like untuk nama panggilan ini, mereka bertepuk tangan dan menyemangati pahlawan zaman ini.

Ariel yang sedang syuting film di Tokyo tiba-tiba menelepon manajernya, "Kak Li, tidakkah ini sedikit berlebihan?"

"Sedikitpun tidak berlebihan, kamu lihat para netizen semuanya sedang memujimu."

"Tapi....." saat dia teringat kepada ancaman Rendra, dia merasa sedikit ragu, "Tapi aku saat ini sedikit takut kalau Manda akan menggigitku balik, biar bagaimanapun efeknya sudah terlalu besar."

"Kamu ini, saat kamu mengusulkan ide ini aku kira matamu sudah terbuka, tapi hatimu terlalu lembut. Tidak usah khawatir, jika mengikuti arus yang kita ciptakan ini, begitu Manda mengatakan sesuatu, dia pasti akan dihujat, konsep tentang kamu yang sudah menyelamatkan orang-orang dan dia yang melarikan diri sudah terbentuk lebih dulu, jadi kita tidak perlu melakukan apapun, ludah yang dikeluarkan dari para netizen akan menenggelamkannya."

"Lagipula penilaian terhadap keluarga Atmaja memang sudah tidak baik, masalah Rama yang memelihara Luna sebagai simpanan belum selesai, sekarang ditambah lagi dengan skandal perceraian Rama dan juga pembagian properti, apakah kamu mengira kalau netizen akan mempercayai perkataan Manda? Kita cukup menontonnya dengan diam saja."

Setelah mendengar perkataan manajernya, hati Ariel terasa jauh lebih tenang.

Skandal mengenai keluarga Atmaja disebabkan oleh Rama sendiri, dia hanya membuat faktanya terungkap lebih cepat saja, mengenai kalau kemudian harga saham Grup Atmaja turun drastis, itu disebabkan oleh drama keributan pasangan suami istri Atmaja yang ingin bercerai dan saling berebut harta, hal itu tidak ada hubungannya sedikitpun dengan dirinya.

Setelah mematikan sambungan telepon, Ariel memerintahkan asistennya, "Kamu berikan 1 komentar lagi, kamu bilang....." dia berpikir sebentar lalu berkata, "Saat itu situasinya sangat kacau, jadi kamu tidak bisa melihat dengan jelas dan tidak yakin apakah itu benar Manda atau bukan."

Asistennya merasa sangat bingung, dia bertanya dengan heran : "Kenapa?"

"Tidak kenapa-napa, kamu cepat kerjakan saja apa yang aku perintahkan, untuk apa bertanya begitu banyak?"

".......Oh, baiklah, aku segera mengirim komentarnya."

--------

Di kediaman Gavin, Laras bolak balik di dalam ruang baca, dia sedang tidak sabar menunggu telepon dari Yuni.

Mungkin bahkan dirinya sendiri tidak menyadari kalau penampilannya yang sekarang sama persis dengan penampilan Gavin saat dia sedang merasa tidak sabar.

Tidak lama kemudian ponselnya berbunyi, namun itu bukan telepon dari Yuni, melainkan dari sebuah nomor yang tidak dikenal.

Laras mengangkatnya dengan ragu-ragu, "Halo, ini siapa?"

"Kakak ipar, aku adalah Hendro."

"Kapten Hendro?" Laras merasa sangat kaget dan juga senang, "Kamu ingin memberitahukan kabar baik atau kabar buruk?"

Dia tahu kalau Hendro adalah ketua tim intelijen, dia memiliki informasi yang paling cepat, jika dia sudah bertindak, maka pasti dapat menemukan si brengsek yang sudah melaporkan berita bohong itu.

Namun dia juga takut kalau telepon dari kapten Hendro ini untuk mencegatnya karena sudah mencari Yuni untuk memeriksa hal itu.

Kerena biar bagaimanapun hal ini tidak sesuai dengan kedisiplinan tim mereka.

"Kakak ipar, aku pasti tidak akan memberikanmu kabar buruk."

Laras menghela nafas lega, dia berkata dengan tidak sabar : "Kalau begitu kamu cepat beritahu aku siapa sebenarnya yang sudah memfitnah Manda."

Hendro berkata dengan santai : "Tim kami saat itu menemukan sebuah kamera di daerah bencana, mesinnya sudah rusak tapi data yang ada di dalam memory card masih utuh semuanya, saat itu tim kami sudah menyerahkan rekaman videonya kepada yayasan kepahlawanan negera, Rendra, Manda dan juga kamu, kalian bertiga telah dianugerahi gelar kehormatan 'Pahlawan Nasional Negara'."

"Be.....benarkah? Kenapa aku bisa tidak tahu?"

"Bos berkata kalau tidak berhasil maka tidak perlu memberitahumu, jika berhasil baru mengumumkan hal ini."

Ini memang benar-benar gaya Gavin.

"Apakah ini akan diumumkan kepada publik? Kalau begitu apakah Manda bisa membalikkan keadaan?"

"Iya, awalnya ingin menunggu kalian mulai semester baru, yayasan sendiri yang akan menyerahkan panji-panji dan sertifikat kepada kampus kalian lalu baru diberikan kepada kalian, tapi saat ini kelihatannya harus diumumkan sedikit lebih cepat dari rencana semula."

Laras langsung tertawa kencang, "Hahahaha, kalau begitu bagus sekali, kami tidak perlu melakukan apapun lagi."

Hendro kembali berkata : "Yayasan kepahlawanan negara tidak akan membiarkan ada orang yang dengan jahatnya memutarbalikkan fakta dan memfitnah seorang pahlawan, jadi yayasannya memutuskan untuk mempublikasikan rekaman video waktu itu. Kakak ipar, kamu tunggu saja, akan ada drama yang menarik untuk ditonton."

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu