Suami Misterius - Bab 917 Ketenangan Terakhir Sebelum Badai

Clara tidak berbicara. Kepalanya terkubur dalam di dadanya Rudy, bahunya bergetar hebat.

Dada Rudy basah lagi.

Air mata yang sedikit dingin menempel di dada Rudy, tetapi seolah-olah seperti suhu panas yang membakar, membakar hati Rudy.

"Sudahlah, jangan menangis, gadis bodoh.

Aku pernah mendengar bahwa wanita hamil tidak baik banyak menangis. Bayi yang akan lahir nanti juga menjadi suka menangis dan tidak suka tertawa.

Rudy mengangkat dagu Clara dengan satu tangan, dengan lembut mengusap air mata di pipinya dengan tangan satunya.

"Sudah cukup menangisnya?

Jika sudah cukup menangisnya cepatlah naik atas ranjang untuk beristirahat.”

Berkata lagi.

Tetapi Clara menggelengkan kepalanya. Wajah kecilnya yang halus masih pucat.

"Aku tidak bisa tidur."

Dia berkata.

Sekarang, wartawan memblokir pintu rumah mereka, yang menunjukkan bahwa video sudah mebuat kehebohan yang besar.

“Gosip hal yang menakutkan” empat kata ini, terkadang sangat menakutkan.

Hanya sedikit orang yang memperhatikan keaslian konten dalam video. Apa yang diinginkan wartawan adalah popularitas berita dan apa yang diinginkan publik adalah lelucon setelah makan malam.

Hidup dalam masyarakat nyata ini, Clara tidak bisa seutuhnya tidak peduli terhadap pandangan publik, dia juga tidak bisa sama seperti unta, menipu diri sendiri membawa kepala dikubur ke dalam pasir.

Telapak tangan Gu Jingting dengan lembut membelai kepala Clara, menghiburnya: "Aku akan menemanimu tidur.

Jangan takut, langit belum jatuh. Bahkan jika itu terjadi, aku akan mendukungnya. "

Setelah Clara mendengarkan, dengan enggan tersenyum, tangan terentang ke atas kepala untuk memberi isyarat.

Tingginya hanya di atas bahu Rudy saja, Rudy jauh lebih tinggi darinya, langit jatuh juga ada dia.

Rudy membawa Clara kembali ke tempat tidur, setengah memeluknya, sekali dan sekali, dengan lembut menepuknya.

Hati Clara yang kacau, berada di dadanya yang hangat, perlahan-lahan menjadi tenang.

Dengan cepat sudah tertidur.

Rudy menunggunya tidur nyenyak sebelum bangun dari tempat tidur.

Dia berjalan keluar dari kamar. Di koridor, Sus Rani berdiri di sana dengan wajah cemas.

"Wilson sudah tertidur?"

Rudy pura-pura bertanya seperti tidak ada masalah.

"Wilson sudah tidur."

Sus Rani menjawab.

Bagaimanapun, Wilson masih kecil dan tidak tahu apa-apa tentang masalah orang dewasa. Dia makan dan tidur seperti biasa, pergi ke taman kanak-kanak.

Tetapi Sus Rani bukan anak-anak, wartawan sudah memblokir di pintu rumah dan membuat keributan seperti itu, dia benar-benar khawatir.

"Apakah Clara baik-baik saja?"

"Tidak apa-apa."

Rudy menjawab, wajah bodohnya tidak berubah, seperti biasa tenang.

"Aku akan keluar, kamu mewakiliku untuk menjaga Clara dan Wilson."

" Clara dan ibu Wilson serahkan kepadaku. Kamu jangan khawatir."

Kata Sus Rani.

Dia tidak memiliki kemampuan lain, tetapi kalau menjaga orang tidak pernah salah.

Rudy memberi tahu Sus Rani dan dengan tenang menuruni tangga.

Mobilnya sudah diparkir di bagian bawah gedung apartemen. Di dalam mobil, ada seorang pengemudi di barisan depan dan disamping pengemudi adalah Raymond.

Rudy meliriknya dengan dingin, "kamu ikut datang kesini untuk bersenang-senang."

Raymond terkekeh dan berkata, "Aku tidak punya hobi lain. Aku suka ikut bersenang-senang."

Nada suaranya biasa saja, tetapi tidak ada senyuman di antara kedua alisnya. Sebaliknya, dia lebih bermartabat dari biasanya.

Dia baru saja menerima kabar, bahwa ibu anak Astrid dan Petty tahu bahwa mereka telah menyebabkan masalah, telah pergi ke Keluarga Sunarya.

Payung besar Keluarga Sunarya, benar-benar melindungi mereka dari masalah, sangat baik bagi mereka.

Rudy pergi ke Keluarga Sunarya untuk mencari sepasang ibu anak itu. Nenek Sunarya berdedikasi untuk melindungi, Rudy mau tidak mau bisa harus berhadapan dengan Keluarga Sunarya.

Raymond khawatir, jadi dia ikut datang ke sini.

Rudy secara alami mengerti pikiran Raymond, tetapi masalah Keluarga Sunarya, dia tidak bermaksud membuat orang lain ikut campur.

Dia dengan datar melihat Raymond dan berkata dengan nada hangat: "Karena kamu sangat bebas, jadi carilah sesuatu untuk dilakukan.

Aku ingat bahwa kamu dengan orang tua memiliki hubungan yang baik. Buat dia merusak pinjaman Keluarga Zenith, dia seharusnya bisa memberi kamu reputasi ini. "

Setelah Raymond mendengarkan, dengan cepat mengerti, bahwa Rudy melepaskan mau membereskan ibu dan anak perempuan Astrid dan Petty.

Keluarga Zenith juga tidak beruntung dan banyak menderita.

"Paham. Aku akan melakukannya sekarang. Terlalu sibuk akhir-akhir ini. Aku juga sudah lama tidak mencari Kak Tu untuk minum.”

Selesai Raymond berbicara, tangannya meraih pintu mobil, melompat keluar dari mobil.

Setelah pintu mobil dibuka dan ditutup, pengemudi menyalakan mesin dan mobil perlahan pergi ke Keluarga Sunarya.

Mobil melaju melalui di jalan kecil yang panjang, villa Keluarga Sunarya secara perlahan muncul di penglihatan.

Di bawah malam, vila sederhana, memancarkan semacam keindahan yang tenang.

Tentu saja, ini hanya ketenangan terakhir sebelum badai.

Mobil melaju langsung ke halaman, tepat berhenti di depan pintu bangunan kecil vila.

Supir duluan keluar dari mobil, dengan hormat menarik buka pintu belakang mobil.

Rudy melangkah keluar dari mobil dengan kaki panjang. Lalu, dia memberi tahu supir, "Kamu tunggu di sini."

Dalam keadaan normal, Rudy tidak akan membiarkan supir menunggunya.

Menuruhnya tunggu karena Rudy tidak akan menunda terlalu lama di Keluarga Sunarya.

Rudy memasuki vila.

Pada saat ini, suasana di dalam aula lantai pertama tidak terlalu bagus.

Wajah Bahron dingin, memandangi ibu dan anak Astridi dan Petty dengan dingin.

Jika bukan karena takut ibu tua akan sedih, dia akan secepatnya menyapu mereka keluar dari rumah.

Di masa lalu, mereka serakah tamak akan uang. Bahron hampir tidak tahan. Kali ini, wajah Keluarga Sunarya benar-benar tercoreng.

Nenek Sunarya juga sangat marah. Dia memukul pundak Astrid dan berkata dengan marah, "kamu juga sudah berumur puluhan tahun. Kenapa kamu tidak tahu apa yang bisa dilakukan dan apa yang tidak bisa dilakukan.

Masalah Clara, menjadi heboh apa ada keuntungan buat kalian, Keluarga Sunarya diejek, apakah kalian pikir ada cahaya diwajah?

"Bu."

Astrid satu tangan memegang bahunya yang sakit karena dipukul, tangan yang satunya menarik ujung pakaian Nenek Sunarya, menangis dengan menyedihkan.

"Bu, masalah ini aku tidak tahu sebelumnya. Petty gadis bodoh ini juga sudah diatur oleh orang.

Seperti yang Anda tahu, Petty masih muda dan tumbuh di luar negeri. Dia tidak punya banyak hati nurani.

Juga tidak tahu orang jahat mana yang sudah mengirimkan video ke Petty. Ketika Petty menonton video, dia kebetulan berpartisipasi dalam sebuah program, dikelilingi oleh wartawan, ini yang membuat masalah ini menjadi besar. "

Astrid menangis, mendorong semua masalah.

Berbicara kesan kemari, Petty adalah korban yang tidak bersalah.

Nenek Sunarya tahu didalam perkataan putrinya pasti ada banyak air, tetapi masalah sudah terjadi, memarahi mereka sudah tidak ada gunanya lagi.

"Besok, kalian bawa hadiah, pergi kasih Rendi Sunarya dan Clara hadiah sebagai permintaan maaf."

Setelah Astrid mendengarkan, terlihat jelas sedikit ragu.

Clara memiliki mulut yang tajam, terakhir kali datang sampai pintu, dia diusir keluar.

Kali ini membuat masalah yang besar, dia datang untuk meminta maaf, tentu tidak akan ada hasil yang baik untuk dimakan.

Perlawanan naluriah Astrid, tetapi juga tidak berani secara terbuka menentang ibunya, hanya mengangguk dengan enggan.

Astrid tidak mengatakan apa-apa, tetapi Petty tidak bisa menahan diri dan berteriak, "Aku tidak akan meminta maaf. Atas dasar apa?"

Pada saat ini Nenek Sunarya sudah sangat marah dengan cucunya. Awalnya, dia sudah sangat tidak suka dengan ayah Petty. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya terhadap cucunya ini. Ditambah lagi, dia belum pernah hidup bersama dan tidak memiliki perasaan apa-apa. Masih baik kalau Petty berperilaku baik dan masuk akal. Tetapi malah terus menerus menimbulkan masalah, tidak ada otak tidak ada hati nurani.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu