Suami Misterius - Bab 868 Pria Bajingan Dan Wanita Murahan

Hati Clara sangat sakit dan hancur, matanya langsung memerah dan sembab. Lukanya di tubuh anaknya, tapi sakitnya di ibunya.

“Mama bantu Wilson meniup-niup ya. Kalau sudah ditiup nanti tidak akan sakit lagi.” kata Clara meneruskan meniup-niup telapak tangan Wilson.

“Mama, Wilson tidak merasa sakit kok. Kamu jangan menangis.” Kata Wilson sambil mengulurkan tangan kecil dan lembutnya menyeka air mata Clara.

“Mama tidak menangis, ada pasir masuk di mata mama. Wilson bantu mama meniup mata mama ya.” kata Clara.

“Oh.” Wilson mengangguk dan langsung mencondongkan tubuhnya ke tubuh Clara lalu meniup mata Clara dengan sangat seriusnya. Ketika ditiup, Clara semakin ingin menangis.

Karena tangan Wilson terluka jadi tidak boleh kena air. Wilson pun tidak boleh mandi.

Clara mengelap secara sederhana tubuh anaknya itu. Lalu, menemani Wilson berbaring bersama di atas ranjang untuk segera istirahat.

Clara seperti biasa menceritakan dongeng pengantar tidur. Cerita dongengnya baru diceritakan setengah, Wilson sudah tertidur.

Clara mengecup pipi anaknya. Lalu, dia pun duduk di tepi ranjang diam-diam menjaganya hingga Rudy kembali.

Rudy berjalan masuk ke dalam kamar tidur, dia merasakan suasana tertekan di dalam ruangan.

“Kenapa?” tanya Rudy melepaskan jasnya lalu menaruhnya ke samping. Dia pun berjalan menghampiri Clara lalu duduk di samping Clara sambil melepaskan kancing bajunya.

Tadi di luar masih baik-baik saja. Kenapa begitu sampai sini jadi sedih begini.

Rudy mengusap kepalanya sendiri bingung, dia hanya merasa kalau wanita gampang sekali berubah moodnya.

Clara mengerutkan kening, lalu menceritakan kepada Rudy mengenai Wilson yang didorong oleh orang.

Rudy berbalik berjalan ke samping anaknya. Dia meraih tangan Wilson dan memeriksanya. Telapak tangan anaknya merah dan tergores sedikit kulitnya, tapi tidak ada masalah besar apapun.

“Tidak apa-apa. Pria tidak perlu terlalu manja.” Kata Rudy.

“Kamu santai sekali bicaranya. Sekarang, istri dan anakmu diganggu orang loh.” kata Clara dengan marah.

Rudy tersenyum tak berdaya, dia pun bersikap dan berkata dengan serius, “Em, baiklah aku akan membelamu.”

Selesai bicara, dia mengambil ponselnya dan memerintahkan seseorang dalam beberapa kalimat.

Clara akhirnya jadi kembali senang setelah melihat Rudy membela dan melakukan sesuatu untuknya.

“Sudah, cepat tidurlah. Masalah ini akan ada yang menanganinya sendiri. Aku jamin, kedepannya kamu tidak akan pernah melihat mereka lagi.” kata Rudy.

Clara mengangguk lalu melepaskan sandalnya dan naik ke ranjang, berbaring di samping Wilson.

***

Pada saat yang sama, pintu sebuah kamar hotel di lantai bawah diketuk.

Seorang gadis keluar membukakan pintunya, tatapan matanya penuh dengan kekesalan karena telah diganggu.

“Halo, apa kamu yang bernama nona Conan Mahran?” tanya pria yang berdiri di luar.

“Iya aku. Kalian siapa? Apa ada urusan?” tanya Conan Mahran heran.

“Saya adalah manajer hotel. Nona Conan Mahran. Maaf sekali, aku mau memberitahu kamu kalau kalian diminta keluar dari hotel ini. Tolong kamu segera pindah dari hotel ini dalam waktu satu jam. Kalau tidak, kami terpaksa mengusir kamu dengan cara paksa.”

Setelah mendengar itu, Conan Mahran langsung emosi, “Atas dasar apa?”

“Maaf sekali. Hotel ini tidak menyambut dan menerima kamu maupun teman anda.” Kata manajer hotel tersenyum dengan sopan. Maksudnya sangat jelas sekali : Tidak ada alasan lain, hanya harus mengusir saja.

Conan Mahran marah tidak karuan. Pada saat ini, dari dalam ruangan terdengar suara lain.

“Conan Mahran, Siapa?” kata Petty berjalan keluar dengan mengenakan pakaian handuk mandi. Rambut perpaduan hitam dan piring terurai dan masih tampak basah.

“Petty, manajer hotel memaksa kita segera meninggalkan hotel.” Kata Conan Mahran.

Ekspresi wajah Petty langsung berubah, dia pun berteriak dengan bahasa inggris yang sangat fasih, “Kalian ini yang jelas dulu ya. Hotel ini adalah milik keluargaku. Kalian berani-beraninya mengusirku!”

Manajer hotel meliriknya dengan sinis, dia curiga gadis di depannya menderita penyakit halusinasi tingkat tinggi.

Meskipun Petty sudah berteriak dan memaki dengan keras tapi tetap saja pada akhirnya mereka diusir keluar dari hotel.

Petty dan Conan Mahran keluar dari lift dengan menenteng kopernya, mereka tampak sangat menyedihkan sekali.

Baru saja mereka masuk berjalan ke lobi, tiba-tiba seorang pria Inggris bertubuh tinggi berpakaian rapi berjalan mendekati mereka lalu mengatakan kalau dia seorang pengacara. Karena mereka berdua telah sengaja bersama-sama melukai seseorang, maka perlu kerja sama mereka untuk melakukan penyelidikan.

Lalu, Petty dan Conan Mahran dibawa pergi.

***

Clara sama sekali tidak tahu semua masalah ini. Hari berikutnya, dia merangkul suaminya dan anaknya keluar jalan-jalan dengan riang gembiranya.

Rudy sendiri yang menyetir, dia membawa Clara dan Wilson berencana untuk mengunjungi British Museum.

Di perjalanan, Clara menerima telepon dari Luna.

Di balik telepon itu, terdengar suara Luna yang sangat bersemangat, “Clara, aku benar-benar mengagumi kehebatanmu ini. Keluar wisata di luar negeri saja masih saja bisa masuk hot trending.”

“Ada apa? apa aku membuat masalah lagi?” tanya Clara bingung.

Setiap kali dia masuk trending, pasti bukanlah hal baik. Jadi, Clara mengira dirinya lagi-lagi dapat masalah.

“Beda kali ini, tidak ada masalah apapun. Kamu malah sangat membanggakan, kamu lihat sendiri saja.”

Setelah menutup teleponnya, Clara mengecek berita di internet. Dia baru menyadari kalau dirinya dalam semalam sudah langsung masuk ke daftar berita pencarian terpanas.”

Video dia memainkan Erhu diposting di Internet oleh netizens, Netizens langsung memanggilnya sang dewi. Ada juga beberapa foto dirinya dengan Rudy dan Wilson.

Namun, netizen saat ini cukup sangat etis. Foto-foto yang diposting di internet, hanya Clara saja yang kelihatan wajahnya. Sedangkan foto yang ada Wilson dan Rudy hanya terlihat siluet mereka saja.

Namun, bahkan siluet Rudy saja masih terlihat sangat menarik. Netizen menilai sosoknya sebagai model internasional.

Clara menunjukkan kepada Rudy ponselnya dengan ekspresi bahagia dan bangganya, sampai membuat Rudy tersenyum tak berdaya melihatnya.

“Bagaimana? Aku cantik tidak? Tuan Sunarya, kamu menikahi seorang istri yang sangat cantik ini, apa kamu tidak merasa mendapat untung yang besar sekali ya?”

“Iya, dapat untung besar sekali.” jawab Rudy tersenyum sambil mengangguk. Dia menggingatkan dengan berkata, “Nyonya Sunarya, aku sedang menyetir. Tolong jangan membuyarkan perhatian dan konsentrasiku.”

“Oh.” Kata Clara menarik ponselnya kembali.

Sekeluarga itu bersenang-senanng sepuluh hari di eropa. Setelah bersenang-senang dan bermain cukup puas, mereka baru memesan tiket pesawat pulang.

Setelah pulang, Clara pun mengunjungi Lena dengan membawa kado untuknya. Dia baru tahu mengenai masalah perselingkuhan Su Loran dan Ahmed dari Lena. Berita ini sudah menyebar dengan luasnya di masyarakat.

Lena sangat hebat ketika menceritakan sebuah gosip, seolah dia benar-benar melihat semuanya dengan mata kepalanya sendiri.

“Su Loran pandai sekali menyembunyikannya. Kelihatannya saja begitu anggun, polos bagaikan bunga lotus. Kali ini benar-benar sudah menampar mukanya sendiri, dia berani-beraninya berselingkuh di belakang istri sah Ahmed. Benar-benar tidak tahu malu, sangat tidak tahu malu.”

“Bagaimana kamu bisa tahu?” tanya Clara heran.

"Itu sudah tersebar di lingkaran masyarakat sekarang. Nyonya Xu sendiri yang melihatnya dengan mata kepalanya." Lena sangat bersemangat sekali ketika menceritakan gosip orang lain, "Keponakan Nyonya Xu akan menikah. Dia menemani adik perempuannya memilih hotel untuk pernikahan. Lalu, kebetulan bertemu dengan Su Loran dan Ahmed keluar bersama-sama dari hotel. Meskipun mereka berdua mencoba menjelaskan, tapi pria dan wanita hanya berdua saja keluar dari hotel, selain check in hotel, memang hal apa lagi yang bisa dilakukan. Tidak mungkin menutup diri dalam selimut dan hanya mengobrol kan.”

Selesai mendengar itu, Clara menghela napas. Ahmed benar-benar sampah saja. Dia padahal sudah punya Talia istri yang sangat cantik, tapi masih saja cari wanita lain di luar. Dulu Melanie, sekarang Su Loran. Kedepannya, entah siapa lagi.

Clara merasa ini tidak pantas untuk Talia.

“Segera akan jadi seorang ibu. Masih saja suka bergosip.” Kata Clara sambil tersenyum.

“Aku ini bukan bergosip tapi menceritakan kenyataan gelap yang asli.” Lena berkata dengan serius, “Ahmed dan Su Loran, pria bajingan dan wanita murahan, tidak ada satu pun yang baik.”

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu