Suami Misterius - Bab 311 Melahirkan Seorang Raja Untuk Dia Layani

Ia sangat marah hingga tidak ada yang bisa ia katakan. Ia lalu berdiri dan pergi.

Rudy membuang rokok di jarinya, kemudian berjalan dengan cepat dan memeluknya dari belakang.

“Sudahlah, apakah sudah selesai mengintrogasinya?” kata Rudy seperti sedang membujuk seorang anak kecil, dalam perkataannya penuh dengan ketidakberdayaan.

“Belum.” teriak Clara yang masih marah.

“Rudy, kamu masih berpikir bahwa kamu tidak salah, kakak laki-laki Rosa mengorbankan diri untuk negara, dan negara pasti akan mengatur kehidupan keluarga para martir dengan baik. Kamu malah seenaknya merusak kehidupan damai keluarga Meldi dengan membawa Rosa ke dunia yang bukan miliknya, lalu memanjakannya sampai rasanya tamaknya menjadi semakin menjadi-jadi.

“Rudy, apakah kamu seorang juru selamat? apa yang kamu punya hak untuk mengubah kehidupan orang lain? Jika kamu kebanyakan uang tidak tahu harus dibelanjakan dimana, kenapa kamu tidak menyumbang untuk yayasan sosial dan palang merah? Itu lebih berarti daripada menghabiskannya pada diri Rosa.”

Setelah mendengarkannya Rudy sedikit tertegun. Setelah tertegun sesaat, ia tertawa dengan bingung, “Pada saat itu aku tidak berpikir sampai sejauh itu.”

“Lalu sekarang?” Tanya Clara.

“Sekarang, apapun yang kamu katakan semua akan kulakukan.” Rudy tersenyum dan menggenggam tangannya. “Menikah denganku atau pulang denganku. Kamu pilih salah satu.”

“Pulang saja.” seyalah Clara ragu sesaat, dia berkata. Dia telah ditiup angin yang dingin begitu lama, jika terus tertiup angin seperti ini, dia akan segera menjadi es loli.

Rudy mengulurkan tangannya dan membawa Clara ke dalam pelukannya, ia lalu menekan kunci mobil di tangannya. Range Rover hitam di pinggir jalan berbunyi dan lampunya menyala.

“Kapan mobilmu berhenti di sini?” Clara bertanya dengan heran.

“Johan mengantar Milki Araya pulang, dan langsung kemari. Dia tahu diri, sehingga tidak muncul untuk mengganggu kita, dan meninggalkan mobilnya disini.” jawab Rudy.

“Kenapa kunci mobilnya bisa ada di tanganmu?” Clara bertanya lagi.

“Kunci mobil ada dua, dan yang ini selalu ada di tanganku.” Setelah Rudy selesai bicara dia membawanya naik ke mobil.

Rudy mengantarnya kembali ke apartemen, ketika itu sudah jam sebelas malam.

Apartemen sudah sepi, Sus Rani dan Wilson sudah beristirahat.

Clara melepas sepatunya dan naik ke lantai atas, lalu lansgung masuk ke kamar mandi bersih-bersih.

Setelah selesai mandi, ia keluar dengan mengenakan handuk dan melihat Rudy sedang duduk di tempat tidur sambil merokok. Rambut pendeknya basah, sepertinya d ia habis mandi di kamar mandi lantai bawah.

“Sudah capek sekali, tidurlah lebih awal.” Kata Rudy.

Clara memelototinya, pria licik ini. Dia akhirnya mengerti mengapa Rudy membawanya kembali ke apartemen dan bukan pergi ke villa di tepi laut.

Kamar di villa ada begitu banyak, dan dia pasti akan tidur di kamar yang terpisah dengan Rudy. Sedangkan Apartemen ini memiliki ruang terbatas, sehingga hanya ada beberapa kamar yang bisa ditempati.

Awalnya ada sebuah ruang tamu, baru tidak ini diubah menjadi taman bermain kecil. Setelah tempat tidur dikeluarkan, lalu diletakkan sebuah ayunan, perosotan, dan juga tempat mandi bola.

Clara berjalan kesamping tempat tidur, menatapnya dengan sinis dan bertanya, “Malam ini aku tidur di kasur, kamu tidur di lantai.”

Tidak ada ruang untuk bernegosiasi dalam nada suaranya. Rudy dengan terpaksa mengambil selimut dan membentangkannya di lantai. Kemudian ia berbaring diatasnya sambil memeluk bantal.

Clara sendirian menempati tempat tidur berukuran dua meter dan mengulurkan tangannya untuk mematikan lampu di samping tempat tidur.

Setelah ia seharian berkeliaran kesana-kemari. Ia sungguh merasa lelah. Terlebih lagi, dia banyak minum. Dan saat ini, ia mulai merasakan efek alcohol, sehingga ia merasa pusing, baru menyentuh bantal sebntar sudah langsung tertidur.

Tertidur hingga tengah malam, pria yang seharusnya tidur di lantai tiba-tiba naik ke ranjang, tubuhnya yang berat menimpanya sampai membuatnya sulit bernapas.

“Ngantuk sekali, Rudy, jangan mengacau.” Clara meronta, dengan nada yang sangat tidak puas.

“Apakah membuatmu sakit?” Rudy bertanya dengan hangat. Dia tidak hentinya meronta, Rudy takut ia akan menyakitinya.

Clara menoleh dan tidak ingin mendiskusikan topik ini dengannya.

Rudy tidak bisa menahan senyumnya, ia mengulurkan lengannya dan memeluknya, dan mencium bibirnya yang lembut dan halus.

“Ayolah, sudah jangan marah lagi, oke? Meskipun kamu terlihat lucu saat cemburu, tapi pertikaian dan perang dingin akan mengikis perasaan. Hidup di keluarga Sutedja sangat berat, jika sekarang kita tidak saling percaya satu sama lain dan saling menguatkan, bagaimana kita bisa menghadapi badai di depan bersama-sama.”

“Aku terlalu malas untuk perang dingin denganmu.” Clara berbalik, berbalik dari lengannya, dan bersandar di tubuh Rudy.

Rudy memeluknya ke samping, keduanya meringkuk bersama seperti ikan sarden dalam kaleng. “Clara, tidak peduli apa pun yang terjadi nantinya, kamu harus percaya bahwa kamu dan Wilson akan selalu menjadi yang paling penting di hatiku.”

Kelima jarinya membelai lembut rambutnya dan ia mendekatkan bibirnya ke telinga Clara, “Mengenai Rosa, dia dulunya adalah adik perempuan dari kawan seperjuanganku. Mulai sekarang, aku dan dia tidak akan ada hubungan lagi.”

Setelah selesai mendengar apa yang ia katakan, Clara menatapnya, “Sungguh.”

“Hmm.” Rudy menggangguk sambil tersenyum.

Kemudian, Clara mengulurkan jari kelingkingnya, ia ingin membuat janji.

Perilaku kekanak-kanakan ini membuat Rudy tertawa sampai ingin menangis, tetapi ia dengan patuh mengulurkan jari kelingking tangan kanannya dan mengaitkannya menjadi satu.

Clara menarik jari kelingkingnya dan berkata dengan serius, “Kamu harus memastikan bahwa kamu tidak akan pernah berbohong padaku lagi. Kamu tidak boleh menyembunyikan apa pun dariku, apalagi membullyku.”

Setelah selesai berbicara, ia mengaitkan jari dan menempelkan jarinya.

“Hmm, tidak peduli apapun, aku tidak akan membohongimu dan menyembunyikannya darimu. Namun, kadang-kadang aku perlu membullymu sedikit.” Dia menundukkan kepalanya dan mencium lembut bibirnya.

“Menyebalkan.” Clara meninju dada Rudy dengan gemas dan kesal.

“Clara, menurutlah sedikit.”

“Tidak mau, Rudy, kamu jangan ngelunjak ya.” Clara bersembunyi dari ciumannya, mereka berdua berteriak dan membuat keributan di tempat tidur, Clara tidak membiarkannya mendapatkan apa yang ia inginkan.

“Kecilkan sedikit suaramu, aku suka mendengarnya, tapi itu akan membangunkan Sus Rani dan Wilson yang ada di sebelah.”

Setelah menghabiskan malam yang panjang, keesokkan harinya Clara sama sekali tidak bisa bangun.

Rudy masih harus mengadakan rapat di pagi hari dan pergi ke perusahaan lebih pagi. Sebelum pergi, dia sengaja berpesan kepada Sus Rani untuk tidak membangunkan Clara dan membiarkannya beristirahat.

Sus Rani tidak berani membangunkan Clara, tetapi si kecil Wilson tidak mendengarkannya. Dia langsung masuk ke kamar ibunya, tubuhnya yang kecil dan gemuk naik ke tempat tidur. Dengan suara polosnya berteriak, “Ibu bangun, ibu bangun.”

“Sayang, ibu sangat ngantuk, biarkan ibu tidur sebentar lagi boleh.” Clara memeluk putranya, matanya terasa sangat berat untuk diangkat.

“Ibu, temani Wilson bermain perosotan. Ibu, cepat bangun.” Wilson mengulurkan tangan dan menarik Clara turun dari tempat tidur.

Clara masih mengenakan piyama, dengan rambut terurai, mengenakan sandalnya dan turun dari tempat tidur, kemudian ditarik paksa oleh Wilson ke ruang bermain.

Wilson memanjat perosotan naik dan turun, Clara duduk di kolam bola, ia menguap sambil mengawasi anaknya.

Clara memperhatikan lelaki kecil itu melompat kesana kemari, ia mengantuk hingga matanya tidak bisa dibuka. memikirkan tentang sikap anaknya, ia sama saja seperti melahirkan seorang anak yang bagaikan raja untuk dia layani.

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu