Suami Misterius - Bab 1234 Siapa Yang Munafik

Alfy duduk di sampingnya sambil mengangguk ringan. Kemudian, dia mengambil cangkir teh milik Keyra di atas meja dan menyesapnya. Teh di dalam cangkir itu agak dingin, tetapi masih beraroma teh.

Melihat hal itu, wajah Keyra memerah, dia menatapnya genit dan bertanya: “Bagaimana menurutmu?”

Alfy menyandarkan punggungnya ke sofa, matanya terpejam, dia berucap dengan serius: “Dari sudut pandang pria, Gerald tidak melakukan kesalahan apa pun. Wanita lebih emosional dan pria lebih rasional, pria lebih mempercayai apa yang dilihatnya. Saat Gerald keluar negeri, Shakira berhubungan intim dengan mantan pacarnya. Selain itu, usia kehamilan dan tes DNA yang salah, Gerald dapat menyakini bahwa Shakira selingkuh darinya. Jika bukti sudah di depan mata, tapi dia masih keras kepala percaya bahwa istrinya tidak mengkhianatinya, maka dia itu bodoh.”

Keyra berpikir sejenak, sepertinya memang masuk. Menurut bukti saat ini, sulit membedakan siapa yang munafik antara Zindy dan Shakira.

Jika Shakira memang berselingkuh, mengandung anak dengan pria lain, juga bermaksud jahat untuk menyakiti Zindy dan lain-lain dan Gerald masih mempercayainya tanpa melihat benar atau salah, maka dia memang sudah tak tertolong.

Tetapi Keyra lebih bersedia mempercayai Shakira tidak bersalah, jadi, agak tidak masuk akal, dia memelototi Alfy “Memang, semua pria sama saja.”

Alfy merasa Keyra telah marah, dia tersenyum tipis dan melanjutkan: “Dengan bukti nyata, Gerald tahu jelas bahwa istrinya berselingkuh, tapi jika Shakira bersedia aborsi, dia akan memaafkannya. Ini menunjukkan bahwa Gerald sangat mencintai Shakira. Setidaknya, aku tidak bisa melakukan itu.”

Keyra berpikir sesaat, sepertinya masuk akal. Terakhir kali dia bertemu Alfy dan Zara saling berpelukan, dia sangat marah, jika dia tahu bahwa Alfy memiliki anak haram, dia pasti akan memotong mereka dengan pisau, mana mungkin dia bisa memaafkannya.

“Tapi hubungan Gerald sama Zindy ambigu, bagaimana menjelaskannya?”

“Kenapa ambigu?” Tanya balik Alfy. “Zindy pernah menyelamatkan Gerald, juga diperkosa karena kelalaian Gerald, dia mengganggapnya sebagai teman dan lebih memperhatikannya. Pria dan wanita bukannya tidak ada yang cuma bersahabat saja. Jika kubilang bahwa Gerald atau Remon juga mungkin memiliki rasa padamu, percayakah kamu?”

Keyra langsung menggelengkan kepala.

“Jadi, saat Zindy memberi tahu Gerald, dia juga tidak menganggapnya serius, karena dia hanya menganggap Zindy sebagai teman. Kalau mau dibilang kesalahannya itu adalah cara penanganannya yang salah.

Kalau itu aku, aku akan menyelesaikan semuanya dengan uang dan takkan terlibat lebih lanjut dengan Zindy.”

Setelah mendengarnya, Keyra menghela napas kuat, dia menyandarkan kepala lelahnya di bahu Alfy “Banyak hal telah terjadi, dari awal sampai akhir, bayangan Zindy ada di mana-mana, aku tidak percaya kalau dia tidak mencurigakan.”

“Penonton dapat melihat dengan jelas permainan daripada pemain. Kamu bisa melihat jelas, tapi belum tentu Gerald dapat melihat jelas. Dia menganggap Zindy sebagai teman, tidak ada orang yang dengan mudah meragukan teman kepercayaannya.”

Keyra mengangguk setuju “Menurutmu, apakah ada yang salah dengan pemeriksaan yang dilakukan Dekan Lee?”

“Antara Shakira dan Zindy, salah satunya pasti berbohong. Jika pembohongnya bukan Shakira, maka ada yang salah dengan Dekan Lee.”

Selesai berucap, Alfy berkata sambil berpikir: “Key, apa kamu merasakannya, mungkin ini sebuah permainan.”

“Maksudnya?” Tanya Keyra bingung.

“Gerald keluar negeri, mantan pacarnya muncul, Shakira hamil, Zindy diperkosa lalu keguguran. Semua ini terlalu kebetulan. Tidak banyak kebetulan di dunia ini, kalau terlalu banyak kebetulan, mungkin disebabkan oleh manusia. Zindy, Yohanes, Dekan Lee, mungkinkah ada hubungan di antara mereka?”

“Maksudmu, mereka bersekongkol?” Keyra mengernyit setelah mendengarnya.

Jika, Zindy sudah merencanakan Gerald dan Shakira sejak awal, maka itu sangatlah mengerikan.

Keyra segera berdiri dari sofa, mengambil mantelnya dan hendak keluar.

“Mau ke mana?” Alfy menahan pergelangan tangannya yang ramping.

“Tentu saja ke Rumah Sakit Inti Hati, sebenarnya siapa Dekan Lee ini, akan kuketahui setelah pergi.” Jawab Keyra tidak sabar.

Alfy tertawa lepas, dia menunjuk ke luar jendela, langit sudah mulai gelap. Tanpa disadari, sudah hampir malam.

“Langit sudah gelap, kamu takkan menemukannya di rumah sakit sekarang. Besok saja baru pergi, kasus ini disidang minggu depan, masih keburu, kok.” Alfy menariknya pelan ke pelukannya.

Keyra jatuh di pangkuannya dan mengangguk pasrah.

“Ayo kita pergi makan, sekaligus bawa aku melihat pemandangan malam Kota A” Ujar Alfy.

“Baik.” Keyra mengangguk, mengenakan mantelnya dan pergi bersamanya.

Kota A adalah kota yang terkenal tidak pernah tidur, malam hari lebih ramai daripada siang hari.

Keyra menggandeng Alfy, menyusuri jalan pejalan kaki yang ramai. Di kedua sisi jalan, terdapat berbagai macam toko yang menjual aneka barang, semuanya memikat mata.

“Aku ingat ada toko makanan penutup di sudut jalan ini, es krim di sana sangat enak.” Keyra menggandeng Alfy, mereka mengelilingi jalan tersebut dua kali, tetapi tidak menemukan toko makanan penutup itu. Beberapa tahun ini, dia jarang datang ke Kota A, kenangan masa kecilnya agak buram.

Alfy mengikutinya celingak-celinguk, tangan satunya lagi mengeluarkan telepon dan mencari.

“Toko makanan penutup yang kamu bilang itu Makanan Penutup XX?” Alfy menunjukkan teleponnya.

“Sepertinya iya.” Keyra melihat gambar toko tersebut, lalu mengangguk.

“Di jalan sebelah” Ucap Alfy.

Kali ini, berganti dia yang menggandeng tangan Keyra, keduanya menyeberang jalan dan dengan cepat menemukan toko makanan penutup.

Keyra memesan seporsi kue stroberi, seporsi kue mousse dan dua porsi es krim cokelat.

“Perempuan tidak boleh banyak makan makanan dingin, tidak baik buat kesehatan” ujar Alfy.

“Tidakbanyak kok, satunya lagi punyamu” kekeh Keyra.

“Benarkah?” Alfy menaikkan alis, dia mengambil sendok kecil, mengorek satu gigitan es krim cokelat dan memakannya.

Keyra membelalak, ekspresinya seperti anak kecil yang mainan kesayangannya direbut, jangan sebutkan betapa sedihnya dia.

Dia memelototi Alfy yang makan satu sendok demi satu sendok, akhirnya dia tidak tahan dan memprotes “Bukankah kamu tidak makan makanan seperti ini?”

Saat mereka jalan-jalan dulu, setiap kali Keyra membeli es krim dan menyerahkannya ke bibir Alfy, dia selalu mengerutkan kening. Jadi, kali ini dia sengaja memesan dua porsi, kalau Alfy tidak memakannya, maka bagiannya menjadi milik Keyra.

Alhasil, rencananya sepertinya sudah diketahui.

“Tidak suka makan, bukan berarti nggak bisa makan. Makanan ini tidak beracun.” Selesai menjawab, Alfy meletakkan sembarangan sendok kecil itu.

Wajah Keyra merah padam, dia mendengus sebal dan membuang muka mengabaikannya.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu