Suami Misterius - Bab 1130 Sayangku, Semoga Kamu Bahagia

Setelah makan malam, Keyra kembali ke kamar membereskan dokumen kasus dan memeriksa data informasi.

Setelah sibuk sampai jam satu pagi barulah tidur.

Keesokan paginya, Keyra terbangun karena ponselnya berdering.

Keyra menutupi kepalanya dengan selimut, mengeluarkan satu tangannya dari dalam selimut dan setelah meraba-raba sekian lama, akhirnya meraih ponselnya dan menekan tombol jawab.

"Halo..." Keyra memejamkan mata dan bertanya dengan suara samar.

Di sisi lain telepon, Dina buru-buru berkata, "Key, aku sekarang ada di rumah sakit, ibu Alice telah meninggal dunia."

"Siapa yang meninggal?"

Keyra tiba-tiba langsung tersadar dari tidurnya dan langsung duduk dari tempat tidur.

"Ibu Alice bunuh diri. Aku akan kirim lokasi rumah sakitnya, cepatlah kemari. "

Dina berkata.

Setelah menutup telepon, Keyra melompat dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi, kemudian bergegas mandi, lalu mengganti pakaian dan lari ke bawah.

Saat melewati sudut tangga, Keyra bertabrakan dengan Clara

"Mengapa begitu serampangan."

Kebiasaan Clara muncul, Clara mengulurkan tangan dan menyodok dahi Keyra, "Hari ini bangun lumayan pagi, cepatlah pergi makan, Sus Rani sudah memasak bubur kacang merah yang kamu sukai."

"Aku tidak makan, aku sedang terburu-buru keluar."

Setelah selesai berbicara, Keyra bergegas keluar.

Clara berdiri di tangga, menghela napas tidak berdaya, "Setiap hari pergi pagi pulang malam. Jika aku tahu akan seperti ini, aku dulu tidak akan mengizinkannya bekerja di bidang ini."

Di sisi lain, mobil Keyra telah meninggalkan halaman dan setelah memasuki jalur jalan, Keyra mempercepat kecepatan laju mobilnya.

Keyra mengendarai mobil, bergegas sampai di rumah sakit, dengan mengenakan sepatu hak tinggi bergegas berlari cepat ke ruang penyelamatan, Ibu Muria telah didorong keluar dari ruang penyelamatan dengan kain putih dan hendak didorong ke kamar mayat.

Dina sudah tiba lebih dulu, berdiri bersama adik laki-laki dan adik ipar Ibu Muria.

"Apa yang terjadi?"

Keyra berjalan ke sisi Dina, mengerutkan alisnya dan bertanya dengan suara pelan.

"Dia bunuh diri di dalam rumah tadi malam. Adik laki-laki dan adik iparnya baru tahu pagi ini, saat di antar ke rumah sakit, tubuhnya sudah kaku.

Dina menghela napas berat dan berkata dengan emosi: "Kemarin adalah hari ke tujuh kematian Alice. Orang tua selalu berkata, tujuh hari setelah kematian, jiwa orang itu akan kembali, ibu Alice sengaja memilih untuk bunuh diri pada hari ini, mungkin karena berharap putrinya akan kembali dan membawanya pergi bersama. "

Bulu mata panjang tebal Keyra sedikit terkulai, matanya terus menatap mayat yang ditutupi kain putih, suasana hatinya sangat berat dan merasa lemah dan tidak nyaman, seolah-olah telah ditahan oleh sesuatu.

Adik laki-laki dan adik ipar Ibu Muria bergegas menuju ke sisi mayat, meratapi dengan sangat sedih, tetapi hanya suara yang keras dan sedikit tangisan.

Lebih menyedihkan lagi, saat seseorang meninggal, tidak ada satupun orang yang benar-benar tulus merasa sedih.

"Kamu adalah pengacara Adella, kan?

Kembalilah dan beritahu wanita itu bahwa kakak dan keponakanku, dua nyawa ini, kami tidak akan pernah mengampuninya. "

Adik ipar Ibu Muria berteriak.

"Apa yang kalian inginkan?"

Keyra bertanya dengan suasana hati yang tidak begitu baik..

"Ganti rugi, harus ganti rugi! Dua ratus juta, tidak, dua miliar! Bukankah dia sangat kaya sebagai seorang bintang? Jangan berpikir kami ini mudah untuk ditanggani."

Adik ipar Muria menunjukkan wajah serakahnya.

Keyra tersenyum menyeringai, senyumannya penuh penghinaan.

"Jika kalian ingin menuntut keadilan untuk Alice dan Ibunya, aku masih bisa merasa bahwa kalian baik hati. Tetapi jika kalian hanya ingin uang, aku sarankan kalian untuk tidak membuang tenaga. Kalian bukanlah orang tua Alice, meskipun ada kompensasi, itu juga tidak akan jatuh di tangan kalian."

Setelah Keyra selesai berbicara, kemudian berbalik dengan dingin dan berjalan menuju pintu masuk lift.

Dina segera mengikutinya, keduanya berjalan ke lift bersama.

Saat pintu lift ditutup, sebuah tangan tiba-tiba terulur masuk, adik laki-laki Ibu Muria muncul di depan mereka, sambil memegang buku harian di tangannya.

"Ini ditemukan di samping tubuh kakakku saat dia meninggal. Kalian bawa pergi saja."

Keyra tidak bergerak, wajahnya serius, seluruh tubuhnya sedang menekan emosi.

Dina berdiri di samping Keyra, meskipun berjarak, Dina masih bisa merasakan amarahnya.

"Berikan padaku."

Dina mengulurkan tangan mengambil buku harian itu dan berkata dengan sopan, "Terima kasih atas kerjasamanya."

Adik laki-laki Ibu Muria mundur keluar dari lift, Dina mengulurkan tangan menekan tombol angka.

Lift turun perlahan dan mencapai lantai pertama. Keyra melangkah keluar dengan sepatu hak tinggi dan berjalan cepat.

Dina berlari mengikutinya dan bertanya, "Kemana kita akan pergi?"

"Pergi mencari Adella!"

Keyra berkata, nada suaranya dingin dan marah.

"Di anggap apa hukum ini?

Dia pikir dengan menemukan pendukung yang kaya dan berkuasa, maka dia bisa melarikan diri dari hukum dan membunuh seseorang tidak perlu membayar nyawa! "

Keyra berjalan ke samping mobil dan melemparkan kuncinya ke Dina.

Keyra sangat kesal, emosinya tidak stabil, jadi tidak cocok untuk mengemudi.

Dina mengambil kunci dan duduk di kursi pengemudi, sementara Keyra duduk di posisi sebelahnya. Selama perjalanan, Keyra terus membolak-balik buku harian itu dalam diam.

Di buku harian itu juga ada sebuah surat dari Alice untuk Adella.

"Zaman sekarang sudah menggunakan komputer, ternyata masih ada orang yang menggunakan buku harian untuk menulis diary."

Dina mengemudikan mobil dan bergumam.

"Ini adalah buku harian Alice. Isinya bercerita tentang dirinya saat setelah bertemu dengan Adella."

Keyra menutup buku hariannya dan menghela nafas ringan, emosinya tampak jauh lebih tenang daripada yang tadi.

Buku harian Alice menceritakan kisah cinta antara dirinya dan Adella.

Mereka bertemu saat dalam kondisi awal masih belum apa-apa. Saat itu, Alice adalah seorang kasir di kedai kopi dan Adella masih memainkan peran kecil di dalam kru.

Adella sering pergi ke kedai kopi tempat Alice bekerja membeli kopi Amerika dan keduanya bertemu, kemudian saling mengenal dan jatuh cinta.

Mereka menjalani kebahagiaan yang sederhana seperti sepasang kekasih pada umumnya.

Kemudian, ibu Alice jatuh sakit parah dan membutuhkan banyak biaya operasi dan pengobatan.

Untuk mengobati ibunya, Alice pergi ke klub malam dan duduk menemani para tamu untuk minum dan hampir mengalami sakit perut.

Adella membawanya keluar dari klub malam. Keduanya bertengkar hebat. Adella berjanji akan menemukan cara untuk mengumpulkan uang.

Secara kebetulan, Adella mengetahui bahwa dirinya mirip dengan Nyonya Sanusi, yang telah meninggal dunia, jadi dia memanfaatkan penampilannya untuk mendekati Alfy dengan sengaja, tetapi Tuan Sanusi tidak terperangkap.

Jadi, Adella mendekati Erwin lagi.

Usahanya tidak sia-sia, akhirnya Adella berhasil.

Menurut buku harian Alice, setelah Adella dan Erwin tidur bersama untuk pertama kalinya dan kembali ke rumah, keduanya saling berpelukan dan menangis.

Alice sangat tersentuh dengan dedikasi Adella dan ingin sekali hidup dan mati untuknya.

Operasi Ibu Muria juga berjalan dengan lancar, kesehatannya juga pulih.

Tidak hanya itu, dengan dukungan Erwin, Adella muncul di dunia hiburan dan akhirnya memantapkan posisinya sebagai aktris lini pertama.

Adella membeli rumah untuk Alice dan ibunya, membeli mobil dan memberi mereka biaya hidup, tetapi jarang lagi muncul dalam hidup mereka.

Alice bukan orang bodoh, dia merasakan perubahan dari kekasihnya.

Hanya saja, Alice tidak rela melepaskan hubungan ini dan berusaha mempertahankan Adella.

Kedua orang itu kemudian mengalami pertengkaran dan perdebatan yang panjang.

Pada saat ini, di mata Adella, Alice bukan lagi kekasih, tetapi hanyalah orang yang selalu mendekati dirinya dan tidak bisa disingkirkan.

Buku harian itu berakhir sehari sebelum Alice meninggal dalam kecelakaan mobil. Hanya ada satu baris kata, tapi penuh dengan kesedihan.

Alice berkata: Jika cinta telah berlalu bersama angin, maka, sayangku, aku akan pergi menjauh, semoga kamu bahagia.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu