Suami Misterius - Bab 1252 Setidaknya Dulu Pernah Saling Memiliki

Direktur Reksa diberhentikan untuk penyelidikan lebih lanjut. Penjabat direktur yang baru langsung mengeluarkan Zindy karena Zindy telah gagal dalam keterampilan profesionalnya sebagai perawat dan sudah lama sekali dikeluhkan oleh para pasien.

Zindy langsung dari sorang nona kaya raya dan terpandang menjadi wanita pengangguran yang tidak memiliki apapun lagi. Ayah dan bibinya ditangkap dan diperiksa oleh polisi. Keluarga Reksa berada dalam kekacauan yang tidak karuan. Ibu dan paman Zindy begitu tahu kalau keluarga Reksa dalam masalah dan kekacauan seperti ini karena Zindy, mereka pun langsung terus memaki, mengeluhkan dan bahkan membenci Zindy.

Ibu Zindy terus menangis dan memanggilnya anak pembawa sial. Paman dan para sepupunya memukuli, memaki dan memarahinya karena tidak tahu diri. Dan menghinanya dengan sebutan wanita jalang dan murahan.

Zindy tidak rela dihina seperti itu, dan merasa sangat tersudut. Dulu awalnya ketika dia ingin menikahi Gerald, seluruh keluarganya jelas-jelas sangat mendukungnya. Ibunya juga sangat sering memberikan ide padanya. Tapi sekarang begitu bibinya mendapat masalah, semua orang langsung memalingkan wajahnya dengan tak berperasaan.

Zindy dimaki oleh ibunya dan diusir keluar dari rumah. Suasan hatinya sangat buruk, dia pun pergi ke bar untuk mabuk-mabukaan. Dia pun minum banyak sekali alkohol, lalu ketika di perjalanan pulang, beberapa preman tiba-tiba menculiknya. Orang-orang itu tidak hanya merampok uang dan ponselnya, tapi juga memperkosanya.

Zindy tidak pernah menderita kerugian sebesar itu selama hidupnya, jadi dia segera menelepon polisi. Polisi ikut campur dalam penyelidikan, tapi para preman itu masih belum tertangkap. Sedangkan kejadian Zindy yang diperkosa bergilir ini sudah menyebar, hampir semua orang tahu mengenai masalah ini.

Kerabat dan teman, tetangga, teman sekelas, dan teman kerjanya, semuanya mulai membicarakannya, dan bahkan menunjuk-nunjuk di belakangnya.

Dalam semalam, Zindy langsung jatuh, hancur sekali. Dia merasa hidup seperti ini benar-benar tidak ada artinya dan tidak perlu lagi melanjutkan hidup seperti ini.

Tapi jika dia mati begitu saja, Zindy sama sekali tidak akan ikhlas. Dia ingin menarik Shakira bersamanya masuk ke dalam neraka.

Sehingga, Zindy pun membeli satu stel baju perawat rumah sakit dan juga pisau bedah yang sangat tajam di internet. Dia pun berusaha masuk ke dalam rumah sakit, dia ingin melakukan sesuatu hal buruk kepada Shakira.

Angan-angannya sangat bagus, tapi sayangnya Gerald terus menjaga Shakira dan anak di kandungan Shakira selama hampir dua puluh empat jam. Bahkan jika dia tidak ada, ada perawat yang akan mengawasi hingga perawat itu tidak mungkin berani berkedip.

Jadi, baru saja Zindy bisa masuk ke dalam bangsal denga senjata tajam yang bersinar, dia sudah ketahuan oleh Gerald. Bahkan dia belum menyentuh samping ranjang Shakira sedikit saja.

Gerald tidak punya kebiasaan memukul wanita. Tapi kali ini, dia langsung menendang pisau bedah dari tangan Zindy dan menampar Zindy dengan keras, hingga telinganya terasa berdengung.

Gerald terlalu malas untuk berbicara omong kosong dengan Zindy. Dia memutar lengan Zindy, lalu melemparnya keluar dari bangsal, lalu langsung menelepon polisi melaporkannya.

Percobaan pembunuhan yang direncanakan itu meski tidak terlaksana. Namun itu cukup untuk menahan Zindy di penjara.

Dan Zindy yang memiliki akhir nasib yang sepert ini merupakan hasil dari semua perbuatannya. Keyra benar-benar tidak bisa punya rasa simpati apapun padanya.

Keyra dan Diana bersama-sama meninggalkan rumah sakit. Kejadian tadi sangat mempengaruhi suasana hati Keyra. Ketika Keyra memilih-milih perhiasan, suasana hatinya tidak terlalu baik.

Diana memilih kalung berbentuk bulan dan memakaikannya di leher Keyra. Leher Keyra yang ramping dan berkulit putih itu membuat kalung di lehernya bersinar dan efeknya terlihat sangat cantik dan bagus.

“Bagaimana dengan yang kalung ini?” Tanya Diana.

"Ini lumayan bagus." kata Keyra. Selesai bicara, dia melihat label harganya dan melihat tujuh nominal yang mencolok di label itu. Memang bagus.

“Yang penting kamu menyukainya.” Selesai Diana bicara, dia langsung pergi ke kasir mengeluarkan kartu dan menggesek kartunya.

“....nyonya Desta ini benar-benar murah hati sekali.” Keyra tidak bisa menahan diri untuk tidak menggoda Diana.

“Pokoknya, itu adalah kartu bank kakakmu, aku tidak merasa sedih menghabiskannya. Mungkin tidak tahu berapa banyak uang pribadi yang dia sembunyikan dan belanjakan untukmu, jadi itu lebih baik daripada menghabiskan uangnya untuk wanita lain.” jawab Diana bercanda.

Sebelum keluar rumah pagi ini, Desta secara khusus memberinya kartu kredit yang tak terbatas nominalnya, menyuruh mereka ketika berbelanja menggunakan uang dari kartu itu. Desta sebagai seorang suami memaksa melewati standar suami yang baik. Jadi ketika sebagai kakak laki-laki, dia pasti punya nilai penuh.

Keyra punya kakak laki-laki yang sangat melindunginya seperti ini, merupakan sebuah tekanan besar untuk Alfy. Sebagai seorang suami namun tidak bisa lebih baik dari kakak laki-laki, maka untuk apa punya suami.

Sedangkan, Desta sudah terbiasa memanjakan Keyra tanpa syarat dan batas apapun. Jika Alfy ingin melakukan yang lebih baik dari Desta, itu memang benar-benar sangat susah sekali.

Maksud dari semuanya, tidak akan ada yangd ilukai jika tidak dibandingkan.

Keyra dan Diana sudah cukup lama berkeliling belanja di kawasan perbelanjaan dan bisnis ini. Selain perhiasan, mereka juga memilih sepatu dan tas. Tas merupakan sebuah cinta untuk wanita, yang entah kenapa bisa menyembuhkan segala penyakit.

Namun, sedari tadi Diana yang terus memilih. Keyra hanya membantunya membawa tas belanjaan.

"Musim akan segera berganti. Kamu masih saja tidak memilih beberapa pakaian dan gaun musim terbaru?” tanya Diana.

“Tidak usah, Alfy sudah membeli cukup banyak. Sehari ganti sekali saja masih belum cukup mengenakan semua pakaian itu. Jadi, tidak perlu membeli dan menyia-nyiakannya.” Keyra pun menceritakan gambaran kasar tentang renovasi yang dilakukan Alfy dengan menambahkan ruangan wardrobe di vilanya.

Diana merasa iri, lalu berkata, "Tuan muda Alfy terlalu romantis dan perhatian sekakli ya. Kakakmu tidak seromantis itu.”

Desta adalah salah satu orang yang memberi wanita apa yang diinginkan oleh wanita. Tapi harus Diana dulu yang mengatakan dan membahasnya. Jika harus menunggu Desta menyadarinya dan peka, maka dia benar-benar harus menunggu sangat lama sekali.

"Kakaku sangat baik padamu. Kamu mau bintang dia akan memetikkan bintang untukmu, mau bulan pun dia akan memetik bulan untukmu. Ketika di sebuah pernikahan hanya tersisa pekerjaan rumah tangga yang kasar seperti masak di dapur, seorang pria bisa melakukan semua itu dan terus begitu konsisten seperti itu, itu sungguh sudah tidak mudah.” Kata Keyra.

“Menurutmu Alfy akan berubah?” Tanya Diana.

Keyra menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Entahlah. Masa depan terlalu panjang. Tidak ada yang bisa menjamin satu orang dengan satu orang yang lain tidak akan pernah berubah. Aku telah melihat terlalu banyak pasangan suami istri yang saling mencintai ketika mereka menikah. Ketika mereka berdua sudah lelah dengan satu sama lain, mereka pun ribut dan terus cari masalah yang tidak karuan. Jadi, kapan pun itu, jangan pernah terlalu meyakini sesuatu lalu mengumbar-umbarnya, untuk menghindari kedepannya kamu akan menjilat semua ucapanmu sendiri.”

"Pengacara benar-benar bukan pekerjaan yang baik. Kamu akan selalu melihat sisi dan sikap negatif." Diana menghela nafas dan berkata, "Kalau begitu, kenapa kamu masih ingin buru-buru menikah dengan Alfy?"

"Karena saling cinta, aku ingin bekerja keras untuk menangkap keindahan kehidupan saat ini. Bahkan jika itu mungkin akan berubah kedepannya, setidaknya dulu pernah saling memiliki. Aku tidak akan menyesalinya.”

Keyra dan Diana makan secara sederhana di restoran cepat saji dekat kawasan perbelanjaan dan bisnis.

Hidangan keringan dan ikan saus tomat di restoran cepat saji ini sangat istimewa dan khas, jika pergi ke restoran ini tidak lebih awal, maka mudah kehabisan hidangan restoran.

Keyra dan Diana bergegas lebih awal dan memesan hidangan daging perut siwir dan juga satu ikan saus tomat. Mereka makan dengan puasnya.

Setelah makan, Diana harus pergi ke perusahaan. Meskipun dia bukan wanita kuat yang berorientasi pada karier. Perusahaan itu adalah miliknya sendiri, jadi dia tidak boleh seenaknya sendiri.

Keyra sedang tidak ingin pergi ke firma hukum, jadi dia meminta Dina membantunya mengurus mengambil cutinya. Dia pun naik taksi ke vila pribadi Alfy di 四环.

Musim akan segera berganti dan dia akan memilih beberapa pakaian dan sepatu di sana.

Sebelum Keyra kesana, dia menelepon Alfy. Telepon itu dijawab oleh asisten Alfy. Alfy sedang memberi arahan dan mengecek lokasi di lokasi kontraksi. Di lingkungan yang bising di lokasi konstruksi, tetap tidak dapat mendengarkan telepon dengan jelas meski membawa ponsel. Petugas konstruksi dan para kontraktor di lokasi pada dasarnya menggunakan walkie-talkie.

Keyra dan asistennya pun bicara sejenak, dia menuyuruh asisten Alfy bilang ke Alfy kalau dia menunggu Alfy di vila.

Taksi Keyra berhenti di luar vila, lalu dia turun setelah membayar taksinya. Dia masih perlu berjalan kaki melewati jalan lereng.

Keyra menenteng tas selempangnya, baru saja menapaki anak tangga, dia melihat mobil mini Maserati merah diparkir di pinggir jalan.

Keyra berhenti di dekat mobil itu, dia merasa mobil itu tampak tidak asing untuknya. Tapi dia tidak dapat mengingat dengan jelas di mana dia melihat mobil itu.

Dia berjalan menaiki jalan lereng, menginjak beberapa belas anak tangga dan berjalan ke gerbang pintu masuk utama vila.

Pada saat ini, ada sosok cantik lain di depan pintu masuk vila, sedang bernegosiasi dengan satpam penjaga vila.

Keyra tanpa sadar menghentikan langkah kakinya, mengerutkan kening dan ekspresinya tampak tidak senang.